BEDAH KHUSUS VETERINER TEKNIK OPERASI DERMOID PADA ANJING
Oleh Kelompok 3 IGA. Monica Rizki Utami Bintang Tamtaz Aprisko Lutfi Widiarta Yoga Eka Prasetyo Citra Dewi Kartikasari I Gede Kartika Jaya Synthia Arya Novianti Julian Satria
1209005110 1209005111 1209005114 1209005115 1209005117 1209005118 1209005119 1209005120
PENDIDIKAN DOKTER HEWAN FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya kami selaku penulis dapat menyelesaikan paper ini dengan baik dan dapat dikumpulkan tepat pada waktunya. Paper ini berjudul “Teknik Operasi Dermoid pada Anjing”. Paper ini kami susun guna memenuhi tuntutan tugas Bedah Khusus Veteriner di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Terimakasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan utamanya kepada dosen pengampu mata kuliah Bedah Khusus Veteriner yang telah memberikan bekal ilmu yang tak ternilai harganya. Tak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung penyelesaian paper ini yang tak dapat kami sebutkan satu per satu. “Tak ada gading yang tak retak”, begitupun juga paper ini masih jauh dari kesempurnaan. Kami menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat pada tulisan ini. Untuk itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Akhir kata kami ucapkan terimakasih dan selamat membaca.
Denpasar, 12 September 2015
Penulis
1
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1 1.2 Tujuan Penulisan .................................................................................................... 1 1.3 Manfaat Penulisan .................................................................................................. 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................ 2 2.1 Pengertian Dermoid ............................................................................................... 2 2.2 Dermoid pada Kornea ............................................................................................ 2 BAB III PEMBAHASAN ...................................................................................................... 4 3.1 Metode dan Teknik Operasi Dermoid pada Anjing ............................................... 4 BAB IV PENUTUP ................................................................................................................ 6 4.1 Kesimulan .............................................................................................................. 6 4.1 Kesimulan .............................................................................................................. 6 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 7 LAMPIRAN JURNAL
2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dalam perkembangan jaman yang semakin canggih dan moderen, kebutuhan hidup manusia akan hewan peliharaan juga semakin meningkat. Hewan kesayangan seperti anjing biasa dipelihara selain untuk teman dan penjaga rumah. Dalam hal ini maka timbullah berbagai macam operasi daerah kepala dan leher yang sering dilakukan pada hewan seperti operasi dermoid. Dermoid adalah suatu kelainan
yang choristoma bawaan
pada
kenyataannya merupakan bagian ektopik dari kulit. Malformasi ini dapat terletak pada kelopak mata (palpebral) pada bagian palpebral atau bulbar dari penghubung tersebut. Pada kelopak mata ketiga atau pada kornea tepi limbus dari kelopak mata. Dermoid mata terdiri dari epitel squamus berlapis-cornified yang dapat berpigmen untuk berbagai derajat dan terletak di dermis tidak teratur dimana terdapat folikel rambut, kelenjar keringat dan lemak, dan dalam kasus yang jarang , tulang rawan dan tulang juga dapat teramati. 1.2 Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini ialah, mengetahui apa yang dimaksud dermoid, bagaimana teknik operasi dermoid, dan bagaimana terapi postoperasinya. Hal-hal ini akan diperlukan nanti sebagai referensi pengetahuan jika sudah menjadi dokter hewan nanti. 1.3 Manfaat Penulisan Setelah melakukan penulisan diharapkan para mahasiswa dapat mengerti dan mengetahui dermoid. Selain itu diharapakan mahasiswa mengerti dan mengetahui bagaimana tata cara pelaksanaan operasi dermoid.
1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Dermoid Dermoid adalah suatu kelainan
yang choristoma bawaan
pada
kenyataannya merupakan bagian ektopik dari kulit. Malformasi ini dapat terletak pada kelopak mata (palpebral) pada bagian palpebral atau bulbar dari penghubung tersebut. Pada kelopak mata ketiga atau pada kornea tepi limbus dari kelopak mata. Dermoid mata terdiri dari epitel squamus berlapis-cornified yang dapat berpigmen untuk berbagai derajat dan terletak di dermis tidak teratur dimana terdapat folikel rambut, kelenjar keringat dan lemak, dan dalam kasus yang jarang , tulang rawan dan tulang juga dapat teramati. 2.2 Dermoid pada Kornea
Gambar 1. Dermoid Pada Kornea Dermoid pada kornea merupakan kelainan lapisan kornea yang terjadi secara congenital dengan karakteristik adanya lapisan meyerupai kulit pada bagian kornea, konjungtiva atau keduanya. Kasus ini sering terjadi pada hewan, tertuma pada sapi jenis Hereford dan juga pada anjing dengan lesi yang sering berlokasi di daerah temporal. Kornea dermoid dapat terjadi unilateral maupun bilateral serta dapat dengan mudah dilihat bila kelopak mata terbuka. Akan tetapi kasus dermoid ini dapat menyebabkan iritasi yang sangat sehingga hewan yang mengalami kasus ini sering diikuti dengan klinis beruapa adanya
2
discharge mukopurulen dan bleparospasmus. Secara mikroskopis, lesinya berupa sel – sel keratin squamus epitel ( baik yang berpigmen atau tidak ) menutupi jaringan kulit dengan folikel rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebacea. Kornea dermoid dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis:
Limbal atau epbulbar dermoid, suatu dermoid yang meliputi sebagian besar atau seluruh kornea atau suatu dermoid yang meliputi segmen depan seluruh mata.
Coloboma, menyajikan kelainan bawaan yang ditandai dengan tidak adanya kelopak mata dan dapat berada diatas atau di tutup lebih rendah. Sejumlah besar kondisi kornea telah diidentifikasi dalam anjing. Kondisi
bawaan termasuk dermoid kornea yang umum. Meereka biasanya melibatkan kornea dan konjungtiva , selaput mata( membran yang terlibat dalam mengedip pada kelopak mata ) dan lebih umum disebut kelopak mata. Dermoid cukup umum di anjing dan biasanya mempengaruhi satu mata. Secara teknis, dermoid kornea diklasifikasikan sebagai jenis choristoma.choristoma adalah cacat perkembangan dimana kelompok sel dari satu organ yang terletak di organ terdekat dimana mereka tidak termasuk dermoid.
3
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Metode dan Teknik Operasi Dermoid pada Anjing 3.1.1 Teknik Operasi Dermoid
Gambar 2. Pembedahan Kasus Dermoid Beberapa kasus yang terjadi pada kasus dermoid penangananya harus dilaksanakan operasi. Namun pelaksanaannya harus sangat terampil. Jika dermoid sudah berakar pada kornea, agak sulit penanganannya, sehingga memungkinkan akan kambuh lagi. Pada kasus dermoid pasien minimal berumur 3 bulan untuk dilakukan operasi. Salah satu khasus terjadi kasus dermoid adalah anjing shihtzu yang berumur 8 bulan dengan berat 5 kg. Langkah-langkah penangannya seperti berikut : 1.
Pasien Harus di anastesi terlebih dahulu dengan menggunakan Xylazine sebesar 0,2 ml + ketamin sebesar 0,2 ml dalam satu jarum suntik = 0,4 ml IV. (Pedoman adalah 0,25 + 0,25 = 0,5 ml untuk anjing kg 5)
2.
Setelah 5 menit di injeksikann zoletil(untuk relaksasi otot) 0.1 ml dengan cara intra muscular
3.
Laksanakan pembedahan dengan selang waktu pembedahan adalah kurang dari 15 menit serta usahakan anjing tidak berkedip.
4
4.
Pembedahan menggunakan isoflurane (Anastesi Gas) tidak perlu pemberian zoletil. Namun dalam prosesnya tidak menggunakan isoflurance, harus diberikan zoletil 0.1 ml setiap kurang lebih 5 menit (tergantung kondisi anjing).
3.1.2 Tindakan Post-Operasi Dermoid
Jahitan pasien dapat dibuka 4 hari setelah penjahitan namun harus sering diberikan tetes mata selama kurang lebih 1 bulan untuk perawatan serta pasien disarankan untuk tidak keluar rumah selama 3-4 minggu untuk menghindari iritasi.
5
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Dermoid adalah suatu kelainan
yang choristoma bawaan
kenyataannya merupakan bagian ektopik dari kulit.
pada
Dermoid pada kornea
merupakan kelainan lapisan kornea yang terjadi secara congenital dengan karakteristik adanya lapisan meyerupai kulit pada bagian kornea, konjungtiva atau keduanya. Beberapa kasus yang terjadi pada kasus dermoid penangananya harus dilaksanakan operasi. Namun pelaksanaannya harus sangat terampil. Jika dermoid sudah berakar pada kornea, agak sulit penanganannya, sehingga memungkinkan akan kambuh lagi. Jahitan pasien dapat dibuka 4 hari setelah penjahitan namun harus sering diberikan tetes mata selama kurang lebih 1 bulan untuk
perawatan serta pasien disarankan untuk tidak keluar rumah
selama 3-4 minggu untuk menghindari iritasi.
4.2 Saran Dalam pelaksanaan operasi dermoid harus diperhatikan kondisi hewan tersebut. Setelah dilakukan operasi sebaiknya menghidari kontaminasi karena bisa terjadi infeksi sekunder.
6
DAFTAR PUSTAKA
Abhishek C. Saxena, Dkk. 2013. Bilateral Dermoid On The Bulbar Conjunctiva Of A Labrador Retriever Excised By Electrocautery - A Case Report. Veterinarski Arhiv 83 (4), 463-467, 2013 Bodh, Deepti., Dkk. 2015. Surgical Correction Of Ocular Dermoids In Six Dogs. Indian Journal of Canine Practice Volume 7 Issue 1, June, 2015. Erdikmen, Dilek Olgun., Dkk. 2013. Surgical Correction Of Ocular Dermoids In Dogs: 22 Cases. Faculty Of Veterinary Medicine, Istanbul University, Tr34320 Istanbul – Turkey. Sudisma, I.G.N. 2006. Ilmu Bedah Veteriner dan Teknik Operasi. Bali : Udayana University Press
7