BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Komunikasi kesehatan menjadi semakin populer dalam upaya promosi kesehatan selama 20 tahun terakhir. Contoh, komunikasi kesehatan memegang peranan utama atau pengontribusi dalam pemenuhan 219 dari 300 tujuan khusus dalam Health People 2010. Apabila digunakan secara tepat komunikasi kesehatan dapat mempengaruhi sikap, persepsi, kesadaran, pengetahuan, dan norma sosial, yang kesemuanya berperan sebagai prekursor pada perubahan perilaku. Komunikasi kesehatan sangat efektif dalam mempengaruhi perilaku karena didasarkan pada psikologi sosial, pendidikan kesehatan, komunikasi massa, dan pemasaran untuk mengembangkan dan menyampaikan promosi kesehatan dan pesan pencegahan. Komunikasi kesehatan juga dapat mencerminkan bagaimana persoalan kesehatan dapat diterima oleh audiens tertentu. Contoh, NCI mendefenisikan komunikasi
kesehatan
sebagai
seni
dan
teknik
menyampaikan
informasi,
mempengaruhi, dan memotivasi individu, institusi, dan audiens publik tentang pentingnya persoalan kesehatan. The Centers of Disease Control and Prevention (CDC) mendefinisikan komunikasi kesehatan sebagai suatu ilmu dan sebagai penggunaan strategi komunikasi untuk menyampaikan informasi dan mempengaruhi keputusan individu dan masyarakat yang dapat meningkatkan kesehatan. Walau begitu, masih ada orang yang membicarakan konsep tersebut dengan menekankan berbagai bentuk aplikasinya, termasuk advokasi media, komunikasi resiko, pendidikan hiburan, materi cetak, dan komunikasi interaktif. Ada dua perspektif utana yang diambil ketika mempertimbangkan komunikasi kesehatan dalam praktik promosi kesehatan saat ini. Beberapa praktisi memandang komunikasi massa sebagai proses menyeluruh yang membingkai penerapan intervensi promosi kesehatan. Praktisi lain memandang komunikasi antar-personal yang mungkin berlangsung antara pendidik kesehatan dan kliennya. Kedua pemikiran itu menyebabkan komunikasi kesehatan rentan terhadap penafsiran yang luas dan kesalahpahaman. Cara pengkajian komunikasi kesehatan memberikan pengaruh yang sangat besar pada cara penerapan dan dampak yang ditimbulkan. Contoh, jika komunikasi kesehatan dipandang sebagai suatu proses yang luas, keluaran yang didapat umumnya
1
memerlukan waktu yang lebih lama untuk terbantuk dan akan menghabiskan lebih banyak sumber daya. Namun, proses itu lebih berkemungkinan melibatkan riset konsumen yang mencukupi dan menghasilkan metode komunikasi kesehatan dipandang sebagai strategi yang lebih sempit untuk digunakan dalam menyampaikan informasi kesehatan, prosesnya memungkinkan adanya tujuan khusus yang lebih jelas, rencana penerapan yang singkat, dan hasil yang lebih cepat. Karena kepraktisan intervensi, pihak yang berkepentingan dan pembuat keputusan dapat lebih mudah dipuaskan. Namun hal itu mungkin tidak memberikan kedalaman dan keluasan intervensi multikomponen yang sering dihasilkan dari upaya yang lebih menyeluruh. Dalam hal ini, komunikasi kesehatan merupakan proses yang dapat membantu mengarahkan perkembangan berbagai metode yang dsigunakan dalam pendidikan kesehatan masyarakat. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi, kesehatan dan komunikasi kesehatan? 2. Apa saja cakupan, tujuan dan manfaat dari komunikasi kesehatan? 3. Apa peranan komunikasi kesehatan dalam pembangunan kesehatan dan apa saja tantangan yang akan dihadapi kedepannya? C. TUJUAN PENULISAN 1. Mengetahui pengertian komunikasi, kesehatan dan komunikasi kesehatan. 2. Mengetahui cakupan, tujuan dan manfaat dari komunikasi kesehatan 3. Mengetahui peranan komunikasi kesehatan dalam pembangunan kesehatan serta tantangan yang akan dihadapi kedepannya
2
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian 1. Komunikasi Istilah ‘komunikasi’
(communication)
berasal
dari
bahasa
Latin
‘communicatus’ yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama. Dengan demikian komunikasi menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Secara harfiah, komunikasi berasal dari Bahasa Latin: “Communis” yang berarti keadaan yang biasa, membagi. Dengan kata lain, komunikasi adalah sutu proses di dalam upaya membangun saling pengertian. Dalam suatu organisasi biasanya selalu menekankan bagaimana pentingnya sebuah komunikasi antar anggota organisasi untuk menekan segala kemungkinan kesalahpahaman yang bisa saja terjadi. Berikut merupakan definisi komunikasi menurut beberapa ahli : a) Effendi (1995) Komunikasi itu sendiri bisa diartikan sebagai suatu proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberikan atau untuk mengubah sikap, pendapat atu prilaku baik secara langsung (lisan) maupun tak langsung (tulisan). b) Hoyland, Janis dan Kelley (1953) Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk prilaku orang lain (khalayak). c) Barelson dan Steiner (1964) Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambargambar, angka-angka dan lain-lain. d) Louis Forsdale (1981) Komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara, dan diubah. e) Brent D. Ruben (1988) Komunikasi dikatakan sebagai suatu proses yaitu suatuaktivitas yang mempunyai beberapa tahap yang terpisah satu sama lain tetapi berhubungan. f) William J. Seller (1988) Komunikasi adalah proses dengan nama simbol verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima, dan diberi arti. g) Palo Alto
3
Ketika dua orang sedang bersama, mereka berkomunikasi secara terus menerus karena mereka tidak dapat berperilaku. h) Himstreet & Baty Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyak - sinyal, maupun perilaku atau tindakan. i) Bovee Komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan. j) Harold D. Lasswell Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakn apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa. k) Theodorson Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol. l) Edwin Emery Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap seseorang kepada orang lain. m) Delton E, Mc Farland Komunikasi adalah suatu proses interaksi yang mempunyai arti antara sesama manusia. n) William Albig Komunikasi adalah proses sosial, dalam arti pelemparan pesan/lambang yang mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua proses dan berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaan. o) Charles H. Cooley Komuniksi berarti suatu mekanisme hubungan antar manusia dilakukan dengan mengartikan simbol secara lisan dan membacanya melalui ruang dan menyimpan dalam waktu. p) Winnet Komunikasi merupakan proses pengalihan suatu maksud dari sumber kepada penerima, proses tersebut merupakan suatu seri aktivitas, rangkaian atau tahap-tahap yang memudahkan peralihan maksud tersebut. q) Karfried Knapp Komunikasi merupakan interaksi antar pribadi yang menggunakan sistem simbol linguistik, seperti sistem simbol verbal (kata-kata) dan non verbal. Sistem ini dapat disosialisasikan secara langsung / tatap muka atau melalui media lain (tulisan, oral, dan visual). Jadi, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun nonverbal antara si pengirim dengan si penerima pesan untuk 4
mengubah tingkah laku. Perubahan tingkah laku maksudnya yaitu perubahan yang terjadi didalam diri individu mungkin dalam aspek kognitif, afektif, ataupun psikomotor. Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu juga halnya suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat macet atau berantakan. 2. Kesehatan Kata dasarnya adalah sehat, yang berarti baik itu sehat jasmani maupun rohani. Jadi, kesehatan adalah salah satu konsep yang sering digunakan namun sukar untuk dijelaskan artinya. Faktor yang berbeda menyebabkan sukarnya mendefinisikan
kesehatan,kesakitan
dan
penyakit
(Gochman,1988.
De
Clereq,1993). Setidaknya definisi kesehatan harus mengandung paling tidak komponen biomedis, personal dan sosiokultural. Keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial, bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Definisi tersebut tidak hanya meliputi tindakan yang dapat secara langsung diamati dan jelas. Tetapi juga kejadian mental dan keadaan perasaan yang diteliti dan diukur secara tidak langsung. 3. Komunikasi Kesehatan Komunikasi kesehatan yaitu proses penyampaian pesan kesehatan oleh komunikator melalui saluran/media tertentu pada komunikan dengan tujuan untuk mendorong perilaku manusia tercapainya kesejahteraan sebagai kekuatan yang mengarah kepada keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial. Komunikasi kesehatan lebih sempit daripada komunikasi manusia pada umumnya. Komunikasi kesehatan berkaitan erat dengan bagaimana individu dalam masyarakat berupaya menjaga kesehatannya, berurusan dengan berbagai isu yang berhubungan dengan kesehatan. Dalam komunikasi kesehatan, fokusnya meliputi transaksi hubungan kesehatan secara spesifik, termasuk berbagai faktor yang ikut berpengaruh terhadap transaksi yang dimaksud. Dalam tingkat komunikasi, komunikasi kesehatan merujuk pada bidang – bidang seperti program – program kesehatan nasional dan dunia, promosi kesehatan, dan rencana kesehatan publik.
5
Dalam konteks kelompok kecil, komunikasi kesehatan merujuk pada bidang – bidang seperti rapat – rapat membahas perencanaan pengobatan, laporan staf, dan interaksi tim medis. Dalam konteks interpersonal, komunikasi kesehatan termasuk dalam komunikasi manusia yang secara langsung mempengaruhi profesional – profesional dan profesional dengan klien. Komunikalevasi kesehatan dipandang sebagai bagian dari bidang – bidang ilmu yang relevan, fokusnya lebih spesifik dalam hal pelayanan kesehatan. B. Karakteristik Komunikasi 1. Komunikasi adalah suatu proses, Komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan. 2. Komunikasi adalah upaya yang disengaja dan punya tujuan (dilakukan dalam keadaan sadar). 3. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerjasama dari para pelaku yang terlibat. Aktifitas komunikasi akan berlangsung dengan baik, apabila pihak-pihak yang terlibat berkomunikasi 4. Komunikasi bersifat simbolis, Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang. 5. Komunikasi bersifat transaksional, Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan; memberi dan menerima. 6. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu Komunikasi menembus faktor waktu dan ruang maksudnya bahwa para peserta atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama. C. Cakupan Komunikasi Kesehatan Banyak sekali teori, model dan perspektif mengenai komunikasi kesehatan. Namun, semua model teoritik maupun praksis itu, menurut Alo Liliwari.2007 meliputi: 1. Komunikasi persuasive atau komunikasi yang berdampak pada perubahan perilaku kesehatan. 2. Faktor-faktor psikologi individual yang mempengaruhi persepsi terhadap kesehatan: Stimulus (objek persepsi) à sense organ dan permaknaan stimulus (respons) Bagaimana mengorganisir stimulus à berdasarkan aturan, schemata dan label Interpretasi dan evaluasi berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan lain-lain Memory Recall 3. Teori yang digunakan adalah teori persepsi Pendidikan kesehatan (health education), yang bertujuan memperkenalkan perilaku hidup sehat melalui 6
informasi dan pendidikan kepada individu dengan menggunakan aktivitas material maupun terstruktur. Cakupan pendidikan kesehatan meliputi: Jenis pendidkan professional dibidang kesehatan (kurikulum, dan lain-lain) Penjenjang pendidikan profesi Pelatihan professional (jenis, jenjang dan kurikulum) Pendidikan masyarakat (informal) SDM pendidik, dan lain-lain. 4. Pemasaran sosial yang bertujuan untuk memperkenalkan atau mengubah perilaku positif melalui penerapan prinsip-prinsip pemasran denganbmengintervensi informasi kesehatan yang bermanfaat bagi kominitas. 5. Penyebarluasan informasi kesehatan; melalui media (sosialisasi informasi, pendidikan, hiburan, opini, pemberitaan dan lain-lain) 6. Advokasi, pendamping melalui komunitas, kelompok atau media massa yang bertujuan untuk memperkenalkan : Kebijakan Peraturan Program-program untuk memperbarui kesehatan 7. Resiko komunitas, bertujuan untuk menyebarluaskan informasi yang benar mengenai resiko yang dihadapi oleh masyarakat terhadap infoemasi kesehatan. 8. Komunikasi dengan pasien – meliputi informasi untuk seorang individu, misalnya informasi yang berkaitan dengan kondisi kesehatan individu. 9. Informasi kesehatan untuk para konsumen – satu aktivitas komunikasi yang ditunjukkan kepada para individu-konsumen demi membantu individu untuk memahami kesehatan individu. 10. Merancang health entertain atau hiburan yang didalamnya mengandung informasi kesehatan. 11. Kommunikasi kesehatan yang interaktif yakni komunikasi kesehatan yang dilakukan melalui media interaktif sehungga terjadi dialog dan diskusi antar sumber dengan penerima melalui media massa. 12. Strategi komunikasi, yang meliputi desain pilihan: Komunikator kesehatan Pesan-pesan kesehatan Media kesehatan Komunikan kesehatan (audiens-sasaran komunikasi) Mereduksi hambatan komunikasi Menentukan atau memilih konteks komunikasi kesehatan dan lain-lain. D. Tujuan Komunikasi Kesehatan Pada umumnya program-program yang berkaitan dengann komunikasi kesehatan yang dirancang dalam bentuk paket acara atau paket modul dapat berfungsi untuk :
7
1. Relay information, meneruskan informasi kesehatan dari suatu sumber kepada pihak lain secara berangkai ( hunting ). 2. Enable informed decision making – memberikan informasi akurat utk memungkinkan pengambilan keputusan. 3. Promote peer information exchange and emotional – mendukung pertukaran pertama dan mendukung secara emosional pertukaran informasi kesehatan. 4. Promote healthy behavior – informasi utk memperkenalkan perilaku hidup sehat. 5. Promote self care – memperkenalkan pemeliharaan kesehatan diri sendiri. 6. Manage demand for health services- memenuhi permintaan layanan kesehatan. E. Manfaat Mempelajari Komunikasi Kesehatan Manfaat mempelajari ilmu komunikasi kesehatan menurut Alo Liliwari. 2007 adalah: 1. Memahami interaksi antara kesehatan dengan perilaku individu. 2. Meningkatkan kesadaran kita tentang issue kesehatan, masalah atau solusi. 3. Menghadapi disparitas pemeliharaan kesehatan antaretnik atau antarras. 4. Memperkuat infrastuktur kesehatan masyarakat dimasa yang akan datang. 5. Sebagai tindak-lanjut dari kesadaran tersebut, kita dapat melakukan strategi intervensi pada tingkat komunitas. 6. Menampilkan ilustrasi keterampilan,
menggambarkan
berbagai
jemis
keterampilan untuk mememlihara kesehatan, pencegahan, advokasi atau sistem layanan kesehatan kepada masyarakat. 7. Memperbarui peran para professional di bidang kesehatan masyarakat. F. Perlunya Komunikasi Kesehatan di Bidang Kesehatan Dan Tantangan Masa Depan Komunikasi Kesehatan menjadi semakin populer dalam upaya promosi kesehatan selama 20 tahun terakhir. Contoh, komunikasi kesehatan memegang peranan utama atau pengontribusi dalam pemenuhan 219 dari 300 tujuan khusus dalam Healthy People 2010. Apabila digunakan secara tepat, komunikasi kesehatan dapat mempengaruhi sikap, persepsi, kesadaran, pengetahuan dan norma sosial yang kesemuanya berperan sebagai precursor dapa perubahan prilaku. Komunikasi kesehatan sangat efektif dalam mempengaruhi prilaku karena didasarkan pada psikologi sosial, pendidikan kesehatan, komunikasi massa, dan pemasaran untuk mengembangkan dan menyampaikan promosi kesehatan dan pesan pencegahan – pencegahan. Karya awal yang mempengaruhi perkembangan komunikasi kesehatan di susun oleh National Cancer Institute (NCI) dan diberi judul Making Health Communication Programs Work: A Planner’s Guide. Panduann ini menyatakan bahwa bidang ilmu seperti pendidikan kesehatan, pemasaran sosial, dan komunikasi massa 8
secara bersama mendefinisikan komunikai kesehatan. Bukan hal luar biasa apabila mendengar peryataan bahwa komunikasi kesehatan bahkan merupakan nama yang lebih baik untuk profesi daripada promosi kesehatan atau pendidikan kesehatan bahwa segala sesuatu yang dilakukan dalam promosi kesehatan melibatkan komunikasi untuk kesehatan. Kenyataannya, komunikasu kesehatan telah didefinisikan secara luas oleh Everett Rogers, seorang pelopor dalam bidang komunikasi, sebagai segala jenis komunikasi manusia yang berhubungan dengan kesehatan. Komunikasi kesehatan juga dapat mencerminkan bagaimana persoalan kesehatan diterima oleh audiens tertentu. Contoh, NCI mendefinisikan komunikasi kesehatan sebagai seni dan teknik menyampaikan informasi, mempengaruhi, dan memotivasi individu, institusi, dan audiens public tentang pentingnya persoalan kesehatan. The Centers of Disease Control and Prevention (CDC) mendefinisikan komunikasi kesehatan sebagai suatu ilmu dan sebagai penggunaan strategi komunikasi untuk menyampaikan informasi dan mempengaruhi keputusan individu dan masyarakat yang dapat meningkatkan kesehatan. Walau begitu, masih ada orang yang membicarakan konsep tersebut dengan menekankan berbagai bentuk aplikasinya, termasuk advokasi media, komunikasi resiko, pendidikan hiburan, materi cetak, dan komunikasi interaktif. Jadi, komunikasi kesehatan diperlukan di bidang kesehatan karena komunikasi dalam kesehatan merupakan kunci pencapaian peningkatan tarap atau tingkat kesehatan masyarakat. Sejauh ini komunikasi senantiasa berkembang seiring berkembangnya dunia teknologi komunikasi. Komunikasi yang dulunya biasa dilakukan dengan penyuluhan yang secara langsung berhadapan dengan masyarakat dan dilakukan dengan media audio/radio sekarang lebih popular dengan penyampaian pesan atau informasi kesehatan melalui media internet maupun media cetak dan elektronik. Tidak hanya bernilai praktis namun mempunyai nilai ekonomis dan tampilannya lebih menarik. Media yang berkembang tersebut sangat membantu dalam ketercapaian komunikasi kesehatan karena tercapai atau tidaknya komunikasi kesehatan lebih dikarenakan penggunaan media informasi yang tepat, pesan yang sistematis dan mudah dimengerti. Tantangan Masa Depan Banyak tantangan yang harus dihadapi pada masa datang, yang diperkirakan akan semakin kompleks. Globalisasi di satu pihak dapat membuka lebih banyak 9
peluang dan kesempatan. Tetapi globalisasi, yang juga ditandai meningkatnya persaingan bebas, akan mengharuskan segenap komponen bangsa meningkatkan daya saing. Dengan demikian globalisasi dapat memperlemah pengawasan pemerintah terhadap faktor-faktor yang berdampak negatif terhadap kesehatan. Penetrasi budaya negatif yang datang dari luar juga sulit sekali dicegah. Sementara itu, desentralisasi yang diharapkan dapat lebih mendekatkan aspirasi rakyat kepada tujuan pembangunan serta meningkatkan peran aktif mereka dalam pembangunan, masih dalam masa transisi. Desentralisasi masih berkutat pada bidang politik (itupun baru bersifat formal), sedangkan cita-cita desentralisasi yang sebenarnya masih jauh dari kenyataan. Dengan beberapa pengecualian, banyak daerah yang justru mengalami kemerosotan dalam pelayanan kesehatannya. Pembangungan kesehatan kurang memperoleh perhatian, organisasi dinas kesehatan di daerah rancu, penempatan tenaga dan mutasi jabatan tidak berdasarkan kemampuan dan keahlian dan lain-lain. Ketika posisi promosi tidak jelas maka akan pomeo lama berulang kembali “health education is everybody business, but in reality it is nobody bussiness “. Profesionalisme tenaga kesehatan sendiri, banyak dipertanyakan masyarakat. Dalam pelayanan kesehatan ditengarai terjadi dehumanisasi, sedangkan perilaku negatif masyarakat di bidang kesehatan terasa semakin meningkat. Tantangan tersebut di masa mendatang akan menjadi semakin besar dan kompleks. Tentu saja promosi kesehatan mempunyai andil besar dalam menjawab tantangan tersebut.
10
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kerjasama lembaga kesehatan dan elemen masyarakat sangat mempengruhi ketercapaian penyampaian informasi kesehatan. Komunikasi kesehatan hendaknya memenuhi unsur komunikasi itu sendiri, seperti lembaga kesehatan sebagai komunikator, masyarakat sebagai komunikan, internet maupun media cetak tan elektronik sebagai media dalam penyampaian pesan, pesan yang ingin disampaikan dan perubahan setelah disampaikan pesan sebagai efek positif. Komunikasi dalam kesehatan hendaknya selalu mengalami perubahan seiring perubahan lingkungan dan disesuaikan dengan keadaan masyarakat dan pelaku atau komunikator hendaknya lebih variatif dan inovatif dalam penyampaian pesan informasi kesehatan. B. Saran Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.
11
DAFTAR PUSTAKA Alo, Lilliweri. 2008. Dasar – Dasar Komunikasi Kesehatan. Yogyakarta: PustakaPelajar. Bensley, J., R., & Brookins-Fisher, J. 2009. Metode Pendidikan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC. Arni, Dr. Muhammad.2002. Komunikasi Organisasi. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung, Remaja Rosdakarya. Jalaludin Rakhamat, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung, Remaja Rosdakarya. Onong Effendy, 1994, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, Bandung, Remaja Rosdakarya.
12