Kumoro Asto Lenggono M.Kep
COLCATA , INDIA , DESEMBER 2011
OPERASI SALAH SISI
MAURICE MURPHY London Symphony Orchestra selama 30 tahun, ia bermain di soundtrack untuk sekitar 450 film, termasuk Star Wars, Raiders Of The Lost Ark, Superman dan Harry Potter. MENINGGAL DI ROYAL FREE HOSPITAL KARENA DOKTER SALAH MEMASUKKAN NGT sutoto-KARS
•
Di Amerika Serikat, dimulai oleh ahli bedah Dr. E.A.Codman dari Boston dalam tahun 1917. Dr.E.A Codman dan beberapa ahli bedah lainnya
Mereka kecewa dengan hasil operasi yang seringkali buruk, karena seringnya terjadi penyulit. Mereka berkesimpulan bahwa penyulit itu terjadi karena kondisi yang tidak memenuhi syarat di Rumah Sakit. Mereka melakukan upaya mengidentifikasikan masalah klinis, dan kemudian mencari jalan keluarnya. •
•
Kelanjutan dari upaya ini pada tahun 1918 The American College of Surgeons (ACS) menyusun suatu Hospital Standardization Programme. Tujuannya meningkatkan mutu pelayanan.
•
•
•
Tahun 1951 American College of Surgeon, American College of Physicians, American Hospital Association bekerjasama membentuk suatu t Commision on Accreditation of Hospital (JCAH) suatu badan gabungan untuk menilai dan mengakreditasi Rumah Sakit .
Tahun 1960 JCAH memacu Rumah Sakit agar memberikan mutu pelayanan yang setinggi-tingginya sesuai dengan sumber daya yang ada.
Standar Akreditasi JCAH antara tahun 1953-1965 direvisi enam kali, selanjutnya beberapa tahun sekali diadakan revisi.
•
•
Pemerintah Federal memberi pengakuan tertinggi dalam mengundangkan “Medicare Act”. Undangundang ini mengabsahkan akreditasi Rumah Sakit menurut standar yang ditentukan oleh JCAH. Sejak saat itu RS yg tidak diakreditasi oleh JCAH tidak dapat ikut program asuransi kesehatan pemerintah federal (medicare), padahal asuransi di Amerika sangat menentukan utilisasi Rumah Sakit
karena hanya 9,3% biaya Rumah Sakit berasal dari pembayaran langsung oleh pasien.
1.
2.
Tujuan akreditasi: QUALITY AND SAFETY Standar akreditasi: MEMENUHI kriteria –kriteria internasional dan bersifat dinamis
Peran Direktur sangat sentral 1.
Patient Centered Care
2.
Patient Safety
3.
Continuity Of Care
4.
CONTINOUS QUALITY IMPROVEMENT
5.
Pedoman dan cara survei akreditasi TRACER Methodology ( Metode Telusur)
6.
Kepatuhan terhadap SPO,Standar dan etika Profesi
•
They didn’t learn from the first failure
Tuntutan pel. Keperawatan Quality and safety Pelayanan Keperawatan : • Pelayanan 24 jam terus menerus • Jumlah tenaga >>>> ; • Berada di berbagai unit kerja di RS • Prosedur/ tindakan >>>> RISIKO SALAH >>> • Pelaksanaan praktik keper Berkolaborasi dg tim kes. lain risiko salah >>> • Manajemen risiko Klinik bagian integral dari PROSES asuhan keperawatan saat ini pelaporan kejadian ada TDK DIANALISIS !!! • Alur komunikasi/ pelaporan jelas !!! program keselamatan pasien
Adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi : assessmen risiko, identifik asi dan pengelolaanhalyangberhubungan dengan risi ko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindaklanjutnya serta implem entasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.
1. 2. 3. 4.
Terciptanya budaya keselamatan pasien di ru mah sakit Meningkatnya akutanbilitas rumah sakit terha dap pasien dan masyarakat Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit. Terlaksananya programprogram pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan.
Definisi Risk : The probability that an incident will occur. Patient safety : the reduction of risk of unnecessary harm associated with healthcare to an acceptable minimum. (WHOIS,2009)
Keselamatan Pasien Rumah Sakit - KPRS • Suatu sistem dimana RS membuat asuhan pasien lebih aman. • Hal ini termasuk: *asesmen risiko, *identifikasi & pengelolaan hal yg berhubungan dgn risiko pasien, *pelaporan & analisis insiden, *kemampuan belajar dari insiden & tindak lanjutnya serta *implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko.
(KKP-RS)
(Penjelasan UU 44/2009 ttg RS pasal 43)
Insiden Keselamatan Pasien 1. KTD (Kejadian Tidak Diharapkan) – Adverse event : insiden yang mengakibatkan pasien cedera 2. Kejadian Sentinel : KTD yg mengakibatkan kematian atau cedera yg serius 3. KNC (Kejadian Nyaris Cedera ) – Near miss, Close call : terjadinya insiden yg belum sampai terpapar ke pasien ( pasien tidak cedera)
4. KTC (Kejadian Tidak Cedera) – No harm incident : insiden sudah terpapar ke pasien, tetapi pasien tidak timbul cedera 5. KPC (Kondisi Potensial Cedera) – Reportable circumstance: kondisi / situasi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden. Contoh :Alat defibrilator yg standby di IGD, tetapi kmd diketahui rusak ; ICU yg under staff Juni 2010
• •
KTD Tidak dapat dicegah (Unpreventable AE) KTD Dapat dicegah/Tidak seharusnya terjadi
(Preventable AE) 31 1
1. 2. 3.
Kepmenkes 129/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal RS Panduan Keselamatan Pasien tahun 2007 Permenkes 1691/2011 tentang Keselamatan Pasien
Di Indonesia, kampanye keselamatan pasien mulai mengemuka pada tahun 2006 Standar Pelayanan Minimal RS pada tahun 2008 (Kepmenkes 129/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal RS). Implementasi keselamatan pasien lebih spesifik dirumuskan pada tahun 2011 (Permenkes 1691/2011 tentang Keselamatan Pasien).
Pada tahun 2014, isu tentang keselamatan pasien menjadi semakin menarik karena mulai dilaksanakannya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan BPJS sebagai penyelenggaranya. Aspek keselamatan pasien di Puskesmas mulai muncul pada Permenkes 75/2014 tentang Puskesmas yang kemudian dimasukkan dalam Standar Akreditasi Puskesmas (sebagai bagian dari Standar Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama di samping Klinik dan Dokter Praktek Mandiri).
Proses peningkatan mutu berkesinambungan (continual improvement) dalam instrumen akreditasi 2012, berfokus pada hak dan eselamatan pasien. Fokus ini dapat meminimalkan risiko hukum terkait pelayanan RS