√
Kebijakan K3 Disampaikan pada Nasional Pembinaan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Umum Oleh : Hermanto.R.SE.MM.
Berita Kecelakaan Kerja
Berita Kecelakaan Kerja
Berita Kecelakaan Kerja
09/13/17
Undang - Undang No. 1 tahun 1970
Data : Estimasi ILO (2014); - 1,2 juta/thn TK tewas akibat kec. Kerja; - 160 juta/thn TK sakit akibat kerja (PAK); - Jumlah kerugian mencapai 2,4 % dari GDB.
Di Indonesia (2015); - 9 orang/hari TK tewas; - puluhan ribu mengalami kecelakaan. Cacat Tahun
Sembuh
2013
94.197
2014
95.912
Fungsi
3.851
3.861
Sebagian
2,689
2,927
Tetap
36
44
Meninggal
2,332
2,436
Total
103.285
Nilai Kompensasi
554.25 M
105.182 618.49 M
2015 2016
98.872 94.239
4.374 2,928
3.998 2,196
52 37
2,976 1.976
110.272
698.75 M
101.367 833.44 M Sumber : BPJSKK)
Kasus Kecelakaan Kerja per sektor
Konstruksi
32
%
Manufaktur
31,6 %
Transportasi
9,3 %
Kehutanan
3,8 %
Pertambangan
2,6 %
Lain-lain
20,7 %
K3 sebagai salah satu aspek penting dalam perlindungan tenaga kerja; K3 belum mendapatkan perhatian yg memadai dari semua pihak; Tingkat kepedulian masyarakat khususnya masyarakat industri terhadap K3 relatif masih rendah; Komitmen pimpinan perusahaan di bidang K3 relatif rendah; Peran Lembaga dan SDM K3 dalam pelaksanaan K3 belum optimal; Tuntutan global dalam hal perlindungan K3 semakin meningkat (standar ISO 9001, 14000, OHSAS 18001 dan SMK3)
10
Merupakan kebutuhan dan hak tenaga kerja dalam perlindungan K3 untuk mewujudkan kesejahteraan
Untuk mengurangi kerugian akibat kecelakaan kerja oleh manajemen
Merupakan persyaratan perdagangan Global
Menciptakan tempat kerja yang sehat ,aman dan produktif 11
TANTANGAN K3: Kasus Kec. Kerja dan PAK Tinggi … Masalah ; Kualitas penerapan K3 rendah; Kualitas riksa uji K3 rendah; Kuantitas dan Kualitas Pengawasan rendah; Obyek pengawasan K3 semakin komplek;
Tujuan: • •
•
Melindungi TK & org lain di tempat kerja; Menjamin agar setiap sumber produksi dpt dipakai secara aman & efisien; Menjamin proses produksi berjalan lancar.
K3 & GLOBALISASI Kontribusi mewujudkan: Tempat Kerja : • • • • •
Aman Nyaman Sehat Bebas Polusi Nihil Kec. & PAK
•
Produksi & produktifitas
•
Kelangsungan Usaha
Menjawab Tantangan & Meraih Peluang • • • • • • • • • • • •
WTO 2020; AFTA AC-FTA; AK-FTA; AI- FTA; AANZ-FTA; IJ-EPA ACFTA 2010-CAFTA 2012; Asean Single Market 2015; ILO OSH Guide Line 2001; Green Productivity; Global Warming; MDGs.
Daya saing (Lokal, Regional, Global)
Peran danManfaatnya •
A. Bagi Masyarakat:
•
Masyarakat diharapkan dapat berperan aktif bersama Pemerintah, Pengurus/Pengusaha dan Pekerja untuk mendorong terwujudnya Budaya K3 di Indonesia.
•
Manfaat Keselamatan dan Kesehatan Kerja : 1. Menumbuhkembangkan pengetahuan, pengertian, kesadaran dan kepedulian mengenai K3; 2. Menjadi perilaku dalam hidup masyarakat dan mulai di tanamkan pada keluarga; 3. Masyarakat hidup sehat dan disiplin. 15
•
B. Bagi Tenaga Kerja:
•
Pekerja mempunyai peran :
• • • • • •
1. Mematuhi peraturan perundangan dan pedoman K3 2. Mendukung dan berpartisipasi dalam pelatihan dan kegiatan peningkatan kesadaran K3. 3. Bekerja sama dengan Pengusaha/Pengurus melaksanakan upaya K3 dalam pencegahan Kecelakaan Kerja dan PAK. : Manfaat pelaksanaan K3 : 1. 2. 3.
Meningkatkan kepedulian dan pengetahuan mengenai K3; Meningkatkan kinerja tenaga kerja dan bekerja setelah yakin akan jaminan perlindungan K3; Meningkatkan kesadaran berperilaku K3 dan disiplin.
16
C. Bagi Perusahaan : Pihak perusahaan atau pengusaha berperan : 1. Melaksanakan pemenuhan Peraturan Per-UU K3 2. Melakukan inventarisasi dan mendistribusikan informasi Per-UU Bidang K3 kpd semua pekerja 3. Melakukan upaya pencegahan kecelakaan kerja dan PAK yg menjadikan bagian kegiatan perusahaan 4. Membangun penerapan SMK3 untuk meningkatkan tempat kerja yang aman dan sehat 5. Memberikan bantuan/konsultasi,sosialisasi,pelatihan dan pembinaan K3 kpd pekerja. Manfaat penerapan K3 di Perusahaan : 1. Mengetahui pemenuhan perusahaan terhadap peraturan perundangan bidang K3 2. Mendapat bahan umpan balik bagi tinjauan manajemen dalam rangka meningkatkan kinerja SMK3 3. Mengetahui efektifitas, efisiensi dan kesesuaian serta kekurangan kinerja dari penerapan SMK3 4. Mengetahui Kinerja K3 di perusahaan 5. Meningkatkan image perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing perusahaan
D. Bagi Pemerintah: Pemerintah mempunyai tanggung jawab/peran K3 : 1. Penyusunan dan Penyempurnaan Kebijakan K3 2. Pembinaan dan Pengawasan pelaksanaan Per-UU K3 3. Mendorong upaya pencegahan timbulnya kecelakaan kerja dan Penyakit Akibat Kerja 4. Pembinaan penerapan SMK3 5. Melakukan promosi melalui komunikasi, informasi dan edukasi dan kampanye Kecelakaan Nihil untuk meningkatkan kesadaran K3 6. Melakukan pemeriksaan, pengkajian, pelaporan serta statistik kecelakaan kerja dan PAK. Manfaat pelaksanaan K3 : 1. Sebagai salah satu alat untuk melindungi hak tenaga kerja di bidang K3 2. Mengetahui kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan K3 3. Mengurangi angka kecelakaan kerja dan PAK 4. Meningkatkan mutu kehidupan dan citra bangsa
• • • • •
• •
UU No. 1 Tahun 1970 Undang-Undang Uap 1930 UU. No. 13 Tahun 2003 UU. No. 21 Tahun 2003 Peraturan Uap 1930
PP No. 50 Thn 2012 ttg Penerapan SMK3; Peraturan Menteri Tenaga Kerja sebagai peraturan pelaksana UU. No.1 Tahun 1970.
1. 2. 3.
4. 5.
Bertambahnya jumlah perusahaan dan tenaga kerja serta obyek pengawasan yang harus dijangkau. Tingkat risiko semakin meningkat,hazard terus berubah seiring perkembangan teknologi. Keterbatasan Sumber Daya (Personil dan Lembaga K3) dan kurangmya pemahaman masyarakat di bidang K3. Diberlakukannya Kesepakatan Global (AFTA – MEA) Tenaga Kerja dari Luar Negeri akan bebas masuk ke Indonesia termasuk di bidang K3.
A.
• • • • •
Angkatan Kerja : Total Angkatan Kerja 127 juta orang (SAKERNAS 2015), yang bekerja 118 juta Pendidikan Tdk sekolah s/d SD : 56 juta orang SMTP : 24 juta orang SMTA : 31 juta orang Akademi/Diploma: 3 juta orang Universitas : 4 juta orang Jumlah penggangguran terbuka 9 juta orang Jumlah perusahaan tahun 2015 : 246.000 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 109 juta orang Sebagian besar tenaga kerja tidak memahami haknya untuk mendapatkan perlindungan K3
B. Sebaran 246.000 Perusahaan Sebagai Objek Pengawasan Ketenagakerjaan Di Indonesia KALBAR : 2392 Prsh
KALTENG: 2247 Prsh
KALSEL : 3205 Prsh
KALTIM : 6805 Prsh
SULBAR 3220 Prsh
SULTENG : 3390 Prsh
GORONTALO 1104 Prsh
SULUT : 4184 Prsh
MALUKU Utara 1163 Prsh PAPUA BARAT
2744Prsh PAPUA 1249 Prsh MALUKU 2303 Prsh SULTRA : 6478 Prsh SULSEL : 9907 Prsh
BANTEN 7164 Prsh
DKI : 29750 Prsh
JABAR : 27858 Prsh
DIY : 3829
JATENG 19178 Prsh
JATIM : 29042 Prsh
BALI : 4723 prshn
NTB : 3022 prshn
NTT : 5144 prshn
C. Jumlah Obyek Pengawasan K3 (berdasarkan laporan Disnaker Prov(Permen 09/2005) Jenis Peralatan Pesawat Uap
Jumlah 18.976
Bejana Tekan PAA Psw Tng & Prod Listrik
174.185 63.615 56.696 47.994
Penceg. Kebakaran
58.576
Kes. Kerja Kont. Bangunan Lingk. Kerja Perancah Bangunan Sertifikasi SMK3 P2K3 PJK3
17.070 9.108 18.981 1. 804 5.326 18.924 1.154
D. SDM K3 Yang Mengikuti Pembinaan/ Diklat K3 No Nama 1
Ahli K3 Umum
9.964 orang
Auditor SMK3
826 orang
Ahli K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekanan
252 orang
Ahli K3 Pesawat Angkat dan Angkut
224 orang
Ahli K3 Konstruksi
692 orang
Ahli K3 Listrik
396 orang
Ahli K3 Spesialis Kebakaran
282 orang
Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja
383 orang
Ahli K3 Kimia
275 orang
Operator/ petugas K3/Paramedis/Teknisi 2
Jumlah
Pengawas Ketenagakerjaan Pengawas Spesialis K3
75.081 orang 1.700 orang 351 orang
E. Perusahaan Jasa K3 (PJK3) No
Nama PJK3
Jumlah
1
PJK3 Bidang Konsultan K3
52
2
PJK3 Bidang Pabrikasi,Reparasi dan Istalasi Teknik K3
173
3
PJK3 Bidang Pemeriksaan dan Pengujian Teknik
212
4
PJK3 Bidang Pemeriksaan pengujian dan atau pelayanan kesehatan kerja
164
5
PJK3 Bidang Pembinaan K3
543
6
Badan Audit SMK3
10 Jumlah PJK3:
____ 1.154
1.
Meningkatkan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan K3;
2.
Meningkatan penerapan Sistem Manajemen K3;
3. Meningkatkan peran serta pengusaha, TK & masyarakat untuk mewujudkan kemandirian dalam pelaksanaan K3.
1.Turunnya tingkat kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja 2. Terciptanya tempat kerja yang aman, nyaman dan efisien untuk mendorong produktivitas. 3. Meningkatkan penerapan K3 menuju masyarakat mandiri berbudaya K3
1. Menyusun & meningkatkan kebijakan K3; 2. Meningkatkan SDM K3; 3. Meningkatkan sarana & prasarana pembinaan & pengawasan K3; 4. Meningkatkan pembinaan penerapan SMK3; 5. Meningkatkan jejaring & peran serta instansi, lembaga, personil & pihakpihak terkait.
1. Penyusun kebijakan,Peraturan , standar, pedoman dan prosedur K3; 2. Peningkatan kapasitas SDM & Lembaga K3; 3. Pembinaan & pengawasan norma K3; 4. Penerapan SMK3 dan Audit K3 5. Sertifikasi dan Penunjukan/Lisensi K3 6.Koordinasi dan jejaring dengan lintas sektor dan steak holder (Kemenkes,PU,ESDM,KLH, Apindo,SP/SB,PJK3) 7. Penegakan Hukum Norma K3 8. Monitoring,Pencatatan, Pelaporan dan Analisa Data K3 9. Pemberian Penghargaan K3 (Zero Accident,SMK3) 10.Pengembangan program sesuai dinamika permasalahan dan issu K3 ( Nasional /Internasional )
1
Penyusunan dan penyempurnaan norma, standar, pedoman dan criteria;
2
Peningkatan kuantitas dan kualitas pengawas di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
3
Peningkatan kuantitas dan kualitas Ahli K3, dokter, personil, petugas, teknisi, operator di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
4
Peningkatan kuantitas dan kualitas pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi pengusaha, tenaga kerja dan masyarakat;
5 Peningkatan kuantitas dan kualitas perusahaan/ lembaga / badan bidang jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
6….
lanjutan
6
Peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pembinaan,pemeriksaan dan pengujian K3;
7
Peningkatan pembinaan dan penilaian penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
8
Peningkatan penilaian dan pemberian penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
9
Peningkatan kerjasama dengan instansi, institusi, lembaga, asosiasi dan pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan pembinaan dan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja;
10 Peningkatan kerja sama dengan instansi, ,institusi, lembaga K3 di tingkat nasional dan internasional dalam rangka pengembangan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja.
Pencapaian “ Kemandirian Masyarakat Indonesia Berbudaya K3 Tahun 2020” : 1.Program Strategis : “Gerakan Efektif Masyarakat Membudayakan K3” (Gema Daya K3) , Tagline “SAYA PILIH SELAMAT” dan Safety is Mylife Pelaksanaan Bulan K3 Tahun 2017 : “ DENGAN BUDAYA K3 KITA TINGKATKAN KUALITAS HIDUP MANUSIA MENUJU MASYARAKAT YG SELAMAT , SEHAT DAN PRODUKTIF ”
2.Program Promotif : Sosialisasi, Pameran, Seminar danKonvensi K3 3.Program Implementatif : - Efektifitas pelaksanaan peraturan perundangan K3 - Pembinaan, Pemeriksaan & Pengujian K3
- Penegakan Hukum
A. Pembangunan infrastruktur; B. Investor memastikan dalam proses pembangunan tidak terjadi hambatan akibat dari kegagalan pekerjaan; C. Berbagai pembangunan akan dan sedang dilakukan al: - pembangunan jalan Trans Kalimantan/Sulawesi/Papua/sumatra serta Pulau-Pulau Terluar; - pembangunan Perkeretaapian; Tol Maritim; Sarana/Prasarana Kelautan dan Perikanan serta Destinasi Parawisata; PowerPlant 35 000 MW, Industri Berbasic Kimia; Shelter-Shelter; Perumahan D. Dalam setiap perencanaan; pelaksanaan; penerapan serta Monev proyek peran K3 menjadi penting agar proyek tidak mengalami kegagalan dalam proses pembangunannya menghasilkan mutu sesuai standar. E. Merujuk point diatas, maka diperlukan SDM yang memiliki kompetensi K3 bagi lulusan S1 Keteknikan dengan mengikuti Sertifikasi. (SUATU PELUANG SEKALIGUS TANTANGAN))).
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen berdasarkan peraturan perundangan bidang K3, maka dapat memberikan konstribusi terhadap produktivitas Tenaga Kerja dan produktivitas Perusahaan, serta kinerja Pemerintah sehingga kemandirian masyarakat Indonesia berbudaya K3 dapat di capai dan siap dalam menghadapi pasar global.
Terima kasih, semoga bermanfaat ! ! ! UTAMAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA