Metampiron (Antalgin)
Komposisi: Tiap tablet mengandung Antalgin 500 mg. Cara Kerja Obat: Antalgin adalah derivat metansulfonat dan amidopirina yang bekerja terhadap susunan saraf pusat yaitu mengurangi sensitivitas reseptor rasa nyeri dan mempengaruhi pusat pengatur suhu tubuh. Tiga efek utama adalah sebagai analgesik, antipiretik dananti-inflamasi. Antalgin mudah larut dalam air dan mudah diabsorpsi ke dalam jaringan tubuh. Indikasi: Untuk menghilangkan rasa sakit, terutama kolik dan sakit setelah operasi. Kontraindikasi : 1. Pada penderita yang alergi terhadap derivat pirazolon. Kasus porfiria hati (amat jarang) dan defisiensi bawaan glukosa-6-fosfat-dehidrogenase. 2. Penderita yang hipersensitif. 3. Bayi 3 bulan pertama atau dengan berat badan dibawah 5 kg. 4. Wanita hamil terutama 3 bulan pertama dan 6 minggu terakhir.
5. Penderita dengan tekanan darah < 100 mmHg. Dosis: Oral 1. Dewasa: 500 - 1000 mg 3 - 4 kali sehari (maksimum 3 gram sehari) 2. Anak-anak: 250 - 500 mg 3 - 4 kali sehari (maksimum 1 gram untuk < 6 tahun dan 2 gram untuk 6 - 12 tahun). Efek Samping : Gejala kepekaan yang manifestasinya kelainan pada kulit. Pada penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan agranulositosis. Peringatan dan Perhatian : 1. Karena dapat menimbulkan agranulositosis yang berakibat fatal, maka sebaiknya tidak digunakan terus-menerus dalam jangka panjang. 2. Hati-hati pada penderita yang pernah mengalami gangguan pembentukan darah / kelainan darah. Metampiron atau disebut juga antalgin merupakan obat analgesik-antipiretik kuat dari derivat pirazolon. Dalam pasaran obat ini sering dikombinasikan dengan Tiamin monohidrat (vitamin B1) untuk memperkuat efek analgetiknya. Metampiron ditemukan pada tahun 1946. Merupakan obat analgesik golongan NSAID atau analgesik non steroid.
C13H16N3NaO4S.H2O Dalam bentuk aslinya adalah hablur putih atau putih kekuningan. Ada 3 efek farmakodinamik metampiron yaitu: 1. Analgesik, digunakan untuk mengobati nyeri akut atau kronik hebat bila analgesik lain tidak menolong 2. Antipiretik, menurunkan demam bila tidak dapat diatasi dengan antipiretik lain 3. Anti-Inflamasi, efek anti radang yang dihasilkan rendah Metampiron sangat baik diabsorbsi oleh saluran cerna, kadar tertinggi dalam plasma dicapai saat 30-45 menit dan memiliki masa paruh plasma saat 1-4 jam. Obat ini dimetabolisme oleh enzim mikrosom hati dan diekskresi oleh ginjal. Dalam pasaran, metampiron terdapat dalam bentuk sediaan tablet / kaplet 500 mg dan larutan injeksi. Efek samping dapat muncul seperti gejala kepekaan (ruam, alergi). Pada penggunaan teratur dan jangka panjang dapat menyebabkan gangguan saluran cerna, tinitus (telingga berdenging), anemia aplastik atau gangguan / terhambatnya pembentukan sel darah merah. Efek samping lainnya yaitu peradangan mulut, hidung, tenggorokan serta tremor, syok hingga menimbulkan agranulositosis yaitu berkurangnya jumlah granulosit dalam darah.
Daftar Pustaka - Anief, M., 1995, Prinsip Umum dan Dasar Farmakologi, UGM Press; Yogyakarta - Anonim, 1995, Farmakope Indonesia Ed IV, Depkes RI; Jakarta - Sartono, 1996, Apa yang Sebaiknya Anda Ktahui Tentang Obat-Obat Bebas dan Bebas Terbatas. Ed II, Gramedia Pustaka Utama; Jakarta - Tjay, T.H., dan Kirana R., 2002, Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan EfekEfekSampingnya, Elex Media Komputindo; Jakarta
- Wilman, F.P., 1995, Analgesik-Antipiretik, Anlgesik Anti-Inflamasi Nonsteroid dan Obat Pirai dalam Farmakologi dan Terapi Ed IV, Bagian Farmakologi Fakultas Universitas Indonesia; Jakarta