IMPLEMENTASI DAN PENEGAKAN KEBIJAKAN / PERATURAN PERUNDANGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Disampaikan oleh :
Nasrul Sjarief, SE, ME Direktur Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja DEPNAKERTRANS RI
LATAR BELAKANG 1.
Dalam pembangunan Nasional, tenaga kerja mempunyai peranan & kedudukan yg penting sebagai pelaku & tujuan pembangunan
2.
Perlindungan tenaga kerja sebagai salah satu aspek penting dalam pembangunan sektor ketenagakerjaan untuk menuju terwujudnya kesejahteraan pekerja
3.
Visi dan misi K3 sebagai salah satu aspek perlindungan pekerja di tempat kerja, merupakan program yang harus didukung aktif semua unsur terkait
4.
Pada era globalisasi yang ditandai dengan persaingan yang ketat, kebebasan, demokratisasi dan mutu produk yang prima memerlukan stabilitas produksi yang didukung dengan penyelenggaraan K3 yang konsisten
5.
Secara universal maksud & tujuan utama dilaksanakannya pengawasan ketenagakerjaan adalah utk mewujudkan kesejahteraan & keadilan
6.
Angka kecelakaan kerja yang cenderung meningkat
PENGERTIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pelaksanaan K3 adalah : “Upaya mengendalikan atau meniadakan potensi bahaya untuk mencapai tingkat risiko yang dapat diterima dan sesuai dengan standar yang ditetapkan”
FOKUS PELAKSANAAN K3 Mencegah : – KECELAKAAN KERJA
– PENYAKIT AKIBAT KERJA
KECELAKAAN KERJA • Suatu proses kejadian yang tidak direncanakan (unplanned) • Datangnya tiba-tiba (suddenly) • Kejadian yang tidak diduga • Menghentikan proses yang sedang berlangsung • Akibatnya tidak diinginkan : – Menciderai manusia – Merusak asset perusahan – Mencemari lingkungn
PENYAKIT AKIBAT KERJA Penyakit yang disebabkan oleh : - pekerjaan dan atau - lingkungan kerja
Structure of Accident
Sumber : ILO : Encyclopedia of Occupational safety & Health
Melindungi : - Tenaga kerja dan orang lain - Asset perusahaan & - Lingkungan tempat kerja
PENDEKATAN DALAM PELAKSANAAN K3 PELAKSANAAN K3 DAPAT DIPANDANG DARI SUDUT :
Ekonomi
Moralitas Legalitas
COST/value of properties/ human of capabilities HUMANITARIANISM/ human life/ welfare LAW/regulation/ standard
K3 – ERA GLOBALISASI K3 terkait dengan : • • • •
Hak Asasi Manusia (HAM) Standard Ketenagakerjaan Lingkungan Perdagangan Bebas
FACTS ON SafeWork 2004 Key ststistics • Each day, an average of 5000 people die as a result of work-related accidents or diseases • Workers suffer : – approximately 270 million occupational accident each year (fatal and non fatal); – there are some 160 million incidents of occupational diseases; – In one third of these cases, the illness causes the loss of four or more working days.
FACTS ON SafeWork 2004 Key statistics • There are some 355.000 on the job fatalities each year. • Four per cent of the world’s gross domestic product (GDP) US$ 1.251.353 million is lost with the cost of injury, death and diseases through absence from work, sickness treatment disability and survivor benefit. • Hazardous substances kill 340.000 workers annually. Asbestos alone claims 100.000 lives.
What do accidents cost your company? Direct Insured Costs Oregon average to close a claim = $12,611
Unseen costs can sink the ship!
Indirect Uninsured Costs
Unknown Costs
Occupational Accident in Indonesia Year
Permanent Temporary Fatality Disablement Disablement
Total Cases
% Fatality to Ttl Cases
1999
1476
11,871
78,163
91,510
1.61
2000
1592
12,025
85,285
98,902
1.61
2001
1768
12,566
90,440
104,774
1.69
2002
1903
10,345
91,556
103,804
1.83
2003
1748
10,395
93,703
105,846
1.65
2004
1736
9.106
84.576
95.418
1.82
2005
2.045
10.548
88.475
99.023
2.07
2006
1.784
8.013
85.827
95.624
1.86
ACCIDENT CASES BY COMPENSATION PAID
No
Year
Accident Case
Compensation Paid (Rp.)
1
1999
91,510
83,316,557,210
2
2000
98,902
102,439,839,461
3
2001
104,774
131,266,539,821
4
2002
103,804
158,045,163,678
5
2003
105,846
190,607,146,306
6
2004
95,418
192,461,450,125
7
2005
95.023
219.231.917.907
8
2006
95.624
222.238.239.311
AUDIT SMK3 PERTAHUN No
Tahun
Perusahaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
23 33 63 64 70 78 77 100 117 259
K3 HARUS DIKELOLA = FUNGSI PERSH LAINNYA MANAJEMEN K3 : PROSES MENGINTEGRASIKAN PRINSIPPRINSIP KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) KE DALAM OPERASI PERUSAHAAN (ADOPTED FROM GRIMALDI/SIMON)
KEBIJAKAN K3 YANG EFEKTIF MEMBERIKAN KONTRIBUSI TERHADAP KINERJA USAHA dalam bentuk : Dukungan pengembangan SDM Meminimumkan kerugian finansil Mengakui bhw kecelakaan, PAK dan insiden lainnya adalah hasil kegagalan dalam manajemen control Mengakui bhw pengembangan budaya K3 diperlukan utk pengendalian bahaya/risiko Menjamin pendekatan yang sistematik dlm pengendalian bahaya/risiko dan alokasi sumber daya Menjamin pendekatan yang sistematik dlm pengendalian kualitas dalam bentuk perbaikan terus-menerus
Terwujudnya Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Indonesia
1) Peningkatan pengawasan dalam menjamin perlindungan K3 2) Peningkatan penerapan norma K3 dan pelaksanaan K3 secara mandiri 3) Pengembangan kebijakan K3 sesuai kemajuan
1. Pemantapan peraturan perundang-udangan, standar, pedoman keselamatan dan kesehatan kerja; 2. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia di bidang keselamatan dan kesehatan kerja; 3. Peningkatan pembangunan SMK3 di tempat kerja; 4. Pelaksanaan kerjasama internasional, regional, dan lintas sektor serta pihak terkait lainnnya
• • •
• • • • • •
Peningkatan intensitas dan kualitas pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja Peningkatan pelaksanaan K3 meliputi kualitas dan kuantitas penerapan SMK3. Peningkatan fungsi pembinaan manajemen, dukungan istratif, sumberdaya, perwujudan kepemerintahan yang baik, bersih, transparan, akuntabel dan bebas KKN, Pembinaan dan sosialisasi pelaksanaan norma K3; Penyediaan sarana dan prasarana pengawasan K3; Penyusunan dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan, standar, pedoman keselamatan dan kesehatan kerja; Pengembangan dan penyempurnaan sistem, mekanisme dan prosedur pengawasan K3; Penegakan norma K3; Pelaksanaan analisa informasi K3;
• • • • • • • • •
UUD 1945 ps.27 (2) UU No. 1 Tahun 1970 Undang-Undang Uap 1930 UU. No. 32 Tahun 2004 UU. No. 13 Tahun 2003 UU. No. 21 Tahun 2003 Peraturan Uap 1930 Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 Peraturan Menteri Tenaga Kerja sebagai peraturan pelaksana UU. No.1 Tahun 1970.
Peraturan Perundangan K3 1. PERSONIL : UU dan Per.Uap; Per.Menaker No.01/1976; Per.Menaker No.01/1979; Per.Menaker No.02/1982; Per.Menaker No.01/1988; Per.Menaker No.01/1989; Per.Menaker No.02/1992; Kep.Menakertrans No.186/1999; Kep.Menakertrans No.187/1999.
3. SISTEM : Per.Menaker Per.Menaker Per.Menaker Per.Menaker Per.Menaker Per.Menaker
No.01/1980; No.02/1980; No.01/1981; No.03/1982; No.05/1996; No.03/1998.
2. ALAT / MESIN: UU dan Per.Uap; Per.Menaker No.01/1978; Per.Menaker No.04/1980; Per.Menaker No.01/1982; Per.Menaker No.02/1983; Per.Menaker No.03/1985; Per.Menaker No.04/1985; Per.Menaker No.05/1985; Per.Menaker No.02/1989; Per.Menaker No.04/1998; Per.Menakertrans No.03/1999; Kep.Menakertrans No.51/1999; SE Menakertrans No.01/1997; SE Menakertrans No.01/1979.
4. KELEMBAGAAN K3 Kep.Menaker No.155/1984; Per.Menaker No.04/1987; Per.Menaker No.04/1995
PER. PERUNDANG-AN UNTUK PERSONIL K3 1. UU & Per. Uap–Pes.Uap dioperasikan dgn TK yg mengerti ttg K3; 2. Permenaker No. 01/1976 – Dokter Perush; 3. Permenaker No. 01/1979 – Paramedis; 4. Permenaker No. 02/1982 – Jurus Las; 5. Permenaker No. 01/1988 – Operator Uap; 6. Permenaker No. 01/1989 – Operator Keran Angkat; 7. Permenaker No. 02/1992 - Penunjukan Calon AK3; 8. Kep.Menakertrans No.186/1999 – Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaranan 9. Kep.Menakertrans No. 187/1999 – Penanganan B3.
A FAIRLY SIMPLE MESSAGE :
“ SAFETY IS A SHARED RESPONSIBILITY”
PELAKSANAAN K3 MANDIRI DI PERUSAHAAN • Pemberdayaan Lembaga K3 (P2K3, PKK, ERT, FB) • Pemberdayaan Personil K3 (Ahli K3, Dokter Perusahaan, Petugas K3, Paramedis Perusahaan) • Program Berbasis Risiko • Pemenuhan Syarat-Syarat K3/Regulasi K3
LEMBAGA K3 DI PERUSAHAAN • PANITIA PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (P2K3) • PELAYANAN KESEHATAN KERJA (PKK) • REGU PENANGGULANGAN KEBAKARAN
• TIM TANGGAP DARURAT • KELOMPOK PEDULI K3 (GROUP TOOL BOX) • PERUSAHAAN JASA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (PJK3)
SDM K3 DI PERUSAHAAN • AHLI K3 UMUM • DOKTER PERUSAHAAN • AHLI K3 SPESIALIS : – – – – – –
LISTRIK MEKANIK UAP DAN BEJANA TEKAN KIMIA KONSTRUKSI BANGUNAN KEBAKARAN
• PARAMEDIS PERUSAHAAN • AUDITOR K3 • INDUSTRIAL HYGIENIST
• PETUGAS K3 : – – – –
KIMIA RADIASI KEBAKARAN KONSTRUKSI BANGUNAN – CONFINED SPACE
• PETUGAS P3K • OPERATOR : – – – – –
BOILER ANGKAT/ANGKUT LIFT PERANCAH RIG dsb
PERAN LEMBAGA DAN SDM K3 DI TEMPAT KERJA • Memberikan saran dan rekomendasi peningkatan pelaksanaan K3 kepada manajemen perusahaan • Melaksanakan tugas dan fungsi sebagai profesional K3 dalam upaya promosi dan pencegahan kecelakaan kerja dan PAK • Meningkatkan pengertian dan pemahaman tentang K3 di tempat kerja • Melakukan pengawasan terhadap penerapan syaratsyarat K3 di tempat kerja • Menyebarluaskan informasi K3 keseluruh tempat kerja • Sebagai forum dialog, komunikasi dan kerjasama dalam meningkatkan pelaksanaan K3 di tempat kerja
AREA YANG DIBUTUHKAN DALAM MEMBUDAYAKAN K3 TASK NEEDS : MENERIMA PEKERJAAN YANG AKAN DILAKUKAN
TASK NEEDS
GROUP NEEDS
GROUP NEEDS : MEMBANGUN DAN MEMPERTAHANKAN SEMANGAT TEAM
INDIVIDUAL NEEDS :
INDIVIDUAL NEEDS
MENGHARMONISKAN KEBUTUHAN INDIVIDU DGN KEBUTUHAN TUGAS DAN KELOMPOK
High
100%
LEVEL OF SUPERVISION Self supervision
Degree Of Supervision
Imposed supervision
Low
0%
Low High
Competence Risk
High Low
IMPLEMENTASI K3 • Pelaksanaan K3 diawali dengan commitment top management; • Dibuktikan dengan penyediaan sumber daya (manusia, finansil, sarana dan prasarana) • Inti pelaksanaan program K3 melibatkan semua pemangku kepentingan (pengusaha, pengurus/manajemen perusahaan, pekerja) • Pelaksanaan K3 adalah berbagi tanggung jawab (sharing of responsibility)
TUJUAN PEMBUDAYAAN K3 DI TEMPAT KERJA • Pengembangan cita-cita keselamatan dan kesehatan kerja (K3) • Menciptakan dan mempertahankan iklim positif pelaksanaan K3 dalam perusahaan • Promosi pengertian, pemahaman dan komitmen terhadap nilai-nilai K3
Development of OSH Culture & Behavior Safety Management
OSH Culture & Behavior Safety Management
Fundamental Strategy in the Development of Organization, Employees and OSH Management System
CAUSE OF INCIDENTS Statistically ……….. …….. More than 85% of past OSH Incidents are caused primary by Unsafe Human Behavior.
What are Key Drivers of Human Behavior ?
The Shift Requires Focus on People….
Usaha ke arah perilaku K3 di dunia kerja dan dunia usaha • Memberikan perhatian penuh pada faktor keselamatan mulai dari fase perencanaan dan desain. • Menjamin keselamatan alat, pesawat, mesin dan peralatan produksi • Pemutakhiran manual Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
PERAN K3 DALAM PERUSAHAAN • Sebagai LOSS CONTROL untuk mengendalikan kerugian atau inefisiensi • Sebagai COMPLIANCE AGENT untuk meyakinkan terpenuhinya norma-norma dan peraturan K3 dalam perusahaan • Sebagai ADVISORY BODY terhadap unit usaha/karyawan dalam penerapan K3 • Sebagai MANAGEMENT TOOLS dalam menjalankan fungsi kontrolnya dalam aspek K3
Kesimpulan • Pemerintah bertekad memberikan jaminan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja kepada tenaga kerja melalui berbagai upaya baik yang promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan penegakan hukum ( represif ) di bidang K3. • Melalui penerapan SMK3 yang efektif diharapkan muncul perilaku dan budaya K3 di dunia usaha dan dunia kerja.