MAKALAH INSTRUMENTASI ANALITIK “SPESIFIKASI ALAT TURBIDIMETER” DISUSUN OLEH : KELOMPOK RIESKA WULANDARI SIANTURI AZHARI BAHARSYAH GAJAH ABDI SYAHPUTRA
(130405014) (130405016) (130405018)
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan hehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “spesifikasi alat turbidimeter” ini untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Instrumentasi Analitik tepat waktu.
Adapun penjelasan yang dimuat dalam makalah ini adalah agar mahasiswa mengetahui cara penggunaan alat-alat didalam laboratorium khususnya alat turbidimeter serta menambah pengetahuan mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan alat turbidimeter agar dapat mempermudah mahasiswa ketika berada di laboratorium maupun di dunia kerja nantinya. Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari adanya kekurangan dalam makalah ini. Untuk itu, kami mengharapkan kritikan dan saran yang mendukung demi perbaikan makalah ini. Akhir kata, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu peenyusunan makalah ini. Medan, 24 September 2014 Tim Penulis
BAB 1 PENDAHULUAN
Kekeruhan merupakan keadaan mendung atau kekaburan dari cairan yang disebabkan oleh individu partikel (suspended solids) yang umumnya tidak terlihat oleh mata telanjang, mirip dengan asap di udara. Pengukuran kekeruhan adalah tes
kunci dari kualitas air. Kekeruhan mengacu pada konsentrasi ketidaklarutan, Keberadaan partikel dalam cairan yang diukur dalam Nephelometric Turbidity Units(NTU). Penting untuk diketahui bahwa kekeruhan adalah ukuran kejernihan sampel, bukan warna. Air dengan penampilan keruh atau tidak tembus pandang akan memiliki kekeruhan tinggi, sementara air yang jernih atau tembus pandang akan memiliki kekeruhan rendah. Nilai kekeruhan yang tinggi disebabkan oleh partikel seperti lumpur, tanah liat, mikroorganisme, dan material organik. Berdasarkan definisi, kekeruhan bukan merupakan ukuran langsung dari partikel-partikel melainkan suatu ukuran bagaimana partikel menghamburkan cahaya. Penetapan kekeruhan dan kejernihan air penting dalam pelaksanaan produksi seperti produksi minuman, pengolahan makanan, dan instalasi pengolahan air minum. Dalam aplikasi untuk air minum, nilai kekeruhan dapat memberikan indikasi keberadaan bakteri, patogen, atau partikel yang dapat melindungi organisme berbahaya dari proses desinfeksi. Oleh karena itu, pengukuran kekeruhan sangat berguna untuk instalasi pengolahan air untuk memastikan kebersihan nya. Dalam proses industri, kekeruhan dapat menjadi bagian dari kontrol kualitas untuk memverifikasi efisiensi dalam pengolahan atau proses manufaktur. Salah satu parameter mutu yang sangat vital adalah kekeruhan yang kadangkadang diabaikan karena dianggap sudah cukup dilihat saja atau alat ujinya yang tidak ada padahal hal tersebut dapat berpengaruh terhadap mutu. Oleh sebab itu untuk mengendalikan mutu dilakukan uji kekeruhan dengan alat turbidimeter
BAB II ISI 2.1 Kegunaan Alat Turbidimeter
Turbidimeter adalah salah satu alat pengujian kekeruhan dengan sifat optik akibat dispersi sinar dan dapat dinyatakan sebagai perbandingan cahaya yang dipantulkan terhadap cahaya yang tiba. Intensitas cahaya yang dipantulkan oleh suatu suspensi adalah fungsi konsentrasi jika kondisi-kondisi lainnya konstan. Turbidity meter merupakan alat pengujian air limbah yang berfungsi untuk mengukur tingkat kekeruhan air. Turbidity meter disebut juga alat ukur kekeruhan air. Seperti kita ketahui ada banyak penyebab tercemarnya air di sekitar kita, misalnya limbah air rumah tangga, industri, pertanian, peternakan, dll. Untuk itu kita memerlukan sebuah alat yang bisa membaca tingkat kekeruhan air yang akan kita teliti, alat inilah yang kita kenal dengan nama Turbidity Meter. 2.2 Prinsip Kerja Turbidimeter Prinsip umum dari alat turbidimeter adalah sinar yang datang mengenai suatu partikel ada yang diteruskan dan ada yang dipantulkan, maka sinar yang diteruskan digunakan sebagai dasar pengukuran(Day and Underwood, 2002). Karena menggunakan jumlah cahaya yang diabsorbsi untuk pengukuran konsentrasi, maka jumlah cahaya yang diabsorbsi akan bergantung pada : 1. Jumlah partikel 2. Ukuran partikel. Semakin besar dan banyak jumlah partikel, maka jumlah cahaya yang diabsorbsi akan semakin besar. Dan untuk penentuan kadarnya (detektor) digunakan spektrofotometer cahaya. Alat akan memancarkan cahaya pada media atau sampel, dan cahaya tersebut akan diserap, dipantulkan atau menembus media tersebut. Cahaya yang menembus media akan diukur dan ditransfer ke dalam bentuk angka. Metode pengukuran turbiditas dapat dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu :
Pengukuran perbandingan intensitas cahaya yang dihamburkan terhadap
intensitas cahaya yang datang; Pengukuran efek ekstingsi, yaitu kedalaman dimana cahaya mulai tidak tampak
di dalam lapisan medium yang keruh. Instrumen pengukur perbandingan Tyndall disebut sebagai Tyndall meter. Dalam instrumen ini intensitas diukur secara langsung. Sedang pada nefelometer, intensitas cahaya diukur dengan larutan standar.
Turbidimeter meliputi pengukuran cahaya yang diteruskan. Turbiditas berbanding lurus terhadap konsentrasi dan ketebalan, tetapi turbiditas tergantung. juga pada warna. Untuk partikel yang lebih kecil, rasio Tyndall sebanding dengan pangkat tiga dari ukuran partikel dan berbanding terbalik terhadap pangkat empat panjang gelombangnya.
2.3 Jenis-Jenis Turbidimeter Ada tiga jenis turbidimeters umum yang dipakai sekarang. Ada yang disebut sebagai bench top, portable, and on-line instruments. Bench top dan portabel turbidimeters Bench digunakan untuk menganalisa sampel ambil atas unit Bench biasanya digunakan sebagai laboratorium stasioner instrumen dan tidak dimaksudkan untuk menjadi portabel. On-line instrumen biasanya dipasang di lapangan dan terus menerus menganalisa aliran sampel tumpah off dari proses unit. sampling Pengukuran dengan unit-unit ini membutuhkan kepatuhan yang ketat untuk pabrik sampling prosedur untuk mengurangi kesalahan dari gelas kotor, udara dalam gelembung sampel, dan partikel yang menetap. 2.4 Spesifikasi Turbidimeter 2.5 Bagian-Bagian Turbidimeter 2.6 Cara Penggunaan 1. Masukan sampel kedalam botol sampai mendekati garis tera. 2. Botol sampel di lap dengan kain lembut untuk ihkan. • 3. Tekan tombol I/O. instrument akan terbuka kemudian tempatkan instrument pada suatu permukaan datar(kokoh) dan jangan memegang instrument ketika sedang melakukan pengukuran. 4. Masukkan cell sampel dalam ruang cell dengan mengorientasikan tanda garis pada bagian depan ruang cell. 5. Pilih daerah/range secara manual atau otomatis dengan menekan tombol RANGE. 6. Memilih mode sinyal rata-rata dengan menekan tombol SIGNAL AVERAGE. Dan monitor akan menunjukkan SIG AVG ketika instrument sedang menggunkan mode sinyal rata-rata. 7. Tekan READ. Monitor akan menunjukkan NTU, kemudian angka turbiditas akan muncul dalam NTU. Catat angka turbiditas setelah symbol lampu padam.
2.7 Cara Pemeliharaan Turbidimeter Sebelum turbidimeter digunakan untuk menentukan tingkat kekeruhan dari sampel, terlebih dahulu turbidimeter dikalibrasi dengan menggunakan sampel standar dari turbiditans/kekeruhan 0,01 NTU sampai 7500 NTU. Hal ini dilakukan untuk menstandarkan kembali alat tersebut. • Untuk kalibrasi alat, harus dilakukan pemanasan selama 30 menit. • Tidak boleh memegang tempat sampel secara langsung, agar tidak ada sidik jari yang menempel. • Gunakan alkohol dan kain halus untuk ihkan bagian luar kuvet. • Diletakkan di tempat yang rata, jangan diletakkan di tempat yang miring. • Setiap hari kalau perlu, dibersihkan dari debu.
2.8 Gambar Yang Mendukung
Gambar. 2.8.1 bagian-bagian turbidimeter
DAFTAR PUSTAKA
DIGITAL METER INDONESIA. 2014. Turbidity Meter disebut juga Alat Ukur Kekeruhan Air. http://indo-digital.com/turbidity-meter-disebut-juga-alatukur-kekeruhan-air.html. Diakses Pada 24 September 2014 Copernicus. 2013. 4 teknik analisa menggunakan turbidity meter yang harus diketahui. http://alatalatlaboratorium.com/Blog/turbidity-meter. Diakses Anonym.
Pada 24 September 2014 2012. tugas
instrument
6.
http://instrumendua.blogspot.com/2012/10/turbidimeter.html.
Turbidimeter. Diakses
Pada 24 September 2014 Chica. 2010. PENGENALAN DAN APLIKASI ALAT TURBIDIMETER PADA PENGUJIAN
KEKERUAN
AIR
LIMBAH.
http://chicamayonnaise.blogspot.com/2010/04/pengenalan-dan-aplikasiM.
alat.html. Diakses Pada 24 September 2014 Farid. 2014. Alat Laboratorium
Turbidimeter.
http://www.slideshare.net/faridrzanie/alat-laboratorium-turbidimeter. Diakses Pada 24 September 2014