Laporan Kasus Meningitis q2m3b

LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. H DENGAN MULTIPLE KONTRAKTUR DIFUS DI RUANG KEMUNING II RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

STASE KEPERAWATAN ANAK

Oleh: SABILA ROSADI 220112170062

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXXIV FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2017

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. H DENGAN MULTIPLE KONTRAKTUR DIFUS DI RUANG KEMUNING II RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

I.

PENGKAJIAN ANAK a. Identitas Klien Nama

: An. H

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Tanggal Lahir

: 12 Desember 2014

Umur

: 2 tahun 10 bulan 26 hari

Agama

: Islam

Suku

: Sunda

Alamat

: Kp Bewak RT 01 RW 03 Kel Jayagiri, Lembang, Kab Bandung Barat

Diagnosa Medis

: Multiple Kontraktur Difus

Tanggal Pengkajian

: 8 November 2017

Tanggal Masuk RS

: 23 Oktober 2017

No Medrec

: 0001610244

b. Identitas Penanggugjawab Nama

: Ny. S

Usia

: 30 tahun

Alamat

: Kp Bewak RT 01 RW 03 Kel Jayagiri, Lembang, Kab Bandung Barat

Pekerjaan

: IRT

Pendidikan

: SD

Hubungan dengan klien

: Ibu kandung

II.

RIWAYAT KESEHATAN

1) Keluhan Utama Klien mengeluh nyeri pada bekas luka bakar yang menyatu 2) Riwayat Kesehatan Sekarang Pada saat dilakukan pengkajian klien mengeluh nyeri pada bekas luka bakar di kelopak mata kiri, hidung, bibir, dan leher yang telah menyatu dan menarik. Skala nyeri dirasakan 3 (0-10). Klien merasakan nyeri bertambah berat ketika menoleh kekanan/kiri, menengadah keatas, menunduk kebawah dan nyeri berkurang ketika klien istirahat. Nyeri dirasakan hilang timbul. Disamping itu, ibu klien juga mengeluh mulut/bibir klien mengecil sehingga sulit memasukkan makanan yang berukuran besar, namun klien masih dapat mengunyah seperti biasa dan klien minum dengan menggunakan pipet. Ibu klien juga mengatakan cemas dengan kondisi anaknya dan tidak mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mempercepat kesembuhan klien. 3) Riwayat Kehamilan dan Kelahiran a. Prenatal : Ibu klien mengatakan saat hamil tidak mengalami masalah kesehatan, paling hanya mual muntah. Ibu tidak pernah mengalami sakit yang berat ketika hamil. Klien adalah anak ke 2 dari 2 bersaudara. Usia ibu 27 tahun saat hamil. Periksa ANC dengan bidan. b. Natal

:

Ibu klien mengatakan persalinan dengan bidan, cukup bulan, anak langsung menangis ketika lahir, BBL 3,5 kg. riwayat kejang (-), sakit kuning (-) c. Post natal : Ibu klien mengatkan bahwa anaknya sangat aktif, sehat dan tidak pernah mengalami sakit yang berat sebelumnya. 4) Riwayat Imunisasi Imunisasi lengkap 5) Riwayat Kesehatan Dahulu

Menurut ibu klien, ± 3 hari menjelang puasa Ramadhan 2017, klien ketumpahan minyak panas akibat menabrak teflon panas di dapur. Klien lalu dibawa ke puskesmas terdekat namun langsung dirujuk ke RSHS. Klien mendapatkan perawatan dan operasi di RSHS. Setelah pulang kerumah, klien hanya datang 1 kali untuk kontrol, selanjutnya klien menghilang dan tidak pernah kontrol lagi. I bulan SMRS, ibu klien mengatakan bahwa bekas luka bakar anaknya menyatu dan klien mengeluh nyeri dan susah untuk menoleh kekiri/kanan. Namun karena tidak mengetahui penyebab dari luka bakar yang menyatu tersebut, orangtua klien menganggap itu hal yang biasa, mungkin wajar terjadi pada kulit yang mengalami luka bakar. Akan tetapi lama kelamaan, luka bakar tersebut semakin menyatu dan menarik, anak semakin merasakan nyeri dan gelisah, dan sulit untuk memasukkan makanan yang berukuran besar ke mulut. Sehingga tanggal 23 Oktober 2017, orang tua klien membawa anaknya ke RSHS dan sekarang masih menunggu jadwal operasi. 6) Riwayat Kesehatan Keluarga Keluarga mengatakan bahwa tidak ada keluarga klien yang memiliki riwayat penyakit yang serupa dengan klien ataupun penyakit penyerta lainnya. 7) Riwayat Psikososial dan Spiritual Klien terlihat sangat aktif bermain dan mudah bersosialisasi dengan pasien lain disekitarnya. 

Yang mengasuh Klien : Klien diasuh oleh kedua orang tuanya setiap hari



Hubungan dengan anggota keluarga : Anak kandung. Klien manja dengan kedua orangtuanya. Tidak terjadi masalah yang berdampak pada psikologis



anak. Hubungan dengan teman sebaya : Klien sangat aktif bermain dengan teman-teman disekitarnya.

7.) Riwayat ADL

No.

Pola

Sebelum Sakit

Selama Sakit

1.

Nutrisi

Frekuensi

3x/hari 1porsi

3x/hari ½ porsi

Jenis

Nasi , lauk pauk, sayur

Nasi , lauk pauk, mie

Frekuensi

5-6 gelas/hari

4-5 gelas/hari

Jenis

Air putih

Air putih,kopi

Frekuensi

4-6x/hari

± 3-4x /hari

Warna

Kuning jernih

Kuning

Frekuensi

2x/hari

1x/hari

Konsistensi

Lembek

Lembek

7-8 jam/hari

± 6 jam/hari

Dibantu keluarga

Dibantu keluarga

Mandi

2x/hari

2x/hari diseka

Sikat gigi

2x/hari

2x/hari

Keramas

2x/minggu

3x seminggu

Gunting kuku

1x/minggu

1x/minggu

-

Makan

-

2.

Minum

Eliminasi -

-

3.

BAK

BAB

Pola istirahat Waktu tidur

4

Aktivitas sehari-hari Olahraga

5.

Personal hygiene

III.

PEMERIKSAAN FISIK 

Pertumbuhan (Antropometri) Pengukuran



Hasil

BB

14 kg

TB

90 cm

IMT

17,28

LK

48 cm

LLA

17 cm

Status Gizi berdasarkan Z-Score BB/U BB 14 kg, usia 34 bulan yaitu berada pada median Normal (-2 SD sampai dengan 2 SD) Kesimpulan BB/U status gizi : gizi baik TB/U TB 90 cm, usia 34 bulan yaitu berada pada -1 SD Normal (-2 SD sampai dengan 2 SD) Kesimpulan TB/U: normal BB/TB TB 90 cm, BB 14 kg yaitu berada pada 1 SD Normal (-2 SD sampai dengan 2 SD)

Kesimpulan BB/PB :normal IMT/U IMT = 14 / (0,90)2= 17,28 17,28 yaitu berada pada 1 SD Normal (-2 SD sampai dengan 2 SD) Kesimpulan IMT/U : normal



BB/U

PB/U

BB/PB

IMT/U

Normal

Normal

Normal

Normal

Kebutuhan Gizi Kebutuhan gizi dihitung menggunakan rumus Holliday segar karena status gizi klien berada dalam kategori baik. Berdasarkan BB, penghitungan kalori bisa menggunakan rumus Holliday Segar. 1. 0 – 10 Kg = 100 kcal x Kg BB 2. > 10 – 20 Kg = 1000 + ((BB – 10) x 50kcal) 3. > 20 Kg = 1500 + ((BB – 20) x 20 kcal) Hitung kebutuhan karbohidrat, protein dan lemak (KH 40-55%, Lemak 3035%, protein 9-15%). Kebutuhan kalori

= 1000 + (14 - 10) x 50 kkal = 1000 + 200 kkal = 1200 kkal

Kebutuhan karbohidrat perhari Karbohidrat 40-55% 40-55% x 1200

= 480 – 660

Kebutuhan protein perhari

Protein 9-15% = 108 – 180

9-15% x 1200

Kebutuhan lemak perhari Karbohidrat 30-35% = 360 – 420

30-35% x 1200 Kebutuhan cairan

Kebutuhan cairan anak BB 14 kg BB > 10 – 20 Kg = 1000 ml/hr + ((BB – 10) x 50) = 1000 + (14-10) x 50 kcal = 1200 ml



Pemeriksaan Fisik Tanda tanda vital Pengukuran

Hasil

Nilai Rujukan

Kesan

CM

CM

Normal

TD

Tidak dikaji

99/65 mmHg

-

HR

96 x/menit

100 x/menit

Normal

RR

20x/menit

20-50x/menit

Normal

36,8 oC

36,5-37,5 oC

Normal

3

0-10

Kesadaran

S Skala Nyeri

a. Sitem Integumen Warna kulit klien kuning langsat dan bersih, kulit kepala bersih, distribusi rambut merata dan tidak mudah dicabut, kuku tangan dan kuku kaki pendek, terdapat bekas luka bakar di kelopak mata kiri, hidung, bibir, dan leher yang telah menyatu dan menarik , turgor kulit kembali < 3 detik.

b. Sistem Penglihatan Bentuk mata simetris, penyebaran alis merata, penyebaran bulu mata merata, sklera tidak ikterik, reflek mata baik menutup secara spontan, pupil isokor, pergerakan bola mata ke semua arah, di kelopak mata kiri terdapat bekas luka bakar yang telah menyatu dan menarik. c. Sistem Pendengaran Telinga bersih, serumen (-), indra pendengaran berfungsi dengan baik, tidak ada benjolan dibelakang telinga, tidak ada nyeri. d. Sistem Pernafasan Di hidung terdapat bekas luka bakar yang sudah menyatu dan menarik, tidak ada gangguan pada penciuman, tidak ada sekret, tidak terdapat pernafasan cuping hidung, pergerakan dada dan bentuk dada simetris, tidak ada luka pada dada, tidak ada sianosis pada bibir dan jari tangan, getaran kedua lapang dada sama, perkusi dada resonan pada ICS 1-5 kiri dan ICS 1-3 kanan dan dullness pada ics 6-8 dan ics 4-5 kanan e. Sitem Pencernaan Di bibir terdapat bekas luka bakar yang telah menyatu dan menarik, mukosa lembab , kebersihan gigi bagus, lidah bersih, tidak terdapat pembesaran tonsil, reflek menelan normal namun susah memakan makan yang ukuran besar, tidak ada benjolan pada abdomen, bentuk datar kontur lembut, tidak ada lesi dan distensi abdomen (-), tidak teraba pembesaran hati, limpa dan ginjal, muntah (-) auskultasi bising usus 10 x/menit. f. Sistem Kardiovaskuler Di leher terdapat bekas luka bakar yang menyatu dan menarik, leher nyeri dan susah untuk digerakkan ke segela arah, akral teraba hangat, pulsasi denyut nadi teraba kuat dengan frekuensi 100x /menit, CRT < 2 detik, denyut jantung lup dup s1=s2, irama jantung reguler, tidak ada sianosis g. Sitem Perkemihan Tidak ada distensi kandung kemih, tidak ada kelainan pada genitalia, tidak ada keluhan, warna kuning jernih, hematuria (-).

h. Sistem Endokrin Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan paratiroid i. Sitem muskuloskeletal -

Ekstremitas Atas Bentuk dan ukuran simetris, tidak terdapat deformitas ataupun kontraktur sendi, ROM ekstremitas atas kanan dan kiri bebas bergerak ke segala arah, kekuatan otot ekstremitas atas 5/5 kanan/kiri, kulit dan kuku bersih, tes bisep trisep (+).

-

Ekstremiatas Bawah Bentuk dan ukuran simetris,tidak terdapat deformitas ataupun kontraktur sendi, ROM ekstremitas atas kanan dan kiri bebas bergerak ke segala arah, kekuatan otot ekstremitas atas 5/5 kanan/kiri, kulit dan kuku bersih, reflek babinski (+).

IV.

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS a. Rangsang meningeal: kaku kuduk (-), burdzinski I/II (-/-). b. Saraf kranial

:

1) N. I (Olfaktorius)

: Fungsi penciuman normal

2) N. II (Optikus)

: Fungsi penglihatan normal

3) N. III, IV, VI (Okulomotorius, Troklearis, Abdusen) a) Gerakan bola mata

: Prgerakan bola mata sejajar

b) Kelopak mata

: Dapat membuka mata secara spontan

c) Pupil

: Isokor (diameter 3mm/3mm)

d) Refleks cahaya

:+

4) N. V (Trigeminus)

: sulit untuk mengunyah, menggerakkan

gigi dan lidah 5) N. VII (Fasialis)

: Dapat mengangkat alis, tersenyum dan

menjulurkan lidah. 6) N. VIII (Vestibulokoklearis) : Dapat mendengar dengan baik

7) N. IX, X (Glasofaringeus, Vagus) : Dapat membedakan rasa manis dan asin

V.

8) N. XI (Aksesorius)

: Dapat menggerakkan bahu

9) N. XII (Hipoglosus)

: sulit untuk menjulurkan lidah

PEMERIKSAAN PENUNJANG Belum dilakukan pemeriksaan Laboratorium ataupun pemeriksaan lainnya.

Pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan : Teori

Temuan

Teori Perkembangan Psikoseksual (Sigmund Freud) Tahap anal (usia 1-3 tahun /

Klien sudah bisa BAK dan BAB

toddler)

secara mandiri ke toilet.

 Organ anus dan rectum merupakan Berdasakan pengamatan di RS sumber kenyamanan, pelepasasan klien terlihat tidak mau jika dirinya ketegangan

dan

pencapaian terkena kotor namun anaknya

kepuasan pada anak  Anak

dituntut

menyesuaikan

diri

sangat mudah marah jika orang lain untuk melakukan hal yang tidak dengan disukainya.

tuntutan orang tua (lingkungan) seperti

hidup

bersih,

tidak

mengompol, tidak buang air kecil sembaangan.  Masa “toilet training” --- dapat terjadi konflik  Reaksi anak yaitu takut akan kotoran, lekas marah, dan sopan santun

 Gangguan pada tahap ini dapat menimbulkan kepribadian obsesifkompulsif seperti keras kepala, kikir, kejam dan tempertantrum Teori perkembangan Psikososial (Erik H Erickson ) Otonomi vs ragu-ragu dan malu

Klien tidak merasa malu dengan

(autonomy vs shame & doubt) --

orang yang baru kenal namun,

todler (1-3 tahun)

klien sangat mudah berkomunikasi

 Indikator positif : kontrol diri tanpa kehilangan harga diri  Indikator

negatif

membatasi

diri

:

terpaksa

atau

terpaksa

dengan orang yang baru dikenal. Ketika akan mandi klien bisa membuka bajunya sendiri, memakai baju dengan bantuan..

mengalah  Anak

mulai

kemandirian memakai

mengembangkan membuka baju,

dan

berjalan,

mengambil, makan sendiri, dan ke toilet. Mulai terbentuk kontrol diri.  Jika kemandirian toddler tidak didukung oleh orang tua, mungkin anak memiliki kepribadian yang ragu-ragu  jika anak dibuat merasa buruk pada saat melakukan kegagalan, anak akan menjadi pemalu. Teori perkembangan Kognitif Piaget (1952) Fase sensorimotor (lahir – 2 tahun)

Klien tertarik dengan lingkungan disekitarnya, terkadang klien

VI.

Anak mulai tertarik dengan

menjahili temannya untuk

lingkungannya

mendapatkan perhatian.

TERAPI Belum mendapatkan terapi apapun, masih menunggu jadwal operasi

VII.

ANALISA DATA

No 1

Data DO:  klien terlihat meringis  terdapat bekas luka bakar di

Etiologi

Masalah

Luka bakar

Nyeri akut

↓

kelopak mata kiri, hidung,

Tindakan operasi

bibir, dan leher yang telah

↓

menyatu dan menarik Kontraktur

 HR 96x/menit DS:

↓

 klien mengatakan nyeri pada bekas luka bakar di kelopak

Terputusnya kontinuitas

mata kiri, hidung, bibir, dan

jaringan

leher yang telah menyatu dan

↓

menarik  Klien

merasakan

bertambah menoleh menengadah menunduk

nyeri

berat

ketika

kekanan/kiri,

Merangsang serabut saraf sensorik ↓

keatas, kebawah

dan

nyeri berkurang ketika klien

Rangsang dihantarkan ke thalamus

No

Data istirahat.

Nyeri

Etiologi dirasakan

hilang timbul.  skala nyeri 3 (0-10)

Masalah

↓ Impuls disebarkan ke korteks di dalam thalamus ↓ Nyeri dipersepsikan

2

DO:

Kurang pengetahuan tentang

 ibu klien tampak khawatir

perawatan klien denagn post

 ibu klien tampak bertanya-

operasi luka bakar

tanya kenapa kondisi

↓

anaknya sampai separah sekarang DS:  ibu klien mengatakan cemas melihat kondisi anaknya yang sekarang

Merangsang hipotalamus ↓ Peningkatan darap perifer ↓

 ibu klien mengatakan kurang mengetahui tentang kontraktur dan penyebab

Merangsang saraf otonom ↓

kontraktur cemas

Cemas

VIII.

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan ditandai dengan klien mengatakan nyeri pada bekas luka bakar di kelopak mata kiri, hidung, bibir dan leher yang telah menyatu dan menarik. 2. Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang perawatan anak yang post operasi luka bakar dan penyebab kontraktur

IX.

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN Nama Klien

: An. H

Ruangan

: Kemuning 2

No. Medrek

: 0001610244

Nama Mahasiswa

: Sabila Rosadi

No

Tujuan

Dx

1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan

Intervensi

Rasional

a. Monitoring skala nyeri, lama nyeri dan

a. Mengetahui tingkatan nyeri dan

persepsi nyeri reaksi non verbal

onset nyeri serta persepsi nyeri oleh

selama 2 x 24 jam, klien

b. Observasi tanda-tanda vital

dapat mengontrol nyeri

c. Memposisikan klien senyaman mungkin b. Mengetahui

dengan kriteria hasil :

d. Modifikasi lingkungan untuk

- skala nyeri berkurang - TTV normal - Tingkat

kenyamanan

mengurangi nyeri e. Lakukan Teknik non farmakologi relaksasi dan distraksi

klien berkurang/tidak

c. Posisi nyaman dapat mengurangi nyeri d. Lingkungan

yang

tenang

dan

distraksi

dapat

menurunkan nyeri

tenang

selama 2 x 24 jam cemas

hemodinamik akibat nyeri

e. Relaksasi

- Ekspresi wajah klien

tindakan keperawatan

perubahan

memberikan kenyamanan

klien meningkat

2. 4Setelah dilakukan

klien

a. Kaji tingkat dan penyebab kecemasan ibu klien

a. Setiap individu memiliki tingkat kecemasan yang berbeda dan cemas didasari oleh stimulus

No

Tujuan

Dx

cemas, dengan kriteria hasil : - Ibu klien tampak tenang - Ibu klien mendapatkan informasi yang cukup mengenai penyakit, penyebab dan penatalaksanaanya

Intervensi

Rasional

b. Jadilah pendengar yang baik, perhatikan

b. Perhatian yang tulus dari perawat

dan respon setiap keluhan yang

dapat meningkatkan kemampuan

diutarakan

hubungan saling percaya

c. Ajarkan Tarik napas dalam pada ibu klien d. Berikan lingkungan yang tenang untuk istirahat e. Berikan informasi yang akurat dan nyata

c. Tarik napas dalam membuat rileks otot yang tegang d. Lingkungan yang nyaman mengurangi kecemasan e. Informasi yang akurat dapat

tentang kondisi actual klien,

meningkatkan pengetahuan ibu

penyebabnya dan tindakan yang akan

klien, keterlibatan ibu klien dalam

dilakukan

perencanaan perawatan dapat

f. Minta ibu klien untuk mengulang kembali tentang materi yang telah diberikan

memberikan rasa kontrol dan membantu menurunkan ansietas. f. Mereview pengetahuan klien dan mengevaluasi kecemasan

X.

CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN Nama Klien

: An. H

No. Medrek

: 0001610244

NO.

TANGGAL

JAM

Ruangan Nama Mahasiswa IMPLEMENTASI

: Kemuning 2 : Sabila Rosadi

RESPON

DX 1

8 November

15.00

2017

- Mengobservasi TTV dan

- Klien tampak meringis, skala

mengobservasi nyeri (skala,

nyeri 3 (0-10), klien mengatakan

lokasi, frekuensi, respon non

nyeri di kelopak mata kiri,

verbal)

hidung, bibir, dan leher. Nyeri dirasakan hilang timbul, nyeri bertambah ketika bergerak dan berkurang ketika istirahat RR 20x/menit, HR 96x/menit, suhu 36,7

1

8 November 2017

16.00

- Menganjurkan Teknik relaksasi napas dalam

- Klien kooperatif dan mengikuti intruksi yang diajarkan

PARAF

1

8 November

16.10

- Mengatur posisi yang nyaman

2017

1

8 November

- Klien nyaman dengan tiduran dan mengurangi nyeri.

16.20

2017

- Menciptakan lingkungan yang

- Klien nyaman ketika suasana

nyaman dan Membatasi

tenang

pengunjung 2

8 November

19.00

2017 8 November

- Mengkaji tingkat kecemasan

- Ibu klien mengatakan khawatir

ibu klien 19.10

2017

- Mengkaji penyebab cemas ibu

- Ibu klien khawatir melihat

klien

kondisi anaknya dan penyebab penyakitnya

2

8 November

19.15

2017 2

8 November 2017

- Mendengarkan semua keluhan ibu klien

19.30

- Mengajarkan Tarik napas dalam pada ibu klien

- Ibu klien bercerita dengan perawat - Klien tampak tenang

2

8 November

19.30

2017

- Mengatur lingkungan yang tenang dan nyaman

- Klien kooperatif dan tampak nyaman dengan lingkungan yang tenang

2

8 November

19.40

2017

- Memberikan penjelasan tentang penyebab kontraktur

- Klien mengerti dengan penjelasan perawat

dan pengobatan yang akan dilakukan 1

9 November

21.00

2017

- Mengobservasi TTV dan

- Klien memahami terkait

mengobservasi nyeri (skala,

pentingnya nutrisi bagi klien

lokasi, frekuensi, respon non verbal) 2

5 November

07.00

-

2017 1

6 November 2017

Melakukan latihan

-

ROM aktif dan pasif 15.00

-

Memasangkan cairan infus Dextrose 5% dan NaCl 0,25% 500cc/24 jam

Klien kooperatif selama tindakan

-

Klien kooperatif selama tindakan

6 November

15.00

-

2017 2

6 November

Memberikan terapi

-

ceftriaxone 1 x 1 gr 16.00

-

2017

Melakukan latihan

Klien kooperatif selama tindakan

-

ROM aktif dan pasif

Klien kooperatif selama tindakan dan tampak ada usaha dari klien untuk melakukan pergerakan.

1

6 November 2017

16.00

-

Menganjurkan

-

Klien mengikuti

kepada klien untuk

anjuran yang

banyak minum air

diberikan.

putih

XI.

CATATAN PERKEMBANGAN: SOAP Nama Klien

: An. S

Ruangan

: Kenanga 1

No. Medrek

: 0001578983

Nama Mahasiswa

: Nina Putri Asih

No. Dx 1.

Tanggal 3 November 2017

Catatan S : Klien mengeluh nafsu makan menurun O : IMT 13,9, mual muntah (+) A : Masalah nutrisi belum teratasi P: Lanjutkan intervensi pemberian nutrisi adekuat

2.

3 November

S : Klien mengeluh mengalami kelemahan pada

2017

ekstremitas bawah O : Aktivitas dibantu oleh keluarga, kekuatan otot 5

5

4

4

A : Masalah mobilisasi belum teratasi P: Lanjutkan intervensi latihan ROM dan reposisi setiap 2 jam

Paraf

No. Dx 1.

Tanggal 6 November 2017

Catatan S : Klien mengeluh nafsu makan menurun O : IMT 13,9, mual muntah (+) A : Masalah nutrisi belum teratasi P: Lanjutkan intervensi pemberian nutris adekuat

2.

6 November

S : Klien mengeluh mengalami kelemahan pada

2017

ekstremitas bawah O : Aktivitas dibantu oleh keluarga, kekuatan otot 5

5

4

4

A : Masalah mobilisasi belum teratasi P: Lanjutkan intervensi latihan ROM dan reposisi setiap 2 jam

Paraf

DAFTAR PUSTAKA Price, S.A & Wilson, L.M. 2011. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses – Proses Penyakit Edisi 6. Jakarta : EGC. Surrena, H. 2010. Handbook For Brunner & Suddarth's Textbook Of Medical Surgical Nursing 12th Ed. USA: Wolters Kluwer. Wilkinson, Judith M. 2016. Diagnosa Keperawatan: Diagnosis NANDA-I, Intervensi NIC, Hasil NOC. Jakarta: EGC.