PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Rumah
Sakit
Amal
Sehat
Wonogiri
bertugas
untuk
menyelenggarakan
fungsi
perumahsakitan, hal ini tidak menuntut kemungkinan Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri ini akan menjadi tempat pembelajaran klinik bagi Mahasiswa meskipun Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri bukan merupakan RS pendidikan. Bagian Keperawatan memberikan proses pembelajaran praktik klinik keperawatan bertanggung jawab membimbing dengan basis Standar Pelayanan Keperawatan. Untuk mencapai program institusi sesuai kurikulum pendidikan dan asuhan keperawatan yang diberikan didasari pada pendekatan proses keperawatan yang komprehensif dan berdasarkan pada aspek etika dan legal keperawatan. Untuk dapat mencerminkan proses pembelajaran dilahan praktik klinik keperawatan dengan terstruktur dan profesional perlu direvisi Pedoman bimbingan praktik klinik keperawatan. B.
Maksud Maksud pedoman bimbingan praktik klinik keperawatan agar dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan praktik klinik keperawatan di Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri untuk institusi akademik yang akan menggunakan lahan praktik sebagai tempat proses pembelajaran praktik klinik keperawatan bagi peserta didik keperawatan.
C. Tujuan Pedoman praktik klinik keperawatan bertujuan agar peserta didik dapat mengetahui tatanan pelayanan keperawatan sebagai pengalaman belajar klinik serta terjalinnya hubungan kerjasama antara institusi pendidikan sebagai pengguna lahan praktik keperawatan dengan Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri sebagai penyedia lahan praktik klinik keperawatan. D.
Sasaran Sasaran dalam pelaksanaan praktek klinik keperawatan ini adalah tenaga kesehatan antara institusi rumah sakit dan institusi pendidikan, bagian keperawatan, tenaga pembimbing klinik dan pembimbing pendidikan serta program akademik yang disesuaikan dengan pengguna lahan praktik klinik keperawatan.
E.
Ruang Lingkup Buku pedoman ini disusun dengan ruang lingkup sebagai berikut : Bab I
Pendahuluan.
Bab II
Praktik Klinik Keperawatan.
Bab III
Pengorganisasian Praktik Klinik Keperawatan.
Bab IV
Pengelolaan Praktik Klinik Keperawatan.
Bab V
Penutup.
F. Landasan. 1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
1
PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN
2. Undang–undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan. 4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standar pelayanan minimal 5. SK. Dir.Jen.Yan.Med No:YM.00.03.2.6.7637/1993 tentang Penetapan berlakunya
Standar
Asuhan Keperawatan. 6. Instrumen Akreditasi Rumah Sakit Versi Tahun 2012 Komisi Akreditasi Rumah Sakit.
BAB II KETENTUAN UMUM PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN
2
PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN
A. Ketentuan Umum. Tatanan pelayanan kesehatan harus dapat memberikan aman, berkesinambungan, berkualitas dan memuaskan dengan meletakkan proses adaptasi profesi bagi praktikan dan mengembangkan kemampuan lanjut bagi praktisi. Untuk itu pelayanan keperawatan mengembangkan kemampuan dalam bimbingan praktik klinik keperawatan dengan mengakses ketrampilan K-A-P (Kognitif-Afektif-Psikomotor) apa yang relevan pada masalah keperawatan. Hal ini dapat dibangun melalui keutuhan dan keseimbangan proses pembelajaran praktik klinik keperawatan antara konsep dan aplikasi yang kompeten sehingga dapat terintegrasi pendidikan dan praktik dalam tatatan pendidikan dan tatanan pelayanan. B. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Praktik Klinik Keperawatan. 1. Institusi Pendidikan. Institusi yang akan melakukan pembelajaran Klinik di Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri memenuhi ketentuan dibawah ini : a. Naskah kerjasama/ MOU. b. Proposal Praktik Klinik. c. Program Praktik. d. Evaluasi Praktik. 2. Sumber Daya Manusia Pembimbing Klinik Keperawatan. Pelayanan keperawatan dalam mengembangkan tenaga perawat untuk bimbingan praktik klinik keperawatan diperlukan SDM keperawatan sebagai seorang pendidik di lahan praktik keperawatan. Untuk itu pendidikan pelatihan Clinical Instruktur dapat menjadikan seorang perawat mampu laksana dalam membimbing peserta didik keperawatan di ruang keperawatan. Adapun kompetensi utama perawat sebagai peran pembimbing klinik dalam tatanan pelayanan dan tatanan pendidikan sebagai berikut : 1. Mampu menerapkan aspek etik dan legal dalam praktik keperawatan. 2. Mampu melaksanakan asuhan keperawatan profesional. 3. Mampu mengaplikasikan kepemimpinan dalam tatanan pendidikan dengan melalui manajemen keperawatan. 4. Mampu memberikan bimbingan praktik klinik dengan profesional. 5. Mampu menjalin hubungan interpersonal. 6. Mampu mengembangkan profesionalisme secara terus menerus. 3. Proses Pembelajaran Praktik Klinik Keperawatan. Proses pembelajaran menunjukan adanya kontinuitas antara teori dan praktik yang didapatkan melalui pengalaman belajar di lahan praktik yang mendukung pertumbuhan dan pembinaan kemampuan profesional. Hal ini unsur yang paling utama dalam pendidikan keperawatan proses pembelajaran dikelola di lahan praktik, khsususnya tatanan pelayanan keperawatan dalam menstrategikan implementasi metode pengajaran atau bimbingan klinik dengan Metode sebagai berikut : a. b. c. d.
Pre Conference Bed Side Teaching Post Conference Responsi Adapun dalam hal ini upaya menumbuhkan kemampuan profesional (intelektual
tekhikal dan interpersonal) peserta didik untuk pelaksanaan bimbingan praktik klinik
3
PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN
keperawatan di suatu ruang keperawatan kriteria evaluasi secara struktural, proses dan hasil sebagai berikut : 1.Struktural : Bagian Keperawatan, Clinical Instruktur pelayanan, Pembimbing Akademi dan Mahasiswa keperawatan. 2.Proses : Kontrak program, Pre Conference, Bedside Teaching, Memberikan asuhan keperawatan, supervisi, evaluasi dan Post Conference. 3.Hasil : a).
Lahan Praktik : 1)
Bagian keperawatan melaksanakan sesuai pedoman atas tindak lanjut atasan yang terkait.
2)
CI
lahan
menerapkan
proses
pembelajaran
praktik
klinik
kemampuan
dalam
keperawatan dengan profesional. 3)
Perawat
meningkatkan
membimbing
mahasiswa
kepercayaan atas
dan
pendelegasian
tugas
CI
serta
menumbuhkan sikap tingkah laku, pengetahuan serta ketrampilan dasar profesional. b).
c).
Akademi : 1)
Tercapai program praktik klinik keperawatan.
2)
Terlaksana praktik klinik keperawatan dengan profesional.
3)
Menghasilkan mahasiswa berkompeten.
Peserta didik : 1)Menambah pengalaman belajar praktik klinik keperawatan. 2)Mengembangkan ketrarmpilan dalam melakukan observasi yang akurat dan teratur. 3)Menumbuhkan cara berfikir kritis. 4)Meningkatkan berfikir secara sistematis. 5)Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan
keperawatan
pada
masalah pasien. 6)Menghasilkan peserta didik berkompetensi. C. Ketentuan istrasi. 1. Institusi Pendidikan Prosedur pelaksanaan praktik klinik keperawatan bermanfaat untuk lahan praktik dan institusi pendidikan sebagai pengguna lahan agar pelaksanaan praktik klinik keperawatan dapat terlaksana dengan tertib. Untuk itu maka pelaksanaannya diatur sebagai berikut : a. Institusi Pendidikan Syarat/kriteria akademik yang harus dipenuhi sebelum praktik di Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri : 1) Sudah terakreditasi (bagi institusi yang ijin operasionalnya lebih dari 3 tahun) 2) Memiliki pembimbing klinik dari Akademik yang mencukupi sesuai jumlah mahasiswa keperawatan. 3) Telah memiliki surat perjanjian kerjasama dan masih berlaku. b. Persiapan Praktik.
4
PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN
Sebelum pelaksanaan praktik klinik keperawatan, institusi pendidikan yang bersangkutan telah mempersiapkan : 1) Surat permohonan ijin praktik. 2) Program praktik sesuai dengan ketrampilan yang diharapkan pada semester tersebut (Proposal Praktik) yang dilengkapi dengan Silabus Pembelajaran Praktik Klinik di Rumah Sakit sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai 3) Daftar mahasiswa, daftar kelompok, daftar rotasi kelompok dan daftar hadir (sejumlah 2 rangkap untuk pendidikan dan Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri) 4) Format penilaian ketrampilan, format penilaian kepribadian sesuai program praktik (sejumlah 2 rangkap untuk pendidikan dan Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri). c. Pengajuan Naskah Kerjamasama. 1) Institusi pendidikan yang
akan
mengajukan
kerjasama
membuat
permohonan/surat perjanjian kerja sama yang ditujukan kepada Direktur Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri dengan tembusan kepada : a)
Kepala Bidang Pelayanan.
b)
Kepala Bidang Keperawatan
c)
Kepala Bagian Diklat
2) Tata cara pembuatan surat perjanjian bekerja sama/ koordinasi dengan Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri. d.
Pengajuan Ijin Praktik. 1) Surat
permohonan
ijin praktik ditujukan kepada Direktur Rumah Sakit
Amal Sehat Wonogiri. 2) Pengajuan Surat Permohonan Ijin Praktik diajukan selambat-lambatnya 2 bulan sebelum pelaksanaan Praktik Kepada Direktur Tembusan kepada : a) Kepala Bidang Pelayanan b) Kepala Bidang Keperawatan c) Kepala Bagian Diklat
e. Tindak lanjut setelah Pengajuan Permohonan ijin Praktik 1) Direktur akan memberikan disposisi kepada Bagian Diklat dan akan diteruskan kepada Bidang pelayanan dan bidang Keperawatan 2) Ka. Bidang keperawatan mendelegasikan tugas pada Koordinator Praktik untuk mengatur jadwal praktik. 3) Surat balasan dari Direktur Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri kepada institusi pendidikan. f.
Penanggung jawab praktik klinik keperawatan Institusi mengadakan kontrak program/ persamaan persepsi dengan pembimbing klinik lahan praktek yang difasilitasi/dijadwalkan waktunya oleh Bagian Diklat berkoordinasi dengan Koordinator CI Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri dengan sepengetahuan Kepala Bidang Keperawatan.
D.
Fasilitas dan Peralatan Praktik Klinik Keperawatan.
5
PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN
Fasilitas dan peralatan praktik klinik keperawatan untuk kegiatan pelaksanaan bagi peserta didik praktik klinik keperawatan di Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri
pengadaan
disesuaikan dengan kebutuhan standar alat-alat kesehatan peserta didik di berbagai tempat lahan praktik (ruang keperawatan). Kebutuhan akan hal fasilitas dan peralatan yang mempunyai tanggung jawab menyediakan adalah peserta didik (Peserta PKL) sendiri, adapun peralatan tersebut sebagai berikut : 1)
Alat-Alat Kesehatan (Alkes).
2)
Alum (Alat Umum).
3)
Obat habis pakai (medical supply)
E. Pembimbing Klinik Ruang Keperawatan. 1) Ketentuan CI (Clinical Instrucer) Pembimbing klinik ruang keperawatan
dapat
melaksanakan
tugasnya
sebagai
pembimbing klinik (Clinical Instruktur) atas dasar Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri. 2) Ketentuan TI (Teacher Instrucer) Pembimbing klinik F. Tata Tertib. Tata tertib peserta didik disusun untuk memberikan arahan bagi peserta didik selama melaksanakan kegiatan praktik klinik keperawatan di lahan praktik. Peraturan dan tata tertib meliputi : tata tertib secara umum, peraturan khusus praktik klinik di Instalasi Gawat Darurat, peraturan khusus, praktik klinik di Instalasi Kamar Operasi, Peraturan khusus praktik klinik di Unit Intensive Care/ICU, peraturan bagi peserta didik yang sakit. 1. Tata Tertib Secara Umum Bagi Peserta Didik yang Menjalani Praktik: a) Peserta Magang/PKL/Penelitian datang 15 menit sebelum jam kerja, Shift Pagi: 07.00 WIB s/d 14.00 WIB Shift Siang : 14.00 WIB s/d 21.00 WIB Malam : 21.00 WIB s/d 07.00 WIB b) Peserta Magang/PKL/Penelitian diwajibkan untuk mengisi daftar hadir pada waktu akan melaksanakan kegiatan (berangkat) maupun pulang sesuai dengan formulir yang telah disediakan oleh Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri. Formulir daftar hadir tersebut berada di ruang tempat peserta Magang/PKL atau di meja Informasi; c) Kehadiran Peserta Magang/PKL 100%, peserta yang berhalangan hadir pada kegiatan Magang/PKL/Penelitian diharuskan memberikan informasi secara tertulis kepada bagian Diklat melalui pembimbing lapangan atau melalui kepala ruang tempat
Magang/PKL/Penelitian.
Ketentuan
apabila
peserta
Magang/PKL/Penelitian berhalangan hadir : -
Apabila tidak hadir karena ijin sakit harus ada surat keterangan secara tertulis
-
dari
dokter
dan
mengganti
praktek
sesuai
jumlah
hari
ketidakhadiran; Apabila tidak hadir tanpa keterangan harus mengganti praktek 2x dari ketidakhadiran, dan apabila lebih dari 3 hari dikembalikan ke institusi
-
pengirim dan dinyatakan gagal praktek; Penggantian praktek dilaksanakan diluar jadwal praktek ( pada saat libur atau sesudah waktu pelaksanaan praktek )
6
PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN
d) Memakai seragam sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati : Jika dari institusi pengirim sudah ada ketentuan seragam praktek maka seragam tersebut bisa dipakai dengan syarat : -Mahasiswa/ Siswa Putra
:
Seragam
sopan, rambut pendek, memakai sepatu, dan kaos kaki; -Mahasiswa/ Siswa Putri
:
Seragam
sopan (tidak ketat dan transparan), memakai jilbab tidak transparan, memakai sepatu dan kaos kaki. Apabila dari institusi pengirim tidak mempunyai seragam praktek, maka seragam yang digunakan adalah : -Mahasiswa/ Siswa Putra
:
Menggunakan atasan putih, bawahan gelap, rambut pendek, memakai sepatu, dan kaos kaki atau bisa menggunakan seragam sekolah sesuai dengan kesepakatan; -Mahasiswa/ Siswa Putri : menggunakan atasan putih, bawahan gelap, memakai jilbab warna putih tidak transparan, memakai sepatu dan kaos kaki atau bisa menggunakan seragam sekolah sesuai dengan kesepakatan. e) Jadwal Magang/PKL ditentukan oleh Kepala Unit Kerja masing-masing sedangkan untuk jadwal penelitian menyesuaikan dari mahasiswa yang bersangkutan dan Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri; f)
Praktek hanya 1x shift per hari, apabila lebih dari 1x shift dalam sehari maka yang selebihnya tidak dihitung praktek;
g) Pelaksanaan Magang/PKL selama 6 hari kerja; h) Peserta Magang/PKL/Penelitian wajib menerapan Excellent Customer Service di Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri; i)
Selama mengikuti kegiatan Magang/PKL/Penelitian, peserta dilarang membawa atau mengkonsumsi obat pasien (untuk kepentingan pribadi), mengambil barang berharga pasien/ karyawan, merokok, minum-minuman keras dan melakukan perbuatan tercela lainnya pada jam kerja maupun diluar jam kerja jika terbukti
j)
akan dikembalikan ke institusi pengirim dan dinyatakan gagal praktek. Peserta Magang/PKL/Penelitian harus ikut menjaga nama baik Rumah Sakit Amal
Sehat Wonogiri; k) Wajib mengikuti seluruh kegiatan sesuai dengan arahan pembimbing lapangan; l) Tidak diperkenankan mengambil data dari atau memakai komputer untuk keperluan kerja praktek tanpa seizin pembimbing lapangan. Kehilangan data/kerusakan komputer karena virus akibat pemakaian komputer oleh peserta Magang/PKL/Penelitian harus dipertanggungjawabkan; m) Keperluan fotocopy data/referensi yang diinginkan, harus mendapat persetujuan lebih dahulu dari pembimbing lapangan;
7
PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN
n) Seluruh peserta Magang/PKL/Penelitian diharuskan untuk menjaga keamanan, kebersihan dan ketertiban dilingkungan Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri; o) Pada akhir kegiatan Magang/PKL/Penelitian peserta diharuskan menyusun laporan dan
menyerahkan ke
bagian
Diklat.
Khusus untuk peserta
Magang/PKL
Keperawatan wajib membuat asuhan keperawatan/ asuhan kebidanan dan diserahkan kepada pembimbing klinik; p) Peserta Magang/PKL/Penelitianwajib mempresentasikan hasil laporan kepada pihak Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri sesuai dengan jadwal yang disepakati dan mengumpulkan laporan beruap hardcopy. q) Bagi peserta Magang/PKL/Penelitian yang melanggar tata tertib dan ketentuan yang berlaku tersebut diatas akan dikenakan sanksi sebagai berikut : - Peringatan lisan atau tidak diperbolehkan masuk praktek dan magang - Pemutusan Magang/PKL/Penelitian dengan surat peringatan ke Perguruan Tinggi/ Sekolah yang bersangkutan dan tanpa pemberian sertifikat. 2. Tata Tertib secara Khusus bagi Peserta Didik yang Menjalani Praktik Klinik di IGD Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri : a. Peraturan khusus Instalasi Gawat Darurat (IGD). 1) Telah lulus Praktik klinik Dasar Keperawatan 2) Untuk kompetensi kegawatdaruratan diharapkan
mahasiswa
telah
mendapatkan materi penanganan Gawat Darurat. 3) Peserta didik harus siap untuk bekerja cepat dan tepat. b. Peraturan Lain 1) Pasien yang tidak boleh ditatalaksanai oleh peserta didik adalah: a) Pasien karyawan dan keluarga karyawan Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri. b) Pasien VIP/ Kelas. c)
Tindakan keperawatan tidak diperbolehkan pada pasien yang diatas (a,b dan c) :
d)
1) 2) 3) 4)
Memasang infus, memberikan transfusi. Memasang nasogastrik tube/NGT. Melakukan lavement. Memberikan suntikan dan mengambil
5) 6) 7) 8) 9) 10) 11) 12)
pemeriksaan. Menjahit luka, menghentikan perdarahan. Memasang endotrakheal tube. Melakukan resusitasi jantung paru. Memasang bidai/gips. Melakukan defibrilasi/DC shock. Melakukan rekaman EKG. Memberikan obat-obatan khusus jantung. Memasang infus dan kateter pada anak.
darah
untuk
Tindakan yang diperbolehkan : Tindakan yang diperbolehkan oleh peserta didik pada pasien yang diatas (a,b dan c) : 1. Melakukan anamnesa klien. 2. Mengukur tanda-tanda vital. 3. Menimbang berat badan. 4. Membantu keperawatan sehari-hari, misalnya : memberi makan dan minum. 5. Membawa klien untuk rontgen didamping peserta didik. 6. Memberi oksigen sesuai kolaborasi.
8
PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN
3. Peraturan Khusus. Peraturan khusus praktik klinik di instalasi kamar operasi, Peraturan khusus praktik klinik di Intensive Care Unit/ICU, sebagai berikut : a) Peraturan khusus di Instalasi Kamar Operasi (OK). 1) Telah mendapatkan teori tentang kamar bedah meliputi : (a)
Pengetahuan ruangan OK.
(b)
Pengetahuan sterilisasi.
(c)
Pengetahuan asuhan keperawatan peri operatif.
(d)
Pengetahuan cuci tangan.
(e)
Pengetahuan jenis benang bedah.
(f)
Pengetahuan posisi klien pada saat operasi 2) Jumlah peserta didik, jam praktek dan peraturan lain : (a)
Maksimal 3 peserta didik dan disesuaikan dengan shift jaga.
(b)
Dinas 1 minggu hanya dinas pagi saja.
(c)
Pakaian dan alas kaki untuk kamar OK disesuaikan oleh seragam institusi.
(d)
Pakaian khusus kamar operasi dibebankan kepada Institusi.
(e)
Menggunakan Jas lab/ Scott selama di OK
b) Peraturan khusus Intensive Care Unit (ICU) : 1)
Jumlah peserta didik, jam praktek dan peraturan lain : (a). Telah mendapatkan teori tentang Intensive Care of Nursing dan penggunaan-penggunaan alat-alat bantu di ruangan ICU. (b). Jumlah peserta didik maksimal 12 orang dan disesuaikan dengan shift jaga. (c). Menggunakan pakaian skort (pakaian khusus) ICU dari
instansi
pendidikannya (harus membawa sendiri). (d). Minimal mahasiswa semester IV 2) Tindakan yang boleh dilakukan peserta didik : (a) Membantu menerima dan memindahkan klien dari dan ke ICU. (b) Mempersiapkan tempat tidur dan alat-alat yang dibutuhkan (seperti : monitor, oksigen dan sarana untuk mengukur TTV). (c) Membantu melakukan tindakan sederhana (seperti : memandikan pasien, melakukan perawatan luka, memasang infus, pengambilan darah, rekam EKG, Bronchial Washing. 4. Tindakan yang tidak diperkenankan dilakukan secara mandiri oleh Praktikan adalah : a. Pasien yang merupakan Karyawan atau keluarga karyawan Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri b. Pasien di kelas VIP (kecuali untuk TTV, anamnesa, membantu kebutuhan seharihari seperti makan, minum dll, Memberikan Oksigen (nasal/ masker) sesuai dengan dosis kolaborasi, Menggantikan cairan infuse sesuai advice) c. Menangani pasien komplian. d. Saat melakukan tindakam harus didampingi oleh CI atau PJ Shift. 5. Peraturan Kejadian Tidak Diinginkan
9
PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN
a. Kejadian tidak diinginkan pada peserta didik, yang bersangkutan membuat kronologis diketahui pembimbing klinik ruang keperawatan dan pembimbing institusi pendidikan serta kepala ruangan. b. Laporan kronologis ditindaklanjuti ke Koordinator CI, Ka. Bidang Keperawatan, Komite Keperawatan dan Komite PMKP Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri 6. Peraturan dan sanksi di Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri: Pelanggaran terhadap peraturan tersebut diatas peserta didik dapat dikenakan sanksi baik istratif maupun pencabutan izin praktiknya di Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri untuk institusi pendidikan yang bersangkutan. Adapun peraturan yang apabila dilanggar dapat diberikan sanksi kepada peserta didik sebagai berikut : No 1
PERATURAN Jam Dinas/Praktek Dinas Pagi : 07.00 - 14.00 Dinas Sore : 13.30 - 21.00 Dinas Malam : 20.30 - 07.00
-
PELANGGARAN SANKSI Terlambat datang tidak ada keterangan 5-10 menit Jam pulang ditambah 15 10-15 menit menit Jam pulang > 15 menit ditambah 30 menit Mengganti 1 x Bila dinas pelanggaran dilakukan 3x atau lebih
2
3
Pakaian Dinas a. Pakaian perawat sesuai seragam perawat dari institusi pendidikan b. Atribut tanda pengenal Kehadiran a. Tidak hadir harus ada keterangan
b. Keberadaan jam efektif praktek Keterangan : mahasiswa harus lebih dari 90% jam efektif berada diruangan untuk melaksanakan praktek keperawatan
Bila tidak menggunakan seragam - Tidak menggunakan seragam 2 kali berturut-turut/2 hari - Tidak hadir ada keterangan (surat keterangan sakit dari dokter yang memeriksa). - Tidak hadir tanpa ada Keterangan -
-
-
Bila meninggalkan jam tugas lebih 90% jam efektif Bila meninggalkan jam tugas kurang dari 90% jam efektif
-
Membuat surat pernyataan tidak mengulangi kesalahan dengan ditandatangani oleh Koordinator PKK/ Pudir Kemahasiswaan. Teguran I : Lisan Teguran II : Tertulis Teguran III : strasi
- Menggantikan dinas sesuai dengan jumlah ketidak hadirannya - Menggantikan dinas 2 kali lipat dari ketidakhadirannya - Mengganti dinas 1 hari praktek - Mengganti kekurangan jam efektif
10
PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN
A. Metode Pelaksanaan Metode pelaksanaan bimbingan praktik klinik keperawatan Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri terdiri dari tahap perencanaan, persiapan, metode bimbingan kilnik, pelaksanaan kegiatan, evaluasi bimbingan klinik keperawatan, tindak lanjut, laporan dan dokumentasi praktik klinik keperawatan. B. Kegiatan 1. Perencanaan. Perencanaan dalam kegiatan proses praktik klinik keperawatan bagi institusi pendidikan dan Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri sebagai berikut : a. Perencanaan Institusi Pendidikan : 1) Setelah adanya surat balasan Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri kepada Institusi pendidikan maka pendidikan dan Bagian diklat serta coordinator CI Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri melakukan kontrak waktu untuk melakukan persamaan persepsi tentang target dan kompetensi yang ingin dicapai. 2) Penyampaian jadwal bimbingan atau metode pembimbingan CI dari pihak institusi b. Perencanaan Bagian Keperawatan. 1) Melakukan koordinasi dengan pembimbing Akademik untuk pertemuan persamaan persepsi. 2) Memberitahukan kepada CI klinik terkait tentang pertemuan persamaan persepsi. 3) Mengkonfirmasi tanggal penghadapan sekaligus biaya istrasi. 4) Melakukan penerimaan mahasiswa sesuai jadwal yang telah disepakati. 5) Mengorientasikan praktikan, terdiri dari : a) Orientasi Umum : tentang Visi dan misi Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri, tentang keperawatan dan alur pelayanan di Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri, Materi K3, PPI dan SKP.
11
PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN
b) Orientasi Khusus : tempat/ unit kerja Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri terutama pada praktikan yang baru memasuki masa PKK. 2. Persiapan. Persiapan pembimbing klinik keperawatan dalam memberi bimbingan praktik klinik keperawatan bagai peserta didik keperawatan sebagai berikut : a. Buku Program. Buku program ditulis sesuai kolom setelah mendapatkan program dari kontrak program bersama institusi pendidikan. b. Buku Pre dan Post Conference Buku Pre dan Post Conference ditulis sesuai kolom pada saat setelah melakukan Pre dan Post Conference. Catatan : Bila ada pembimbing dari pendidikan untuk membimbing disarankan menandatangani sesuai kolom yang telah ditentukan. c. Buku evaluasi Buku evaluasi penilaian peserta didik ditulis setelah peserta didik praktik sesuai dengan lembar penilaian. 3. Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Klinik . Pelaksanaan kegiatan bimbingan praktik klinik keperawatan sebagai berikut : a. Kegiatan Bimbingan Klinik Keperawatan. Melaksanakan Pre Confrence . 1) Orientasi ruangan perawatan. 2) Mengarahkan pasien kelolaan peserta didik, sesuai metode pembelajaran dengan ketentuan : a) Pasien kelolaan diupayakan adalah pasien baru. b) Pencarian pasien kelolaan (pasien baru) dapat dilalukan selama 2 hari. c) Jika belum menemukan kasus, maka bisa dimengambil pasien lama d) Jika jumlah pasien lebih sedikit dari jumlah mahasiswa maka bisa menjadikan 1 pasien untuk 2 mahasiswa. 3) Memberi Bedside Teaching : a) Mendemonstrasikan prosedur perawatan yang telah ditentukan. b) Menugaskan peserta didik melaksanakan prosedur perawatan. c) Memberi petunjuk dan bimbingan kepada peserta didik. d) Mendiskusikan hasil yang telah dikerjakan oleh peserta didik. e) Mengevaluasi hasil kegiatan peserta didik terutama tentang f)
kegagalan dan keberhasilan. Mencatat perkembangan dan kemajuan siswa selama melakukan
praktik lapangan sebagai bahan laporan. g) Mensupervisi peserta didik. h) Mengevaluasi/menilai 4) Melaksanakan Post Confrence. b. Pelaksanaan Supervisi atau Ujian praktik klinik keperawatan Untuk setiap ruang keperawatan bertanggung jawab mempersiapkan pasien, sarana dan prasarana praktik klinik keperawatan oleh pembimbing klinik ruangan keperawatan sesuai dengan petunjuk bagian keperawatan (kecuali sarana yang tidak dimiliki oleh Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri dipersilahkan untuk difasilitasi oleh institusi). c. Evaluasi Bimbingan Klinik Keperawatan. Evaluasi bimbingan klinik keperawatan untuk melihat keberhasilan peserta didik dan pencapaian tujuan, diadakan evaluasi dengan berpedoman pada format penilaian ketrampilan dan kepribadian yang telah disiapkan oleh institusi
12
PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN
pendidikan. Selama peserta didik/mahasiswa menjalankan praktik lapangan pembimbing klinik harus mencatat : 1) Kelemahan-kelemahan dan kemajuan peserta didik. 2) Permasalahan-permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan praktik klinik keperawatan. 3) Faktor-faktor pendukung dan penghambat kelancaran pelaksanaan praktik klinik keperawatan. 4) Upaya penyelesaian masalah yang telah dilaksanakan. d. Tindak Lanjut Evaluasi Bimbingan Klinik Keperawatan . Tindak lanjut evaluasi bimbingan klinik keperawatan diperlukan untuk mencari upaya-upaya peneyelesaian masalah
yang mungkin timbul setelah
pelaksanaan praktik klinik keperawatan guna
perbaikan yang perlu untuk
pelaksanaan di masa datang. 1) Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi : a) Mengadakan tatap muka dengan peserta didik (baik individu maupun kelompok) b) Mengadakan seminar/ presentasi sesuai dengan program 2) Tujuan : a) Menjelaskan kemampuan ketrampilan, baik yang belum atau yang sudah tercapai. b) Menerima umpan balik dari peserta didik tentang permasalahan yang dihadapi selama melaksanakan praktik. c) Tindak lanjut apa yang harus dilakukan oleh peserta didik setelah melaksanakan praktik lapangan. e. Pengakhiran. Pengakhiran dalam pelaksanaan praktek klinik keperawatan diakhiri dari pelaporan hasil evaluasi praktik klinik peserta didik sebagai berikut : 1) Laporan rekapan per institusi pendidikan dari berbagai ruang keperawatan yang menyatakan baik dalam arti dapat melaksanakan peraturan yang berlaku, tidak melanggar peraturan, program tercapai,kepada Koordinator CI dan dilanjutkan kepada Ka. Bidang Keperawatan. 2) Apabila hasil rekapannya dinyatakan melakukan pelanggaran akan ditegur oleh Koordinator CI dengan memberikan laporan kepada Ka. Bidang Keperawatan. 3) Apabila teguran langsung tidak ada perubahan dalam 3x berturut-turut akan dilakukan peneguran langsung oleh Ka. Bidang Keperawatan
BAB IV PENUTUP
Dengan adanya buku panduan praktik klinik keperawatan di Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri akan mempermudah dan memperlancar proses istrasi praktik klinik keperawatan bagi institusi
13
PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN
yang memilih Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri sebagai lahan praktek. Dalam hal ini proses pembelajaran menunjukan adanya kontinuitas antara teori dan praktek yang didapatkan melalui pengalaman belajar dilahan praktik yang mendukung pertumbuhan dan pembinaan kemampuan profesional praktik klinik keperawatan. Sehingga dengan adanya pengelolaan praktik klinik keperawatan mahasiswa maupun institusi pendidikan keperawatan dan pembimbing klinik di ruang keperawatan secara bersama-sama dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Buku pedoman ini akan semakin sempurna bila dalam pelaksanaannya dapat direalisasikan dengan baik oleh pihak-pihak terkait dan apabila dalam pelaksanaannya terdapat beberapa hambatan dapat disampaikan kepada bagian pelayanan keperawatan Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri untuk ditindaklanjuti.
PENGERTIAN 1. Alat-alat Praktik Klinik Keperawatan. Alat-alat praktik klinik keperawatan merupakan alatalat kesehatan yang digunakan di lahan praktik klinik keperawatan bagi mahasiswa untuk tercapai program praktik klinik keperawatan.
14
PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN
2. Bedside Teaching. Bedside Teaching merupakan metode pengajaran kepada peserta didik, dilakukan disamping tempat tidur pasien meliputi kegiatan mempelajari kondisi pasien dan asuhan keperawatan yang dibutuhkan pasien. 3. Clinical Instruktur Keperawatan ( CI ). Clinical Instruktur keperawatan adalah seorang perawat profesional yang mempunyai kompetensi dalam teknical skill dan kemampuan dalam membimbing mahasiswa praktik klinik keperawatan di ruang keperawatan. 4. Disiplin. Disiplin adalah segala sesuatu mengenai pengaturan dan peraturan
yang harus
dilaksanakan dan dipatuhi oleh mahasiswa keperawatan. 5. Naskah Kerjasama. Naskah kerjasama adalah suatu perjanjian kerjasama yang disetujui bersama antara institusi pendidikan keperawatan sebagai pengguna lahan dan RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad sebagai penyedia lahan praktek yang dibuat guna menjamin kelancaran penyelenggaraan praktek klinik keperawatan peserta didik dan pelayanan keperawatan. 6. Praktik Klinik Keperawatan. Praktik klinik keperawatan adalah suatu proses pembelajaran diruangan
perawatan secara nyata, sehingga peserta didik dapat menerapkan ilmu yang
didapat di bangku kuliah dengan cara memberikan pelayanan keperawatan langsung pada klien atau pasien. 7. Proses Pembelajaran. Proses pembelajaran adalah suatu proses interaktif yang memerlukan hubungan dan atau komunikasi antara subjek dan objek pembelajaran (trainer dan trainee) pada suatu lingkungan belajar yang if, konduktif dan fasilitatif. 8. Peserta Didik. Peserta didik merupakan seorang yang sedang melaksanakan pendidikan di institusi tertentu. 9. Pre Conference. Pre Conference merupakan pertemuan untuk diskusi diadakan sebelum melaksanakan kegiatan. 10.
Post Conference. Post Conference merupakan pertemuan untuk diskusi diadakan sesudah melaksanakan kegiatan.
11.
Rumah Sakit Pendidikan. Rumah sakit pendidikan adalah rumah sakit yang menyelenggarakan dan atau digunakan untuk pelayanan, pendidikan dan penelitian secara terpadu dalam bidang profesi keperawatan.
12.
Tatanan Pelayanan Keperawatan. Tatanan pelayanan keperawatan merupakan aturan/tata tertib pelayanan keperawatan.
13.
Tatanan Pendidikan. Tatanan pendidikan merupakan aturan/tata tertib yang ada pada institusi.
14.
Tata Tertib. Disiplin segala sesuatu yang mengenai pengaturan dan peraturan yang harus dilaksanakan dan dipatuhi.
15.
Sanksi.
Sanksi
adalah
hukuman
yang
diberikan
pada
mahasiswa
yang
melakukan
pelanggaran.
15