Sop Bendahara Keuangan u4j2t

SOP Pengolahan Dana Keuangan

Inna Maria Susanti, S. E.

Prosedur Penerimaan Pendapatan – Pengolah dana menerima kwitansi dan kas pendapatan dari penangungjawab kasir. – Pengolah dana memverifikasi kesesuaian dokumen dan kas pendapatan dengan system (……). – Pengolah dana mengecek kwitansi dengan rekapan closing per pasien. – Jika terdapat perbedaan, pengolah dana menghubungi pihak penangungjawab kasir. – Jika sesuai, pengolah dana mencatat ke dalam buku rekapan penerimaan dan mengarsipkan kwitansi berdasarkan tanggal transaksi.

– Kas disimpan kedalam brangkas atau ke rekening bank RSMM.

Unit yang terkait: 1. Pengolah Dana 2. Kasir dan Kepala Kasir 3. Bank

Prosedur Penyetoran Pendapatan – Pengolah dana mencetak rekapan harian dari system (…..). – Pengolah dana melakukan klasifikasi transaksi penerimaan (cash, non cash), ambulan (BPJS dan UMUM). – Untuk cash disetorkan kepada bagian kepala keuangan, pendapatan ambulan disetorkan ke penangungjawab ambulance dan pendapatan BPJS disetor ke bank BNI di akhir bulan.

Unit yang terkait: 1. Kepala Bagian Keuangan 2. Pengolah Dana

Prosedur Retur Pendapatan – Pengolah dana menerima permintaan retur pembayaran pasien dari penangungjawab kasir. – Pengolah dana mengecek permintaan retur dengan menguji alasan retur? Retur diizinkan jika: –

Jika terjadi kesalahan system yang kelebihan resep berasal dari pihak internal rumah sakit.

–

Jika pasien masih dirawat dan belum pulang.

–

Jika masih dalam waktu 1 x 24 jam sejak transaksi di close.

– Pengolah dana Mengkonfirmasi dan memastikan bahwa system telah terupdate. – Pengolah dana menyerahkan kas retur sesuai dengan nominal yang disetujui kepada penangungjawab kasir setelah penanggungjawab kasir memberikan revisi rekapan pendapatan. – Pengolahan dana mencatat dalam buku transaksi khusus retur.

Unit yang terkait: 1. Pengolah Dana 2. Kasir dan Kepala Kasir 3. IT

Prosedur Penarikan dan Perhitungan Jasa Medis BPJS – Penangungjawab penarik jasa medis melakukan penarikan dari system (dokter, perawat, penunjang).

– Penanggungjawab penarik jasa medis mengecek data tarikan dengan data yang ada di Rekam Medis. – Penanggungjawab penarik jasa medis melakkan penarikan data yang menunjang proses pencarian nilai proporsional, seperti pengurang yang terdiri dari oksigen, laboratorium, radiologi dan obat.

– Penanggungjawab penarik jasa medis melakukan perhitungan proporsional dan persentase atas tindakan tersebut sebagai jasa pelayanan masing-masing pihak. – Data yang sudah siap dijadikan dasar pengembaian dana dan mencetak slip jasa medis. – Penanggungjawab penarik jasa medis menyiapkan dana dan mempersiapkan pencairan untuk beberapa pihak perlu disiapkan rincian atas jasa medis yang diterimanya.

Unit yang terkait: 1. Penanggungjawab Penarik Jasa Medis BPJS 2. Kepala Penanggungjawab Jasa Medis BPJS 3. Rekam Medis

SOP Bendahara Keuangan

Matsu Puspawati Sari, S. Kom

Prosedur Pengajuan Persekot  Bendahara memberikan Form Persekot rangkap 3 kepada pemohon dana.

 Pemohon dana mengisi Form Persekot dengan lengkap dan ditandatangani oleh pemohon dana.  Pemohon dana memberikan Form Persekot yang sudah diisi lengkap kepada kepala pemohon dana untuk dicek.  Jika form persekot tidak disetujui, maka form persekot dikembalikan kepada pemohon dana.  Jika form persekot disetujui, maka kepala pemohon dana menandatangani form persekot kemudian diberikan kepada pemohon dana.  Bendahara menerima form persekot yang sudah diisi lengkap, disetujui dan ditandatangani kepala bagian pemohon dana.  Bendahara mengecek, menentukan nominal, waktu pencairan dan merekap form persekot.

 Bendahara mencairkan dana kepada pemohon dana berdasarkan Form Persekot dana yang sudah dicek dan ditentukan nominal dan waktunya, kemudian Bendahara mencatat kedalam file pengeluaran kas.  Form Persekot dana rangkap 1 dan 2 di arsip bendahara dan rangkap 3 diberikan kepada pemohon dana.

Unit yang terkait: 1. Bendahara 2. Pemohon Dana 3. Kepala Bagian Pemohon Dana

Prosedur Pertanggungjawaban Pengajuan Persekot  Bendahara menerima Form Persekot rangkap 3 dan bukti-bukti transaksi dari pemohon dana.  Bendahara mengecek dan menghitung bukti-bukti transaksi dengan Form Persekot dana dari pemohon dana.  Jika terdapat selisih lebih, maka pemohon dana mengembalikan saldo dana kepada bendahara.  Jika terdapat selisih kurang, maka bendahara mengeluarkan dana pengganti kepada pemohon dana sebesar selisih kurang yang disetujui oleh bendahara.  Jika tidak terdapat selisih lebih atau kurang, maka bendahara memberikan form pertanggungjawaban dana kepada pemohon dana.

 Pemohon dana mengisi form pertanggungjawaban dana berdasarkan bukti-bukti transaksi.  Bendahara mencatat kedalam buku pengeluaran kas dan mengarsipkan form pertanggungjawaban dana, Form Persekot dana dari pemohon dana dan bukti-bukti transaksi.

Unit yang terkait: 1. Bendahara 2. Pemohon Dana

Prosedur Pengajuan Dana  Kepala Bagian Keuangan menerima pengajuan dana dari bendahara.  Kepala bagian keuangan mengecek dan menentukan nominal dana.

 Kepala bagian keuangan mencairkan dana kepada bendahara sesuai dana yang disetuji.  Bendahara mencatat dana yang diterima oleh kepala bidang keuangan ke buku pengeluaran harian.

 Bendahara Mencetak laporan harian (penerimaan dana pengeluaran dana) berdasarkan form pertanggungjawaban dana dan bukti-bukti transaksi.

Unit yang terkait: 1. Kepala Bagian Keuangan 2. Bendahara

Prosedur Pertanggungjawaban Dana – Kepala bagian keuangan menerima laporan harian (penerimaan dana dan pengeluaran dana) berdasarkan form pertanggungjawaban dana dan bukti-bukti transaksi dari bendahara dan buku pengeluaran harian

– Kepala bagian keuangan mengecek laporan dengan bukti-bukti transaksi dan buku pengeluaran. – Jika terdapat ketidaksesuaian, kepala bagian keuangan mengembalikan kepada bendahara untuk direvisi. – Jika sesuai, kepala bagian keuangan menandatangani laporan pengeluaran.

harian dan buku

– Setelah Kepala bagian menandatangani laporan harian dan buku pengeluaran harian kemudian mengembalikan kepada bendahara.

Unit yang terkait: 1. Kepala Bagian Keuangan 2. Bendahara

Prosedur Pengisian Dana Kas kecil – Pemegang dana kas kecil mengajukan dana kas kecil kepada bendahara berdasarkan metode fluktuasi (Dana Kas Kecil yang diajukan setiap minggu berjumlah sama atau saldo tetap). – Bendahara menyerahkan form pengisian dana kas kecil kepada pemegang dana kas kecil untuk diisi. – Pemegang dana kas kecil menyerahkan form pengisian dana kas kecil kepada bendahara untuk di cek. –

Jika ACC, form pengisian dana kas kecil di tandatangani oleh bendahara.

–

Jika Tidak ACC, form pengisian dana kas Kecil di serahkan kembali kepada pemegang dana kas kecil untuk di revisi.

– Form Pengisian dana kas kecil sudah ditandatangani bendahara, bendahara menyerahkan form pengisian dana kas kecil dan uang kepada pemegang dana kas kecil untuk ditanadatangani oleh pemegang dana kas kecil. – Form Pengisian dana kas kecil rangkap 1 diserahkan kepada bendahara untuk di arsipakn dan bendahara merekap, rangkap 2 di arsip oleh pemegang dana kas kecil

Unit yang terkait: 1. Pemegang Dana Kas Kecil 2. Bendahara

Prosedur Pemakaian Dana Kas kecil – Pemohon dana menyerahkan bukti transaksi pemakaian dana kepada pemegang dana kas kecil, kemudian pemegang dana kas kecil mengecek. – Jika bukti transaksi benar, maka pemegang dana kas kecil mencairkan uang sejumlah bukti transaksi kepada pemohon. – Jika bukti transaksi tidak benar, maka bukti transaksi dikembalikan kepada pemohon.

– Pemegang dana kas kecil menyerahkan bukti transaksi benar kepada pemohon dana untuk ditandatagani beserta uang sejumlah bukti transaksi. – Pemegang dana kas kecil mencatat kedalam buku pemakaian dana kas kecil dan mengarsipkan bukti transaksi berdasarkan tanggal pemakaian dana kas kecil.

Unit yang terkait: 1. Pemegang Dana Kas Kecil 2. Bendahara

Prosedur Persiapan Pembayaran Obat, Alkes dan BHP –

Rekanan memberikan kontra bon rangakap 1 dan 2, faktur Asli dan faktur pajak kepada Penanggungjawab Gudang.

–

Penanggungjawab Gudang melakukan penentuan tanggal pembayaran di kontra bon rangkap 1 dan 2 berdasarkan tanggal jatuh tempo terdekat.

–

Penanggungjawab Gudang menandatangani penerimaan kontra bon rangkap 1 dan 2, faktur Asli, dan faktur pajak.

–

Kontran bon rangkap 1 diberikan kepada rekanan. kontra bon rangkap 2, faktur Asli dan faktur pajak direkap kedalam buku rekapan tagihan dan Penanggungjawab Gudang melakukan Verifikasi ke sistem.

–

Penanggungjawab Gudang merekap faktur-faktur tagihan berdasarakan masa jatuh tempo terdekat dan tingkat perioritas rekanan.

–

Bendahara menerima buku rekapan tagihan dan faktur-faktur tagihan dari Penanggungjawab Gudang

–

Bendahara melakukan pengecekan : 1.

buku rekapan tagihan dengan faktur-faktur tagihan sesuai atau tidak.

2.

Kelengkapan faktur-faktur tagihan yang terdiri dari kontra bon rangkap 2, faktur Asli, faktur pajak.

3.

Faktur-faktur tagihan dengan system (pembayaran rekanan). –

Jika terdapat ketidakcocokan dari ke 3 keterangan di atas, bendahara mengembalikan buku rekapan tagihan dan faktur-faktur tagihan kepada Penanggungjawab Gudang untuk dikoreksi kembali sehari sebelum pembayaran.

–

Jika terdapat kecocokan dari ke 3 ketrangan dia atas, bendahara mempersiapkan dana.

Unit yang terkait: 1. Rekanan/PBF 2. Penanggungjawab Gudang

3. Bendahara

Prosedur Retur Obat, Alkes dan BHP – Rekanan memberikan faktur retur kepada penanggungjawab gudang. – Penangungjawab gudang mengedit retur ke system (Retur Barang) berdasarkan faktur retur kemudian di rekap ke buku rekapan tagihan. – Penanggungjawab gudang menyerahkan buku rekapan tagihan dan faktur retur kepada bendahara. – Bendahara mengecek faktur retur dengan system (pembayaran rekanan). – Jika tidak sesuai, bendahara mengembalikan faktur retur dan buku rekapan tagihan kepada penangungjawab gudang. – Jika sesuai, bendahara memproses pemotongan retur.

– Bendahara merekap ke data pembayaran rekanan (retur) kemudian mengarsipkan faktur retur berdasarkan nama rekanan dan tanggal pemotongan retur.

Unit yang terkait: 1. Rekanan/PBF 2. Penanggungjawab Gudang

3. Bendahara

Prosedur Pembayaran Obat, Alkes dan BHP –

Rekanan Memberikan kontra bon rangkap 1 kepada bendahara.

–

Bendahara mencocokan kontran bon rangkap 1 dengan kontra bon rangkap 2. –

Jika tidak cocok kontran bon rangkap 1 dikembalikan kepada rekanan.

–

Jika cocok, bendahara melakukan proses pembayaran.

–

Bendahara melakukan proses pembayaran ke system (pembayaran rekanan) untuk pelunasan.

–

Bendahara melakukan cap lunas di kontra bon rangkap 1. Kemudian Bendahara memberikan kontra bon rangkap 1 cap lunas, kontra bon rangkap 2, faktur asli dan faktur pajak kepada rekanan untuk ditandatangani.

–

Rekanan menandatangani disetiap faktur asli kemudian diberikan kepada bendahara.

–

Bendahara mengecek tandatangan rekanan disetiap faktur asli.

–

–

Jika belum ditandatangani, bendahara memberikan kembali kepada rekanan untuk ditandatangani

–

Jika sudah, bendahara melakukan proses pembayaran.

Bendahara menyerakan uang kepada rekanan kemudian merekap dan mengarsipakn kontra bon rangkap 1 dan 2, faktur asli dan faktur pajak berdasarkan rekanan dan tanggal pembayaran.

Unit yang terkait: 1. Rekanan/PBF 2. Bendahara

Prosedur Penarikan Data Jasa Medis UMUM –

Penangungjawab Penarik jasa medis melakukan penarikan data dari system dokter rawat jalan, dokter rawat inap, perawat rawat jalan, perawat rawat inap, perawat ok, bidan, penunjang, farmasi, dokter pembaca.

–

Penangungjawab Penarik jasa medis mengecek data dari system dengan buku registrasi pasien di setiap unit layanan yaitu Rawat Jalan : IGD, IGD Kebidanan, Poliklinik, dan Rawat Inap : VIP, Arjuna, Arjuna Bedah, Bima, Nakula, OK, Perinatalogi, ICU, PICU-NICU. –

–

–

Jika terdapat tidak valid, Penangungjawab penarik data jasa medis mengembalikan buku registrasi pasien kepada Kepala Ruangan unit layanan yang tidak valid. Kemudian Kapala Ruangan mengecek ke Bagian Rekam Medis dan Kasir untuk memastikan data sudah diinput dengan benar, sudah closing dan sudah terbayar lunas. –

Jika Terdapat kesalahan input, kepala ruangan membuat form rekues kepada IT untuk pembenaran data.

–

Jika terdapat kesalahan kasir, kepala kasir membuat form rekues kepada IT untuk pembenaran data.

Jika data valid, Penangungjawab penarik data jasa medis mengembalikan buku registrasi pasien kepada Kepala Ruangan unit layanan.

Penangungjawab Penarik jasa medis merekap data dokter rawat jalan, dokter rawat inap dan dokter pembaca. berdasarkan nama dokter. perawat rawat jalan, perawat rawat inap, perawat ok, bidan berdasarakan per unit layanan. Penunjang (Laboratorium dan Radiologi), farmasi berdasarkan paramedis.

Unit yang terkait: 1. Kepala Ruangan Unit Layanan 2. Penanggungjawab Penarik Jasa Medis Umum 3. IT (Programing)

Prosedur Perhitungan Jasa Medis UMUM – Penanggungjawab penarik jasa medis menghitung persentasi jasa sesuai dengan keputusan direktur. 1. Jasa Dokter –

Pemeriksaan & Konsultasi:

Dokter (D)

80%

Manajemen

10%

Rumah Sakit

10%

–

Visit

Dokter (D)

80%

Manajemen

10%

Rumah Sakit

10%

–

Tindakan

Dokter (D)

70%

Manajemen

10%

Rumah Sakit

20%

–

Pemeriksaan & Konsultasi:

Dokter (DP) 65/80% Perawat

35/80%

Manajemen

10%

Rumah Sakit

10%

–

Visit

Dokter (DP) 65/80% Perawat

35/80%

Manajemen

10%

Rumah Sakit

10%

–

Tindakan

Dokter (DP) 65/80% Perawat

35/80%

Manajemen

10%

Rumah Sakit

10%

–

Pemeriksaan & Konsultasi:

Dokter (PD) 35/80% Perawat

65/80%

Manajemen

10%

Rumah Sakit

10%

–

Visit

Dokter (PD) 35/80% Perawat

65/80%

Manajemen

10%

Rumah Sakit

10%

–

Tindakan

Dokter (PD) 35/80% Perawat

65/80%

Manajemen

10%

Rumah Sakit

10%

Lanjutan. . . 2. Jasa Perawat –

Tindakan

Perawat (P)

70%

Manajemen

10%

Rumah Sakit

20%

3. Jasa Penunjang –

Farmasi (Embalase)

Farmasi

70%

Rumah Sakit

30%

–

Laboratorium (Pendapatan)

Laboratorium

10%

Rumah Sakit

90%

–

Laboratorium (Tindakan lab) Laboratorium

70%

Manajemen

10%

Rumah Sakit

20%

–

Radiologi (Rongsen)

Radiologi

10%

Dokter Pembaca

30%

Rumah Sakit

60%

–

Radiologi (USG)

Radiologi

10%

Dokter Pembaca

30%

Rumah Sakit

60%

–

Radiologi (USG dibaca dokter) Radiologi

6%

Dokter Pembaca

30%

Rumah Sakit

64%

Catatan: –

Dr. Veronica

Lanjutan. . . – Penanggungjawab penarik jasa medis merekap jasa medis Dokter, perawat, penunjang, dan Rumah Sakit. – Penanggungjawab penarik jasa medis mengeprint data jasa medis per dokter, per unit layanan dan penunjang terdiri dari farmasi, laboratorium dan radiologi. – Penanggungjawab penarik jasa medis membuat laporan rekapan jasa medis. – Penanggungjawab penarik jasa medis meminta tandatangan kepada kepala bagian tata usaha, kepala HRD dan ditandatangani oleh Penanggungjawab penarik jasa medis kemudian diberikan kepada bendahara.

Unit yang terkait: 1. Kepala Ruangan Unit Layanan 2. Penanggungjawab Penarik Jasa Medis Umum 3. IT (Programing)

Prosedur Rekapan Jasa Medis – Bendahara menerima laporan rekapan jasa medis dari Penanggungjawab penarik jasa medis . – Bendahara merekap Biaya jasa medis umum dan BPJS, Kemudian diajukan kepada kepala bagian keuangan. – Bendahara merekap pendapatan jasa medis per pegawai dengan kepala bagian keuangan dan bagian kepala bagian tata usaha.

– Kemudian proses pembagian jasa medis per pegawai.

Unit yang terkait: 1. Kepala Ruangan Unit Layanan 2. Penanggungjawab Penarik Jasa Medis Umum 3. HRD 4. Kepala Bagian Keuangan 5. Kepala Bagian Tata Usaha

Prosedur Pembagian Jasa Medis – Penanggungjawab pembagain jasa medis menerima laporan pendapatan pegawai dan kas sejumlah biaya jasa medis. – Penanggungjawab pembagain jasa medis merekap laporan pendapatan pegawai untuk dibagikan, untuk dokter dan beberapa pegawai dengan payroll dan beberapa pegawai dengan kas.

– Penanggungjawab pembagain jasa medis merekap kedalam data payroll kemudian diprint dan sudah ditandatangani oleh kepala bagian keuangan dan direktur dan dikirimkan ke email bank mandiri untuk di kirimkan kesetiap rekening beberapa pegawai dan dokter yang sudah terdata. – Penanggungjawab pembagain jasa medis merekap beberapa pegawai yang kas untuk di siapkan kas kedalam aplop masing-masing pegawai.

Unit yang terkait: 1. Penanggungjawab Pembagaian Pendapatan Pegawai 2. HRD 3. Bendahara

SOP Kepala Bagian Keuangan

Denok Septia Bharati, S. E

Prosedur Penerimaan Setoran – Kepala bagian keuangan menerima dan mengecek laporan atau rincian yang diberikan oleh pengolah dana. – Memcocokkan kas yang diterima dengan dasar laporan. – Mengkroscek dan memastikan bahwa data yang diberikan BENAR.

Unit yang terkait: 1. Kepala Bagian Keuangan 2. Pengolah Dana

SOP Logistik Barang

Khaerudin

Prosedur Pembelanjaan/Pembelian Perlengkapan – Pihak logistic mengecek ketersediaan barang yang ada ,sebelum membeli dan memesan barang – Menentukan jumlah dan jenis barang yang akan dibeli untuk stok barang.

– Mengisi form pengajuan barang yang akan dibeli dan nanti nya di acc oleh kabag keuangan – Setelah di acc oleh kabag keuangan, form akan diserahkan pada supplier – Untuk barang tertentu pihak logistic melakukan pembelian secara langsung ke distributor yang sudah di survey dengan hasil harga yang dianggap terbaik – Pemesanan atau pembelian barang dilakukan tiap 1bulan sekali, tetapi jika dalam 1bulan berjalan stok sudah menipis , logistic melakukan pemesanan kembali pada pihak supplier maupun membeli secara langsung (Kontemporer)

Prosedur Penerimaan Barang – Pihak supplier mengirim barang pesanan ke ruang logistic – Pihak logistic mengecek dan mencocokan jumlah dan jenis barang yang dipesan yang mengacu pada form pengajuan dengan nota Tagihan dari Suplier. – Setelah pengecekan sesuai dengan form pesanan, pihak logistic menerima kwitansi/nota dari supplier untuk diserahkan pada bendahara pengeluaran agar bisa melakukan pembayaran. Jangka waktu pembayaran atau tagihan biasanya dibayarkan sesuai dengan MOU antara pihak supplier dengan rumah sakit – Menempatkan dan menata barang pesanan yang sudah di alokasian untuk mempermudah saat pendistribusian

Prosedur Pendistribusian Barang – Masing-masing unit mengajukan permintaan barang secara tertulis dalam buku permintaan logistic – Pihak Logistik mengecek dan mempersiapkan barang permintaan yang di ajukan dari masing masing unit tadi. – Pihak logistic dalam mendistribusikan barang , terlebih dahulu melihat jumlah maksimal yang patut di berikan, guna menjaga kestabilan stok barang dan mengurangi pemborosan. – kepala unit pemesan mengambil barang yang sudah disiapkan dan menanda tangani tanda terima barang di buku rekap pengeluaran barang yang sudah disiapkan oleh pihak logistic – untuk barang yang tidak habis pakai *note : calculator , baterai , alat dll pihak logistic meminta buktik barang yang rusak jika ada permintaan dari unit/bagian penerimaan barang – mencatat jumlah barang yang di trima dalam table stok in/out barang.

Prosedur Stok Opname – mencatat pengeluaran barang yang sudah di distribusikan ke masing masing unit pada table stok in/out – secara berkala memantau dan mengecek stok persediaan barang – pada tiap akhir bulan merekap sisa jumlah barang antara stok fisik pihak logistic mempersiapkan kembali form pengajuan pembelian barang untuk stok bulan berikutnya

SOP Pajak Barang

Khaerudin

Prosedur Persiapan Data –

Setiap tanggal 10 dan 25, meminta data pembagian Gaji dan Pembagia Jasa Medis (Semua Karyawan dan Dokter)

–

Merekap Total Penerimaan Gaji masing-masing karyawan berikut total Jasa Medis Dokter

–

Menghitung besaran pajak Gaji karyawan dan pajak Jasa medis dokter yang harus dikeluarkan tiap bulanya , maksimal tanggal 25 tiap bulanya.

–

Menyerahkan hasil perhitungan besaran pajak kepada pihak keuangan.

–

Meminta dan menerima Uang Pajak dari pihak keuangan untuk disetorkan ke kantor Pajak sebagai setoran pajak penghasilan bulanan karyawan

–

Menyetor Uang Pajak Penghasilan karyawan Via Bank atau via Kantor pos

–

Membuat SPT Masa Pajak Penghasilan secara Sistem, di tanda tangani oleh Direktur PT BHARATI.

–

Melaporkan SPT masa pajak penghasilan ke kantor pajak Pratama dan menerima tanda terima laporan pajak dari kantor Pajak.

–

Memfile surat tanda terima laporan pajak sebagai bukti telah melakukan setoran pajak penghasilan karyawan.

Prosedur Pajak – Setiap tanggal 10 dan 25, meminta data pembagian Gaji dan Pembagia Jasa Medis (Semua Karyawan dan Dokter) – Merekap Total Penerimaan Gaji masing-masing karyawan berikut total Jasa Medis Dokter

– Menghitung besaran pajak Gaji karyawan dan pajak Jasa medis dokter yang harus dikeluarkan tiap bulanya , maksimal tanggal 25 tiap bulanya. – Menyerahkan hasil perhitungan besaran pajak kepada pihak keuangan. – Meminta dan menerima Uang Pajak dari pihak keuangan untuk disetorkan ke kantor Pajak sebagai setoran pajak penghasilan bulanan karyawan – Menyetor Uang Pajak Penghasilan karyawan Via Bank atau via Kantor pos – Membuat SPT Masa Pajak Penghasilan secara Sistem, di tanda tangani oleh Direktur PT BHARATI. – Melaporkan SPT masa pajak penghasilan ke kantor pajak Pratama dan menerima tanda terima laporan pajak dari kantor Pajak. – Memfile surat tanda terima laporan pajak sebagai bukti telah melakukan setoran pajak penghasilan karyawan.

SOP Pelaporan Akuntansi

Ja’far Abdan Syakuro, S. E.

Prosedur Pencatatan Akuntansi – Akuntan mengumpulkan / menerima bukti transaksi dari pihak Bendahara Penerimaan maupun Bendahara Pengeluaran. – Akuntan mengevaluasi jens transaksi kemudian melakukan penjurnalan. – Akuntan melakukan konfirmasi kepada Bendahara Penerimaan, Bendaharan Pengeluaran atau Pihak Lain yang terkait jika diperlukan bilamana dtemukan bukti transaksi yang kurang baik. – Akuntan memberikan verifikasi atas Bukti Transaksi yang telah diposting dan melakuan pendokumentasian dalam Arsip yang ditentukan.

– Akuntan membuat laporan keuangan atas transaksi-transaksi tersebut dan mengkomunikasikannyakepada pihak Manajerial.