TUGAS SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN
ANALISA LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENGUKUR LIKUIDITAS PADA PT X
Oleh : 1. Titin Sutinah 2. Vera Citra Dewi 3. Yahya Nuryanto 4. Yeshi Ardiyana Semester VIII (Audit)
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI (S1) UNIVERSITAS PAMULANG 2010 1
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas ini dapat diselesaikan. Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Seminar Akuntansi Keuangan dengan judul “Analisa Laporan Arus Kas untuk Mengukur Likuiditas Pada PT X” di Universitas Pamulang Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi S-1. Terima kasih kami sampaikan kepada Bapak M. Yusuf, SE, M.Si selaku dosen mata kuliah Seminar Akuntansi Keuangan yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya tugas ini. Kami menyadari walaupun kami telah mengerjakan semaksimal mungkin. Masih terdapat kekurangan-kekurangan, untuk itu kami meminta masukan yang berguna demi perbaikan dimasa yang akan datang. Demikianlah tugas ini disusun semoga bermanfaat.
Pamulang, 13 Juni 2010
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i DAFTAR ISI.................................................................................................... ii BAB I
PENDAHULUAN.............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 3 A. Pengertian Kas dan Setara Kas……………………………….. 3 B. Pengertian Laporan Arus Kas………………………………….4 C. Sumber dan Penggunaan Kas………………………………….5 D. Tujuan dan Manfaat Laporan Kas……………………………..6 E. Konsep Arus Dana……………………………………………..7 F. Pengelompokkan dalam Laporan Arus Kas…………………...7 G. Penyusunan Laporan Arus kas……………………………….10 H. Bentuk Laporan Arus Kas…………………………………….11 I.
Analisisa Laporan Arus Kas………………………………….16
BAB III KESIMPULAN.................................................................................. 25 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 28
ii
iii
BAB I PENDAHULUAN Sebuah perusahaan pada awalnya hanya memikirkan keuntungan yang besar dan cepat dengan melakukan apapun untuk mencapai target yang diinginkan oleh perusahaan tanpa memikirkan dampak dimasa yang akan datang. Tetapi lambat laun perusahaan juga menyadari bahwa setiap kegiatan yang dilakukan harus memperhitungkan resiko yang dihadapi. Untuk dapat mengetahui kinerja setiap perusahaan harus menyajikan suatu laporan keuangan pada satu periode. Laporan keuangan digunakan sebagai dasar untuk menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan, dimana hasil analisis tersebut digunakan oleh pihak – pihak yang berkepentingan untuk mengambil suatu keputusan. Selain itu laporan keuangan akan dapat menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban – kewajibannya, struktur modal usaha, keefektifan penggunaan aktiva, serta hal – hal lainnya yang berhubungan dengan keadaan finansial perusahaan. Untuk itu setiap perusahaan diwajibkan menyusun laporan arus kas dan menjadikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Laba bersih yang dihasilkan suatu perusahaan belum menjamin bahwa perusahaan tersebut memiliki uang kas yang cukup. Untuk menjalankan operasi, melakukan investasi, dan membayar hutang, perusahaan benar-benar harus memiliki kas bukan memiliki laba bersih. Karena itu, bagi investor sangat penting untuk menganalisis sampai sejauh mana efesiensi perusahaan dalam mengelola kasnya. Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama satu periode. Dengan dibuatnya laporan arus kas, setiap perusahaan dapat memprediksi kemajuan perusahaan di setiap tahun berjalan dan perusahaan tidak mengalami kerugian seta kebangkrutan. Dimana hal ini dapat dilihat dari penyajian laporan arus kas yang disusun oleh bagian keuangan untuk mengevaluasi seluruh kegiatan 1
yang telah dilakukan oleh perusahaan. Apabila perusahaan telah melakukan hal tersebut, diharapkan perusahaan akan tetap bertahan walaupun terkadang kondisi ekonomi tidak stabil keadaannya. Analisis laporan keuangan merupakan alat evaluasi untuk mendapatkan data dibutuhkan sebagai dasar pengambilan keputusan. Laporan keuangan merupakan sumber informasi mengenai perusahaan yang tersedia untuk umum. Agar mendapatkan informasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan maka pengguna laporan keuangan melakukan analisa atas laporan keuangan untuk mengubah angka-angka laporan keuangan tersebut ke dalam format yang dibutuhkan untuk mempermudah pengambilan keputusan. Analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan berbagai cara dan teknik tergantung dari tujuan analisis tersebut. Tujuan analisis sangat tergantung pada pengguna laporan keuangan, misalnya kreditor melakukan analisis untuk mengetahui kemampuan peminjam membayar bunga dan pokok pinjaman. Investor berusaha untuk memperkirakan arus pendapatan perusahaan di masa yang akan datang, untuk menetapkan harga beli atau harga jual sekuritas yang dimilikinya, manajmen perusahaan harus melakukan analisis untuk menjawab hal yang sama dengan apa yang diinginkan oleh investor dan kreditor karena jika tidak sama manajemen akan mengalami kesulitan memperoleh dana jika kedua pihak tidak puas dengan prestasi perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus memfokuskan untuk menganalisa prestasi, kelemahan dan kekuatan perusahaan serta perubahan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan prestasi dimasa yang akan datang. Untuk melakukan analisis ini selain dibutuhkan data laporan arus kas juga dibutuhkan data dari seluruh laporan keuangan serta data tambahan lainnya. Analisis laporan arus kas dilakukan dengan teknik analisis seperti yang telah diutarakan diatas. Agar lebih bermanfaat hasil dari ketiga teknik tersebut harus di interpretasikan dengan menggunakan data tambahan mengenai perusahaan, seperti kondisi ekonomi, kebijaksanaan, strategi perusahaan dan hal-hal lain yang dapat untuk mengukur kinerja perusahaan.
2
BAB II PEMBAHASAN A.
Pengertian Kas dan Setara Kas Kas merupakan salah satu pos aktiva lancar yang paling likuid ( cair ), yang memiliki sifat produktif potensial. Perusahaan membutuhkan kas untuk membeli barang dan jasa, membayar hutang dan membayar deviden kepada pemilik ( distribusi ). Menurut Zaki Baridwan (1992 : 85), menyatakan bahwa Kas merupakan suatu alat pertukaran dan juga digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan (SAK). Definisi lain tentang kas menurut Efraim Ferdinand Giri (1993 : 73), menyatakan bahwa Kas merupakan medium standar yang diakui umum sebagai alat pembayaran sebesar nominal, tersedia dan bebas digunakan kapan saja untuk membiayai kegiatan perusahaan. Menurut PSAK No.2, halaman 2.2 dan 2.3 (IAI : 2002), Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan dapat disajikan dalam kas dengan jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan . Ada 3 motif memegang kas dan setara kas yaitu : 1.
Motif Transaksi
Memungkinkan perusahaan menjalankan operasi sehari – hari. Motif memegang kas atau setara kas untuk mrencanakan pembayaran barang bahan baku. 2.
Motif Berjaga – Jaga
Untuk melindungi perusahaan dari ketidakmampuan memenuhi kebutuhan akan kas. Motif ini berhubungan dengan ramalan dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar. Kas dibutuhkan lebih banyak jika perusahaan tidak dapat mencari pinjaman dalam waktu singkat untuk memenuhi kebutuhan. 3
3.
Motif spekulasi
Untuk memanfaatkan dan yang tidak digunakan alat untuk mencari keuntungan secara cepat dengan memanfaatkan peluang yang tidak diduga. B.
Pengertian Laporan Arus Kas Definisi Menurut Drs. S. Munawir (1993 : 157), menyatakan bahwa Laporan Perubahan kas ( Cash Flow Statement ) Atau Laporan Sumber dan Penggunaan kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut serta dengan menunjukkan dari mana sumber – sumber kas dan penggunaan – penggunaannya. Menurut Henry Simamora (2000 : 488), menyatakan bahwa Laporan Arus Kas ( Cash Flow Statement ) adalah laporan keuangan yang memperlihatkan pengaruh dari aktivitas – aktivitas operasi, pendanaan, dan investasi perusahaan terhadap arus kas selama periode akuntansi tertentu dalam suatu cara yang merekonsioliasi saldo awal dan akhir kas. Laporan arus kas (Inggris: cash flow statement atau statement of cash flows) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan. Laporan ini memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar selama satu periode tertentu, sesuai dengan periode laporan keuangan lain. Laporan arus kas memberikan informasi mengenai bagaimana perusahaan mengelola kas masuk dan kas keluarnya. Secara singkat laporan ini menerangkan saldo kas awal perusahaan berubah dengan penambahan dan pengurangan uang. Dalam laporan arus kas terdapat arus kas dari aktivitas investasi, efek,saham, perantara perdagangan efek : (Henry R. Anderson, 1984 : 257) •
Investasi adalah harta yang pada umumnya bersifat jangka panjang
yang tidak dipergunakan dalam operasi normal suatu perusahaan dan 4
manajemen tidak bermaksud untuk merubahnya menjadi kas pada tahun yang akan dating •
Efek adalah surat pengakuan utang, surat berharga komersial,
saham obligasi tanda bukti utang. •
Saham adalah tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau
badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Laporan arus kas merupakan laporan keuangan pokok, Para pemakai laporan ingin mengetahui bagaimana perusahaan menghasilkan dan menggunakan kas dan setara kas. Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan lain, laporan arus kas dapat memberikan informasi tentang perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan, dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam menghadapi keadaan dan peluang. Di indonesia, perusahaan harus menyusun laporan arus kas sesuai dengan persyaratan dalam pernyataan Standar Akuntansi Indonesia ( PSAK ) dan menyajikannya sebagai bagian dari integral dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. C.
Sumber dan Penggunaan Kas Sumber – sumber kas meliputi arus kas masuk dari aktivitas operasi inti (utama) sebuah perusahaan, dari aktivitas sampingan, seperti investasi sekuritas (surat berharga), dari aktivitas yang tidak biasa atau luar biasa dan dari pembiayaan melalui hutang dan ekuitas. Penggunaan kas mencakup arus keluar guna mempertahankan aktivitas inti, untuk melakukan investasi, termasuk pabrik dan peralatan, dan untuk memenuhi kewajiban terhadap pembiayaan melalui hutang dan ekuitas, termasuk pelunasan hutang, pembayaran deviden, dan pembelian saham kembali.
5
D.
Tujuan dan Manfaat Laporan Kas Salah satu tujuan laporan kas adalah untuk membantu para pemakai laporan keuangan dalam membuat prediksi – prediksi tentang arus kas masuk dan arus kas keluar sebuah perusahaan pada masa yang akan datang. Menurut Henry Simamora (2000 : 488). Menyatakan bahwa tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi tentang penerimaan – penerimaan kas ( Cash receipts ) dan pembayaran – pembayaran kas ( cash payments ) dari suatu entitas selama periode tertentu. Tujuan berikutnya adalah untuk memaparkan informasi tentang kegiatan – kegiatan operasi , investasi , dan pendanaan dari suatu entitas selama periode tertentu. Tujuan laporan arus kas lain menurut Standar Akuntansi Keuangan ( 1994 : 2.2) menyatakan bahwa laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan ( termasuk likuiditas dan solvabilitas ) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. Manfaat informasi arus kas : •
Informasi arus kas berguna sebagai indikator jumlah arus kas di
masa yang akan datang, serta berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya. •
Laporan arus kas juga menjadi alat pertanggungjawaban arus kas
masuk dan arus kas keluar selama periode pelaporan. •
Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus
kas memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna laporan dalam mengevaluasi perubahan kekayaan bersih/ekuitas dana suatu entitas pelaporan dan struktur keuangan pemerintah (termasuk likuiditas dan solvabilitas). Laporan arus kas bermanfaat secara internal bagi manajemen dan secara eksternal bagi para pemodal dan kreditor. Secara internal, manajemen memakai laporan arus kas untuk menilai likuiditas, menentukan
6
kebijakan deviden, dan mengevaluasi imbas dari keputusan – keputusan kebijakan pokok yang menyangkut investasi dan pendanaan. (Wikipedia) Bagi pihak eksternal menurut Efraim Ferdinand Giri (1994 : 56), adalah : 1. Menentukan kemampuan perusahaan untuk menimbulkan aliran kas bersih positif dimasa yang akan datang . 2. Menentukan kemampuan perusahaan menyelesaikan kewajiban – kewajibannya, seperti melunasi utang kepada kreditor dan membayar deviden. 3. Menentukan alasan tentang terjadinya perbedaan antara laba bersih dan dihubungkan dengan pembayaran dan penerimaan kas. 4. Menentukan pengaruh transaksi kas dan transaksi pembelanjaan dan investasi bukan kas terhadap posisi keuangan perusahaan. E.
Konsep Arus Dana Secara historis, istilah “Dana” mempunyai banyak arti kaitannya dengan perubahan posisi keuangan. Dana telah didefinisikan sebagai arus kas. Kas ditambah investasi sementara, kas ditambah piutang atau modal kerja, dimana definisi dana yang terakhir menjadi paling populer. Laporan arus kas secara langsung atau tidak mencerminkan penerimaan kas ekuitas yang diklasifikasikan menurut penggunaan utama selama suatu periode. Laporan ini memberikan informasi yang berguna mengenai aktivitas entitas dalam menghasilkan kas melalui operasi untuk melunasi hutang, membagikan
deviden
atau
menginvestasikannya
kembali
guna
mempertahankan atau memperluas kapasitas operasi mengenai aktivitas keuangannya, baik hutang maupun ekuitas da mengenai investasi atau pengeluaran kasnya. F.
Pengelompokkan dalam Laporan Arus Kas Menurut Henry Simamora (2000 : 490), menyatakan bahwa Laporan arus kas mengklasifikasikan penerimaan kas ( cash receipts ) dan pengeluaran kas ( cash disbursements ) berdasarkan aktivitas-aktivitas operasi, investasi, 7
dan pendanaan. Klasifikasi menurut aktivitas ini akan memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas. Baik arus masuk ( inflows ) maupun arus keluar ( outflows ) kas di masukkan dalam setiap kategori aktivitas tersebut. Penerimaaan dan pengeluaran kas ( meliputi kas dan ekuivalen kas ) diklasifikasikan dalam tiga kelompok kegiatan pokok perusahaan, Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (1994 : 2.5) adalah : 1.
Aktivitas Operasi Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemempuan operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih.
2.
Aktivitas Investasi Aktifitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Kenaikan dalam pos aktiva tetap merupakan penggunaan dana, sedangkan penurunan dalam pos ini merupakan sumber dana. Aktivitas investasi meningkatkan dan menurunkan aktiva jangka panjang yang digunakan perusahaan untuk melakukan kegiatannya Banyak informasi mengenai aktivitas investasi dapat digali dengan sekedar melihat perubahan pada rekening-rekening asset terkait selama tahun berjalan. Untuk menentukan hasil kas dari transaksi-transaksi
8
penjualan, perusahaan perlu menyesuaikan jumlah entri-entri kredit dengan keuntungan ataupun kerugian yang diakui dari penjualan aktiva. 3.
Aktivitas Pendanaan Aktifitas pendanaan adalah aktifitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Aktivitas pendanaan memasok bagi sebuah perusahaan dengan dana dari para pemilik perusahaan maupun kreditor. Pengungkapan arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan, sebab bermanfaat untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Arus kas masuk dari aktivitas pendanaan lazimnya mucul dari penerbitan hutang atau surat berharga ekuitas. Arus kas dari aktivitas-aktivitas pendanaan dilaporkan pada laporan arus kas dengan mencantumkan arus masuk kas, setelah itu barulah disajikan arus keluar kas. Apabila arus masuk kas lebih besar daripada arus keluar kas, maka dilaporkan arus kas bersih yang disediakan oleh aktivitas-aktivitas pendanaan Sebaliknya, apabila arus masuk kas lebih kecil daripada arus keluar kas, maka dilaporkan arus kas bersih yang digunakan oleh aktivitas-aktivitas pendanaan.
Aktivitas – aktivitas Operasi : •
Arus Masuk Kas
•
Penerimaan kas dari penjualan barang – barang dan jasa .
•
Penerimaan kas dari hasil pemberian pinjaman ( bunga yang
diterima ) dan dari ekuitas surat berharga ( Deviden yang diterima ) . •
Arus kas keluar
•
Pembayaran kas kepada pemasok persediaan.
•
Pembayaran kas kepada para karyawan atas jasanya.
•
Pembayaran kas kepada pemerintah dalam bentuk pajak.
•
Pembayaran kas kepada pemberi pinjaman dalam bentuk bunga.
•
Pembayaran kas kepada pihak – pihak lainnya atas pengeluaran .
9
Aktivitas – aktivitas Investasi : •
Arus Masuk Kas
•
Penerimaan kas dari penjualan properti, aktiva tetap, dan
perlengkapan. •
Penerimaan kas dari penjualan surat utang atau ekuitas surat
berharga dari entitas lainnya. •
Penerimaan kas dari penagihan pokok pinjaman atas pinjaman
yang diberikan kepada entitas lainnya. •
Arus Kas Keluar
•
Pembayaran kas untuk pembelian aktiva tetap.
•
Pembayaran kas untuk surat berharga ekuitas dari entitas lainnya.
•
Pembayaran kas untuk pemberian pinjaman kepada entitas lainnya.
Aktivitas – aktivitas Pendanaan : •
Arus kas masuk
•
Penerimaan kas dari penjualan surat berharga ekuitas (saham
sendiri) •
Penerimaan kas dari penerbitan kewajiban ( Obligasi dan Promes ).
•
Arus kas keluar
•
Pembayaran kas kepada para pemegang saham dalam bentuk
deviden •
Pembayaran kas untuk penebusan utang jangka panjang atau
memperoleh kembali saham. G.
Penyusunan Laporan Arus kas Pada umumnya informasi yang digunakan untuk menyusun laporan aliran kas menurut Efraim Ferdinand Giri (1994 : 58) diperoleh dari : 1.
Neraca komparatif. Statement ini memberikan informasi
tentang jumlah perubahan dalam aktiva, kewajiban, dan modal dari awal sampai dengan akhir tahun. 10
2.
Laporan Laba Rugi periode kini. Statement ini memberikan
informasi tentang jumlah kas yang diperoleh dan digunakan dalam operasi selama periode tertentu. 3.
Data transaksi terseleksi. Data ini diperoleh dari buku
besar, data tersebut digunakan sebagai informasi tambahan untuk menentukan kas yang diperoleh atau digunakan selama periode tertentu. H.
Bentuk Laporan Arus Kas Arus kas dari aktivitas-aktivitas operasi memperlihatkan jumlah bersih dari kas yang diterima atau dikeluarkan selama periode waktu tertentu untuk pos- pos yang biasanya muncul dalam laporan laba rugi. Arus ini dapat dihitung dengan memakai metode langsung maupun metode tidak langsung. Kedua metode tersebut hanya berlainan dalam hal pelaporan aktivitasaktivitas operasi, dan penyajian aktivitas-aktivitas pendanaan dan investasi tidaklah berbeda diantara kedua metode tadi. Pengertian kedua metode menurut Henry Simamora (2000 : 495), adalah : 1. Metode Langsung (Direct Method)
Melaporkan sumber-sumber dari kas operasi dan pemakaian kas operasi. Sumber utama kas operasi adalah kas yang diterima dari pelanggan. Pemakaian pokok kas operasi meliputi kas yang dibayarkan kepada pemasok untuk barang dan jasa yang dibeli perusahaan dan kas yang dibayarkan kepada karyawan dalam bentuk gaji dan upah. Metode ini mengurangkan dari penjualan tunai hanya beban operasi yang mengkonsumsi atau memakai kas. Metode ini mengkonversikan setiap pos pada laporan laba rugi secara langsung kedasar tunai, dan melaporkan semua penerimaan dan pembayaran operasi. Kelebihan dari metode ini adalah mudah dimengerti dan memberikan banyak informasi untuk mengambil keputusan. Metode ini melaporkan sumber-sumber dan pemakaianpemakaian kas dalam laporan arus kas. Sedangkan kelemahannya
11
adalah data yang diperlukan mungkin tidak tersedia dengan cepat dan biaya pengumpulan data tersebut kemungkinan mahal.
Berikut contoh penyusunan laporan arus kas dengan metode langsung : Tabel 2.1 PT. XYZ LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TGL 31 DES 2006 1. Penerimaan arus kas dari kegiatan operasi : Penagihan dari pelanggan
xxx
Penerimaan bunga atas wesel tagih
xxx
Penerimaan deviden atas investasi saham
xxx
Total penerimaan kas
xxx
Pembayaran : Kepada pemasok
xxx
Kepada karyawan
xxx
Untuk bunga
xxx
PPh
xxx
Total pembayaran kas
(xxx) +
Arus masuk kas bersih dari kegiatan operasi
xxx
2. Arus kas dari kegiatan investasi : Perolehan aktiva tetap
(xxx)
Pemberian pinjaman kepada perusahaan lain (xxx) Hasil dari investasi
xxx
Hasil dari penjualan aktiva tetap
xxx
Arus keluar kas bersih dari kegiatan investasi
xxx
3. Arus kas dari kegiatan pendanaan : Pengeluaran jangka pendek
xxx
Pengeluaran saham biasa
xxx
Pembayaran hutang jangka panjang
(xxx)
Pengumuman dan pembayaran deviden
(xxx) 12
Arus keluar kas bersih dari aktivitas pendanaan
xxx +
Penurunan/kenaikan pada kas
xxx
Nilai sisa tahun sebelumnya
xxx +
Nilai sisa kas 2.
xxx
Metode Tidak Langsung (Indirect Method) Metode tidak langsung ( indirect method ) merekonsiliasikan laba yang dilaporkan dengan arus kas. Metode tidak langsung bertitik tolak dari laba bersih sebagai suatu arus kas. Setelah itu dilakukan penyesuaian terhadap pendapatan-pendapatan dan beban-beban yang tidak memberikan atau memakai kas. Metode tidak langsung juga biasa disebut dengan metode rekonsiliasi. Metode ini terfokus pada pos – pos dari laporan laba rugi yang harus disesuaikan untuk merekonsiliasi laba bersih dengan arus kas bersih dari aktivitas – aktivitas operasi. Pos – pos yang memerlukan penyesuaian adalah yang tidak mempengaruhi arus masuk kas bersih. Dalam metode ini net income disesuaikan dengan menghilangkan pengaruh transaksi yang masih belum direalisir dari arus kas masuk dan arus kas keluar dari transaksi yang lalu. Dan menghilangkan perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan pembayaran yang tidak mempengaruhi kas. Kelemahan metode ini adalah bahwa metode ini terfokus pada perbedaan antara laba bersih dan arus kas dari operasi. Karena datanya mudah dicari, metode ini biasanya lebih murah dari pada metode langsung. Berikut contoh penyusunan laporan arus kas dengan metode tidak langsung : Tabel 2.2
13
PT. XYZ LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TGL 31 DES 2006 1. Penerimaan arus kas dari kegiatan operasi : Laba bersih
xxx
Penyusutan
xxx
Keuntungan atas penjualan aktiva tetap
(xxx)
Peningkatan piutang
(xxx)
Peningkatan piutang bunga
(xxx)
Penurunan persediaan
xxx
Kenaikan dalam beban dibayat di muka
(xxx)
Peningkatan hutang
xxx
Peningkatan hutang gaji
(xxx)
Penurunan kewajiban
(xxx) +
Arus kas bersih dari kegiatan operasi
xxx
2. Arus kas dari kegiatan investasi : Perolehan aktiva tetap
(xxx)
Pemberian pinjaman kepada perusahaan lain (xxx) Hasil dari penjualan aktiva tetap
xxx +
Arus kas bersih dari kegiatan investasi
xxx
3. Arus kas dari kegiatan pendanaan : Pengeluaran saham biasa
xxx
Pengeluaran hutang jangka panjang
xxx
Pembayaran hutang jangka panjang
(xxx)
Pengumuman dan pembayaran deviden
(xxx) + 14
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan
xxx +
Penurunan/kenaikan pada kas
xxx
Nilai sisa tahun sebelumnya
xxx +
Nilai sisa kas
xxx
Berikut ini disajikan gambar perbedaan antara metode langsung dan metode tidak langsung menurut Henry Simamora (2000 : 494) Gambar 2.3 Perbedaan Metode Langsung dan Tidak Langsung untuk Pelaporan Arus Kas
Metode langsung Arus kas dari aktivitas operasi
Metode tidak langsung Arus kas dari aktivitas operasi
Kas yang diterima dari aktivitas- Laba bersih +/Penyesuaianaktivitas operasi - Kas yang penyesuaian terhadap laba bersih dikeluarkan dari aktivitas-aktivitas = Kas yang diterima dari aktivitasoperasi aktivitas operasi = Kas yang diterima dari aktivitasaktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi
Arus kas dari aktivitas investasi
Kas diterima dari aktivitas investasi - Kas diterima dari aktivitas investasi Kas yang dibayarkan untuk aktivitas- Kas yang dibayarkan untuk aktivitasaktivitas investasi aktivitas investasi = Kas bersih dari aktivitas-aktivitas = Kas bersih dari aktivitas-aktivitas Investasi investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Kas yang diterima dari aktivitas Kas yang diterima dari aktivitas pendanaan - Kas yang dibayarkan pendanaan - Kas yang dibayarkan untuk aktivitas-aktivitas pendanaan untuk aktivitas-aktivitas pendanaan = Kas bersih dari aktivitas-aktivitas = Kas bersih dari aktivitas-aktivitas pendanaan pendanaan
15
I.
Analisisa Laporan Arus Kas Dalam analisa laporan keuangan suatu perusahaan diperlukan adanya ukuran tertentu, ukuran yang yang sering digunakan dalam analisa laporan keuangan adalah rasio. Menurut Bambang Riyanto (2001 : 329), Rasio itu sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam arithmetical yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data finansiil. Sedangkan menurut Drs. S. Munawir (2004 : 64), Rasio menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa ratio ini akan dapat tentang baik dan buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka ratio pembanding yang digunakan sebagai standart. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Metode ini digunakan untuk menjelaskan secara aktual dan sistematis dari data – data yang digunakan oleh penulis dalam melakukan analisa laporan arus kas yakni : 1.
Rasio Likuiditas Menurut Bambang Riyanto (1991 : 25), Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk dapat menyelenggarakan proses produksi agar dapat memenuhi kewajiban finansialnya pada saat ditagih. Bermanfaat dalam mengevaluasi likuiditas jangka pendek sebuah entitas bisnis. Likuiditas mengacu kepada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Likuiditas berarti mempunyai cukup dana ditangan untuk membayar tagihan pada saat jatuh tempo dan berjaga-jaga terhadap kebutuhan kas yang tidak terduga. 16
a. Current Ratio Rasio yang paling umum digunakan untuk menganalisa posisi modal kerja suatu perusahaan adalah Current ratio yaitu rasio yang membandingkan antara aktiva lancar yang dimiliki perusahaan pada tanggal neraca dengan utang lancar. Current ratio akan menunjukkan kemampuan perusahaan jangka pendek. Current Ratio =
X 100 %
Current ratio menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utangnya yang harus segera dipenuhi. Aktiva lancar pada umumnya terdiri atas kas, surat berharga, piutang dagang. Current ratio kurang dari 2 : 1 dianggap kurang baik, sebab apabila aktiva lancar turun misalnya sampai lebih dari 50 %, maka jumlah aktiva lancar tidak akan cukup lagi untuk menutup utang lancarnya. b. Cash Ratio Aktiva perusahaan yang paling likuid adalah kas dan surat berharga, hal inilah yang menyebabkan analisa laporan keuangan perlu melihat Cash Ratio. Bertambah tingginya cash ratio, berarti jumlah uang tunai yang tersedia makin semakin besar, sehingga pelunasan hutang pada saatnya tidak akan mengalami kesulitan. Cash Ratio =
X 100 %
Cash ratio menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek dengan kas yang ada dan surat berharga yang dapat diuangkan. Tidak terdapat standar likuiditas untuk Cash Ratio
sehingga
penilaiannya
tergantung
pada
kebijakan
manajemen. c. Quick Ratio atau Acid test Ratio
17
Quick Ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid ( likuid Asset ). Quick Ratio yang kurang dari 100 % dianggap kurang baik likuiditas dari perusahaan yang bersangkutan. Mereka menghendaki perusahaan tersebut mampu menyediakan alat – alat likuid yang memadai untuk mengetahui kewajiban jangka pendeknya. Rumus untuk menghitung Quick ratio adalah sebagai berikut : Quick Ratio =
X 100 %
2. Rasio Solvabilitas Merupakan suatu analisis yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya apabila perusahaan tersebut dilikuiditas. Apakah kekayaan yang dimiliki perusahaan tersebut cukup untuk memenuhi semua hutang, baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang. Perusahaan dapat dikatakan solvable apabila perusahaan memiliki aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutangnya. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas dilihat dari sudut pandang kontinuitas dan komplementaris dari suatu perusahaan maka tingkat solvabilitas tidak didasarkan likuidasi melainkan nilai sebenarnya dari aktiva yang dimiliki perusahaan pada saat operasi. a. Total Debt To Total Asset Ratio Digunakan untuk mengetahui prosentase total hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang yang dapat dipenuhi oleh keseluruhan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan dengan stansar rasio 33 % dan dapat dirumuskan sebagai berikut : Total Debt To Total Asset Ratio =
X 100 % 18
Apabila perusahaan memiliki tingkat solvabilitas 100% dapat diartikan bahwa jumlah kekayaan adalah sama besar dengan jumlah hutang sehingga perusahaan tidak memiliki kelebihan jumlah aktiva atas hutangnya. Biasanya, para kreditur lebih menyukai rasio utang yang rendah, sebab semakin rendah rasio utang dari perusahaan yang diberi kredit akan semakin besar tingkat “keamanan” yang didapat kreditur pada waktu likuidasi. Para pemilik perusahaan lebih menyukai mempunyai rasio utang yang tinggi, karena akan memperbesar keuntungan yang akan diperoleh dan tanpa harus kehilangan kendali perusahaan. Akan tetapi, rasio utang yang tinggi berarti para pemilik terlalu berani melakukan spekulasi dan modal
pemilik
yang
digunakan
relative
terbatas
jumlahnya.
Sebenarnya, keadaan seperti itu akan sangat merugikan perusahaan dan pemilik. Apabila situasi ekonomi memburuk akan mengakibatkan perusahaan akan mengalami kerugian yang besar. b. Total Debt To Equity Ratio Pada rumusan ini elemen yang digunakan adalah hutang jangka panjang dan modal sendiri. Karena rumusan ini digunakan untuk mengetahui prosentase modal sendiri yang dapat digunakan sebagai jaminan untuk menutup hutang jangka panjang perusahaan. Rumusan yang dapat digunakan sebagai berikut : Total Debt To Equity Ratio =
X 100 %
Total Debt to equity ratio ini mengindikasikan sejauh mana perusahaan dapat menanggung kerugian tanpa harus membahayakan kepentingan kreditornya bilamana terjadi likuidasi, kreditor mempunyai prioritas klaim dibandingkan pemegang saham, kreditor memiliki hak pertama atas asset perusahaan. Rasio diatas 100 % sangat berbahaya. rasio yang tinggi dapat mengindikasikan bahwa klaim pihak lain relatif lebih besar ketimbang asset yang tersedia untuk menutupnya, meningkatkan risiko bahwa 19
klaim kreditor kemungkinan tidak akan tertutup secara penuh bilamana terjadi likuidasi. Untuk melindungi dirinya, maka kreditor biasanya mengenakan bunga tinggi pada pinjaman baru terhadap perusahaan yang mempunyai debt to equity ratio yang tinggi c. Equity to Fixed Asset Ratio Equity to fixed asset ratio atau rasio antara hak pemilik atau modal sendiri dengan aktiva tetap ini ditentukan atau dihitung dengan cara membagi total hak pemilik-pemilik perusahaan dengan nilai buku dari aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Kalau rasio ini lebih dari 100% berarti modal sendiri melebihi total aktiva tetap dan menunjukkan aktiva tetap seluruhnya dibiayai oleh pemilik perusahaan dan sebagian dari aktiva lancar ( modal kerja ) juga dibiayai oleh pemilik perusahaan. Sebaliknya kalau rasio dibawah 100% berarti sebagian aktiva tetapny dibiayai dengan modal pinjaman jangka pendek/panjang sedang aktiva lancar seluruhnya dibiayai dengan modal pinjaman dan dapat dirumuskan sebagai berikut : Equity to Fixed Asset Ratio =
X 100 %
3. Analisis Trend Laporan Arus Kas Analisis trend laporan arus kas dilakukan dengan cara menyajikan atau menyusun laporan arus kas dari periode ke periode untuk melihat perubahan yang terjadi pada masing-masing komponen laporan arus kas Index =
X 100
4. Analisis Arus Kas Operasi Arus kas operasi dalam laporan arus kas berbeda dengan laba bersih operasi, karena penentuan laba operasi dalam laporan laba-rugi banyak memasukkan unsur akrual dan deferral serta transaksi yang tidak memiliki efek kas seperti penyusutan, keuntungan atau kerugian penjualan aktiva 20
tetap dan sebagainya. Sedangkan arus kas operasi menunjukkan efek kas yang diterima dari transaksi dan peristiwa yang terlibat dalam penentuan laba operasi selama periode tersebut. Kenaikkan atau penurunan arus kas operasi dapat dianalisis lebih jauh dengan melihat perubahan dalam asset operasi lancar dan kewajiban operasi lancar sehingga mengetahui alasan kenaikkan atau penurunan arus kas operasi, kenaikkan dalam asset operasi berarti penggunaan kas dan ditunjukkan dengan nilai perubahan kas yang yang negatif dan sebaliknya. Sedangkan kenaikkan dalam kewajiban operasi lancar berarti arus kas masuk dan ditunjukkan dengan arus kas yang positif dan sebaliknya. Analisis arus kas operasi dapat pula dilakukan dengan menghitung free cash flow. Free cash flow adalah kas yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan perusahaan setelah dikurangi untuk pengeluaran pendanaan dan pengeluaran pemeliharaan modal. Pertumbuhan internal dan flexibilitas keuangan perusahaan sangat tergantung pada jumlah free cash flow yang dimiliki perusahaan (Darsono dan Ashari, 2005: 55). Perhitungan free cash flow adalah sebagai berikut: Free Cash Flow = Arus kas operasi – (Pengeluaran pemeliharaan modal + Deviden) 5. Earning Quality Salah satu ciri yang menentukan kualitas laba adalah hubungan antara laba akuntansi dengan arus kas. Makin tinggi korelasi antara laba akuntansi dengan arus kas maka makin tinggi kualitas laba. Hal ini disebabkan karena makin banyak transaksi pendapatan dan biaya yang merupakan transaksi kas dan bukan merupakan akrual atau deferral, maka makin obyektif pengakuan pendapatan dan biaya dalam laporan laba-rugi. Oleh karena itu kualitas laba yang tinggi dapat direalisasikan kedalam kas (Darsono dan Ashari, 2005: 73). Analisis rasio yang dapat digunakan untuk menilai kualitas laba antara lain: a) Quality of sales ratio 21
Quality of sales dihitung dengan membagi kas dari penjualan dengan nilai penjualan bersih pada periode yang bersangkutan, sebagai berikut: Quality of sales = Makin tinggi rasio kualitas penjualan maka makin baik kualitas laba hal ini dikarenakan pengakuan pendapatan penjualan mendekati realisasi kasnya. b) Quality of income Rasio ini dihitung dengan membagi arus kas operasi dengan laba bersih sebelum pajak dan bunga, sebagai berikut: Quality of income =
Analisis quality of income menunjukkan varians antara arus kas dengan laba bersih, maka makin tinggi rasio maka makin tinggi kualitas laba karena makin besar bagian laba operasi yang direalisasikan dalam bentuk kas. 6. Rasio Laporan Arus Kas Semakin banyaknya perusahaan yang mencantumkan laporan arus kas dalam laporan keuangan tahunan, membuat pengguna informasi laporan arus kas sebagai analisis kinerja perusahaan semakin meningkat. Salah satu analisis kinerja laporan keuangan dengan menggunakan laporan arus kas adalah analisis rasio laporan arus kas. Analisis laporan arus kas ini menggunakan komponen dalam laporan arus kas dan komponen neraca dan laporan laba-rugi sebagai alat analisis rasio. Rasio laporan arus kas terdiri dari (Pradhono, 2004: 140): 1) Cash Flow to Sales Rasio cash flow to sales mengukur pengembalian atas penjualan dalam bentuk kas, rasio ini diperoleh dengan membagi arus kas operasi dengan penjualan sebagai berikut: 22
Cash flow to sales = Makin tinggi rasio tersebut berarti makin besar pengembalian dari tiap rupiah penjualan yang diperoleh dalam bentuk kas serta makin efisien kegiatan operasi atau penjualan perusahaan. 2) Cash Flow Return on Asset Rasio ini mengukur tingkat pengembalian kas atas asset perusahaan, makin tinggi nilai rasio ini berarti penggunaan asset sangat efisien, sebab tingkat pengembalian atas asset perusahaan makin besar. Cash flow retun on asset dapat diperoleh dengan membagi arus kas operasi sebelum pajak dan pembayaran bunga dengan total asset perusahaan sebagai berikut: Cash flow return on asset = Arus kas operasi + Pajak + Bunga Total asset 3) Cash Flow Return on Debt and Equity Rasio ini menunjukkan tingkat pengembalian (dalam bentuk kas) dari hasil operasi perusahaan atas investasi permanent perusahaan yaitu hutang jangka panjang dan modal pemegang saham. Rasio ini diukur dengan membagi arus kas operasi sebelum pembayaran bunga dan deviden dengan total hutang dan modal pemilik sebagai beikut: Cash flow return on debt and equity =
Menilai prestasi manajemen dalam mengelola perusahaan. Makin tinggi tingkat pengembalian atas hutang dan modal, maka makin efisien perusahaan dalam memanfaatkan dana yang diperoleh dari hutang dan modal. 4) Cash Flow Return on Stock Holder Equity Cash flow return on stock holder equity menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan return (tingkat pengembalian) atas modal 23
yang ditanam pemegang saham. Makin tinggi rasio ini menunjukkan pihak manajemen makin efisien dalam mengelola modal pemilik. Rasio ini dapat diperoleh dengan membagi arus kas operasi sebelum pembayaran deviden dengan total modal pemilik, sebagai berikut: Cash flow return on stock holder equity =
Keseluruhan hasil analisa sebaiknya diinterpretasikan bersama ditambah dengan memperhatikan informasi tambahan mengenai kondisi non keuangan perusahaan serta kondisi perekonomian yang mempengaruhi perusahaan sehingga dapat ditarik kesimpulan mengenai kelemahan dan kekuatan perusahaan secara keseluruhan.
24
BAB III KESIMPULAN Menurut Zaki Baridwan (1992 : 85), menyatakan bahwa Kas merupakan suatu alat pertukaran dan juga digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan (SAK). Menurut PSAK No.2, halaman 2.2 dan 2.3 (IAI : 2002), Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan dapat disajikan dalam kas dengan jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan Ada 3 motif memegang kas dan setara kas yaitu : 1. Motif Transaksi
2. Motif Berjaga – Jaga 3. Motif spekulasi Laporan arus kas (Inggris: cash flow statement atau statement of cash flows) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan. Dalam laporan arus kas terdapat arus kas dari aktivitas investasi, efek,saham, perantara perdagangan efek : (Henry R. Anderson, 1984 : 257) Laporan arus kas merupakan laporan keuangan pokok, Para pemakai laporan ingin mengetahui bagaimana perusahaan menghasilkan dan menggunakan kas dan setara kas. 25
Sumber – sumber kas meliputi arus kas masuk dari aktivitas operasi inti (utama) sebuah perusahaan, dari aktivitas sampingan, dari aktivitas yang tidak biasa atau luar biasa dan dari pembiayaan melalui hutang dan ekuitas. Tujuan laporan arus kas menurut Standar Akuntansi Keuangan ( 1994 :2.2) menyatakan bahwa laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan ( termasuk likuiditas dan solvabilitas ) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. Manfaat informasi arus kas : •
Informasi arus kas berguna sebagai indikator jumlah arus kas di masa yang
akan datang, serta berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya. •
Laporan arus kas juga menjadi alat pertanggungjawaban arus kas masuk
dan arus kas keluar selama periode pelaporan. •
Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas
memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna laporan dalam mengevaluasi perubahan kekayaan bersih/ekuitas dana suatu entitas pelaporan dan struktur keuangan pemerintah (termasuk likuiditas dan solvabilitas). Secara historis, istilah “Dana” mempunyai banyak arti kaitannya dengan perubahan posisi keuangan. Dana telah didefinisikan sebagai arus kas. Menurut Henry Simamora (2000 : 490), menyatakan bahwa Laporan arus kas mengklasifikasikan penerimaan kas ( cash receipts ) dan pengeluaran kas ( cash disbursements ) berdasarkan aktivitas-aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Menurut IAI penerimaan dan pengeluaran kas dibagi 3 yakni : a. Aktivitas operasi b. Aktivitas Investasi 26
c. Aktivitas Pendanaan
Pada umumnya informasi yang digunakan untuk menyusun laporan aliran kas menurut Efraim Ferdinand Giri (1994 : 58) diperoleh dari : a. Neraca komparatif b. Laporan Laba Rugi periode kini c. Data transaksi terseleksi. Arus kas dari aktivitas-aktivitas operasi memperlihatkan jumlah bersih dari kas yang diterima atau dikeluarkan selama periode waktu tertentu untuk pos- pos yang biasanya muncul dalam laporan laba rugi. Arus ini dapat dihitung dengan memakai metode langsung maupun metode tidak langsung. Analisisa Laporan Arus Kas 1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio b. Cash Ratio c. Quick Ratio atau Acid test Ratio 2. Rasio Solvabilitas a. Total Debt To Total Asset Ratio b. Total Debt To Equity Ratio c. Equity to Fixed Asset Ratio 3. Analisis Trend Laporan Arus Kas 4. Analisis Arus Kas Operasi 5. Earning Quality a. Quality of sales ratio b. Quality of income 6. Rasio Laporan Arus Kas a. Cash Flow to Sales b. Cash Flow Return on Asset 27
c. Cash Flow Return on Debt and Equity d. Cash Flow Return on Stock Holder Equity DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_arus_kas http://dahlanforum.wordpress.com/2008/04/21/pengertian-laporan-keuangan/ http://helda1988.wordpress.com/2009/12/28/analisis-laporan-arus-kas-padapt-hero-supermarket-tbk/ http://nhbloggers.blogspot.com/2010/04/analisis-laporan-arus-kas.html http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/kursus_financial_analysi s/RASIO%20KEUANGAN.pdf
28
PERTANYAAN 1. Jelaskan definisi laporan arus kas menurut Drs. S. Munawir (1993 : 157)!
Jawab : Laporan Perubahan kas ( Cash Flow Statement ) Atau Laporan Sumber dan Penggunaan kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut serta dengan menunjukkan dari mana sumber – sumber kas dan penggunaan – penggunaannya 2. Jelaskan 3 motif memegang kas dan setara kas!
Jawab : a. Motif Transaksi
Memungkinkan perusahaan menjalankan operasi sehari – hari. Motif memegang kas atau setara kas untuk mrencanakan pembayaran barang bahan baku. b. Motif Berjaga – Jaga Untuk melindungi perusahaan dari ketidakmampuan memenuhi kebutuhan akan kas. Motif ini berhubungan dengan ramalan dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar. Kas dibutuhkan lebih banyak jika perusahaan tidak dapat mencari pinjaman dalam waktu singkat untuk memenuhi kebutuhan. c. Motif spekulasi Untuk memanfaatkan dan yang tidak digunakan alat untuk mencari keuntungan secara cepat dengan memanfaatkan peluang yang tidak diduga. 3. Dalam laporan arus kas terdapat arus kas dari aktivitas investasi,
efek,saham, perantara perdagangan efek : (Henry R. Anderson, 1984 : 257). Jelaskan pengertian Investasi, efek dan saham! Jawab : 29
•
Investasi adalah harta yang pada umumnya bersifat jangka panjang
yang tidak dipergunakan dalam operasi normal suatu perusahaan dan manajemen
tidak bermaksud untuk merubahnya menjadi kas pada
tahun yang akan dating •
Efek adalah surat pengakuan utang, surat berharga komersial,
saham obligasi tanda bukti utang. •
Saham adalah tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau
badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. 4. Jelaskan laporan arus kas bermanfaat secara internal bagi manajemen dan
secara eksternal bagi para pemodal dan kreditor! Jawab : Secara internal, manajemen
memakai laporan arus kas untuk menilai
likuiditas, menentukan kebijakan deviden, dan mengevaluasi imbas dari keputusan – keputusan kebijakan pokok yang menyangkut investasi dan pendanaan. (Wikipedia) Bagi pihak eksternal menurut Efraim Ferdinand Giri (1994 : 56), adalah : • Menentukan kemampuan perusahaan untuk menimbulkan aliran kas bersih positif dimasa yang akan datang . • Menentukan kemampuan perusahaan menyelesaikan kewajiban – kewajibannya, seperti melunasi utang kepada kreditor dan membayar deviden. • Menentukan alasan tentang terjadinya perbedaan antara laba bersih dan dihubungkan dengan pembayaran dan penerimaan kas. • Menentukan pengaruh transaksi kas dan transaksi pembelanjaan dan investasi bukan kas terhadap posisi keuangan perusahaan. 5. Sebutkan dan jelaskan pengelompokan penerimaaan dan pengeluaran kas
menurut Ikatan Akuntan Indonesia (1994 : 2.5)! Jawab : a. Aktivitas Operasi Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas 30
tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. b. Aktivitas Investasi Aktifitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Kenaikan dalam pos aktiva tetap merupakan penggunaan dana, sedangkan penurunan dalam pos ini merupakan sumber dana. Aktivitas investasi meningkatkan dan menurunkan aktiva jangka panjang yang digunakan perusahaan untuk melakukan kegiatannya c. Aktivitas Pendanaan Aktifitas pendanaan adalah aktifitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Aktivitas pendanaan memasok bagi sebuah perusahaan dengan dana dari para pemilik perusahaan maupun kreditor. 6. Sebutkan dan jelaskan informasi yang digunakan untuk menyusun laporan
aliran kas menurut Efraim Ferdinand Giri (1994 : 58) diperoleh! Jawab : a. Neraca komparatif. Statement ini memberikan informasi tentang jumlah perubahan dalam aktiva, kewajiban, dan modal dari awal sampai dengan akhir tahun. b. Laporan Laba Rugi periode kini. Statement ini memberikan informasi tentang jumlah kas yang diperoleh dan digunakan dalam operasi selama periode tertentu. c. Data transaksi terseleksi. Data ini diperoleh dari buku besar, data tersebut digunakan sebagai informasi tambahan untuk menentukan kas yang diperoleh atau digunakan selama periode tertentu. 7. Jelaskan Pengertian metode langsung maupun tidak langsung menurut
Henry Simamora (2000 : 495)! Jawab : a. Metode Langsung (Direct Method)
31
Metode ini mengurangkan dari penjualan tunai hanya beban operasi yang mengkonsumsi atau memakai kas. Metode ini mengkonversikan setiap pos pada laporan laba rugi secara langsung kedasar tunai, dan melaporkan semua penerimaan dan pembayaran operasi. Kelebihan dari metode ini adalah mudah dimengerti dan memberikan banyak informasi untuk mengambil keputusan. b. Metode Tidak Langsung (Indirect Method)
Metode tidak langsung ( indirect method ) merekonsiliasikan laba yang dilaporkan dengan arus kas. Metode tidak langsung bertitik tolak dari laba bersih sebagai suatu arus kas. Setelah itu dilakukan penyesuaian terhadap pendapatan-pendapatan dan beban-beban yang tidak memberikan atau memakai kas. 8. Jelaskan perbedaan Metode langsung dan tidak langsung! Jawab : Metode langsung
Metode tidak langsung
Arus kas dari aktivitas operasi
Arus kas dari aktivitas operasi
Kas yang diterima dari aktivitas- Laba bersih +/Penyesuaianaktivitas operasi - Kas yang penyesuaian terhadap laba bersih dikeluarkan dari aktivitas-aktivitas = Kas yang diterima dari aktivitasoperasi aktivitas operasi = Kas yang diterima dari aktivitasaktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi
Arus kas dari aktivitas investasi
Kas diterima dari aktivitas investasi - Kas diterima dari aktivitas investasi Kas yang dibayarkan untuk aktivitas- Kas yang dibayarkan untuk aktivitasaktivitas investasi aktivitas investasi = Kas bersih dari aktivitas-aktivitas = Kas bersih dari aktivitas-aktivitas Investasi investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan Kas
yang
diterima
dari
Arus kas dari aktivitas pendanaan
aktivitas Kas yang diterima dari aktivitas 32
pendanaan - Kas yang dibayarkan pendanaan - Kas yang dibayarkan untuk aktivitas-aktivitas pendanaan untuk aktivitas-aktivitas pendanaan = Kas bersih dari aktivitas-aktivitas = Kas bersih dari aktivitas-aktivitas pendanaan pendanaan
9. Sebutkan rumus-rumus Rasio likuiditas yang berhubungan dengan arus
kas! Jawab : Current Ratio = Cash Ratio =
X 100 % X 100 %
Quick Ratio =
X 100 %
10. Jelaskan Analisis Trend Laporan Arus Kas!
Jawab : Analisis trend laporan arus kas dilakukan dengan cara menyajikan atau menyusun laporan arus kas dari periode ke periode untuk melihat perubahan yang terjadi pada masing-masing komponen laporan arus kas
Index =
X 100
33
PERTANYAAN 1. Jelaskan definisi laporan arus kas menurut Drs. S. Munawir (1993 : 157)!
2. Jelaskan 3 motif memegang kas dan setara kas! 3. Dalam laporan arus kas terdapat arus kas dari aktivitas investasi, efek,saham, perantara perdagangan efek : (Henry R. Anderson, 1984 : 257). Jelaskan pengertian Investasi, efek dan saham! 4. Jelaskan laporan arus kas bermanfaat secara internal bagi manajemen dan secara eksternal bagi para pemodal dan kreditor! 5. Sebutkan dan jelaskan pengelompokan penerimaaan dan pengeluaran kas
menurut Ikatan Akuntan Indonesia (1994 : 2.5)! 6. Sebutkan dan jelaskan informasi yang digunakan untuk menyusun laporan
aliran kas diperoleh, menurut Efraim Ferdinand Giri (1994 : 58)! 7. Jelaskan Pengertian metode langsung maupun tidak langsung menurut
Henry Simamora (2000 : 495)! 8. Jelaskan perbedaan Metode langsung dan tidak langsung! 9. Sebutkan rumus-rumus Rasio likuiditas yang berhubungan dengan arus kas! 10.
Jelaskan Analisis Trend Laporan Arus Kas!
34