TARI COKEK TUGAS PLBJ
MICHELLE 5A/4
Gambar Tari Cokek dan keterangannya 1.
Begitu indah dan familiarnya jenis tarian ini. Para penari wanita yang berdandan dan bersolek menor, wajahnya diolesi bedak dan bibir bergincu, ditambah aroma wewangin minyak cap ikan duyung. Pada tarian pembukaan para penari berjoget dalam posisi berjajar ke samping, mirip posisi jejer panggung kesenian Ketoprak Jawa. Mereka merentangkan tangan setinggi bahu, sambil melangkahkan gerak kaki maju-mundur diiringi lagu-lagu khas Gambang Kromong. Kemudian mereka mengajak menari kepada para tamu yang hadir dengan mengalungkan selendang.
2.
Budayawan Rachmat Ruchiat mengatakan ada pergeseran makna Tari Cokek Betawi yang saat ini dikenal masyarakat dan Tari Cokek asli yang mulanya dipentaskan di pesta pernikahan dan "sejit" (ulang tahun) peranakan Tionghoa Betawi.
"Tari Cokek yang kita kenal sekarang sebenarnya berakar dari Tari Sipatmo. Tari Cokek banyak dikenal orang sebagai plesiran, lengkap dengan gerakan erotis di mana para cokek bisa 'melayani' tamu baik dengan goyangan maupun yang lainnya. Tari Cokek identik dengan alkohol dan menari berpasangan atau 'ngibing'," kata Rachmat.
Menurut Rachmat, sebenarnya Tari Cokek berakar dari Tari Sipatmo yang pada zaman dahulu hanya dibuat untuk merayakan perkawinan dan ulang tahun baba-baba besar atau orang berpangkat di Tangerang.
3.
Berdasarkan beberapa keterangan, tari Cokek dahulu dikembangkan oleh para tuan tanah Cina dan sampai menjelang PD II kelompok tari ini masih dimiliki oleh orang-orang Cina peranakan. Ada pula yang mengartikan 'cokek' sebagai "penyanyi yang merangkap penari" dan biasanya cokek dipanggil untuk memeriahkan suatu hajatan, saat kenduri, atau perayaan. Para cokek disamping menyemarakkan suasana pesta dengan nyanyian dan tarian, mereka juga membantu para tamu dalam perjamuan, misalnya menuangkan minuman, menambah nasi atau lauk-pauk dengan sikap luwes. Sebelum dimulai, lebih dahulu disajikan wawayangan, di mana para penari cokek berjejer memanjang sambil melangkah maju mundur mengikuti irama gambang kramong. Tangannya merentang setinggi bahu mengikuti gerakan kaki.
4.
Tari Cokek awalnya di mainkan oleh tiga penari wanita, namun sekarang tarian ini biasa di mainkan oleh 5 – 7 orang wanita. Dalam pertunjukannya, di awali dengan menari berjejer memanjang dengan dengan rentangan tangan setinggi bahu di iringi gerakan melangkah maju mundur mengikuti irama Gambang kromong. Dalam tarian ini penari biasanya juga mengajak para tamu untuk ikut menari. Ajakan tersebut dalam masyarakat Betawi di kenal dengan istilah Ngibing, yaitu saat dimana para penari mengalungkan selendang yang mereka kenakan ke leher para tamu yang datang dan menari bersama. Tidak semua para tamu di ajak untuk menari, biasanya para tamu yang di anggap paling terhormatlah yang di ajak menari bersama terlebih dahulu.
5.
Tari Sirih Kuning adalah tarian yang berasal dari betawi tempo dulu dan tarian ini dibawakan secara berpasangan dengan diiringi musik khas Betawi yaitu Gambang Kromong. Tarian ini biasanya di lakukan untuk menyambut atau memeriahkan sebuah acara. Tarian jenis ini merupakan pengembangan dari tarian Cokek yang merupakan tarian pergaulan di tanah Betawi tempo dulu dan banyak berkembang khususnya di daerah Betawi pinggir ( Tangerang dan sekitarnya).Arti kata Cokek sendiri yaitu berasal dari nama seorang Tuan Tanah di kawasan itu yang bernama lengkap Tan Sio Kek dengan mempersembahkan para penari wanita untuk menghibur para tamu dalam setiap perayaan atau pesta rakyat. Dalam perkembangannya, orkes Gambang kromong dipergunakan untuk mengiringi tarian jenis ini sambil menari berpasangan antara laki-laki dan perempuan lengkap dengan kebaya khas penari cokek berupa
kebaya kurung dan celana panjang berbahan sutera khas cina peranakan dengan warna-warni cerah ceria.
SEJARAH TARI COKEK Tari cokek adalah kesenian klasik yang berasal dari Betawi. Jenis tarian yang ditampilkan secara berkelompok ini memiliki gerakan khas dengan ciri utama bergerak maju mundur seiring alunan musik gambang kromong yang terdengar. Dalam berbagai kesempatan pertunjukan tari khas dari Betawi ini juga terlihat sebagai pengiring pertunjukan kesenian tari yang bernuansa modern. Bagaimana sejarah tari cokek betawi dapat kita simak di bawah ini. Sejarah Jika kita pernah menonton drama sinema produksi tahun 90-an dalam film-film tersebut kerap terlihat pertunjukan tari cokek yang digunakan sebagai salah satu hiburan baik di warung maupun di lapangan. Jenis tarian ini diduga kuat merupakan kebudayaan yang berasal dari Tiongkok dan telah dikenal oleh masyarakat pesisir pada kisaran abad XIX. Adalah Tan Sio Kek seorang pedagang dari daratan China yang pertama kali mengenalkan tarian ini pada masa lalu. Masyarakat pesisir khususnya di daerah Teluk Naga yang secara langsung berinteraksi dengan para pedagang dari negara lain lambat laun mengenal baik tarian yang awalnya dibawakan oleh para wanita ini. Perlahan tarian yang identik dengan gerakan melenggok ini menyebar di berbagai wilayah hingga ke Banten dan Betawi. Namun demikian masyarakat setempat tidak serta merta mengikuti gerakan tari yang dikenalkan oleh Tan Sio Kek melainkan telah menambahkan kebudayaan setempat yakni Banten dan Betawi dalam gerakan dan properti yang digunakan para penarinya.Menurut beberapa sumber sejarah tari cokek betawi mulanya dipertunjukan oleh 3 wanita selaku penarinya. Dari awal kelahirannya tarian ini memang sudah terlihat
sebagai tarian kelompok yang dimainkan oleh lebih dari satu penari. Namun demikian pertunjukan tari cokek modern kerap disajikan oleh lebih dari 3 penari.Pada masa lalu selain dipertunjukkan dalam acara pernikahan dan acara adat lainnya tarian ini juga kerap dijadikan sebagai bentuk sambutan terhadap tamu undangan.
Keunikan Banyak keunikan yang terdapat dalam tari cokek dan tidak bisa kita temukan pada tarian lain. Salah satu keunikannya ialah ajakan penari pada penonton baik itu benar-benar penonton maupun tamu agung untuk ikut menari bersamanya.Pada sesi ini penari akan mengalungkan sebuah selendang pada seseorang yang ia anggap pantas bersanding menari dengannya. Jika dalam acara tersebut terdapa tamu agung maka bisa dipastikan bahwa beliau lah yang nantinya akan dipilih penari untuk ikut menari bersamanya di atas panggung.Menurut informasi yang kami himpun rupanya ada tradisi unik pula di dalam pertunjukan cokek yakni seseorang yang telah menerima selendang atau dengan kata lain dipilih oleh salah satu penari untuk menari bersamanya maka ia tidak boleh menolak. Hal ini tentu akan memberikan rasa penasaran dan jantung berdebar bagi tiap orang yang menyaksikan pertunjukan tersebut.Di sisi lain terdapat alam musik pengiring yang tergolong merupakan alat musik tradisional seperti seruling, gendang, kempul, gong serta rebab. Kolaborasi dari berbagai alat musik ini kemudian lebih akrab disebut dengan gambang kromong oleh masyarakat setempat.
Kostum dan Gerakan Dalam kesenian tari cokek para penari terlihat mengenakan pakaian dengan wanra mencolok dalam bentuk baju kurung serta ditembahkan dengan celana. Properti utama sebagai pelengkap busana tak lalin adalah selendang yang disebut cokek.Selendang ini nanti berfungsi sebagai peroperti utama yang mendukung gerakan para penari sekaligus digunakan untuk mengajak penonton yang dipilih dengan cara mengalungkannya pada leher penonton.Gerakan yang terlihat menjadi ciri utama tarian cokek tak lain ialah gerakan maju mundur, memutar, berjinjit, menggelengkan kepala, serta memainkan kelentikan kedua tangan.
Kesimpulan
Dari artikel di atas dapat kita ketahui bahwa tari cokek merupakan tari tradisional yang dikenal oleh masyarakat Betawi, Banten, dan juga Tangerang. Tarian ini dipertunjukan secara berkelompok maupun secara berpasangan tergantung dari koreografi dan tujuan pertunjukan. Sejarah tari cokek bermula pada abad ke-19 dan dibawakan oleh seorang pedagang dari Tiongkok serta mendapat alkulturasi budaya setempat. Kostum yang dikenakan oleh para penari merupakan baju kurung dilengkapi dengan celana polos berwarna mencolok. Sementara properti utama yang digunakan dalam tarian ini yakni selendang yang dikalungkan pada leher sang penari dan disebut dengan nama cokek.
Gerak yang terdapat dalam pertunjukan cokek sangat beragam mulai dari maju mundur, berjinjit, menggelengkan kepala hingga berputarputar seirama dengan alunan musik gambang kromong. Demikian artikel singkat tentang sejarah tari cokek betawi yang manjadi kebudayaan masyarakat Betawi, Banten, dan Tangerang.
NILAI-NILAI LUHUR YANG TERKANDUNG
1.
Contoh gambar memperluas pergaulan
2.
Contoh gambar bersikap ramah terhadap orang lain 3.
Contoh gambar menghibur orang lain
4.
Contoh gambar bekerja untuk mencari nafkah