ASSALAMUALAIKUM MODUL 3
SAKIT PERUT MENDADAK KELOMPOK 6A BLOK URONEFROLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA 2013
KELOMPOK 6A Rini Afiyat 110210009 Isnasari H Islamuddin 1102100047 Ulima Rahma 1102100048 Nurhikmah 1102100052 Robby Rinaldi 1102100056 Ika Novi Astuti S 1102100105 Nabiela Ully Wafira 1102100122 Farhanah Syahab 1102100128 Nurmila Sondeng 1102100146 Bunga Asia 1102100148
TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang penyakit-penyakit yang menyebabkan gejala sakit perut kanan, penyebab dan patomekanisme, gambaran klinik, cara diagnosis, penanganan dan pencegahan penyakit-penyakit yang menyebabkan sakit perut kanan
SKENARIO : SAKIT PERUT BAGIAN KANAN
Seorang ibu, 35 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan sakit di daerah perut kanan dan menjalar sampai ke bawah 5 jam yang lalu. Sakitnya bersifat datang-datang. Penderita merasa mual tapi tidak sampai muntah, tidak ada demam.
Kalimat Kunci Seorang ibu 35 tahun, datang ke RS dengan keluhan sakit didaerah perut kanan
Menjalar sampai kebawah 5 jam yang lalu Bersifat datang-datang
Mual tapi tidak muntah, tidak ada demam
Pertanyaan : 1. Anatomi organ yang terkait dengan skenario ! 2. Penyakit apa saja yang dapat menyebabkan nyeri kolik pada perut kanan ? 3. Patomekanisme nyeri perut kanan ( nyeri kolik ) ! 4. Mengapa nyeri dirasakan menjalar ke bawah ? 5. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terbentuknya batu ? 6. Langkah – langkah diagnosis pada skenario ! 7. DD dan penatalaksanaaannya !
1. Anatomi organ yang terkait dengan skenario
Area Hipokondrium dextra : Hepar, esophagus, kantung empedu. Area Epigastrium : Gaster pars pyloricum, corpus pancreas, duodenum pars cranialis Area Hipokondrium sinistra: Lien, cauda pancreas, gaster pars corpus dan pars fundus Area Lumbalis dextra: Colon ascenden, ren dextra Area Umbilicalis: Jejunum, ileum, colon tranversum, omentum Area Lumbalis sinistra: Ren sinistra, colon descenden Area Inguinal dextra: Caecum, ovarium, tuba valopi dextra (wanita), appendix vermiformis Area Supra pubis: Vesika urinaria, uterus Area Inguinal sinistra: Colon sygmoid, ovarium sinistra
2. Penyakit apa saja yang dapat menyebabkan nyeri kolik pada perut kanan
Appendicitis Infeksi saluran kencing Radang saluran indung telur Infeksi usus halus atau usus besar Cholecystitis Nefrolitiasis Ureterolitiasis
3. Patomekanisme nyeri perut kanan ( nyeri kolik ) OBSTRUKSI ORGAN BERONGGA BAGIAN KANAN (USUS, KANTUNG EMPEDU, TRAKTUS URINARIUS KANAN)
HILANG TIMBUL
OTOT POLOS HIPERPERISTAL TIK
NYERI KOLIK
SESUAI GERAKAN PERISTALTIK Purnomo, Basuki. B. Dasar-Dasar Urologi Edisi 2. 2009. Sagung Seto:Malang. Halaman 14
4. Mengapa nyeri dirasakan menjalar ke bawah ? Nyeri yg dirasakan menjalar berdasarkan asal saraf tersebut yaitu dari satu saraf spinalis yang sama segmennya. Tiap-tiap serat didalam suatu saraf umumnya tidak mempengaruhi satu sama lain, 31 pasang saraf spinalis dan bersama dengan 12 pasang kranialis yang berasal dari otak, saraf spinalis secara progresif bercabang-cabang untuk membentuk suatu jaringan luas saraf perifer yang mempersarafi setiap jaringan. Setiap segmen korda spinalis membentuk sepasang saraf spinalis yang akhirnya mempersarafi suatu daerah tertentu ditubuh dengan serar aferen dan eferen.
5. Faktor penyebab terbentuknya batu Idiopatik Kumpulan bakteri (ISK) Riwayat penyakit gout atau asam urat Hypercalciuria Hyperarathyroridism Efek samping dari konsumsi obat-obatan Teori supersaturasi
6. Langkah – langkah diagnosis pada skenario Keadaan umum
IVU
anamnesi s
Pemfis
Pem.lab
postur tubuh, aktivitas motoric, cara berjalan, ekspresi wajah,tingka h laku, cara berbicara dan tingkat kesadaran
ukur tinggi badan, berat badan, tekanan darah, frekuensi denyut nadi, pernapasa n, dan suhu tubuh.
- sambung rasa - inform concent - tanyakan identitas - keluhan utama - keluhan lain -Riwayat penyakit yang diderita -Riwayat keluarga -Riwayat pemakaian obat
Inspeksi : mulai dari kepala sampai daerah pinggang Palpasi dengan bimanual diletakkan disudut costovertebra Perkusi : nyeri ketok saat perkusi, juga didapatkan pada batu ginjal dan ureter. Auskultasi : suara bruit didapatkan pada stenosis arteri renalis
-
Urinalisis Sedimen urin Kultur urin Funsi ginjal Kadar elektrolit - Foto polos abdomen - IVU - USG
7. DD : DD
nefrolitilasis
appendicitis
ureterolitiasis
Usia 35 thn
±
±
±
Perempuan
± (lebih banyak laki-laki)
√
±
Sakit daerah perut kanan
√
√
√
Sakit datangdatang
√
√
√
Nyeri menjalar
√
-
√
Mual
√
√
√
Tidak muntah
±
±
±
Tidak demam
√
-
√
Ureterolithiasis Definisi Ureterolithiasis adalah kalkulus atau batu di
dalam ureter (Sue Hinchliff, 1999 Hal 451).
Etiologi Etiologi pembentukan batu meliputi idiopatik, gangguan aliran kemih, gangguan metabolisme, infeksi saluran kemih oleh mikroorganisme berdaya membuat urease (Proteus mirabilis),
dehidrasi, benda asing, jaringan mati (nekrosis papil) dan multifaktor
Beberapa teori pembentukan batu : a. Teori Nukleasi b. Teori Matriks c. Penghambatan kristalisasi
Insiden Penyakit ini dapat menyerang penduduk di seluruh dunia tidak terkecuali penduduk di negara kita. Angka kejadian penyakit ini tidak sama di berbagai belahan
bumi.
Di
negara-negara
berkembang
banyak dijumpai pasien batu buli-buli sedangkan di
negara maju lebih banyak dijumpai penyakit batu saluran kemih bagian atas .
Patofisiologi Batu oksalat kalsium kebanyakan merupakan batu idiopatik. Batu campuran oksalat kalsium dan fosfat
biasanya
juga
idiopatik;
di
antaranya
berkaitan dengan sindrom alkali atau kelebihan vitamin D. Batu fosfat dan kalsium (hidroksiapatit) kadang disebabkan hiperkalsiuria (tanpa hiperkalsemia).
Batu fosfat amonium magnesium didapatkan pada infeksi kronik yang disebabkan bakteria yang
menghasilkan urease sehingga urin menjadi alkali karena pemecahan ureum. Batu asam urin disebabkan hiperuremia pada artritis urika. Batu urat pada anak terbentuk karena pH urin rendah (R. Sjamsuhidajat, 1998 Hal.
1027).
Manifestasi Klinis Gerakan pristaltik ureter mencoba mendorong batu ke distal, sehingga menimbulkan kontraksi yang kuat dan dirasakan sebagai nyeri hebat (kolik). Nyeri ini dapat menjalar hingga ke perut bagian depan, perut sebelah bawah, daerah inguinal, dan sampai ke kemaluan.
Tes Diagnostik a. Air kemih 1) Mikroskopik endapan 2) Biakan 3) Sensitivitas kuman b. Faal ginjal 1) Ureum 2) Kreatinin 3) Elektrolit c. Foto polos perut (90% batu kemih radiopak) d. Foto pielogram intravena (adanya efek obstruksi) e. Ultrasonografi ginjal (hidronefrosis) f. Foto kontras spesial 1) Retrograd 2) Perkutan g. Analisis biokimia batu h. Pemeriksaan kelainan metabolik
Penatalaksanaan Medik a. Medikamentosa b. ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsi) c. Endourologi 1. PNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy) 2. Litotripsi 3. Ureteroskopi atau uretero-renoskopi 4. Ekstraksi Dormia d. Bedah Laparoskopi e. Bedah terbuka Pielolitotomi atau nefrolitotomi : mengambil batu di saluran ginjal Ureterolitotomi : mengambil batu di ureter. Vesikolitotomi : mengambil batu di vesica urinaria Ureterolitotomi : mengambil batu di uretra.
Komplikasi Dibedakan komplikasi akut dan komplikasi jangka panjang. Komplikasi akut yang sangat diperhatikan oleh penderita adalah kematian, kehilangan ginjal, kebutuhan transfusi dan tambahan intervensi komplikasi signifikan adalah avulsi ureter, trauma organ pencernaan, sepsis, trauma vaskuler, hidro atau pneumotorak, emboli paru dan urinoma.
Sedang
yang
termasuk
kurang
signifikan
perforasiureter, hematom perirenal, ileus, stein strasse, infeksi luka operasi, ISK dan migrasi stent
sekunder yang tidak direncanakan. Komplikasi jangka panjang adalah striktur ureter. Striktur tidak hanya disebabkan oleh intervensi, tetapi juga dipicu oleh reaksi inflamasi dari batu, terutama yang melekat.
DAFTAR PUSTAKA Dr. dr. I. Harjadi Widjaja. Atlas Anatomi Abdomen, PA ; ECG ; 2009 ; hal: 44 Gleadle, Jonathan. At a Glance Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik. EMS. Jakarta. 2005 Guyton & Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. EGC. Jakarta 2007 Price, Sylvia A. dkk. Patofisiologi, Konsep klinis, Proses-proses Penyakit Edisi 6. EGC. Jakarta. 2005 Purnomo BB. Dasar-Dasar Urologi. Edisi Ke-2. Jakarta : Perpustakaan Nasional republik Indonesia. 2003. Robbins, Stanley L. dkk. Buku Ajar Patologi Robbins Edisi 7.EGC. Jakarta. 2007 Silbernagl, Stefan. Teks dan Atlas Berwarna Patofisiologi. Jakarta.EGC Sjamsuhidrajat R, 1 W. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke-2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran – EGC. 2004. 756-763. Sloane, Ethel. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula.EGC. Jakarta. 2003 Tanagho EA, McAninch JW. Smith’s General Urology. Edisi ke-16. New York : Lange Medical Book. 2004. 256-283. http://www.idoub.com/doc/117015620/ureterolithiasis diupdate 14 maret 2013 . Batu Saluran Kemih. Diunduh dari : http://www.medicastore.com. Last update : 13 maret 2013