RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas / Semester Materi pokok Alokasi Waktu A.
: : : : :
MTsN 2 Bulukumba Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) VII (Satu) / 1 Norma dan Keadilan 5 Xpertemuan (5x 120 menit)
KOMPETENSI INTI KI 1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. KI 3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. KI 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. B. KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 1.2 Menghargai norma-norma keadilan 1.2.1 Bersyukur atas keberadaan norma dalam yang berlaku dalam kehidupan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bermasyarakat sebagai anugerah bernegara. Tuhan yang Maha Esa. 1.2.1 Menyadari pentingnya penegakan hukum untuk kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 2.2 Mematuhi norma-norma yang 2.2.1 Mendukung proses penegakan hukum. berlaku dalam kehidupan 2.2.2 Terlibat aktif dalam menegakkan tata bermasyarakat untuk mewujudkan tertib di sekolah. keadilan. 3.2 Memahami norma-norma yang 3.2.1 Mendeskripsikan pengertian dan macamberlaku dalam kehidupan macam norma. bermasyarakat untuk mewujudkan 3.2.2 Mendesripsikan macam-macam norma keadilan. dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 3.2.3 Menunjukkan perilaku sesuai norma. 3.2.4 Menunjukkan macam-macam keadilan. 3.2.5 Menganalisis pentingnya norma hukum dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 4.2 Mengampanyekan perilaku sesuai 4.4.1 Menyajikan hasil telaah pengertian dan norma-norma yang berlaku dalam macam-macam norma. kehidupan bermasyarakat untuk 4.4.2 Menyajikan hasil telaah arti penting mewujudkan keadilan. norma dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. 4.4.3 Mempraktikkan perilaku menaati norma dalam lingkungan sekolah.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN Sikap Spritual : 1. Melalui pembiasaan diri peserta didik mampu menunjukkan sikap berdoa dan melafaskan kalimat syukur dalam melaksanakan kegiatan belajar sebagai cerminan memahami kebaradaan norma dalam kehidupan, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
2. Menyadari pentingnya penegakan hukum untuk kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Sikap sosial : 1. Memiliki sikap mendukung proses penegakan huku 2. Ikut serta terlibat secara aktif dalam menegakan tata tertib disekolah Pertemuan pertama: Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran dengan baik, siswa dapat: 1. Menjelaskan pengertian norma 2. Menjelaskan tujuan norma 3. Menyebutkan macam-macam norma dalam kehidupan masyarakat Pertemuan kedua Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran dengan baik, siswa dapat: 1. Menjelasakan macam-macam norma 2. Menjelaskan sumber – sumber norma dalam masyarakat 3. Menjelaskan sanksi terhadap pelanggaran norma 4. Menyebutkan contoh macam-macam norma Pertemuan ketiga Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran dengan baik,siswa dapat: 1. 2. 3.
Mengidentifikasi norma yang berlaku dalam masyarakat Mengelompokkan norma yang berlaku dalam masyarakat Mengidentifikasi sanksi terhadap pelanggaran norma dalam masyarakat
Pertemuan keempat Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran dengan baik, siswa dapat: 1. Menjelaskan fungsi norma dalam masyarakat 2. Mengidentifikasi manfaat mentaati norma yang berlaku dalam berbagai kehidupan 3. Mengidentifikasi akibat tidak mentaati norma dalam berbagai kehidupan Pertemuan kelima 1. Mengidentifikasi perwujudan mentaati norma dalam lingkungan sekolah 2. Mengidentifikasi perwujudan mentaati norma dalam lingkungan masyarakat 3. Mengidentifikasi perwujudan mentaati norma dalam lingkungan bangsa dan negara Fokus nilai-nilai sikap - Religius,disiplin dan tanggung jawab
D.
MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi pembelajaran reguler Pertemuan 1 NORMA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT Sejak kelahiran hingga akhir hayatnya, manusia selalu hidup berkelompok. Seorang ahli filsafat bangsa Yunani bernama Aristoteles dalam bukunya Politics mengatakan bahwa manusia adalah zoon
politicon artinya manusia selalu hidup berkelompok dalam masyarakat. Dengan demikian, manusia merupakan bagian dari manusia lain yang hidup bersama-sama. Manusia pada dasarnya memiliki dua kedudukan, yaitu sebagai makhluk sosial dan makhluk individu. Sebagai makhluk sosial, manusia selalu membutuhkan orang lain. Oleh karena itu, ia akan tergabung dalam kelompok manusia yang memiliki keinginan dan harapan yang harus diwujudkan secara bersama-sama. Akan tetapi, sebagai makhluk individu tiap orang memiliki perbedaan pemikiran dan perbedaan kepentingan. Menurut Roscoe Pound, dalam masyarakat terdapat tiga kategori kepentingan yang dilindungi (norma) hukum, a. Kepentingan umum: (1) kepentingan negara sebagai badan hukum untuk mempertahankan kepribadian dan substansinya, contohnya mempertahankan diri dari serangan negara lain; (2) kepentingan negara sebagai penjaga kepentingan-kepentingan masyarakat, contohnya menjaga fasilitas-fasilitas publik/umum dan kestabilan ekonomi. b. Kepentingan masyarakat,: (1) kepentingan masyarakat bagi keselamatan umum, contohnya perlindungan hukum bagi keamanan dan ketertiban; (2) kepentingan masyarakat dalam jaminan lembaga-lembaga sosial, contohnya perlindungan lembaga perkawinan atau keluarga; (3) kepentingan masyarakat dalam kesusilaan untuk melindungi kerusakan moral, contohnya peraturanperaturan hukum tentang pemberantasan korupsi; (4) kepentingan masyarakat dalam pemeliharaan sumber-sumber sosial; (5) kepentingan masyarakat dalam kemajuan umum untuk berkembangnya manusia ke arah lebih tinggi dan sempurna; (6) kepentingan masyarakat dalam kehidupan manusia secara individual, misalnya perlindungan kebebasan berbicara. c. Kepentingan pribadi : (1) kepentingan-kepentingan pribadi, contohnya perlindungan terhadap fisik, kehendak, berpendapat, keyakinan beragama, hak milik ; (2) kepentingan-kepentingan dalam rumah tangga, contohnya perlindungan bagi lembaga perkawinan; (3) kepentingan-kepentingan substansi, contohnya perlindungan harta benda. (Donald Albert Rumokoy dan Frans Maramis, 2014:44-47). Dalam kehidupan bermasyarakat, perbedaan kepentingan dapat menimbulkan adanya perselisihan, perpecahan, bahkan menjurus ke arah terjadinya kekacauan. Oleh karena itu, untuk menghindari adanya benturan akibat perbedaan kepentingan tersebut, diperlukan suatu tatanan hidup berupa aturan-aturan dalam pergaulan hidup di masyarakat. Tatanan hidup tersebut biasanya disebut norma. Norma dibentuk untuk melindungi kepentingan-kepentingan manusia sehingga dapat terwujud ketertiban dan kedamaian dalam kehidupan masyarakat. Seluruh kelompok masyarakat pasti memiliki aturan, bahkan ketika hanya ada dua orang berkumpul, pasti akan ada aturan atau norma yang mengatur kedua orang tersebut berinteraksi. Cicero (106 – 43 SM), seorang ahli hukum bangsa Romawi mengatakan ”ubi societas ibi ius” artinya di mana ada masyarakat, di situ ada hukum. Dimana ada dua orang atau lebih, maka hukum adalah sesuatu yang wajib ada untuk mengatur hubungan antara dua orang atau lebih tersebut supaya tidak terjadi kekacauan. Oleh karena itu, tidak ada seorang pun di dunia yang tidak memerlukan hukum dalam kehidupannya. Siapapun dia, berumur tua atau muda, anak-anak, remaja, dewasa, laki-laki atau perempuan, semuanya memerlukan hukum. Norma kesusilaan adalah peraturan hidup yang berkenaan dengan bisikan kalbu dan suara hati nurani manusia. Kehadiran norma ini bersamaan dengan kelahiran atau keberadaan manusia itu sendiri, tanpa melihat jenis kelamin dan suku bangsanya. Suara hati nurani yang dimiliki manusia selalu mengatakan kebenaran dan tidak akan dapat dibohongi oleh siapa pun. dengan norma agama. Hal itu mengandung arti bahwa ajaran norma agama juga mengandung kaidah kesusilaan, seperti ”jaga kehormatan keluargamu, niscaya hidupmu akan penuh martabat”. Norma kesusilaan juga dapat memiliki keterkaitan dengan norma hukum, seperti ”dilarang menghina nama baik seseorang”. Seseorang yang menghina orang lain akan dihukum pidana, dan secara nilai kemanusiaan ini merupakan pelanggaran kesusilaan. Norma kesusilaan juga menetapkan tentang perilaku yang baik dan yang buruk serta menciptakan ketertiban dalam hubungan antarmanusia. Karena norma susila berasal dari hati nurani, bagi pelanggar norma kesusilaan akan timbul perasaan penyesalan.
Seseorang yang melanggar norma kesusilaan akan merasakan menyesal karena perbuatan salahnya tersebut. Pertemuan 2 Norma Kesopanan Norma kesopanan adalah norma yang berhubungan dengan pergaulan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Norma kesopanan bersumber dari tata kehidupan atau budaya yang berupa kebiasaan-kebiasaan masyarakat dalam mengatur kehidupan kelompoknya. Manusia sebagai mahluk sosial memiliki kecenderungan berinteraksi atau bergaul dengan manusia lain dalam masyarakat. Hubungan antarmanusia dalam masyarakat ini membentuk aturan-aturan yang disepakati tentang mana yang pantas dan mana yang tidak pantas. Ada perbuatan yang sopan atau tidak sopan, boleh dilakukan atau tidak dilakukan. Inilah awal mula terbentuk norma kesopanan. Oleh karena norma ini terbentuk atas kesepakatan bersama, maka perbuatan atau peristiwa yang sama memungkinkan terbentuk aturan yang berbeda antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. Norma kesopanan dalam masyarakat memuat aturan tentang pergaulan masyarakat, antara lain terlihat dalam tata cara berpakaian, tata cara berbicara, tata cara berperilaku terhadap orang lain, tata cara bertamu ke rumah orang lain, tata cara menyapa orang lain, tata cara makan, dan sebagainya. Tata cara dalam pergaulan dalam masyarakat yang berlangsung lama dan tetap dipertahankan oleh masyarakat, lama kelamaan melekat secara kuat dan dirasakan menjadi adat istiadat Beberapa pendapat ahli membedakanantara norma kesopanan dengan kebiasaan dan hukum adat. Kebiasaan menunjukkan pada perbuatan yang berulang-ulang dalam peristiwa yang sama, kemudian diterima dan diakui oleh masyarakat. Sedangkan adat istiadat adalah aturan/kebiasaan yang dianggap baik dalam masyarakat tertentu dan dilakukan secara turun temurun. Salah satu perbedaan kebiasaan dengan adat istiadat adalah kekuatan sanksi pada keduanya Sanksi terhadap pelanggaran norma kesopanan dapat berupa pengucilan, tidak disenangi, atau dicemoohkan oleh masyarakat Norma Agama Norma agama adalah sekumpulan kaidah atau peraturan hidup manusia yang sumbernya dari wahyu Tuhan. Penganut agama meyakini bahwa apa yang diatur dalam norma agama berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, yang disampaikan kepada nabi dan rasul-Nya untuk disebarkan kepada seluruh umat manusia di dunia. Pemahaman akan sumber norma agama yang berasal dari Tuhan membuat manusia berusaha mengendalikan sikap dan perilaku dalam hidup dan kehidupannya. Setiap manusia harus melaksanakan perintah Tuhan dan meninggalkan apa yang dilarang-Nya. Contoh pelaksanaan norma agama misalnya perintah melaksanakan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya. Melanggar norma agama adalah perbuatan dosa sehingga pelaku pelanggarannya akanmendapatkan sanksi siksaan di neraka. Norma agama hanya akan dipatuhi oleh orang yang beragama sehingga orang yang atheis (tidak percaya pada Tuhan) tidak akan mentaati dan mempercayai adanya norma agama. Indonesia bukan negara yang mendasarkan pada satu agama. Namun, negara Indonesia percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagaimana ditegaskan dalam sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal itu juga ditegaskan dalam pasal 29 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 yang berbunyi ”Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa”. Pelaksanaan norma agama dalam masyarakat Indonesia bergantung pada agama yang dianutnya. Norma agama bagi penganut agama Islam bersumber pada al-Quran dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Orang yang beragama Kristen dan Katolik pegangan hidupnya bersumber pada Alkitab. Umat Hindu pegangan hidupnya bersumber pada Veda. Tripitaka menjadi kaidah pegangan hidup penganut Buddha. Sementara itu, kitab suci Khonghucu adalah Shishu Wujing. Norma Hukum Norma hukum adalah peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat dan dibuat oleh badan-badan resmi negara serta bersifat memaksa sehingga perintah dan larangan dalam norma hukum harus ditaati oleh masyarakat. Oleh karena itu, dalam kehidupan seharihari aparat penegak hukum, seperti polisi, jaksa, dan hakim dapat memaksa seseorang untuk menaati hukum dan memberikan sanksi bagi pelanggar hukum. Norma hukum juga mengatur kehidupan lainnya, seperti larangan melakukan tindak
kejahatan dan pelanggaran, larangan melakukan korupsi, larangan merusak hutan serta kewajiban memelihara hutan, dan kewajiban membayar pajak. Peraturan tersebut harus dilaksanakan oleh seluruh warga negara Indonesia. Pada hakikatnya, suatu norma hukum dibuat untuk menciptakan ketertiban dan kedamaian dalam pergaulan hidup bermasyarakat. Setiap norma hukum memiliki dua macam sifat : a. Bersifat perintah, yaitu memerintahkan orang berbuat sesuatu dan jika tidak berbuat maka ia akan melanggar norma hukum tersebut. Contohnya, perintah bagi pengendara kendaraan bermotor untuk memiliki dan membawa SIM (surat ijin mengemudi). b. Bersifat larangan, yaitu melarang orang berbuat sesuatu dan jika orang tersebut melakukan perbuatan yang dilarang maka ia melanggar norma hukum tersebut. Contohnya, larangan bagi pengemudi kendaraaan bermotor melebihi batas kecepatan paling tinggi yang diperbolehkan dan berbalapan dengan kendaraan bermotor lain Negara Indonesia merupakan negara yang melaksanakan norma hukum. Hal itu dapat kita lihat dalam Pasal 1 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia 1945 yang berbunyi ”Negara Indonesia adalah negara hukum”. Norma hukum mutlak diperlukan di suatu negara. Hal itu untuk menjamin ketertiban dalam kehidupan bernegara. Sebagai negara hukum, sudah menjadi kewajiban bagi pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia untuk menegakkan hukum dalam kehidupan sehari-hari. Pertemuan ketiga Aturan dalam masyarakat memiliki arti penting bagi terciptanya ketertiban dan keharmonisan masyarakat. Agar segala perbedaan tersebut tidak menimbulkan perpecahan dan ketidaktertiban dalam masyarakat, dibuatlah peraturan atau norma. Fungsi aturan dalam masyarakat antara lain : a. Pedoman dalam bertingkah laku. Norma memuat aturan tingkah laku masyarakat dalam pergaulan sosial. b. Menjaga kerukunan anggota masyarakat. Norma mengatur agar perbedaan dalam masyarakat tidak menimbulkan kekacauan atau ketidaktertiban. c. Sistem pengendalian sosial. Tingkah laku anggota masyarakat diawasi dan dikendalikan oleh aturan yang berlaku. Dalam hidup bernegara diatur dengan norma hukum yang berbeda dengan norma-norma lainya. Persamaannya adalah norma-norma tersebut mengatur tata tertib dalam masyarakat, sedangkan perbedaannya terletak pada sanksinya. Dalam kehidupan bernegara, norma hukum memiliki peranan yang lebih besar karena mengikat dan memaksa seluruh warga Negara serta para penyelenggara negara. 1. Pasal 1 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa ”Negara Indonesia adalah negara hukum”. Apa yang dimaksud dengan negara hukum? Pelajari beberapa pendapa berikut. Negara hukum adalah negara yang mendasarkan segala sesuatu, baik tindakan maupun pembentukan lembaga negara hukum tertulis atau tidak tertulis. 2. Menurut A.V. Dicey, negara hukum mengandung tiga unsur berikut ini. a. Supremacy of law. Dalam arti tidak boleh ada kesewenang-wenangan sehingga seseorang warga harus dihukum jika melanggar hukum. b. Equality before of law. Setiap orang sama di depan hukum tanpa melihat status dan kedudukannya, baik bagi rakyat maupun pejabat. c. Human rights. Diakui dan dijaminnya hak-hak asasi manusia dalam undang-undang atau keputusan pengadilan. Jaminan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa Indonesia sebagai negara hukum dapat ditemukan dalam UUD 1945 pasal 1 ayat (3) dan pasal 27 ayat (1) yang berbunyi ”Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”. Sebagai negara hukum, tentu bangsa Indonesia menerapkan aturan hukum dalam penyelenggaraan pemerintahan dan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Setelah kalian memahami negara hukum, kalian juga harus memahami, menyadari, dan melaksanakan hukum tersebut. Pada umumnya norma hukum memiliki sanksi sehingga berlakunya dapat dipaksakan. Oleh karena itu,norma hukum lebih ditaati oleh masyarakat daripada norma lainnya. Hukum dapat memaksa seseorang untuk menaati tata tertib yang berlaku di dalam masyarakat dan terhadap orang yang tidak mentaatinya diberikan sanksi yang tegas. Norma hukum tidak dapat berjalan sendiri untuk mencapai tujuan keadilan. Maka diperlukan alat-alat perlengkapan negara. Paksaan berlakunya norma hukum dilakukan oleh alat-alat perlengkapan negara yang
berwenang seperti polisi, jaksa, dan hakim. Untuk menyelesaikan masalahmasalah perdata seperti pembagian harta warisan dapat mengajukan ke pengadilan untuk diperiksa dan diputuskan oleh hakim. Untuk mencegah dan menanggulangi aksi kejahatan dan gangguan keamanan diperlukan aparat kepolisian. Sedangkan, untuk mewakili negara melakukan tuntutan terhadap pelaku kejahatan di siding pengadilan dilakukan oleh aparat kejaksaan. Secara garis besarnya fungsi norma hukum adalah sebagai berikut. 1. Fungsi hukum memberikan pengesahan (legitimasi) terhadap apa yang berlaku dalam masyarakat. 2. Fungsi hukum sebagai alat rekayasa masyarakat. 3. Fungsi hukum sebagai sarana pembentukan masyarakat, khususnya sarana pembangunan. 4. Fungsi hukum sebagai senjata dalam konflik sosial (Donald Albert Rumokoy dan Frans Maramis 2014:36:38). Seandainya dalam masyarakat tidak ada aturan yang mengatur kehidupan masyarakat, tentutidak akan tertib dan timbul kekacauan di mana-mana. Oleh karena itu, untuk menjaga ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat, norma hukum harus ditegakkan. Setiap pelanggaran norma hukum harus mendapatkan sanksi agar terwujud keadilan. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan hukum, yaitu terwujudnya keadilan dalam kehidupan masyarakat. Mewujudkan keadilan merupakan salah satu teori tertua dari tujuan hukum. Dalam kehidupan sehari-hari terdapat ungkapan yang berkenaan dengan keadilan seperti ”Hendaklah keadilan ditegakkan walaupun langit runtuh”. Bahkan, teori keadilan dalam tujuan hukum dianut oleh negara Indonesia seperti digambarkan dalam setiap putusan pengadilan yang harus diawali dengan kalimat ”Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”. Hal ini berarti setiap putusan pengadilan harus didasarkan atas rasa keadilan. Pertemuan keempat Keadilan berasal dari kata dasar adil. Dalam Kamus Besar Bahasa ndonesia diartikan sebagai (tindakan) tidak berat sebelah, sepatutnya; tidak sewenang-wenang. Keadilan menandaskan bahwa setiap manusia tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang tetapi harus diperlakukan sesuai dengan hak-haknya. Keadilan mengharuskan seseorang untuk memperoleh sesuatu yang menjadi haknya dan diperlakukan sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, pelaksanaan keadilan berkaitan dengan kehidupan bersama di lingkungan masyarakat. Nilai-nilai keadilan harus terwujud dalam kehidupan bersama adalah sebagai berikut: a. Keadilan distributif, yaitu suatu hubungan keadilan antara negara terhadap warganya, dalam arti pihak negara yang wajib memenuhi keadilan dalam bentuk keadilan membagi, dalam bentuk kesejahteraan, bantuan, subsidi dan kesempatan hidup bersama yang didasarkan atas hak dan kewajiban. b. Keadilan legal, yaitu hubungan keadilan antara warga negara terhadap negara dan pihak warga negara wajib memenuhi keadilan dalam bentuk mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Keadilan komutatif, yaitu suatu hubungan keadilan antara warga satu dengan yang lainnnya secara timbal balik Meneggakkan hukum pada pokoknya merupakan menegakkan nilainilai keadilan bukan hanya menegakkan peraturan tertulis yang bersifat tekstual dan formal. Keadilan merupakan roh dari setiap norma hukum. Tegaknya keadilan hukum akan menjadi jaminan bagi perwujudan nilainilai Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab sebagai sila kedua Pancasila, dan sekaligus mewujudkan sila kelima Pancasila, yaitu nilai-nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia . Penjatuhan hukuman bagi pelanggar norma hukum dapat dipandang sebagai bagian dari proses koreksi dan pemasyarakatan sehingga orang yang dihukum menjadi orang baik lagi sebelum kembali lagi ke tengahtengah kehidupan. Dijatuhkannya hukuman secara ilmiah mempunyai dasar pembenarannya, yaitu untuk kepentingan sebagai berikut. a. Pembalasan atas kesalahan. b. Penjeraan, baik yang bersifat untuk umum ataupun untuk pelaku. c. Rehabilitasi. d. Menyebabkan tidak dapat lagi melakukan kesalahan. e. Mengisolasi pelaku untuk mencegahnya melakukan lagi kesalahan yang membahayakan orang lain Di dalam hukum pidana, hukuman itu dibagi ke dalam dua macam, yaitu hukum pokok dan hukuman tambahan. MenurutKitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 10 menyatakan bahwa hukuman pokok meliputi hukuman mati, hukuman penjara, hukuman kurungan, dan hukuman denda. Hukuman tambaha meliputi pencabutan hak-hak tertentu, perampasan barang-barang tertentu, dan pengumuman putusan hakim. Hukuman bagi pelanggar norma hukum juga tidak hanya berlaku dalam lapangan hukum
pidana tetapi dapat juga mencakup hukum perdata dan hukum tata usaha negara. Di dalam hukum perdata, hukumannya berupa ganti rugi, sebagaimana tercantum dalam pasal 1365 Kita Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata) yang menyatakan bahwa ”Tiap-tiap perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena kesalahannya menimbulkan kerugian itu, untuk mengganti kerugian tersebut.” Di dalam hukum tata usaha negara, sanksi hukuman berupa pemecatan dari jabatan atau skorsing terhadap seorang pegawai, pencabutan izin usaha, pencabutan izin mengemudi, pencabutan izin terbit dan sebagainya (Pipin Syaripin,1998 :50-510 Norma hukum memiliki sifat yang mengatur dan memaksa dengan tujuan untuk menciptakan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Keadilan diwujudkan dengan terlindunginya hak-hak warga negara dan adanya hukuman yang tegas dan nyata terhadap anggota masyarakat yang melanggar norma hukum. Demi tegaknya keadilan, anggota masyarakat yang melanggar norma hukum harus dihukum karena perbuatan yang dilakukan telah merugikan dan merampas hak-hak anggota masyarakat lainnya. Pemberian hukuman bagi anggota masyarakat yang melanggar hukum, dilakukan oleh lembaga peradilan. Masyarakat tidak boleh melakukan tindakan main hakim sendiri. Melakukan tindakan main hakim sendiri termasuk juga perbuatan melanggar norma hukum. Pemberian hukuman hanya dapat dilakukan setelah melalui proses persidangan di lembaga peradilan. Dengan demikian, lembaga peradilan memegang peranan penting dalam menciptakan keadilan di tengah-tengah pergaulan hidup masyarakat. Melalui lembaga peradilan, anggota masyarakat yang merasa hak-hak konstitusionalnya dilanggar dapat memperjuangkan hak-haknya tersebut. Hal itu agar orang yang telah melanggar hak-hak orang Pertemuan kelima Ketataan adalah sikap patuh pada aturan yang berlaku. Kepatuhan harus muncul dari dorongan tanggung jawab sebagai warga negara yang baik. bukan disebabkan oleh adanya sanksi atau hadirnya aparat negara. Sikap taat akan muncul pertama kali dalam diri sendiri apabila sudah menjadi kebiasaan. Di mana pun berada, tentunya akan selalu menaati norma yang berlaku. Sikap patuh terhadap normanorma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bukan lahir karena keadaan terpaksa, takut dikenakan sanksi atau karena kehadiran aparat penegak hukum. Kepatuhan harus muncul dari dorongan tanggung jawab kalian sebagai warga negara yang baik. Sikap patuh akan muncul pertama kali dalam diri sendiri apabila sudah menjadi kesadaran. Kesadaran diri akan arti penting, tujuan dan fungsi norma dalam kehidupan akan mendorong seseorang terbiasa untuk mematuhi norma-norma yang berlaku. Munculnya kesadaran diri untuk patuh pada norma-norma dalam kehidupan bermasyarakat harus dibiasakan sejak dini. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kalian membina sikap dan budaya sebagai berikut. a. Budaya malu, yaitu sikap malu jika melanggar aturan. Misalnya, malu datang terlambat hadir di sekolah. b. Budaya tertib, yaitu membiasakan bersikap tertib di mana pun kalian berada. Misalnya, mengikuti antrian sesuai dengan nomor antrian. c. Budaya bersih, yaitu sikap untuk berkata dan berperilaku jujur dan bersih dari tindakan-tindakan kotor. Misalnya tidak menyontek ketika ulangan atau ujian. Buatlah slogan tentang tiga budaya di atas pada kertas karton dan tempelkan di dinding sekolah kalian. Mintalah teman-teman yang mau mengikutinya untuk menandatangani di bawah slogan tersebut.. Dalam kehidupan sehari-hari masih banyak ditemukan perilaku tidak patuh terhadap norma. Ada beberapa penyebab kesadaran terhadap kepatuhan pada norma-norma dalam kehidupan masih rendah, yaitu sebagai berikut. a. Faktor pribadi, yaitu berkaitan atau sifat dan karakter dalam diri sendiri yang belum memiliki kesadaran berlaku taat aturan. b. Faktor lingkungan, yaitu pengaruh lingkungan kehidupan baik keluarga maupun masyarakat yangbelum memberikan daya dukung terhadap pembentukan watak patuh pada aturan. Misalnya, karena kurangnya perhatian dari orangtua, pergaulan dengan teman sebaya yang tingkah lakunya kurang baik, atau tinggal di lingkungan yang kurang teratur dan kumuh. Dalam kehidupan di masyarakat, penetapan norma ada yang ditentukan oleh Ketua Adat (tokoh yang berpengaruh dalam masyarakat itu), ada pula yang ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama (konsensus), baik melalui musyawarah maupun melalui pemungutan suara. Kenyataa seperti itu banyak terjadi dalam kehidupan masyarakat, termasuk dalam lingkup pergaulan di sekolah, organisasi, atau negara.
Suatu norma dalam masyarakat untuk menjadi aturan yang nyata berlaku perlu melalui proses sosialisasi. Pertama, aturan harus diketahui oleh anggota masyarakat, melalui pemberitahuan di media massa, penyuluhan, atau penyebaran infomasi. Selanjutnya peraturan akan diakui oleh anggota masyarakat, artinya masyarakat akan merasa memiliki aturan tesebut dan terikat oleh aturan. Tahap selanjutnya aturan akan dihargai oleh masyarakat. Suatu aturan akan dihargai apabila masyarakat memahami tentang tujuan dan manfaat norma. Apabila masyarakat menyadari bahwa aturan tersebut memang diperlukan dan memiliki manfaat bagi semua orang, maka aturan akan lebih mudah akan ditaati. 2. Materi pembelajaran remedial Keadilan berasal dari kata dasar adil. Dalam Kamus Besar Bahasa ndonesia diartikan sebagai (tindakan) tidak berat sebelah, sepatutnya; tidak sewenang-wenang. Keadilan menandaskan bahwa setiap manusia tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang tetapi harus diperlakukan sesuai dengan hakhaknya. Keadilan mengharuskan seseorang untuk memperoleh sesuatu yang menjadi haknya dan diperlakukan sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, pelaksanaan keadilan berkaitan dengan kehidupan bersama di lingkungan masyarakat. Nilai-nilai keadilan harus terwujud dalam kehidupan bersama adalah sebagai berikut: a. Keadilan distributif, yaitu suatu hubungan keadilan antara negara terhadap warganya, dalam arti pihak negara yang wajib memenuhi keadilan dalam bentuk keadilan membagi, dalam bentuk kesejahteraan, bantuan, subsidi dan kesempatan hidup bersama yang didasarkan atas hak dan kewajiban. b. Keadilan legal, yaitu hubungan keadilan antara warga negara terhadap negara dan pihak warga negara wajib memenuhi keadilan dalam bentuk mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Keadilan komutatif, yaitu suatu hubungan keadilan antara warga satu dengan yang lainnnya secara timbal balik Meneggakkan hukum pada pokoknya merupakan menegakkan nilainilai keadilan bukan hanya menegakkan peraturan tertulis yang bersifat tekstual dan formal. Keadilan merupakan roh dari setiap norma hukum. Tegaknya keadilan hukum akan menjadi jaminan bagi perwujudan nilainilai Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab sebagai sila kedua Pancasila, dan sekaligus mewujudkan sila kelima Pancasila, yaitu nilai-nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia . Penjatuhan hukuman bagi pelanggar norma hukum dapat dipandang sebagai bagian dari proses koreksi dan pemasyarakatan sehingga orang yang dihukum menjadi orang baik lagi sebelum kembali lagi ke tengahtengah kehidupan. Dijatuhkannya hukuman secara ilmiah mempunyai dasar pembenarannya, yaitu untuk kepentingan sebagai berikut. f. Pembalasan atas kesalahan. g. Penjeraan, baik yang bersifat untuk umum ataupun untuk pelaku. h. Rehabilitasi. i. Menyebabkan tidak dapat lagi melakukan kesalahan. j. Mengisolasi pelaku untuk mencegahnya melakukan lagi kesalahan yang membahayakan orang lain Di dalam hukum pidana, hukuman itu dibagi ke dalam dua macam, yaitu hukum pokok dan hukuman tambahan. MenurutKitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 10 menyatakan bahwa hukuman pokok meliputi hukuman mati, hukuman penjara, hukuman kurungan, dan hukuman denda. Hukuman tambaha meliputi pencabutan hak-hak tertentu, perampasan barang-barang tertentu, dan pengumuman putusan hakim. Hukuman bagi pelanggar norma hukum juga tidak hanya berlaku dalam lapangan hukum pidana tetapi dapat juga mencakup hukum perdata dan hukum tata usaha negara. Di dalam hukum perdata, hukumannya berupa ganti rugi, sebagaimana tercantum dalam pasal 1365 Kita Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata) yang menyatakan bahwa ”Tiap-tiap perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena kesalahannya menimbulkan kerugian itu, untuk mengganti kerugian tersebut.” Di dalam hukum tata usaha negara, sanksi hukuman berupa pemecatan dari jabatan atau skorsing terhadap seorang pegawai, pencabutan izin usaha, pencabutan izin mengemudi, pencabutan izin terbit dan sebagainya (Pipin Syaripin,1998 :50-510 Norma hukum memiliki sifat yang mengatur dan memaksa dengan tujuan untuk menciptakan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Keadilan diwujudkan dengan terlindunginya hak-hak warga negara dan adanya hukuman yang tegas dan nyata terhadap anggota masyarakat yang melanggar norma hukum. Demi tegaknya keadilan, anggota masyarakat yang melanggar
norma hukum harus dihukum karena perbuatan yang dilakukan telah merugikan dan merampas hak-hak anggota masyarakat lainnya. Pemberian hukuman bagi anggota masyarakat yang melanggar hukum, dilakukan oleh lembaga peradilan. Masyarakat tidak boleh melakukan tindakan main hakim sendiri. Melakukan tindakan main hakim sendiri termasuk juga perbuatan melanggar norma hukum. Pemberian hukuman hanya dapat dilakukan setelah melalui proses persidangan di lembaga peradilan. Dengan demikian, lembaga peradilan memegang peranan penting dalam menciptakan keadilan di tengah-tengah pergaulan hidup masyarakat. Melalui lembaga peradilan, anggota masyarakat yang merasa hak-hak konstitusionalnya dilanggar dapat memperjuangkan hak-haknya tersebut. Hal itu agar orang yang telah melanggar hak-hak orang 3. Materi pembelajaran pengayaan Ketataan adalah sikap patuh pada aturan yang berlaku. Kepatuhan harus muncul dari dorongan tanggung jawab sebagai warga negara yang baik. bukan disebabkan oleh adanya sanksi atau hadirnya aparat negara. Sikap taat akan muncul pertama kali dalam diri sendiri apabila sudah menjadi kebiasaan. Di mana pun berada, tentunya akan selalu menaati norma yang berlaku. Sikap patuh terhadap norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bukan lahir karena keadaan terpaksa, takut dikenakan sanksi atau karena kehadiran aparat penegak hukum. Kepatuhan harus muncul dari dorongan tanggung jawab kalian sebagai warga negara yang baik. Sikap patuh akan muncul pertama kali dalam diri sendiri apabila sudah menjadi kesadaran. Kesadaran diri akan arti penting, tujuan dan fungsi norma dalam kehidupan akan mendorong seseorang terbiasa untuk mematuhi norma-norma yang berlaku. Munculnya kesadaran diri untuk patuh pada norma-norma dalam kehidupan bermasyarakat harus dibiasakan sejak dini. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kalian membina sikap dan budaya sebagai berikut. d. Budaya malu, yaitu sikap malu jika melanggar aturan. Misalnya, malu datang terlambat hadir di sekolah. e. Budaya tertib, yaitu membiasakan bersikap tertib di mana pun kalian berada. Misalnya, mengikuti antrian sesuai dengan nomor antrian. f. Budaya bersih, yaitu sikap untuk berkata dan berperilaku jujur dan bersih dari tindakan-tindakan kotor. Misalnya tidak menyontek ketika ulangan atau ujian. Buatlah slogan tentang tiga budaya di atas pada kertas karton dan tempelkan di dinding sekolah kalian. Mintalah teman-teman yang mau mengikutinya untuk menandatangani di bawah slogan tersebut.. Dalam kehidupan sehari-hari masih banyak ditemukan perilaku tidak patuh terhadap norma. Ada beberapa penyebab kesadaran terhadap kepatuhan pada norma-norma dalam kehidupan masih rendah, yaitu sebagai berikut. c. Faktor pribadi, yaitu berkaitan atau sifat dan karakter dalam diri sendiri yang belum memiliki kesadaran berlaku taat aturan. d. Faktor lingkungan, yaitu pengaruh lingkungan kehidupan baik keluarga maupun masyarakat yangbelum memberikan daya dukung terhadap pembentukan watak patuh pada aturan. Misalnya, karena kurangnya perhatian dari orangtua, pergaulan dengan teman sebaya yang tingkah lakunya kurang baik, atau tinggal di lingkungan yang kurang teratur dan kumuh. Dalam kehidupan di masyarakat, penetapan norma ada yang ditentukan oleh Ketua Adat (tokoh yang berpengaruh dalam masyarakat itu), ada pula yang ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama (konsensus), baik melalui musyawarah maupun melalui pemungutan suara. Kenyataa seperti itu banyak terjadi dalam kehidupan masyarakat, termasuk dalam lingkup pergaulan di sekolah, organisasi, atau negara. Suatu norma dalam masyarakat untuk menjadi aturan yang nyata berlaku perlu melalui proses sosialisasi. Pertama, aturan harus diketahui oleh anggota masyarakat, melalui pemberitahuan di media massa, penyuluhan, atau penyebaran infomasi. Selanjutnya peraturan akan diakui oleh anggota masyarakat, artinya masyarakat akan merasa memiliki aturan tesebut dan terikat oleh aturan. Tahap selanjutnya aturan akan dihargai oleh masyarakat. Suatu aturan akan dihargai apabila masyarakat memahami tentang tujuan dan manfaat norma. Apabila masyarakat menyadari bahwa aturan tersebut memang diperlukan dan memiliki manfaat bagi semua orang, maka aturan akan lebih mudah akan ditaati.
E. Metode Pembelajaran Metode : Ceramah, Diskusi, tanya jawab, dan penugasan Pendekatan : Scientific Model : Discovery Learning F. Media, Alat dan Sumber Belajar Pembelajaran 1. Media a. Gambar pancasila b. Papan tulis dan spidol c. Gambar contoh perilaku macam-macam norma G. SUMBER BELAJAR Lukman Surya Saputra, dkk. 2016. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII Semester 1 Buku Guru Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal . 85-107. Lukman Surya Saputra, dkk. 2016. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII Semester 1 Buku Siswa Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan kebudayaan. Hal 33-62. H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Pertemuan 1 Kegiatan Pendahuluan (12 menit) 1. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan berdoa, menanyakan kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis, dan sumber belajar. 2. Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik untuk meneriakan yel taat norma (Yel telah dipersiapkan sebelumnya oleh guru). 3. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab dan problem solving mengenai hakikat norma misalkan apa pengertian norma? Guru memberikan apresiasi atas jawaban peserta didik. 4. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai. 5. Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang manfaat proses pembelajaran. 6. Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik. Kegiatan Inti (90 menit) 1. Guru membimbing peserta didik membentuk kelas menjadi beberapa kelompok, dengan jumlah anggota empat sampai dengan lima peserta didik. 2. Guru meminta peserta didik mengamati gambar yang berkaitan dengan norma. 3. Guru meminta peserta didik mencatat hal-hal yang penting dan yang tidak diketahui dalam gambar tersebut. 4. Guru mengamati keterampilan peserta didik dalam mengamati gambar tersebut. Setelah memperhatikan gambar tersebut, peserta didik sesuai pembagian kelompok diberikan kesempatan bertanya tentang perilaku dari gambar tersebut atau diwajibkan menjawab pertanyaan berikut. a. Apa tanggapan kamu tentang gambar tersebut? b. Apa yang menyebabkan terjadinya peristiwa tersebut? c. Jelaskan mengapa dalam kehidupan masyarakat masih terjadi peristiwa tersebut? d. Jelaskan bagaimana cara mengatasi agar permasalahan tersebut tidak terulang. 5. Guru membimbing peserta didik untuk mencari informasi dan mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang sudah disusun juga mencari melalui sumber belajar lain seperti buku referensi lain. 6. Guru membimbing peserta didik untuk mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi yang sudah diperoleh sebelumnya, seperti :
a. Mengapa manusia dalam kehidupannya perlu norma? b. Bagaimana akibatnya jika norma tidak dipatuhi? c. Bagaimana caranya agar norma dipatuhi oleh masyarakat? 7. Guru membimbing peserta didik secara kelompok untuk menyimpulkan pengertian norma, sumber-sumber norma, macam-macam norma, dan sanksi pelanggaran norma. 8. Guru membimbing peserta didik menyusun laporan hasil telaah tentang pengertian norma dan macam-macam norma secara tertulis. Laporan dapat berupa display, bahan tayang, maupun dalam bentuk kertas lembaran. 9. Guru membimbing setiap kelompok untuk menyajikan hasil telaah di kelas. Kegiatan penyajian oleh kelompok dilakukan secara bergantian di depan kelas. Atau melalui memajang hasil telaah (display) di dinding kelas dan kelompok lain saling mengunjungi dan memberikan komentar atas hasil telaah kelompok lain. Guru dapat juga melakukan bentuk penyajian sesuai kondisi sekolah. Kegiatan Penutup (18 menit) 1. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya jawab secara klasikal. 2. Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan berkaitan dengan pengertian norma dan macam-macam norma serta meminta peserta didik menjawab pertanyaan berikut. a. Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari pengertian norma dan macam-macam norma bagi kalian? b. Apa sikap yang kalian peroleh dari proses pembelajaran yang telah dilakukan? c. Apa manfaat yang diperoleh melalui proses pembelajaran yang telah dilakukan? d. Apa rencana tindak lanjut akan kalian lakukan? 3. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil laporan individu. 4. Guru melakukan tes tertulis dengan membuat soal sendiri sesuai indikator pencapaian kompetensi. 5. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya. PENILAIAN 1. Penilaian Kompetensi Sikap terlampir 2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan terlampir 3. Penilaian Kompetensi Keterampilan terlampir PERTEMUAN 2 Kegiatan Pendahuluan (12 menit) 1. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan berdoa, mengecek kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis, serta sumber belajar. 2. Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik menyanyikan lagu daerah setempat atau permainan daerahnya. 3. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab atau problem solving mengenai norma masyarakat yang telah dipelajari sebelumnya. 4. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai. 5. Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang manfaat proses pembelajaran. 6. Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik. Kegiatan Inti (90 menit ) 1. Guru membimbing peserta didik berkelompok sesuai dengan kelompok yang dibentuk pada pertemuan pertama.
2. Guru meminta peserta didik mengkaji suatu masalah yang disampaikan guru tentang pelaksanaan norma dimasyarakat. 3. Guru membimbing peserta didik secara kelompok untuk mengidentifikasi pertanyaan berkaitan dengan isu publik tentang norma yang berlaku dalam masyarakat. 4. Guru dapat membimbing peserta didik menyusun pertanyaan agar terarah sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi, seperti contoh berikut ini. a. Apa saja norma yang masih berlaku dalam masyarakat? b. Pelaksanaan norma apa yang sering menjadi perhatian masyarakat? c. Bagaimana tata cara norma tersebut dalam masyarakat? d. Siapa yang terlibat dalam pelaksanaan norma tersebut? e. Apa sanksi apabila terjadi pelanggaran terhadap norma tersebut? 5. Guru memberi motivasi dan penghargaan bagi kelompok yang menyusun pertanyaan terbanyak dan sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. 6. Guru membimbing setiap kelompok untuk melakukan pengamatan dari berbagai media tentang pelaksanaan norma di masyarakat. 7. Guru memfasilitasi peserta didik dengan sumber belajar lain seperti buku penunjang atau internet. 8. Guru membimbing peserta didik untuk mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi yang sudah diperoleh sebelumnya, seperti berikut ini. a. Hubungan berbagai norma yang berlaku. b. Persamaan dan perbedaan berbagai norma yang berlaku. c. Membandingkan berbagai sanksi norma yang berlaku. 9. Guru membimbing peserta didik secara kelompok untuk menyimpulkan norma yang berlaku dalam masyarakat. 10. Guru membimbing kelompok untuk menyajikan simulasi salah satu norma yang berlaku dalam masyarakat. Agar lebih terarah, norma yang disimulasikan berbeda antarkelompok. Guru dapat membimbing pembagian tema simulasi tersebut. 11. Guru membimbing peserta didik menyusun laporan hasil pengamatan secara tertulis. Laporan dapat berupa display, bahan tayang, maupun dalam bentuk kertas lembaran. 12. Guru membimbing setiap kelompok untuk menyajikan laporan dalam bentuk pameran kelas. 13. Guru membimbing setiap kelompok untuk menyajikan simulasi norma yang berlaku dalam masyarakat. 14. Selama simulasi, kelompok lain mengamati dan menilai penyajian simulasi. 15. Setelah simulasi guru memberi kesempatan beberapa kelompok menyampaikan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan simulasi.
F.
Kegiatan Penutup ( 18 menit ) 1. Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan berkaitan dengan norma dalam masyarakat. Mintalah peserta didik menjawab pertanyaanpertanyaan berikut ini. a. Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari norma dalam masyarakat bagi kalian? b. Apa sikap yang kalian peroleh dari proses pembelajaran yang telah dilakukan? c. Apa manfaat yang diperoleh melalui proses pembelajaran yang telah dilakukan? d. Apa rencana tindak lanjut akan kalian lakukan? e. Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya? 2. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil laporan individu. 3. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya. PENILAIAN 1. Penilaian Kompetensi Sikap terlampir 2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan terlampir 3. Penilaian Kompetensi Keterampilan terlampir
PERTEMUAN 3 Kegiatan Pendahuluan ( 12 menit ) 1. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan berdoa, mengecek kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis, serta sumber belajar. 2. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab dan problem solving mengenai hakikat norma misalkan apa pengertian keadilan? Guru memberikan apresiasi atas jawaban peserta didik. 3. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai. 4. Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang manfaat proses pembelajaran. 5. Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik. Kegiatan Inti ( 90 menit ) 1. Guru membentuk kelas menjadi beberapa kelompok dan setiap siswa mendapatkan nomor. 2. Guru memberikan tugas arti penting norma dalam mewujudkan keadilan dan masingmasing kelompok mengerjakannya. 3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan setiap kelompok mengerjakannya/mengetahui jawabannya. 4. Guru memanggil salah satu nomor siswa untuk melaporkan hasil kerja mereka. 5. Siswa lain memberi tanggapan. 6. Guru menunjuk nomor yang lainnya untuk kelompok berikutnya. 7. Guru membimbing peserta didik untuk mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi yang sudah diperoleh sebelumnya. 8. Guru membimbing peserta didik secara kelompok untuk menyimpulkan arti penting norma hukum dalam mewujudkan keadilan di masyarakat. 9. Guru membimbing peserta didik menyusun laporan hasil telaah tentang makna keadilan hukum dalam kehidupan masyarakat secara tertulis. Laporan dapat berupa display, bahan tayang, maupun dalam bentuk kertas lembaran. 10. Guru membimbing setiap kelompok untuk menyajikan hasil telaah di kelas. Kegiatan penyajian dapat setiap kelompok secara bergantian di depan kelas. Atau melalui memajang hasil telaah (display) di dinding kelas dan kelompok lain saling mengunjungi dan memberikan komentar atas hasil telaah kelompok lain. Guru dapat juga melakukan bentuk penyajian sesuai kondisi sekolah. Usahakan bentuk kegiatan mengomunikasikan bervariasi dengan pertemuan sebelumnya agar peserta didik tidak bosan. Kegiatan Penutup ( 18 menit ) 1. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya jawab secara klasikal. 2. Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan berkaitan dengan norma dan keadilan dengan meminta peserta didik menjawab pertanyaan berikut ini. a. Apa manfaat yang diperoleh dari norma dan keadilan? b. Apa sikap yang kalian peroleh dari proses pembelajaran yang telah dilakukan? c. Apa manfaat yang diperoleh melalui proses pembelajaran yang telah dilakukan? d. Apa rencana tindak lanjut akan kalian lakukan? e. Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya? 3. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil laporan individu, dan melakukan tertulis dengan soal yang dipersiapkan guru. 4. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya dan menugaskan peserta didik untuk mempelajari Buku PPKn Kelas VII Bab 2, Subbab C.
F.
PENILAIAN 1. Penilaian Kompetensi Sikap terlampir 2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan terlampir 3. Penilaian Kompetensi Keterampilan terlampir
PERTEMUAN 4 Kegiatan Pendahuluan ( 12 menit ) 1. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan berdoa, mengecek kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis, serta sumber belajar. 2. Guru memberi motivasi melalui bernyanyi lagu nasional atau daerah, bermain, atau bentuk lain sesuai kondisi sekolah. 3. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai arti penting norma dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. 4. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai. 5. Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang manfaat proses pembelajaran. 6. Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik. Kegiatan Inti ( 90 menit ) 1. Peserta didik secara bersama (proyek kelas) menentukan tema sikap dan perilaku menaati norma. 2. Guru meminta peserta didik mengamati berbagai peristiwa kepatuhan dan ketidakpatuhan masyarakat terhadap norma, kemudian guru dapat menambahkan penjelasan sekilas tentang berbagai peristiwa terbaru yang terjadi dalam lingkungan peserta didik. 3. Guru meminta kelompok untuk menentukan satu topik masalah berkaitan dengan arti penting menaati norma, seperti tentang berperilaku di jalan raya, atau topik lain sesuai dengan lingkungan peserta didik. 4. Peserta didik mendiskusikan tentang pentingnya menaati norma dalam masyarakat. 5. Peserta didik mendiskusikan bentuk perilaku menaati norma dan kemudian membuat gerakan untuk menaati norma. 6. Peserta didik mendemonstrasikan bentuk-bentuk perilaku menaati norma. 7. Peserta didik mendokumentasikan bentuk-bentuk perlaku menaati norma yang telah ditampilkan menjadi proyek kelas. 8. Guru membimbing kelompok untuk menyimpulkan tentang arti penting norma dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
F.
Kegiatan Penutup (18 menit) 1. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran. 2. Guru melakukan refleksi pembelajaran melalui berbagai cara seperi tanya jawab tentang hal yang sudah dipelajari, manfaat pembelajaran, serta perubahan sikap yang perlu dilakukan. 3. Guru memberikan penilaian proses dan umpan balik atas proses pembelajaran. 4. Guru menjelaskan kegiatan minggu berikutnya dan untuk melaksanakan praktik kewarganegaraan. PENILAIAN 1. Penilaian Kompetensi Sikap terlampir 2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan terlampir 3. Penilaian Kompetensi Keterampilan terlampir
PERTEMUAN 5 Kegiatan Pendahuluan (12 menit)
1. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan berdoa, mengecek kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis, serta sumber belajar. 2. Guru memberi motivasi melalui bernyanyi lagu nasional, bermain, atau bentuk lain sesuai kondisi sekolah. 3. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab atau problem solving mengenai perwujudan perilaku norma di lingkungan sekolah, masyarakat, bangsa dan negara. 4. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai. 5. Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang manfaat proses pembelajaran. 6. Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik. Kegiatan Inti (90 menit) 1. Guru membimbing peserta didik untuk mengamati gambar berbagai bentuk perwujudan perilaku sesuai dengan norma dalam berbagai lingkungan. 2. Guru membimbing peserta didik menyusun pertanyaan tentang perwujudan perilaku sesuai norma di berbagai lingkungan. 3. Guru membimbing peserta secara perorangan untuk mencari informasi dengan mengidentifikasi perwujudan perilaku sesuai dengan norma dari berbagai sumber belajar dan pengamatan. 4. Guru dapat menjadi nara sumber bagi peserta didik untuk menjawab pertanyaan atau mendatangkan nara sumber, seperti pembina OSIS, penjaga sekolah, dan yang lain. 5. Guru membimbing peserta didik mengkaji Aktivitas 2.7 dan menjawab Tabel 2.4. 6. Guru membimbing peserta didik mengambil kesimpulan tentang perilaku yang sesuai dengan norma dalam berbagai lingkungan. 7. Guru membimbing peserta didik menyusun hasil telaah dan pengamatan secara perorangan secara tertulis. 8. Guru membimbing peserta didik menyajikan hasil telaah secara perorangan dan bergantian. 9. Peserta didik dengan dibimbing guru menyimpulkan tentang arti penting norma dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Kegiatan Penutup (18 menit ) 1. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran. 2. Guru melakukan refleksi pembelajaran melalui berbagai cara seperi tanya jawab tentang apa yang sudah dipelajari, apa manfaat pembelajaran, apa perubahan sikap yang perlu dilakukan. 3. Melaksanakan uji kompetensi. 4. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran. 5. Guru menjelaskan kegiatan pertemuan berikutnya dan memberikan penugasan untuk mempelajari Bab 3. F.
PENILAIAN 1. Penilaian Kompetensi Sikap terlampir 2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan terlampir 3. Penilaian Kompetensi Keterampilan terlampir Tanete,3 juli 2017 Mengetahui Kepala MTsN 2 Bulukumba Dra. Hj. Najemiah Nganro, M.Si NIP. 196212311997042001
Guru mapel Nurjannah, S.Pd NIP.197910052007102002
1. Teknik Penilaian a. Sikap Spiritual No. 1.
Teknik Pengamatan sikap
Bentuk Instrumen Pedoman pengamatan sikap
Contoh Butir Instrumen Lampiran 1a
Waktu Pelaksanaan Saat pembelajaran berlangsung
Bentuk Instrumen Jurnal perkembangan sikap
Contoh Butir Instrumen Lampiran 1b
Waktu Pelaksanaan Saat pembelajaran berlangsung
Keterangan Penilaian untuk dan pencapaian pembelajaran
b. Sikap Sosial No.
Teknik
Keterangan
1.
observasi
Penilaian untuk dan pencapaian pembelajaran
2.
observasi
Pedoman observasi sikap mematuhi norma
Lampiran 1c
Saat pembelajaran berlangsung
Penilaian untuk dan pencapaian pembelajaran
3
observasi
Jurnal perkembangan sikap
Lampiran 1 d
Saat pembelajaran berlangsung
Penilaian untuk dan pencapaian pembelajaran
4
penilaian diri
Penilaian diri
Lampiran I e
Saat pembelajaran berlangsung
Penilaian untuk dan pencapaian pembelajaran
c. Pengetahuan No.
Teknik
Bentuk Instrumen
1.
lisan
2.
tertulis
- Pertanyaan lisan pada saat proses pembelajaran. - Penjelasan siswa saat presentasi tugas
3
tanya jawab/diskus i
instrumen observasi pengetahuan
4
Contoh Butir Instrumen
Lampiran 2a
Saat pembelajaran berlangsung
Lampiran 2b
Saat pembelajaran berlangsung
Lampiran 2c tertulis
tugas tugas aktivitas2.6 (tabel 2.3) Tugas uji kompetensi 2.1 Tugas uji kompetensi 2.2 dan uji pemahaman materi
Waktu Pelaksanaan Saat pembelajaran berlangsung
Saat pembelajaran berlangsung
Lampiran 2d Lampiran 2e
Saat pembelajaran usai
Keterangan Penilaian untuk pembelajaran Penilaian pencapaian pembelajaran Penilaian pencapaian pembelajaran Penilaian pencapaian pembelajaran
d. Keterampilan No. 1.
Teknik
Bentuk Instrumen
Kinerja/ produk
Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil telaah tentang pengertian dan macam-macam norma
Kinerja/ produk
Lembar penilaian penyajian dan laporan
hasil
telaah
tentang
Contoh Butir Instrumen Lampiran 3a
Waktu Pelaksanaan Saat pembelajaran berlangsung dan/atau setelah usai
Lampiran 3b
Saat pembelajaran berlangsung dan/atau setelah usai
norma-norma yang berlaku dalam masyarakat Kinerja/ produk
Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil telaah arti penting norma dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
Lampiran 3c
Saat pembelajaran berlangsung dan/atau setelah usai
Kinerja/ produk
Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil telah tentang perilaku mentaati norma dalam lingkungan sekolah
Lampiran 3d
Saat pembelajaran berlangsung dan/atau setelah usai
3e
Saat pembelajaran setelah usai
portopolio
Keterangan Penilaian pencapaian pembelajara n (assessment of learning) Penilaian pencapaian pembelajara n (assessment of learning) Penilaian pencapaian pembelajara n (assessment of learning) Penilaian pencapaian pembelajara n (assessment of learning) Penilaian pencapaian pembelajara n (assessment of learning
2. Instrumen Penilaian a.
Pertemuan pertama 1) Lampiran 1a 2) Lampiran 2a: tugas 3) Lampiran 3a: Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil telaah tentang pengertian dan macam-macam norma
b. Pertemuan kedua 1) Lampiran 1b 2) Lampiran 2b : instrumen observasi pengetahuan 3) Lampiran 3b : penyajian dan laporan heasil telaah tentang norma-norma yang berlaku dalam masyarakat c. Pertemuan ketiga 1) Lampiran 1c 2) Lampiran 2c. : tugas aktivitas 2.6 (tabel 2.3) 3) Lampiran 3c: Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil telaah arti penting norma dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
d. Pertemuan keempat 1) Lampiran 1d 2) Lampiran 2 d: tugas uji kompetensi 2.1 3) Lampiran 3d : Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil telah tentang perilaku mentaati norma dalam lingkungan sekolah
e.
Pertemuan kelima 1) Lampiran :1e 2) Lampiran 2e: Tugas uji kompetensi 2.1 dan uji pemahaman materi 3) Lampiran 3e: portopolio ( tugas tertulis siswa yang dikumpul dalam satu map))
3. Pembelajaran remedial Pembelajaran remedial dilaksanakan berdasarkan hasil analisis hasil penilaian harian. a. Belum tuntas secara klasikal: pembelajaran ulang (2 jp) b. Belum tuntas secara individual: belajar kelompok atau tutor sebaya. 4. Pembelajaran pengayaan - Penugasan berkelompok di luar jam pelajaran. Tanete , Mengetahui Kepala MTsNegeri 2 Bulukumba,
Dra Najemiah Nganro, M.Si NIP. 196312311997042001 197901052007102002
Juli 2017
Guru Mata Pelajaran,
Nurjannah, S.Pd NIP.
PERTEMUAN 1 lampiran 1a
Penilaian Kompetensi Sikap Teknik penilaian kompetensi sikap dapat menggunakan observasi. Penilaian dilakukan secara terus menerus selama proses pembelajaran. Format penilaian sikap dapat menggunakan format penilaian sikap sebagai mana diuraikan di bagian 1. Kelas Hari, Tanggal Pertemuan KeMateri Pokok No.
Nama Peserta Didik
Pedoman Pengamatan Sikap : ............................. : ............................. : ............................. : ............................. Aspek Penilaian Mensyukuri Pancasila 4
1.
Menghargai Jasa Pahlawan 4
Peduli
Tanggung Jawab
Kerjasama
3
3
4
2. 3. 4. dst
...........
Skor penilaian menggunakan skala 1-4, yaitu : Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai aspek sikap yang dinilai. Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap yang dinilai. Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai aspek sikap yang dinilai. Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai dengan aspek sikap yang dinilai. Jika contoh penilaian terjadi seperti yang ditampilkan di atas, nilai untuk Said adalah berdasarkan modus (skor yang paling banyak muncul), yakni 4 atau Sangat Baik. Lampiran 2a Penilaian Kompetensi Pengetahuan Teknik penilaian kompetensi pengetahuan pada pertemuan pertama dengan melaksanakan uji kompetensi mengenai macam-macam norma. Soal disiapkan oleh Guru. soal 1. Menjelaskan pengertian norma 2. Menjelaskan tujuan norma 3. Menyebutkan macam-macam norma dalam kehidupan masyarakat Kunci jawaban
1.
Norma adalah kaidah, aturan atau adat kebiasaan dan/ Atau hukum yang berlaku dalam masyarakat. Norma pada hakekatnya merupakan kaidah hidup yang mempengaruhi tingkah laku manusia dalam masyarakat. Atau norma diartikan aturan atau ketentuan yang mengatur kehidupan warga masyarakat, dipakai sebagai panduan,tatanan, dan pengendali tingkah laku Tujuan norma adalah menciptakan ketertiban dan ketentraman dalam hidup bermasyarakat, pedoman dalam bertingkah laku dan sistem pengendalian sosial Macam-macam norma dalam kehidupan masyarakat antara lain : norma agama, norma kesopanan, norma kesusilaan dan norma hukum
2. 3.
Penskoran aktivitas diberi skor rentang 1-4, dan nilai maksimal 100. Adapun kriteria skor diantaranya adalah sebagai berikut. Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja. Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan. Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian. Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis. Nilai = Skor Perolehan × 25 Lampiran 3a Penilaian Kompetensi Keterampilan Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/saran, serta mengapresiasi pada saat menyampaikan hasil telaah. Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil telaah dapat menggunakan format di bawah ini, dengan ketentuan aspek penilaian dan rubriknya dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta keperluan guru. Kemampuan Memberi Kemampuan Menjawab/ Nama Masukan/ Mengapresiasi Bertanya Berargumentas No. Peserta Saran i Didik 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 1. 2. 3. 4. dst
...........
Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist (√) Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang Nilai = Skor Perolehan × 50 2 Pedoman Penskoran (Rubrik) No. 1.
Aspek Kemampuan Bertanya
Penskoran Skor 4 apabila selalu bertanya. Skor 3 apabila sering bertanya. Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya.
Skor 1 apabila tidak pernah bertanya. 2.
Kemampuan Menjawab/ Argumentasi
3.
Kemampuan Memberi Masukan
4.
Mengapresiasi
Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas. Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak jelas. Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional, dan tidak jelas. Skor 1 apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan tidak jelas. Skor 4 apabila selalu memberi masukan. Skor 3 apabila sering memberi masukan. Skor 2 apabila kadang-kadang memberi masukan. Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan. Skor 4 apabila selalu memberikan pujian. Skor 3 apabila sering memberikan pujian. Skor 2 apabila kadang-kadang memberi pujian. Skor 1 apabila tidak pernah memberi pujian.
PERTEMUAN 2 Lampiran 1b Penilaian Kompetensi Sikap Teknik penilaian kompetensi sikap dapat menggunakan observasi. Penilaian dilakukan secara terus menerus selama proses pembelajaran. Format penilaian sikap dapat menggunakan Jurnal Perkembangan sikap. Jurnal Perkembangan Sikap Kelas : ............................. Hari, Tanggal : ............................. Pertemuan Ke: ............................. Materi Pokok : ............................. No. Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku
Butir Sikap
1. 2. 3. 4.
Lampran 2b Penilaian Kompetensi Pengetahuan Teknik penilaian kompetensi pengetahuan pada pertemuan pertama dengan mengobservasi jawaban dan diskusi yang berkembang dari diskusi dan tanya jawab yang dilakukan oleh guru. Instrumen Observasi Pengetahuan Kelas : ....................... Semester : ....................... Pengetahuan yang dinilai : Macam-Macam Norma.
Nama Peserta Didik
No.
Menjawab Saja
Aspek Penilaian Mendefinisikan Mendefinisikan dan Sedikit Uraian 2 3
Mendefinisikan dan Penjelasan Logis 4
1 1. 2. 3. 4. dst ........... Observasi pengetahuan peserta didik dilakukan dalam bentuk mengamati diskusi dan pemikiran logis yang berkembang dalam diskusi. Penskoran aktivitas diberi skor rentang 1-4, dan nilai maksimal 100. Adapun kriteria skor diantaranya sebagai berikut. Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja. Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan. Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian. Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis. Nilai = Skor Perolehan × 25 Lampiran 3b
Penilaian Kompetensi Keterampilan Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/ saran, serta mengapresiasi pada saat menyampaikan hasil telaah tentang semangat pendiri Negara dalam memahami norma dalam kehidupan bermasyarakat. Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil telaah dapat menggunakan format di bawah ini, dengan ketentuan aspek penilaian dan rubriknya dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta keperluan guru. Kemampuan Memberi Kemampuan Menjawab/ Nama Masukan/ Mengapresiasi Bertanya Berargumentas No. Peserta Saran i Didik 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 1. 2. 3. 4. dst
...........
Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist (√) Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang Nilai = Skor Perolehan × 50 2 Pedoman Penskoran (Rubrik) No. 1.
Aspek Kemampuan Bertanya
Penskoran Skor 4 apabila selalu bertanya. Skor 3 apabila sering bertanya. Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya.
Skor 1 apabila tidak pernah bertanya. 2.
Kemampuan Menjawab/ Argumentasi
3.
Kemampuan Memberi Masukan
4.
Mengapresiasi
Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas. Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak jelas. Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional, dan tidak jelas. Skor 1 apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan tidak jelas. Skor 4 apabila selalu memberi masukan. Skor 3 apabila sering memberi masukan. Skor 2 apabila kadang-kadang memberi masukan. Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan. Skor 4 apabila selalu memberikan pujian. Skor 3 apabila sering memberikan pujian. Skor 2 apabila kadang-kadang memberi pujian. Skor 1 apabila tidak pernah memberi pujian.
PERTEMUAN 3 Lampiran 1c
Penilaian Kompetensi Sikap Teknik penilaian kompetensi sikap untuk pertemuan ketiga menggunakan teknik penilaian sikap dengan observasi. Pada subbab ini, sikap dan keterampilan yang ingin dicapai adalah pembiasaan dalam mematuhi norma. Aspek yang diambil adalah menanamkan sikap mematuhi norma. Pedoman Observasi Sikap Mematuhi Norma Petunjuk Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam tanggung jawab. Berilah tanda ceklist pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut. Skor 4 apabila selalu melakukan sesuai aspek pengamatan. Skor 3 apabila sering melakukan sesuai aspek pengamatan. Skor 2 apabila kadang-kadang melakukan sesuai aspek pengamatan. Skor 1 apabila tidak pernah melakukan sesuai aspek pengamatan. Nama Peserta Didik : .................................................. Kelas : .................................................. Periode Pengamatan: .................................................. Materi Pokok : .................................................. No.
Aspek Pengamatan
1.
Selalu datang ke sekolah tepat waktu.
2.
Mengikuti upacara bendera dengan baik.
3.
Berjalan di bahu jalan sebelah kiri.
Skor 1
2
3
4
4.
Selalu mengerjakan pekerjaan rumah
5.
Tidak pernah ditegur guru karena membuat kesalahan. Jumlah
Lampiran 2c Penilaian Kompetensi Pengetahuan Teknik penilaian kompetensi pengetahuan pada pertemuan kedua dengan mengobservasi jawaban dan hasil pekerjaan pada aktivitas yang ada dibuku siswa (Tabel 2.3). Observasi pengetahuan peserta didik dilakukan dalam bentuk menilai isian Aktivitas 2.6 Penskoran jawaban diberi skor rentang 1-4, dan nilai maksimal 100. Adapun kriteria skor diantaranya :
Aktivitas 2.6 1. Kumpulkan berita tentang ketaatan dan pelanggaran terhadap norma hukum yang berlaku dalam masyarakat. Berita dapat kalian peroleh dari media cetak, internet, televisi, radio, atau peristiwa yang terjadi disekitar kalian. Susun berita tersebut dalam bentuk kliping atau laporan kegiatan. Kumpulkan tugas kalian pada guru tepat pada waktunya. 2. Aturan dalam masyarakat akan mudah ditaati apabila mereka memahami tujuan dan manfaat dari aturan tersebut. Coba kalian amati dan pelajari berbagai aturan yang berlaku di lingkungan sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara. Tulislah tujuan dan manfaat aturan tersebut bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Buatlah kesimpulan apa arti penting aturan yang berlaku dalam masyarakat berikut alasannya. Jawaban dapat kalian isikan pada tabel berikut ini.
Tabel 2.3 Peraturan dalam Berbagai Kehidupan No.
Aturan yang Berlaku
Tujuan
Manfaat (Sendiri, Masyarakat, Bangsa dan Negara
Kesimpulan (arti penting)
1. 2. 3. 4. 5. Tempelkan tabel di atas pada dinding kelas kalian dan bandingkan dengan hasil tugas teman kalian untuk perbaikan di masa mendatang. Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis Nilai = Skor Perolehan × 25
Lampiran 3c
Penilaian Kompetensi Keterampilan Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/saran, serta mengapresiasi pada saat menyampaikan hasil telaah tentang norma dan keadilan. Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil telaah dapat menggunakan format di bawah ini, dengan ketentuan aspek penilaian dan rubriknya dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta keperluan guru.
No.
Nama Peserta Didik
Kemampuan Bertanya 4
3
2
1
Kemampuan Menjawab/ Berargumentas i 4 3 2 1
Memberi Masukan/ Saran 4
3
2
Mengapresiasi 1
4
3
2
1. 2. 3. 4. dst
...........
Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist (√) Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang Nilai = Skor Perolehan × 50 2 Pedoman Penskoran (Rubrik) No.
Aspek
1.
Kemampuan Bertanya
2.
Kemampuan Menjawab/ Argumentasi
3.
Kemampuan Memberi Masukan
4.
Mengapresiasi
Penskoran Skor 4 apabila selalu bertanya. Skor 3 apabila sering bertanya. Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya. Skor 1 apabila tidak pernah bertanya. Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas. Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak jelas. Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional, dan tidak jelas. Skor 1 apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan tidak jelas. Skor 4 apabila selalu memberi masukan. Skor 3 apabila sering memberi masukan. Skor 2 apabila kadang-kadang memberi masukan. Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan. Skor 4 apabila selalu memberikan pujian. Skor 3 apabila sering memberikan pujian. Skor 2 apabila kadang-kadang memberi pujian. Skor 1 apabila tidak pernah memberi pujian.
1
Pertemuan 4 Lampiran 1d
Penilaian Kompetensi Sikap Teknik penilaian kompetensi sikap dapat menggunakan observasi. Penilaian dilakukan secara terus menerus selama proses pembelajaran. Format penilaian sikap dapat menggunakan Jurnal Perkembangan sikap.
Kelas Hari, Tanggal Pertemuan KeMateri Pokok No.
Jurnal Perkembangan Sikap : ............................. : ............................. : ............................. : .............................
Tanggal
Nama Siswa
Catatan Perilaku
Butir Sikap
1. 2. 3. 4. dst
...........
Lampiran 2d Penilaian Kompetensi Pengetahuan Teknik penilaian kompetensi pengetahuan pada pertemuan keempat dengan mengobservasi kemampuan peserta didik dalam memahami sidang BPUPKI dalam bentuk simulasi. Tes tertulis UJI KOMPETENSI 2.1 1. Apa yang dimaksud dengan norma ? 2. Mengapa norma diperlukan dalam masyarakat ? 3. Bagaimana proses terbentuknya norma dalam masyarakat ? 4. Jelaskan 4 macam-macam norma menurut bidangnya dan berilah masing-masing 2 contoh ? 5. Apakah perbedaan sanksi kebiasaan dan adat istiadat ? Kunci Jawaban : 1. Norma adalah aturan atau ketentuan yang mengatur kehidupan warga masyarakat digunakan sepada panduan, tatanan dan pengendali tingkah laku. 2. Norma diperlukan dalam kehidupan masyarakat untuk melindungi kepentingankepentingan manusia sehingga dapat terwujud ketertiban dan kedamaian dalam kehidupan. 3. Proses terbentuknya norma. Dalam kehidupan bermasyarakat, setiap manusia memiliki perbedaan kepentingan. Untuk melindungi kepentingan dan menghindari perselisihan akibat perbedaan kepentingan tersebut diperlukan adanya aturan hidup yang disepakati bersama yang dinamakan dengan norma
4.
Macam-macam norma. a. Norma kesusilaan, yaitu peraturan hidup yang bersumber dari suara hati nurani manusia. Contohnya, (1) tidak mengambil dompet seseorang yang terjatuh atau tertinggal; (2) tidak menyontek pada saat ulangan atau ujian. b. Norma kesopanan, yaitu peraturan hidup yang bersumber dari pergaulan hidup manusia. Contohnya, (1) berkata sopan kepada orang tua; (2) menggunakan tangan kanan menunjukkan sesuatu dan sebagainya. c. Norma agama, peraturan hidup yang bersumber dari wahyu Tuhan. Contohnya, (1) melaksanakan ibadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya; (2) menjauhi larangan yang diperintahkan oleh Tuhan dalam kitab suci. d. Norma hukum, peraturan hidup yang dibuat oleh badan-badan resmi negara yang bersifat mengatur dan memaksa setiap warga negara. Contohnya, (1) kewajiban memilki SIM bagi pengendara kendaraan bermotor; (2) menggunakan helm bagi pengendara kendaraan bermotor roda dua (motor)
Penilaian pengetahuan peserta didik dilakukan dalam bentuk menilai jawaban. Penskoran jawaban diberi skor rentang 1-4, dan nilai maksimal 100. Adapun kriteria skor diantaranya sebagai berikut. Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja. Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan. Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian. Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis. Nilai = Skor Perolehan × 25
Lampiaran 3d Penilaian Kompetensi Keterampilan Penilaian kompetensi keterampilan menggunakan teknik penilaian penilaian kinerja untuk menilai aktivitas simulasi yang dilakukan proyek belajar kewarganegaraan oleh peserta didik. Penilaian kinerja dilakukan untuk melihat kemampuan peserta didik dalam menyusun rencana dan melaksanakan proyek belajar kewarganegaraan. Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil telaah dapat menggunakan format di bawah ini, dengan ketentuan aspek penilaian dan rubriknya dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta keperluan guru. Terlibat Aktif Terlibat dalam Proyek Memberi Nama Aktif dalam Belajar Masukan/Sara Mengapresiasi No Peserta Perencanaan Kewargenegaraa n . Didik n 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 1. 2. 3. 4. dst ........... Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist (√) Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang Nilai = Skor Perolehan × 50 2
Pedoman Penskoran (Rubrik) No.
Aspek
1.
Kemampuan Bertanya
2.
Kemampuan Menjawab/ Argumentasi
3.
Kemampuan Memberi Masukan
4.
Mengapresiasi
Penskoran Skor 4 apabila selalu bertanya. Skor 3 apabila sering bertanya. Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya. Skor 1 apabila tidak pernah bertanya. Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas. Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak jelas. Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional, dan tidak jelas. Skor 1 apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan tidak jelas. Skor 4 apabila selalu memberi masukan. Skor 3 apabila sering memberi masukan. Skor 2 apabila kadang-kadang memberi masukan. Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan. Skor 4 apabila selalu memberikan pujian. Skor 3 apabila sering memberikan pujian. Skor 2 apabila kadang-kadang memberi pujian. Skor 1 apabila tidak pernah memberi pujian.
PETEMUAN 5 Lampiran 1e
Penilaian Kompetensi Sikap Teknik penilaian kompetensi sikap pada pertemuan kelima dapat menggunakan penilaian diri. Nama : ............................... Kelas : ............................... Semester : ............................... Petunjuk : Berilah tanda ceklist (√) pada kolom ”Ya” atau ”Tidak” sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
1.
Penilaian Diri Siswa Pernyataan Saya berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.
2.
Saya memberi salam pada saat awal dan akhir kegiatan.
No.
5.
Saya memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Saya menghormati orang lain yang menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya. Saya tidak mencontek pada saat ulangan/ujian.
6.
Saya berani mengakui kesalahan yang dilakukan.
7.
Saya siap menerima sanksi bila melangar aturan/norma.
3. 4.
Ya
Tidak
9.
Saya menyeberang jalan di tempat penyeberangan/ zebra cross. Saya membuang sampah pada tempatnya.
10.
Saya mengendarai sepeda motor menggunakan helm.
11.
Saya datang tepat waktu di setiap kegiatan.
12.
Saya patuh pada tata tertib sekolah.
13.
Saya menepati janji.
14.
Saya terlibat aktif dalam kegiatan piket kebersihan kelas.
15.
Saya tidak berkata-kata kotor dan kasar.
16.
Saya tidak meludah di sembarang tempat.
17.
Saya menghormati orang yang lebih tua.
8.
18. 19. 20.
Saya mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan dari orang lain. Saya tidak mudah putus asa. Saya berani berpendapat, bertanya, dan menjawab pertanyaan.
Lampiran 2e Penilaian Kompetensi Pengetahuan Teknik penilaian kompetensi pengetahuan menggunakan tes tertulis dengan bentuk uraian dan penugasan. Instumen tes uraian menggunakan Uji Kompetensi 2.2. Soal 1. Jelaskan 3 mamfaat mentaati norma bagi diri sendiri 2. Jelaskan 3 akibat pelanggaran terhadap norma bagi masyarakat 3. Apa pengertian keadilan ? 4. Apa arti penting hukum dalam mewujudkan keadilan ? 5. Sebutkan 2 contoh perilaku sesuai norma dalam kehidupan disekolah? Kunci Jawaban : 1. Tiga manfaat mentaati norma bagi diri sendiri. a. Membuat hidup menjadi tenang. b. Membuat pergaulan menjadi rukun, tertib dan damai. c. Mengendalikan tingkah laku agar sesuai dengan norma 2. Tiga akibat pelanggaran terhadap norma bagi masyarakat. a. Mengakibatkan perselisihan, pertengkaran atau kekacauan. b. Melanggar hak-hak orang lain. c. Merugikan hak atau kepentingan orang lain. 3. Keadilan adalah setiap orang harus diperlakukan sesuai dengan hak-haknya dan tidak diperlakukan secara sewenang-wenang. 4. Arti penting hukum dalam mewujudkan keadilan a. Pedoman dalam bertingkah laku b. Menjaga kerukunan anggota masyarakat c. Sistem pengendalian sosial
5
Dua contoh perilaku sesuai norma dalam kehidupan sekolah. a. Menggunakan pakaian seragam sekolah sesuai dengan aturan yang berlaku
b. Berkata sopan kepada guru dan karyawan sekolah Penilaian pengetahuan peserta didik dilakukan dalam bentuk menilai jawaban. Penskoran jawaban diberi skor rentang 1-4, dan nilai maksimal 100. Adapun kriteria skor diantaranya sebagai berikut. Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja. Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan. Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian. Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis. Nilai = Skor Perolehan × 25 Uji Pemahaman Untuk mengukur kompetensi peserta didik dalam menguasai Bab 2, dilakukan penilaian diri atas pemahaman terhadap materi pada bab ini dengan memberikan tanda ceklist (√) pada kolom sangat paham, paham sebagian, dan belum paham. Paham Sangat Belum No. Submateri Pokok Sebagia Paham Paham n 1. Norma dalam kehidupan bermasyarakat. a. Pengertian norma. b. Macam-macam norma. 2. Arti penting norma dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. 3. Perilaku sesuai norma dalam kehidupan sehari-hari. Apabila peserta didik berada pada kategori sangat paham, berikan materi pengayaan. Apabila pemahaman peserta didik berada pada kategori paham sebagian dan belum paham guru memberikan penjelasan lebih lengkap, agar meningkatkan pemahaman peserta didik.
Lampiaran 3e Penilaian Kompetensi Keterampilan Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/ saran, serta mengapresiasi pada saat menyampaikan hasil telaah tentang semangat pendiri Negara dalam memahami norma dalam kehidupan bermasyarakat. Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil telaah dapat menggunakan format di bawah ini, dengan ketentuan aspek penilaian dan rubriknya dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta keperluan guru. Kemampuan Memberi Kemampuan Menjawab/ Nama Masukan/ Mengapresiasi Bertanya Berargumentas No. Peserta Saran i Didik 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 1. 2. 3. 4.
dst
...........
Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist (√) Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang Nilai = Skor Perolehan × 50 2
Pedoman Penskoran (Rubrik) No.
Aspek
1.
Kemampuan Bertanya
2.
Kemampuan Menjawab/ Argumentasi
3.
Kemampuan Memberi Masukan
4.
Mengapresiasi
Penskoran Skor 4 apabila selalu bertanya. Skor 3 apabila sering bertanya. Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya. Skor 1 apabila tidak pernah bertanya. Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas. Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak jelas. Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional, dan tidak jelas. Skor 1 apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan tidak jelas. Skor 4 apabila selalu memberi masukan. Skor 3 apabila sering memberi masukan. Skor 2 apabila kadang-kadang memberi masukan. Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan. Skor 4 apabila selalu memberikan pujian. Skor 3 apabila sering memberikan pujian. Skor 2 apabila kadang-kadang memberi pujian. Skor 1 apabila tidak pernah memberi pujian.
PENILAIAN PENGAYAAN KISI-KISI PENGAYAAN Kompetensi dasar Memahami normanorma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat untuk mewujudkan keadilan
materi Perilaku yang sesuai norma dalam kehidupan sehari-hari
indikator
Bentuk penilaian
Menunjukkan perilaku penugasan yang sesuai
Instrumen pemberian tugas Jawablah soal dibawah ini dengan benar dan p tepat : 1. Jelaskan 3 mamfaat mentaati norma bagi diri sendiri! 2. Jelaskan 3 akibat pelanggaran terhadap norma bagi masyarakat! 3. Tuliskan 2 contoh perilaku sesuai norma dalam kehidupan sekolah! KunciJawaban 1. Tiga mamfaat mentaati norma bagi diri sendiri a. Membuat hidup menjadi tenag b. Membuat pergaulan menjadi ruku, tertib dan damai c. Mengendalikan tingkah laku agar sesuai dengan norma 2. Tiga akibat pelanggaran terhadap norma bagi masyarakat : a. Mengakibatkan perselisihan, pertengkaran atau kekacauan b. Melanggar hak-hak orang lain c. Merugikan hak atau kepentingan orang lain 3. 2 contoh perilaku sesuai norma dalam kehidupan sekolah : a. Menggunakan pakaian seragam sesuai dengan aturan yang berlaku b. Berkata sopan kepada guru dan karyawan sekolah
Rubric Penilaian pengetahuan peserta didik dilakukan dalam bentuk menilai jawaban. Penskoran jawaban diberi skor rentang 1-4, dan nilai maksimal 100. Adapun kriteria skor diantaranya sebagai berikut. Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja. Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan. Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian. Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis. Nilai = Skor Perolehan × 5
PENILAIAN REMEDIAL KISI-KISI REMEDIAL Kompotensi dasar
Materi
Memahami norma-
Arti penting norma
norma yang berlaku
dalam mewujudkan
dalam kehidupan
keadilan
masyarakat untuk mewujudkan keadilan Soal remedi 1. Apa pengertian keadilan?
indikator Bentuk penilaian Menganalisis Soal uraian pentingnya norma hukum dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa, dan bernegara
2. Apa arti penting hukum dalam mewujudkan keadilan?
Kunci jawaban
1. Keadilan adalah setiap orang harus diperlakukan sesuai dengan hak-haknya dan tidak diperlakukan sewenang-wenang 2. Arti penting hukum dalam mewujudkan keadilan : a. Pedoman dalam bertingkah laku b. Menjaga kerukunan anggota masyarakat c. Sistem pengendalian sosial
Penskoran diberi skor rentang 1-4, dan nilai maksimal 100. Adapun kriteria skor diantaranya adalah sebagai berikut. Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja. Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan. Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian. Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis. Nilai = Skor Perolehan x 5