PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) RS SAIFUL ANWAR MALANG JAWA TIMUR 2013 – 2015
STROKE INFARK TROMBOTIK AKUT
1. Pengertian (Definisi) 2. Anamnesis
Gangguan fungsi saraf yang terjadi mendadak lebih dari 24 jam atau pasien meninggal sebelum 24 jam yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah di otak . 1. Kelemahan separuh tubuh, kesemutan atau rasa baal separuh tubuh, bicara pelat, wajah merot, kesadaran menurun/tidak sadar, lupa, tidak bisa bicara, tidak mengerti pembicaraan orang lain, vertigo, tidak bisa mengenali orang atau benda-benda, tidak bisa menyebut nama benda, buta. 2. Ditemukan faktor risiko : Kencing manis, Hipertensi, gangguan keseimbangan lemak (dislipidemia), merokok, obesitas (kegemukan), riwayat keluarga menderita stroke, penyakit jantung koroner, kurang aktifitas,
3. Pemeriksaan Fisik
1. 2.
4. Kriteria Diagnosis
1. 2. 3. 4.
5. Diagnosis Kerja 6. Diagnosis Banding
Pemeriksaan fisik umum Pemeriksaan fisik neurologik : a. Kesadaran b. Fungsi luhur (berbahasa, memori) c. Tanda rangsang meningeal d. Saraf wajah e. Motoris f. Sensoris g. Autonom h. Reflek (fisiologis, patologis) Pemeriksaan NIHSS Gangguan fungsi saraf Mendadak Lebih dari 24 jam atau kurang dari 24 jam tapi penderita meninggal. CT Scan atau MRI tidak tampak adanya perdarahan
Stroke infark trombotik 1. 2. 3. 4.
Tumor otak Abses otak Penyakit autoimun Perdarahan otak
14
7. Pemeriksaan Penunjang
1. 2. 3.
4. 5. 6.
8. Terapi
1. 2. 3. 4. 5. 6.
7. 8. 9. 10. 11. 12.
13. 14.
15. 16.
17. 18.
Darah lengkap, BUN, ureum, kreatinin, SGOT/PT, albumin, GDA, GD puasa/GD 2 jam PP, lipid profile. Faal hemostasis, urine lengkap, analisis gas darah, dan serum elektrolit (sesuai indikasi) Pada kondisi tertentu : homosistein, lipoprotein, faktorfaktor koagulasi, penanda inflamasi seperti hsCRP, LpPLA2. Foto thorak, ECG. CT Scan kepala tanpa kontras Magnetic resonance angiography (MRA), ekokadiographi, dupleks carotid sonography, transcranial Doppler (sesuai indikasi) Infus NaCl 0,9% atau RL atau Ringer asering atau… Oksigen (bila saturasi < 95%) Pemasangan pipa oropharyng, pipa nasopharing dan intubasi ETT sesuai indikasi. Dopamine atau dobutamin atau epinephrine bila MAP < 70 mmHg. Nicardipin 0,5 - 5 mcg/kgBB atau diltiazem 5-15 mcg/kgBB bila tekanan darah lebih dari 220/120 mmHg Diazepam bolus lambat 5 – 20 mg dan diikuti fenitoin dosis awal 15 – 20 mg/kg bolus dengan kecepatan 50 mg/mnt bila kejang. Insulin titrasi bila kadar GDA > 180 mg/dl dan bolus dextrose 40% dilanjutkan dengan infus dextrose 10%. Parasetamol infus 3 x 1 gr atau 3-4 x 500 mg (per oral) (atas indikasi). Metampiron 3 x 1 ampul (atas indikasi) Ondancentron 3 x 4-8 mg (atas indikasi) Ranitidine atau omeprazole atau lanzoprazole (bila terjadi perdarahan lambung. Manitol 0,25 – 0,5 gr/kgBB diulang setiap 4 – 6 jam (Tapering off 5 hari) bila didapatkan tanda-tanda tekanan intracranial meningkat. Ceftriazone 2 x 1 gr, levofloksasin 1 x 500-750 mg, meropenem 3 x 1gr sesuai indikasi. Aspirin 1 x 160 - 320 mg, kombinasi aspirin 80 mg dan kopidogrel 300 mg dilanjutkan dengan aspirin 80 mg dan Clopidogrel 75 mg (atas indikasi) Atorvastatin 1x40mg Captopril 3x25mg atau derivat Sartan: Valsartan 1x80mg, candesartan 1x8-16 mg, Bisoprolol 1x5mg, amlodipine 1-2 x 5-10 mg (atas indikasi) Citicholin 3 x 500 mg intravena Piracetam 12 gr dilanjutkan dengan 3 x 3 gr (atas
15
19. 20.
9. Edukasi
1. 2.
10. Prognosis 11. Tingkat Evidens 12. Tingkat Rekomendasi 13. Penelaah Kritis 14. Indikator Medis 15. Kepustakaan
indikasi) Multivitamin yang diperkaya dengan….(atas indikasi) Diet cair, bubur halus, bubur saring, nasi tim, nasi biasa dengan kalori 30 kkal/kgBB dan protein 1,2 gr (disesuaikan kondisi). Identifikasi faktor risiko Stroke Infark Trombotik dan mengendalikannya. Kontrol rutin klinik saraf
Ad vitam : dubia ad bonam Ad sanationam : dubia ad bonam Ad fumgsionam : dubia ad bonam IV C 1. Dr. Hari Purnomo Sp.S (K) 2. Dr Eko Arisetijono Sp.S 3. Dr Widodo Mardi santoso Sp.S 80% pasien bertahan hidup 80% pasien stroke mengalami penurunan skor NIHSS dalam waktu 2 minggu 1. Guideline stroke PERDOSSI 2011
16