Dasar Dasar Virologi 4w5e6g

DASAR-DASAR VIROLOGI

dr. Armein S.R., MKes

PENDAHULUAN

PENGELOMPOKAN MIKROORGANISME VIRUS MIKROORGANISME/ MIKROBA/ MIKROBIA

BAKTERI FUNGI

ALGAE PROTOZOA

RUANG LINGKUP MIKROBIOLOGI  CABANG ILMU BIOLOGI CABANG ILMU MIKROBIOLOGI : 1. BAKTERIOLOGI : pengetahuan mengenai bakteri. 2. VIROLOGI : pengetahuan mengenai virus. 3. MIKOLOGI : pengetahuan mengenai jamur. 4. PARASITOLOGI : pengetahuan mengenai parasit. 5. SEROLOGI : pengetahuan mengenai serum. 6. IMUNOLOGI : pengetahuan mengenai imun.

PENGERTIAN VIROLOGI VIRION (latin) = RACUN = AGEN PENYEBAB INFEKSI

VIROLOGI LOGI (yunani) = ILMU VIROLOGI : ILMU YANG MEMPELAJARI VIRUS SEBAGAI MIKROORGANISME (SUBORGANISME) SERTA SELUK BELUKNYA VIRON = TUNGGAL, VIRUS = JAMAK

PERKEMBANGAN VIROLOGI • VIRUS  SUBORGANISME (PERALIHAN MAKHLUK HIDUP) • ISTILAH ”VIRUS”PERTAMA KALI DIGUNAKAN TAHUN 1392 • DITEMUKAN OLEH DMITRY IWANOVSKY (RUSIA)TAHUN 1892 DAN MARTINUS W. BEIJERINCK (BELANDA) TAHUN 1898 • KONTROVERSIAL PARA ILMUWAN

CIRI-CIRI VIRUS • PARASIT INTRASELLULER OBLIGAT (MUTLAK HANYA DAPAT HIDUP DI DALAM SEL INANG) • PENGAMATAN VIRUS DI GUNAKAN MIKROSKOP ELEKTRON • TERDIRI ATAS VIRUS DNA DAN JUGA VIRUS RNA ADA JUGA YANG DISEBUT RETROVIRUS • TIDAK MEMILIKI ENZIM METABOLISME DAN TIDAK MEMILIKI RIBOSOM ATAUPUN PERANGKAT/ORGANEL SEL LAINNYA • TIPE VIRUS HANYA DAPAT MENGINFEKSI BEBERAPA JENIS INANG TERTENTU • TIDAK DIKATEGORIKAN SEL  HANYA BERISI PARTIKEL PENGINFEKSI TERDIRI DARI ASAM NUKLEAT YG TERBUNGKUS LAPISAN PELINDUNG • GENOM VIRUS LEBIH BERAGAM DARI GENOM KONVENSIONAL (DNA UNTAI TUNGGAL ATAU SINGLE HELIKS) YANG DIMILIKI OLEH ORGANISME LAINNYA

UKURAN VIRUS • UKURAN : 25 – 300 NM (1 NM = 10-9 M) • VIRUS YANG PALING KECIL  VIRUS POLIO • VIRUS PALING BESAR VIRUS BAKTERIOFAGE VIRUS MOSAIC TEMBAKAU

MORFOLOGI VIRUS A) KEPALA  BERISI DNA B) KAPSID  SELUBUNG YANG BERUPA PROTEIN, TERDIRI ATAS : • KAPSOMER • PROTEIN - PROTEIN MONOMER IDENTIK, YANG MASING - MASING TERDIRI DARI RANTAI POLIPEPTIDA. C) ISI TUBUH  VIRION ASAM NUKLEAT (DNA ATAU RNA) D) EKOR MERUPAKAN ALAT PENANCAP KETUBUH ORGANISME YANG DISERANGNYA TERDIRI ATAS TABUNG BERSUMBAT YANG DILENGKAPI BENANG / SERABUT

MORFOLOGI VIRUS DNA

Kapsid Protein Animal virus RETROVIRUS

DNA Kapsid Protein

GAMBAR : STRUKTUR VIRUS

Virus Influenza

Virus Varisella

GAMBAR VIRUS: 11

REPRODUKSI VIRUS • TAHAP REPRODUKSI VIRUS 5 TAHAP 1. 2. 3. 4. 5.

PERLEKATAN PENETRASI REPLIKASI DAN SINTESIS PEMATANGAN PELEPASAN

• CARA REPRODUKSI VIRUS 2 CARA 1. REPRODUKSI BAKTERIOFAGE 2. REPRODUKSI VIRUS HEWAN

TAHAP REPRODUKSI VIRUS 1. TAHAP PELEKATAN  PARTIKEL VIRUS MELEKAT PADA SEL YANG DIINFEKSI TEMPAT PELEKATAN VIRUS PADA SEL INANG DISEBUT RESEPTOR 2.TAHAP PENETRASI  MATERI GENETIK VIRUS MASAK DALAM SITOPLASMA SEL INANG 3. TAHAP REPLIKASI DAN SINTESIS  TERJADINYA PERBANYAKAN PARTIKEL DIDALAM SEL INANG 4. TAHAP PEMATANGAN  PENYUSUNAN ASAM NUKLEAT DAN PROTEIN VIRUS MENJADI PARTIKEL VIRUS YANG UTUH 5. TAHAP PELEPASAN  PARTIKEL VIRUS KELUAR DARI SEL INANG DAN MEMECAHKAN SEL TERSEBUT

TAHAP REPRODUKSI VIRUS

CARA REPRODUKSI VIRUS 1.

REPRODUKSI BAKTERIOFAGE MELALUI DUA SIKLUS, YAITU SIKLUS LITIK DAN SIKLUS LISOGENIK • SIKLUS LITIK • WAKTU RELATIF SINGKAT • MENONAKTIFKAN BAKTERI (LISIS) • BERPRODUKSI DENGAN BEBAS TANPA TERIKAT PADA KROMOSOM • SIKLUS LISOGENIK • WAKTU RELATIF LAMA • MENGKOMINASI MATERI GENETIC BAKTERI DENGN VIRUS • TERIKAT PADA KROMOSOM BAKTERI 2. REPRODUKSI VIRUS HEWAN • TAHAP PELEKATAN, SAMPUL VIRUS PADA VIRUS HEWAN MELEKAT DAN BERGABUNG DENGAN MEMBRAN SEL INANG • PADA TAHAP PENETRASI, DNA VIRUS DAN KAPSID TERPISAH • TAHAP REPLIKASI DAN SINTESIS, TERJADI REPLIKASI DNA VIRUS • TAHAP PEMATANGAN, TERBENTUKLAH PARTIKEL VIRUS BARU DAN SAMPUL VIRUS IKUT TERBENTUK • TAHAP PELEPASAN, VIRUS BARU KELUAR DARI SEL INANG DAN SIAP MENGINFEKSI SEL LAIN

KLASIFIKASI VIRUS • • • • • •

BERDASARKAN SEL INANG YANG DIINFEKSI BERDASARKAN MANFAAT BERDASARKAN BENTUK/STRUKTUR BERDASARKAN TROPISME DAN CARA PENYEBARAN BERDASARKAN JENIS ASAM NUKLEAT BERDASARKAN GENOMIK FUNGSIONAL

KLASIFIKASI VIRUS ENI BERDASARKAN SEL INANG 1. VIRUS BAKTERI (BAKTERIOPHAGE) CONTOH : BAKTERIOFAGE T-4 VIRUS YANG MENYERANG E. COLI 2. VIRUS MIKROORGANISME EUKARIOT CONTOH : MYCOVIRUS 3. VIRUS TUMBUHAN CONTOH : TOBACCO MOSAIC VIRUS / TMV 4. VIRUS HEWAN CONTOH : VIRUS BOVINUS, VIRUS RABIES

KLASIFIKASI VIRUS ENI BERDASARKAN MANFAAT 1. BERMANFAAT CONTOH : VIRUS PEMBAWA GEN 2. MERUGIKAN  PATOGEN • MANUSIA CONTOH : INFLUENZA VIRUS, HIV • HEWAN CONTOH : ROUS SARCOMA VIRUS (RSV) • TUMBUHAN CONTOH : TOBACCO MOSAIC VIRUS(TMV)

KLASIFIKASI VIRUS ENI BERDASARKAN BENTUK 1. 2. 3. 4.

VIRUS DNA VIRUS RNA VIRUS BERSELUBUNG VIRUS NON-SELUBUNG

KLASIFIKASI VIRUS ENI BERDASARKAN TROPISME DAN CARA PENYEBARAN 1. 2. 3. 4. 5.

VIRUS ENTERIK VIRUS RESPIRASI ARBOVIRUS VIRUS ONKOGENIK HEPATITIS VIRUS

KLASIFIKASI VIRUS ENI BERDASARKAN JENIS ASAM NUKLEAT 1. VIRUS DNA, TERDIRI ATAS • VIRUS DNA TUNGGAL • VIRUS DNA GANDA

2. VIRUS RNA TERDIRI ATAS • VIRUS RNA POSITIF TUNGGAL • VIRUS RNA NEGATIF TUNGGAL • VIRUS RNA GANDA

3. VIRUS REVERSE TRANSCRIBING TERDIRI ATAS • VIRUS DNA REVERSE TRANSCRIBING GANDA • VIRUS RNA REVERSE TRANSCRIBING TUNGGAL

KLASIFIKASI VIRUS ENI BERDASARKAN GENOMIK FUNGSIONAL 1. 2. 3. 4. 5. 6.

VIRUS TIPE I = DNA UTAS GANDA VIRUS TIPE II = DNA UTAS TUNGGAL VIRUS TIPE III = RNA UTAS GANDA VIRUS TIPE IV = RNA UTAS TUNGGAL (+) VIRUS TIPE V = RNA UTAS TUNGGAL (-) VIRUS TIPE VI = RNA UTAS TUNGGAL (+) DENGAN DNA PERANTARA 7. VIRUS TIPE VII = DNA UTAS GANDA DENGAN RNA PERANTARA

TAKSONOMI VIRUS • BERDASARKAN SYSTEM ICTV INTERNATIONAL COMMITTEE ON TAXONOMY OF VIRUSES = KOMITE INTERNASIONAL UNTUK TAKSONOMI VIRUS • KLASIFIKASI VIRUS TERBAGI DALAM TIGA TINGKAT TAKSON, YAITU FAMILY, GENUS, DAN SPESIES • NAMA FAMILY VIRUS DIAKHIRI DENGAN VIRIDAE, SEDANGKAN NAMA GENUS DIAKHIRI VIRUS • NAMA SPESIES MENGGUNAKAN BAHASA INGGRIS DAN DIAKHIRI VIRUS • JENIS VIRUS YANG SUDAH TERIDENTIFIKASI  LEBIH DARI 2,000 SPESIES

TAKSONOMI VIRUS • BERDASARKAN BERGEY (EDISI 7) • VIRUS DIMASUKKAN DALAM DUNIA TUMBUHAN (DIVISIO) • ADA 5 DIVISIO TUMBUHAN : – DIVISI I  PROTOPHYTA – DIVISI II  THALLOPHYTA – DIVISI III  BRYOPHYTA – DIVISI IV  PTERIDOPHYTA – DIVISI V  SPERMATOPHYTA

TAKSONOMI VIRUS DIVISIO

CLASSIS

SCHIZOPHYCEAE (GANGGANG BIRU)

PROTOPHYTA

SCHIZOMYCETES (BAKTERI DAN BENTUKBENTUK YANG SERUPA)

MICROTATOBIOTES (RICKETTSIALES DAN VIRALES)

TAKSONOMI VIRUS CONTOH HIV MICROTATOBIOTES

RICKETSIALES

VIRALES

CLASSIS ORDO

RETROVIRIDAE

FAMILY

LENTIVIRUS

GENUS

HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV)

SPESIES

PENYAKIT-PENYAKIT AKIBAT VIRUS Virus DNA Poxvirus

Herpesvirus Adenovirus Papovavirus Virus RNA Paramyxovirus Myxovirus Retrovirus Rhabdovirus Reovirus Togavirus Picornavirus

Campak, cacar, myxomatosis pada kelinci, dan penyakit pada burung hantu. Infeksi Mulut dan alat kelamin manusia, tumor Infeksi Usus & alat pernapasan manusia, konjungtivitis, dan Tumor. Kutil pada manusia dan kanker pada hewan NCD (tetelo pada ayam) Influenza Tumor kelenjar susu, leukemia, AIDS dan sarkoma rous pada ayam Rabies Muntah dan diare Demam berdarah Infeksi perut, poliomyelitis, dan hepatitis A. 27

CYTOMEGALOVIRUS • Manusia merupakan satu-satunya reservoir CMV yang menginfeksi manusia • Sangat labil (mudah rusak) pada kondisi panas dan kering • Penularan horisontal ; kontak yang dekat • Sumber virus : sekret orofaring, urin, eksresi serviks dan vagina, semen, air susu, air mata, feses dan darah • Kondisi sosial ekonomi rendah : faktor predisposisi • Infeksi CMV merupakan infeksi virus kongenital yang paling sering dijumpai pada manusia • 10-15% anak yang terinfeksi dalam kandungan memperlihatkan kelainan neurologik dalam jangka waktu panjang

HERPES SIMPLEKS VIRUS • Kejadian infeksi neonatal: 1/2000 s/d 1/5000 persalinan per tahun • Infeksi pada bayi baru lahir: 1. dalam kandungan 2. saat lahir (75-80%) 3. setelah lahir • Infeksi intrauterine: jalur transplasental

HEPATITIS B • Penularan terjadi terutama melalui darah, semen, cairan vagina • Kelompok resiko tinggi: pekerjaan kesehatan, penerima transfuse darah • Carier HBV dapat tetap sehat dan tidak pernah mengalami hepatitis, tetapi sebagian kecil berlanjut menjadi hepatitis kronis aktif dan sirosis hepatis bertahun-tahun kemudian. • Pencegahan Hepatitis B (HBV) : Pencegahan penularan pada bayi baru lahir dilakukan dengan memberikan imunoglobulin anti HBV dalam 12 jam setelah kelahiran disertai dengan pemberian vaksin HBV

HIV / AIDS • Transmisi transplasental pada masa kehamilan telah dibuktikan dapat terjadi • Penularan pada saat kelahiran dan pasca kelahiran melalui air susu ibu juga mungkin terjadi • Penularan horisontal terjadi melalui kontak seksual dan jalur perenteral • Diperlukan standar tertentu dalam perawatan penderita HIV

REFERENSI • Murray P.R. et al. 2007. Manual of Clinical Microbiology 9th Ed, Vol 1/Vol 2. ASM Press. Washington. • Brooks et al. 2007. Medical Microbiology 24th Ed. McGraw Hill. New York. • Entjang I. 2001. Mikrobiologi dan Parasitologi. Citra Aditya Bakti. Bandung

TUGAS • Jelaskan mengenai TORCH • Jelaskan penyebab mikrobiologi sakitnya orang ini :

TERIMA KASIH