BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Hidup 2.1.1 Pengertian Kualitas Hidup Istilah kualitas hidup digunakan untuk mengevaluasi kesejahteraan umum individu dan masyarakat. Istilah ini digunakan dalam berbagai konteks, termasuk bidang pembangunan internasional , kesehatan, dan politik. Pada kualitas hidup tidak harus bingung dengan konsep standar hidup , yang terutama didasarkan pada pendapatan. Sebaliknya, indikator standar kualitas hidup meliputi tidak hanya kekayaan dan pekerjaan, tetapi juga lingkungan binaan, fisik dan kesehatan mental, pendidikan, rekreasi dan waktu luang, dan sosial. Secara tradisional definisi kualitas hidup diambil dari definisi sehat WHO, yaitu keadaan baik atau sejahtera yang lengkap secara fisik, mental, dan sosial dan bukan
semata-mata terbebas
penyakit atau
kecacatan. Ada tiga dimesi yang diukur, yaitu fisik, mental, dan sosial. Oleh karena itu pengukuran kesehatandan efek dari perawatan kesehatan harus mencakup tidakhanya perubahan frekuensidan tingkat keparahan penyakit tetapi juga perkiraankesejahteraan dan ini dapat dinilai dengan mengukur kualitashidup yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan. Bangsa Indonesia telah mempunyai definisi sehat yang sesuai dengan definisi sehat dari WHO tersebut dalam bentuk Undang-Undang Kesehatan no.23 tahun 1992 yaitu kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi (Desita, 2010). Menurut Calmanbahwa konsep dari kualitas hidup adalah bagaimana perbedaan antarakeinginanyang ada dibandingkan perasaan yang ada sekarang, definisi ini dikenal dengansebutan “Calman’s Gap”.Calman mengungkapkan pentingnya mengetahuiperbedaan antara
perasaan
yang
ada
dengan
keinginan
yang
sebenarnya,dicontohkan
dengan
membandingkan suatu keadaan antara“dimana seseorangberada” dengan “di mana seseorang ingin berada”.Jika perbedaan antara keduakeadaan ini lebar, ketidak cocokan ini menunjukkan bahwa kualitas hidupseseorang tersebut rendah. Sedangkan kualitas hiduptinggi jika perbedaan yang adaantara keduanya kecil (Hermann, 1993). Definisi kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan dapat diartikansebagai respon emosi dari penderita terhadap aktivitas sosial, emosional, pekerjaandan hubungan antar keluarga,
rasa senang atau bahagia, adanya kesesuaian antaraharapan dan kenyataan yang ada, adanya kepuasan dalam melakukan fungsi fisik,sosial dan emosional serta kemampuan mengadakan sosialisasi dengan orang lain (Hermann, 1993). Schippermengemukakan kualitashidup sebagai kemampuan fungsional akibat penyakit dan pengobatan yangdiberikan menurut pandangan atau perasaan pasien (fatayi, 2008). Menurut Donald, kualitas hidup berbeda dengan status fungsional, dalamhal kualitas hidup mencakup evaluasi subyektif tentang dampak dari penyakit danpengobatannya dalam hubungannya dengan tujuan, nilai dan pengharapanseseorang, sedangkan status fungsional memberikan suatu penilaian obyektif darikemampuan fisik dan emosional pasien (Hermann, 1993).