DENVER DEVELOPMENTAL SCREENING TEST (DDST) Oleh: Linda Ishariani
PENGERTIAN DDST adalah sebuah metode (screening) pengkajian yang digunakan secara luas untuk menilai kemajuan perkembangan anak usia 0 – 6 tahun.
DDST bukan untuk menetapkan diagnosis akhir, tetapi metode cepat untuk mengidentifikasi anak-anak yang memerlukan evaluasi lanjut dan membandingkan perkembangan anak yang seusia.
DDST (Denver II) Bukan
tes IQ Bukan prediktor kemampuan adaptif dan intelektual dikemudian hari Tidak didesain untukmendiagnosis gangguan belajar, bahasa dan emosi Tidak menggantikan pemeriksaan fisik Dapat membandingkan performance anakanak seusia
DDST menilai 4 sektor perkembangan anak: Sektor personal sosial, yaitu penyesuaian diri di masyarakat dan kebutuhan pribadi. Sektor motorik halus-adaptif, yaitu koordinasi mata-tangan, kemampuan memainkan dan menggunakan benda-benda kecil serta pemecahan masalah. Sektor bahasa, yaitu mendengar, mengerti dan menggunakan bahasa. Sektor motorik kasar, yaitu duduk, berjalan dan melakukan gerakan umum otot besar lainnya.
PELAKSANAAN TES Persiapan Penghitungan usia anak Pelaksanaan test Penilaian
Benang
merah
Kismis Kerincingan 10
kubus kayu berwarna Botol Bel kecil Bola tenis Pensilmerah Boneka Cangkir Kertas putih
FORMULIR DDST o Formulir Denver II berupa selembar kertas yang berisikan 125 tugas perkembangan menurut usia pada halaman depan dan pedoman tes untuk item-item tertentu pada halaman belakang. o Pada garis horizontal atas dan bawah, terdapat skala usia anak. Pada usia 0-24 bulan, jarak antara 2 tanda (grs tegak kecil) adalah 1 bulan. Setelah usia 24 bulan, jarak antara 2 tanda adalah 3 bulan.
o
o
Pada bagian depan terdapat 125 item yang gambarkan dalam neraca usia yang menunjukkan 25%, 50%, 75% dan 90% dari seluruh sampel standar anak normal yang dapat melaksanakan tugas tsb. Pada beberapa kotak terdapat catatan kecil angka (1,2,3) yang menunjukkan item tsb membutuhkan petunjuk khusus yang dapat dilihat di bagian belakang lembar tes sesuai dengan angka yang tertulis. Pada sejumlah kotak juga terdapat huruf “L” yang menandakan bahwa item tsb dapat dinilai LULUS/LEWAT berdasarkan laporan orangtua/pengasuh.
CARA MENGHITUNG USIA ANAK Tulis tanggal, bulan dan tahun dilaksanakan tes. Kurangi dengan cara bersusun dengan tanggal, bulan dan tahun kelahiran anak. Jika jumlah hari yang dikurangi lebih besar, ambil hari sesuai dengan angka bulan didepannya. (mis. Agustus 31 hari, september 30 hari) Hasilnya adalah usia anak dalam tahun, bulan dan hari. Ubah usia anak ke dalam satuan bulan jika perlu.
Jika
pada saat pemeriksaan usia anak dibawah 2 tahun, anak lahir kurang dari 2 minggu, atau lebih dari HPL, lakukan penyesuaian prematuritas dengan cara mengurangi usia anak dengan jumlah minggu tersebut.
Rumus
umur = tanggal saat tes – tanggal lahir Contoh
tahun bulan Tanggal tes 2018 4 Tanggal lahir 2017 1 Umur 1 3 Jadi umur anak 1 tahun 3 bulan 4 hari
hari 9 5 4
Contoh: tahun 2017 2017
Tanggal tes Tanggal lahir Umur anak Prematur 6 mgg Umur anak yg disesuaikan
bulan 10 6 4 1 3
Jadi umur anak: 3 bulan 4 hari
hari 20 1 19 15 4
Gunakan
tanda umur yang terletak diatas dan dibawah tarik garis tulis tanggal pemeriksaan diatas/bawah 9-4-2018 6
9
12
15
CARA MELAKSANAKAN TES: 1.
2.
Pada setiap sektor, tes dilakukan sedikitnya pada 3 item terdekat disebelah kiri garis usia, juga pada semua item yang dilalui garis usia. Bila anak tidak mampu melaksanakan salah satu item (gagal, menolak, tak ada kesempatan), item tambahan dimasukkan ke sebelah kiri garis usia (dalam sektor yang sama) sampai anak dapat lulus/lewat dari 3 item secara berturut-turut.
Untuk
menentukan kemampuan anak yang relatif lebih tinggi, pada setiap sektor lakukan tes minimal pada 3 item terdekat disebelah kiri garis usia dan yang dilalui garis usia. Lanjutkan dengan melakukan tes pada setiap item disebelah kanan garis usia hingga didapat skor gagal 3 kali berturut-turut.
PEMBERIAN SKOR UNTUK SETIAP ITEM 1.
2.
L = LULUS/LEWAT (P=) : Anak dapat melakukan item dengan baik atau orangtua/pengasuh melaporkan secara terpercaya bahwa anak dapat menyelesaikan item tsb. (item bertanda L) G = GAGAL (F = FAIL) : Anak tidak dapat melakukan item dengan baik atau orangtua/pengasuh melaporkan secara terpercaya bahwa anak tidak dapat melakukan item tsb. (item bertanda L)
3. 4.
M = MENOLAK (R = REFUSAL) : Anak menolak melakukan tes untuk item tsb. Tak = TAK ADA KESEMPATAN ( No = No Opportuniy) : Anak tidak mempunyai kesempatan melakukan item karena ada hambatan. (Khusus item bertanda L)
PENILAIAN : PENILAIAN PER ITEM 1. Penilaian item “LEBIH” (Advance), jika anak dapat “Lulus” dari item disebelah kanan garis usia. 2. Penilaian item “OK” (Normal), Jika: a. Anak “Gagal” atau “Menolak” melakukan tugas untuk item di sebelah kanan garis usia. b. Anak “L/P”, “G/F”, atau “M/R” untuk item didaerah putih kotak (25% 75%)
3.
4.
5.
Penilain item P = Peringatan ( C = Caution), jika anak “G/F” atau “M/R” pada item yang dilalui garis usia pada daerah gelap (75% 90%) Penilaian item T = “Terlambat” (D = Delayed), jika anak “G/F” atau “M/R” pada item disebelah kiri garis usia. Penilaian “Tak” (No Opportunity), jika anak mendapat skor “Tak” untuk melakukan tes.
PENILAIAN KESELURUHAN TES 1. NORMAL, jika tidak ada skor “T/Terlambat” dan/maks 1 “Peringatan/P”. Lakukan pemeriksaan pada kunjungan ulang berikutnya. 2. SUSPEK, jika didapat 1/lebih skor “T/Terlambat” (1T) dan/atau 2/lebih “P/Peringatan” (2P). T dan P disebabkan oleh “G” bukan “M”. Lakukan pem.ulang 1-2 mgg berikutnya. 3. TIDAK DAPAT DIUJI, jika didapatkan 1/lebih skor “T” (1T) dan/atau 2/lebih skor “P” (2P). T dan P disebabkan karena “M”
Jika
setelah diuji ulang hasilnya masih suspek atau tidak dapat diuji Keputusan merujuk ditentukan oleh keadaan klinik berdasarkan riwayat tes, jumlah dan peringatan dan keterlambatan, angka lulus perkembangan, pertimbangan klinik lainnya, tersedianya pusat rujukan