BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah proses penyampaian dan penerimaan pesan dari seseorang yang dibagi kepada orang lain. Berkomunikasi berarti membantu menyampaikan pesan untuk kemudian diketahui dan dipahami bersama. Pesan dalam komunikasi digunakan dalam memilih dan pengambilan keputusan. Komunikasi bersifat fundamental dalam kehidupan sehari-hari karena kita tidak dapat hidup tanpa berkomunikasi. Berkomunikasi berarti menyampaikan suatu pesan dari sumber pesan (komunikator) kepada satu atau lebih penerima pesan (khalayak) dengan menggunakan seperangkat aturan atau cara tertentu. Pada tingkat yang paling sederhana, komunikasi memerlukan
unsur
pengirim
pesan,
pesan,
penerima,
dan
media
komunikasi. Namun, setiap peristiwa komunikasi yang kompleks, pengirim pesan juga berfungsi sebagai penerima pesan, dan pesan lain yang berbeda dikirim melalui media yang berbeda. (Ganjar, 2009: v-4) Komunikasi
bersifat
sosial
dalam
masyarakat
sehari-hari
sering
berlangsung secara verbal, berlangsung secara langsung yaitu melalui percakapan dan atau bahasa tertulis, tetapi komunikasi nonverbal juga memainkan peran penting dalam komunikasi sehari-hari. Komunikasi nonverbal meliputi, ekspresi muka, bahasa tubuh atau gerak gerik, postur tubuh samai kepada pakaian yanh digunakan berkonstribusi terhadap pesan yang
diterima.
Komunikasi berlansung secara
terus
menerus
dan
berkesinambungan, sengaja atau tidak sengaja tentang berbagai hal, misalnya, mengutarakan persepsi, pendapat, perasaan, identitas diri kepada orang lain. Diam atau tidak melakukan apa-apa pun adalah komunikasi. Tidak tersenyum atau tertawa memiliki pesan yang sama pada saat tersenyum atau tertawa di waktu yang tepat karena setiap situasi pengalaman seseorang percaya pada suatu hal akan tetapi nada suara,
1
ekspresi atau bahasa tubuh menunjukkan pada mereka percaya pada sesuatu yang lainnya. Komunikasi melibatkan hubungan antar manusia dan mengharuskan memiliki peserta komunikasi dan persamaan pemahaman. Persamaan bahasa dan gerak tubuh adalah sarana utama yang orang mempengaruhi orang lain. Dalam komunikasi antar pribadi proses komunikasi yang berlangsung secara dinamis dan transaksional demikian hal komunikasi massa diperlukan untuk menyampaikan pesan kepada publik yang lebih luas untuk mencapai khalayak luas. Dalam kondisi dinamikan sosial lingkungan masyarakat yang beragam menuntut suatu kemampuan berkomunikasi yang beragam pula berdasarkan dinamikan sosial lingkungan masyarakat
yang
terjadi.
Misalnya,
lingkungan
masyarakat
lingkup
pemerintahan dalam pengambilan keputusan atau kebijakan menuntut peserta
komunikasi
untuk
mengetahui
dan
memahami
karateristik
lingkungan komunikasi politik tersebut. Demikian pula ragam dinamika sosial masyarakat lainnya, antara lain lingkup sosial dunia kesehatan seperti yang dibahas penjelasan berikut ini yaitu berhubungan dengan komunikasi kesehatan. Komunikasi kesehatan secara umum didefinisikan sebagai segala aspek dari komunikasi antar manusia yang berhubungan dengan kesehatan. Komunikasi kesehatan secara khsusus didefinisikan sebagai semua jenis komunikasi manusia yang isinya pesannya berkaitan dengan kesehatan. (Rogers,1996:15). Definisi ini menjelakan bahwa komunikasi kesehatan dibatasi pada pesan yang dikirim atau diterima, yaitu ragam pesan
berkaitan
dengan
dunia
kesehatan
dan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi. Sebagaimana dikutip dalam Roger, (1996;16) mengatakan bahwa komunikasi kesehatan adalah : “health communication has been defined as referring to ‘any type of human communication whose content is concerned with health”. Komunikasi kesehatan merupakan proses komunikasi yang melibatkan pesan kesehatan, unsur-unsur atau peserta komunikasi. Dalam komunikasi kesehatan berbagai peserta yang terlibat dalam proses kesehatan antara
2
dokter, pasien, perawat, profesional kesehatan, atau orang lain. Pesan khusus dikirim dalam komunikasi kesehatan atau jumlah peserta yang terbatas dengan menggunakan konteks komunikasi antarpribadi sebaliknya menggunakan konteks komunikasi massa dalam rangka mempromosikan kesehatan kepada masyarakat luas yang lebih baik, dan cara yang berbeda adalah
upaya
meningkatkan
keterampilan
kemampuan
komunikasi
kesehatan.
1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana definisi komunikasi kesehatan? 2. Bagaimana karakteristik komunikasi kesehatan? 3. Apa saja yang menjadi unsur-unsur komunikasi kesehatan? 4. Bagaimana fungsi komunikasi kesehatan? 5. Apa tujuan dari komunikasi kesehatan? 6. Apa manfaat adanya komunikasi kesehatan?
1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui definisi dan pengertian komunikasi kesehatan 2. Mengetahui karakteristik komunikassi kesehatan 3. Mengetahui unsur-unsur komunikasi kesehatan 4. Mengetahui fungsi komunikkasi kesehatan 5. Mengetahui tujuan adanya komunikasi dalam kesehatan 6. Mengetahui
manfaat
yang
terkandung
kesehatan
3
dari
adanya
komunikasi
1.4 Manfaat 1. Memahami interaksi antara kesehatan dengan perilaku individu. 2. Meningkatkan kesaaran kita tentang issue kesehatan, masalah dan solusi 3. Memperkuat infrastruktur kesehatan masyarakat dimasa yang akan datang. 4. Sebagai tindak lanjut dari kesadaran tersebut kita dapat melakukan strategi intervensi pada tingkat komunitas. 5. Menampilkan ilustrasi keterampilan, menggambarkan berbagai jenis keterampilan untuk memelihara kesehatan, pencegahan, advokasi atau sistem layanan kesehatan kepada masyarakat.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Komunikasi Kesehatan Sesuai dengan namanya, konsep komunikasi kesehatan berakar dari dua konsep yaitu komunikasi dan kesehatan itu sendiri. Komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatus yang artinya “berbagi” atau “menjadi milik bersama”, menegaskan bahwa tujuan dilakukannya adalah untuk berbagi dalam kebersamaan. Secara mendasar dan sederhana, komunikasi adalah proses penyampaian atau pembagian pesan dari satu pihak ke pihak lain supaya mendapatkan pemahaman bersama terhadap suatu hal pada pesan tersebut.Sedangkan pengertian kesehatan berasal kata dari sehat, dan dapat
dimaknai
secara
luas
baik
sehat
jasmani
maupun
rohani. Gochman dan De Clereq menjelaskan bahwa kesehatan dapat sangat luas dan cukup sulit untuk maknanya, dimana bisa juga diartikan sebagai sesuatu yang mengandung komponen biomedis, personal, serta sosiokultural. Hal ini juga bisa berarti kalau kesehatan adalah kondisi atau keadaan dimana seseorang terbebas dari segala penyakit fisik dan juga dilihat dari segi mental atau perasaan yang memang lebih sulit untuk dilihat dan diamati secara kasat mata. Karakteristik Komunikasi Kesehatan 1. Komunikasi merupakan proses simbolis 2. Komunikasi merupakan proses sosial 3. Komunikasi merupakan proses satu arah atau dua arah 4. Komunikasi bersifat koorientasi 5. Komunikasi bersifat purposif dan persuasif 6. Komunikasi mendorong interpretasi individu 7. Komunikasi merupakan aktivitas pertukaran makna 8. Komunikasi terjadi dalam konteks
5
Unsur-unsur Komunikasi Kesehatan 1. Sumber 2. Pesan 3. Media 4. Penerima 5. Pengaruh 6. Umpan balik 7. Lingkungan 8. Gangguan
6
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Definisi Komunikasi Kesehatan Sesuai dengan namanya, konsep komunikasi kesehatan berakar dari dua konsep yaitu komunikasi dan kesehatan itu sendiri. Komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatus yang artinya “berbagi” atau “menjadi milik bersama”, menegaskan bahwa tujuan dilakukannya adalah untuk berbagi dalam kebersamaan. Secara mendasar dan sederhana, komunikasi adalah proses penyampaian atau pembagian pesan dari satu pihak ke pihak lain supaya mendapatkan pemahaman bersama terhadap suatu hal pada pesan tersebut.Sedangkan pengertian kesehatan berasal kata dari sehat, dan dapat
dimaknai
secara
luas
baik
sehat
jasmani
maupun
rohani. Gochman dan De Clereq menjelaskan bahwa kesehatan dapat sangat luas dan cukup sulit untuk maknanya, dimana bisa juga diartikan sebagai sesuatu yang mengandung komponen biomedis, personal, serta sosiokultural. Hal ini juga bisa berarti kalau kesehatan adalah kondisi atau keadaan dimana seseorang terbebas dari segala penyakit fisik dan juga dilihat dari segi mental atau perasaan yang memang lebih sulit untuk dilihat dan diamati secara kasat mata. Berdasarkan kedua konsep tersebut, dapat ditarik pengertian bahwa komunikasi kesehatan adalah proses penyampaian pesan berisi hal-hal yang
berkaitan
dengan
kesehatan
oleh
pemberi
pesan
kepada
penerimanya melalui berbagai media yang dianggap tepat. Penyampaian pesan ini memiliki tujuan dasar untuk memberikan pengarahan mengenai kesehatan secara utuh baik jasmani dan rohani guna mendukung tercapainya perilaku manusia untuk kesejahteraan sosial. Pesan-pesan yang terdapat di dalam komunikasi kesehatan tentunya lebih berfokus dan khusus dibanding komunikasi secara umum, yang biasanya meliputi
7
mengenai isu-isu kesehatan yang sedang beredar dan bagaimana penjagaaan kesehatan yang tepat bagi masyarakat. Dengan menerapkan konsep komunikasi kesehatan, berbagai strategi komunikasi digunakan supaya dapat menyampaikan informasi dan edukasi kesehatan kepada berbagai lapisan masyarakat supaya dapat berperan aktif
dalam
penggalakkan
kesehatan.
Penggalakkan
kesehatan
in
mencakup berbagai hal dari soal penjagaan diri dari penyakit, proses pencegahan penyakit, sampai bagaimana menyadari kalau orang-orang di sekitar mengalami kondisi kesehatan yang tidak sehat baik secara jasmani maupun
rohani.
Dengan
begitu,
masyarakat
diharapkan
memiliki
pengetahuan mendasar dan informasi yang mumpuni mengenai kesehatan untuk dapat memiliki sikap dan perilaku masyarakat yang mengedepankan pola hidup sehat. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa komunikasi kesehatan memiliki dua unsur penting yang menjadi dasar dalam konsep kajiannya, yaitu: 1. Masyarakat
yang terdiri dari individu-individu
melakukan proses
komunikasi untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan dengan menggunakan berbagai elemen dan strategi yang ada dalam kajian komunikasi. 2. Media
dan
teknologi
atau channel untuk
terkini
melakukan
digunakan
proses
sebagai
penyampaian
sarana
pesan-pesan
kesehatan secara lebih luas supaya dapat menumbuhkan pengetahuan dan kesadaran individu serta komunitas terhadap pentingnya kesehatan
8
3.2 Karakteristik Komunikasi Kesehatan 1. Komunikasi merupakan proses simbolis Contoh : memperagakan cara benar menggosok gigi Komunikasi merupakan proses simbolis karena pesan tentang cara benar menggosok gigi disampaikan dalam symbol kata-kata verbal yang diucapkan komunikator, juga pesan simbolik verbal-visual melalui poster. Pesan simbolik non-verbal tampak dari memperagakan wajah orang yang sedang sikat gigi. 2. Komunikasi merupakan proses sosial Komunikasi merupakan proses sosial karena terlibat dalam relasi sosial (pengirim berinteraksi dengan penerima informasi), komunikator memberikan suatu nilai yang patut diikuti. 3. Komunikasi merupakan proses satu arah atau dua arah Komunikasi satu arah apabila komunikator tidak memberikan kesempatan kepada penerima informasi untuk bertanya. Komunikasi dikatakan dua arah apabila terjadi proses dialog antara komunikator dengan penerima informasi. Proses komunikasi dua arah lebih menguntungkan dua pihak karena komunikator dan penerima informasi dapat memahami isi informasi. 4. Komunikasi bersifat koorientasi Komunikasi manusia itu bersifat koorientasi karena dua atau lebih pihak terlibat dalam komunikasi yang mempunyai tujuan yang sama. 5. Komunikasi bersifat purposif dan persuasif Komunikasi bersifat purposif karena komunikasi merupakan aktivitas pertukaran pesan-pesan dengan tujuan yang sudah ditentukan. Bersifat
9
persuasif karena komunikasi bertujuan untuk mempengaruhi perubahan sikap penerima informasi. Komunikasi persuasif terjadi manakala tujuan komunikasi untuk mengubah sikap penerima informasi sesuai dengan kehendak pengirim informasi. 6. Komunikasi mendorong interpretasi individu Komunikasi sebagai pengirim
pesan
sesuai dengan maksud
pengirim. Interpretasi terhadap pesan itu akan sama jika komunikator menjelaskan materi sambil mempraktikan. 7. Komunikasi merupakan aktivitas pertukaran makna Komunikasi yang berlangsung antarmanusia tidak dapat dipahami hanya melalui kata-kata yang diucapkan atau yang ditulis. Komunikasi hanya dapat dipahami jika pesan-pesan komunikasi dipahami dalam dua makna, yakni makna denotatif (arti kata berdasarkan kamus) dan makna konotatif (arti kata berdasarkan konteks tertentu) dari situasi yang berada di balik kata-kata itu. Karena makna kata itu ada dan hanya dapat dipahami oleh pengirim atau penerima, maka demi keberhasilan komunikasi dibutuhkan aktivitas pertukaran makna. 8. Komunikasi terjadi dalam konteks Komunikasi terjadi dalam konteks karena aktivitas komunikasi yang dilakukan oleh manusia selalu berada dalam sebuah ruang dan waktu., atau disesuaikan dengan konteks ruang dan waktu. Komunikasi dapat dilakukan dalam konteks: a. Lingkungan fisik; misalnya di Puskesmas, kantor, tepi jalan raya, di depan kantor pos, dll b. Antarbudaya manakala komunikasi melibatkan komunikator dan komunikan yang berbeda latar belakang kebudayaannya
10
c. Psikologis, artinya aktivitas komunikasi memperhatikan beragam faktor psikologis seperti persepsi, sikap, motivasi, kebutuhan, keinginan dari pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi d. Personal, artinya aktivitas komunikasi memperhitungkan situasi hubungan antar pribadi e. Kelompok, artinya aktivitas komunikasi turut memperhatikan sifat dan karakteristik kelompok, jumlah anggota dalam kelompok, daya tarik kelompok, dinamika kelompok, dll f. Organisasi, artinya aktivitas komunikasi turut memperhatikan tujuan organisasi, g. karakteristik atau sifat organisasi, jumlah orang dalam organisasi, daya tarik organisasi, dinamika organisasi h. Massa, artinya aktivitas komunikasi turut memperhatikan sifat-sifat massa, atau kategori massa yang dapat dirinci dalam ciri-ciri kategorial seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal, gaya hidup, dll.
3.3 Unsur-unsur Komunikasi Kesehatan 1. Sumber Sumber merupakan unsur yang termasuk utama dari asal muasal dilakukannya sebuah proses komunikasi kesehatan. Sumber di sini akan berperan sebagai pengirim informasi, dimana bisa sebagai satu individu atau beberapa kelompok sekaligus. Sumber dalam unsur komunikasi bisa juga disebut sebagai source, sender atau encoder. 2. Pesan Unsur yang selanjutnya adalah pesan. Sama halnya dengan proses komunikasi pada umumnya, dalam komunikasi kesehatan pun harus ada pesan. Apabila tidak ada pesan yang akan dikirimkan kepada penerima dari sumber, maka tidak mungkin proses tersebut bisa disebut sebagai
11
proses komunikasi. Pesan juga dikenal sebagai content. Pesan menjadi bagian yang penting juga dalam prinsip komunikasi terapeutik. 3. Media (channel) Media atau channel adalah unsur dari komunikasi kesehatan yang juga tidak kalah pentingnya. Bagaiman sebuah pesan bisa dikirimkan kepada penerima tentu membutuhkan media. Bentuk media komunikasi pun bisa bermacam-macam. Ini tergantung dengan jenis pesan dan tujuan yang ingin dicapai dari proses komunikasi kesehatan itu apa. Komunikasi
kesehatan
juga
memilikikarakteristik
komunikasi
terapeutik yang khas dimana penggunaan medianya akan berbeda antara satu pasien dengan lainnya. 4. Penerima Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran dari pengiriman pesan oleh sumber. Proses komunikasi tidak akan lengkap apabila tidak ada unsur penerima. Pesan yang akan disampaikan tentu harus memiliki tujuan. Di sini penerima pesan akan menelaah pesan atau informasi baru yang
didapatkannya.
Penerima
pesan
biasa
disebut
juga
sebagai receiver atau decoder. 5. Pengaruh (decoding) Pengaruh juga menjadi unsur yang akan terlihat dari proses komunikasi. Terjadi proses decoding, yaitu proses menelaah pesan yang dikirimkan dari sumber kepada penerima. Perbedaan pemahaman terhadap pesan yang diterima oleh penerima inilah yang kemudian disebut sebagai pengaruh. Misalnya, pada komunikasi terapeutik dalam keperawatan perlu
adanya
strategi
unsur decoding ini tidak begitu banyak mempengaruhi pesan.
12
dari
perawat
supaya
6. Umpan balik () Umpan balik menjadi sebuah unsur yang juga akan muncul dari komunikasi kesehatan. Di sini apa yang telah disampaikan sumber, akan diberikan umpan balik atau dari penerima. Tidak peduli apakah ada
pengaruh
atau
tidak
dalam
penyampaian
pesan,
biasanya tetap akan muncul sebagai bentuk respon dari penerima. 7. lingkungan Lingkungan termasuk ke dalam unsur-unsur komunikasi kesehatan yang juga turut andil dalam proses komunikasi. Latar atau settingdari terjadinya proses komunikasi merupakan bentuk dari unsur komunikasi yang bisa saja terjadi dalam komunikasi kesehatan. Ini juga bisa ikut mempengaruhi apakah komunikasi yang efektif bisa atau tidak untuk dilakukan. 8. gangguan Gangguan merupakan unsur yang termasuk dalam hambatan berkomunikasi. Ini bisa disebut sebagai unsur karena gangguan bisa saja muncul sehingga pesan yang disampaikan oleh sumber tidak diterima dengan baik. Ada cara-cara untuk mengatasi hambatan komunikasi ini sehingga pesan bisa tetap diterima oleh receiver. Teknik komunikasi efektif menjadi salah satu solusinya. 3.4 Fungsi Komuikasi Kesehatan Komunikasi dapat digaris besarkan memiliki peran dan fungsi sebagai berikut; 1. Informasi peran utama yakni menyebarkan dan menyampaikan informasi kepada orang lain. 2. Pendidikan 13
Menyebarluaskan informasi di harapkan untuk para penerima informasi
dan
menambah
pengetahuan
tentang
informasi
yang
diinginkan. 3. Instruksi Yakni mewajibkan atau melarang penerima melakukkan atau tidak melakukkan yang diperintahkan. 4. Persuasi Yakni
mempengaruhi
atau
merubah
si
penerima
agar
dia
menentukan sikap agar perilaku yang sesuai dengan kehendak si pengirim. 3.5 Tujuan Komunikasi Kesehatan Setelah memahami apa itu konsep dari komunikasi kesehatan, selanjutnya kita perlu membahas mengenai apa saja tujuan dari diterapkan dan dilaksanakannya komunikasi kesehatan itu. Secara mendasar, tujuan dari komunikasi kesehatan terbagi menjadi tujuan strategis dan tujuan praktis. Tujuan strategis dari komunikasi kesehatan ada empat, yaitu: 1. Menyampaikan informasi kesehatan dari satu pihak ke pihak lain, yang mana diharapkan dan ditujukan supaya pihak yang diberi informasi akan menyampaikan lagi informasi tersebut ke pihak selanjutnya. Dengan begitu terjadi rantai informasi dan pengetahuan kesehatan yang terusmenerus dan bersambung sehingga dapat diketahui oleh berbagai kalangan masyarakat. 2. Membuat orang yang diberikan informasi dan edukasi dapat membuat keputusan mengenai kesehatan, baik untuk diri mereka sendiri maupun orang sekitar seperti keluarga atau kerabat. 3. Membentuk terciptanya perilaku hidup yang sehat baik jasmani atau rohani, dimana orang-orang yang mendapatkan informasi dapat menjaga kesehatan mereka sendiri dan berusaha keras untuk terus menciptakan lingkungan yang sehat.
14
4. Mengajak orang untuk memperhatikan dan memelihara kesehatan diri mereka masing-masing, sehingga dapat terus sehat jasmani dan rohani serta terhindar dari berbagai ancaman penyakit. Sedangkan tujuan praktis dari komunikasi kesehatan ada empat, yaitu: 1. Meningkatkan pengetahuan bagi pelaku kesehatan mengenai apa saja prinsip dan proses komunikasi yang terjadi antara manusia, bagaimana menyusun isi pesan supaya dapat tersampaikan dengan baik, memilih media yang tepat dan sesuai dengan target yang akan diberikan informasi, hingga mengatur atau respon yang diberikan oleh masyarakat kepada pemberi pesan. 2. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam hal melaksanakan komunikasi dengan efektif baik secara verbal maupun nonverbal guna menyampaikan informasi dan pesan-pesan kesehatan pada masyarakat luas 3. Membentuk perilaku dan sikap yang tepat dalam mengkomunikasikan pesan kesehatan dengan baik kepada masyarakat, serta memiliki gaya bicara yang menyenangkan serta percaya diri sehingga pesan dapat tersampaikan dengan baik. 4. Memahami interaksi yang terjadi dengan audience atau masyarakat oleh pelaku kesehatan saat menyampaikan pesan kesehatan dan mengerti dengan baik mengenai hubungan antara kesehatan dengan perilaku individu yang diberikan informasi. 5. Memperkenalkan pemeliharaan perilaku hidup sehat, pemeliharaan kesehatan diri sendiri dan memenuhi permintaan layanan kesehatan.
3.6 Manfaat Komunikasi Kesehatan Banyak manfaat yang dapat diambil dan dari adanya komunikasi kesehatan, diantaranya :
15
1. Memahami interaksi antara kesehatan dengan perilaku individu. 2. Meningkatkan kesadaran kita tentang issue kesehatan, pencegahan dan solusi. 3. Memperkuat infrastruktur kesehatan masyarakat dimasa yang akan datang 4. Sebagaia tindak lanjut dari kesadaran tersebut, kita dapat melakukan strategi intervensi pada tingkat komunitas. 5. Menampilkan ilustrasi keterampilan, menggambarkan berbagai jenis keterampilan untuk memelihara ksehatan, pencegahan, advokasi atau sistem layanan kesehatan masyarakat. 6. Memperbarui peran para profesional di bidang kesehatan masyarakat.
16
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Jadi, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun nonverbal antara si pengirim dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku. Perubahan tingkah laku maksudnya yaitu perubahan yang terjadi didalam diri individu mungkin dalam aspek kognitif, afektif, ataupun psikomotor. Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu juga halnya suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat macet atau berantakan. Konsep komunikasi kesehatan berakar dari dua konsep yaitu komunikasi dan kesehatan itu sendiri. Komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatus yang artinya “berbagi” atau “menjadi milik bersama”, menegaskan bahwa tujuan dilakukannya adalah untuk berbagi dalam kebersamaan. komunikasi adalah proses penyampaian atau pembagian pesan dari satu pihak ke pihak lain supaya mendapatkan pemahaman bersama terhadap suatu hal pada pesan tersebut.Sedangkan pengertian kesehatan berasal kata dari sehat, dan dapat dimaknai secara luas baik sehat jasmani maupun rohani. Komunikasi kesehatan secara umum didefinisikan sebagai segala aspek dari komunikasi antar manusia yang berhubungan dengan kesehatan. Komunikasi kesehatan secara khsusus didefinisikan sebagai semua jenis komunikasi manusia yang isinya pesannya berkaitan dengan kesehatan. Tujuan
dari komunikasi kesehatan itu sendiri yaitu menyebarkan dan
menyampaikan informasi kepada orang lain, menambah ilmu pengetahuan, membuat orang yang diberikan informasi dan edukasi dapat membuat keputusan mengenai kesehatan, membentuk terciptanya perilaku hidup 17
yang sehat baik jasmani atau rohani, mengajak orang untuk memperhatikan dan memelihara kesehatan diri mereka masing-masing.
4.2 Saran Dengan adanya komunikasi dapat mempengaruhi perubahan yang terjadi di dalam diri individu mungkin dalam aspek kognitif, afektif, ataupun psikomotor. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat macet atau berantakan. Oleh karena baik dalam bidang kesehatan itu sendiri maupun diluar bidang kesehatan
hendaknya
lebih
memperhatikan
bagaimana
seharunya
berkomunikasi yang baik agar si penerima dapat mengerti dan memahami isi dari pesan yang disampaikan, tidak hanya komunikasi secara langsung komunikasi melalui media-media pun hendaknya juga demikian karena setiap pesan yang diterima dapat berpengaruh dengan individu itu sendiri.
18
DAFTAR RUJUKAN
Metta Rahmadiana.2012. KOMUNIKASI KESEHATAN : SEBUAH TINJAUAN. http://academicjournal.yarsi.ac.id/ojs-2.4.6/index.php/Jurnal-OnlinePsikogenesis/article/viewFile/38/19 diakses tanggal 13 februari 2018 jam 15.00 Arianto.2017. Komunikasi kesehatan(Komunikasi Antara Dokter Dan Pasien). http://jurnalilkom.uinsby.ac.id/index.php/jurnalilkom/article/view/42/36 diakses tanggal 12 februari 2018 jam 21.00 Ganjar, Agus. 2009. Memetakan Komunikasi Kesehatan. BP2Ki.Bandung Onong Uchjana Effendi, komunikasi teori dan praktek. (Bandung: PT. Remaja Rosadakarya. 2005) hal 10 Soleh soemirat dan Elvirano Ardianto, dasar-dasar publik relation (Bandeung: PT . Remaja Rosada karya) hal 12 Barzam.2017.unsur-unsur komunikasi kesehatan. https://pakarkomunikasi.com/unsur-unsur-komunikasi-kesehatan diakses tanggal 13 februari 2018 jam 13.20
19