PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO
KECAMATAN TAWANGSARI DESA TANGKISAN
Dk. Tegalmulyo No . Telp ( 0272 ) TANGKISAN ,TAWANGSARI
KEPUTUSAN KEPALA DESA DALANGAN NOMOR : 360 /01
/IV
/ 2009
TENTANG TIM GERAK CEPAT TANGGAP DARURAT PENANGGULANGAN BENCANA DESA DALANGAN KECAMATAN TAWANGSARI KEPALA DESA DALANGAN Menimbang a.
: Bahwa dalam rangka mewujudkan suatu kondisi masyarakat di tingkat desa yang memiliki sumber daya dan kemampuan mengatasi masalah – masalah kesehatan terutama bencana secara mandiri, maka memerlukan suatu wadah yang terdiri dari berbagai unsur masyarakat yang peduli terhadap penanggulangan bencana.
b. Bahwa untuk maksud tersebut diatas maka perlu membentuk Tim gerak cepat tanggap darurat bencana desa Tangkisan yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa Dalangan. Mengingat 1.
: Pasal 5 ayat ( 2 ) Amandemen Undang – undang Daasar negaran Republik Indonesia tahun 1945.
2.
Undang – undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
3.
Undang – undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Peraturan Pemerintah Daerah.
4.
Undang – undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Otonom.
5.
Undang – undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah Kabupaten di Propinsi sebagai daerah otonom.
6.
Undang – undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pembinaan dan penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
8.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor : 21 tahun 2008 tentang penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.
9.
Keputusan Menteri Kesehatan No : 564 / Menkes/ SK VIII/ 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga.
Memperhatikan : Hasil Lokakarya Nasional Sukoharjo Sehat 2010. MEMUTUSKAN Menetapkan
:
PERTAMA
: Membentuk TIM gerak cepat penanggulangan bencana Desa Dalangan masa bakti 2009 – 2014.
KEDUA : Mengangkat yang namanya tersebut dalam lampiran keputusan ini sebagai Tim gerak cepat penanggulangan Bencana. Desa Dalangan masa bakti 2009 – 2014. KETIGA
: Surat Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan ,maka penetapan ini akan di perbaikai sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Dalangan Pada Tgl :
Oktober 2009
Kepala Desa Tangkisan NYONO WALUYO TEMBUSAN Keputusan ini dikirim kepada Yth 1.
Camat Tawangsari
2.
Kepala Puskesmas Tawangsari
3.
Komite Masyarakat Pemerhati Kesehatan Kec. Sehat ( KMPKKS )
4.
Yang bersangkutan
5.
Arsip.
STRUKTUR ORGANISASI TIM GERAK CEPAT TANGGAP DARURAT PENANGGULANAN BENCANA DESA DALANGAN KOORDINATOR SUWITO
SEKRETARIS SLAMET WIDODO
KELOMPOK PERSIAPAN BENCANA 1. Regu Peringatan Dini a. Tarto Wiyono b. Rujito c. Purwadi 2. Regu Pemetaan a. Eka Wandana b. Sihno Prihatin c. Wardiman 3. Regu Pelatihn Keseiapsiagaan a. Bagyo Slameto b. Marimin c. Suradi Prono
KELOMPOK TANGGAP DARURAT 1. Regu Pertolongan Pertama. a. Eni Sawitri b. Srigati 2. Regu SAR a. Sarjiman b. Warjuki 3. Regu Penilaian Cepat a. Wiyono b. Bisri SPd 4. Regu Pengungsian a. Saleman b.Suwarni 5. Regu Dapur Umum a. Rujiyem b. Suwarni 6. Regu Logistik a. Haryanto b. Sukarman
BENDAHARA GONO WASITO
KELOMPOK ISTRASI &KOMUNIKASI 1. Regu istrasi a. Sumiyem b. Sri Rahayu c. Wiji Satoto 2. Regu Hubungan luar. a. Purwadi b. Sutardi c. Agung Wantoro
KELOMPOK PEMULIHAN 1. Regu Pendataan Pemulihan. a. Edi Saputra b Aris c. Joko 2. Regu Fasilitator Musyawarah. a. Purwanto b. Latif c. Wahyu
Kelompok Masyarakat Siaga Bencana Kelompok masyarakat siaga bencana terdiri dari semua unsur masyarakat, baik perempuan maupun laki-laki dan dipilih dalam musyawarah. Kelompok masyarakat siaga bencana dapat dibentuk sebagai bagian dari BKM. Tugas utama kelompok adalah menyusun perencanaan untuk melakukan usaha-usaha pengurangan resiko bencana, perencanaan tanggap darurat dan rehabilitasi. Struktur kelompok ini paling tidak terdapat : a. Koordinator untuk mengkoordinasi dan mendukung kerja-kerja kelompok, menjadi juru bicara kelompok dan penghubung dengan instansi vertikal atau organisasi lain. b. Kelompok Persiapan Bencana, terdiri dari : 1) Regu peringatan dini; bertugas mengkompilasi data kebencanaan (sejarah bencana, data dari BMG, Pusat Studi Bencana, Kesbanglinmas dll), bekerjasama dengan instansi deteksi dini dan menginformasikan kepada masyarakat tanda bahaya atau tanda peringatan dini dari instansi lain, dan mengembangkan peringatan dini berdasarkan pengetahuan lokal 2) Regu Pemetaan; bertugas mengumpulkan data ancaman, demografi untuk digunakan dalam penyusunan peta ancaman bencana, alur evakuasi dan rencana pengungsian. 3) Regu Pelatihan Kesiapsiagaan, bertugas melakukan identifikasi pelatihan kesiapsiagaan yang dibutuhkan masyarakat, sesuai dengan data ancaman bencana setempat. c. Kelompok Tanggap Darurat (1) Regu Pertolongan Pertama bertugas melakukan pertolongan pertama saat bencana terjadi. Dapat merupakan gabungan anggota masyarakat & Palang Merah Indonesia (2) Regu SAR bertugas melakukan pencarian korban, menolong korban dan pemilahan korban berdasarkan kondisinya (triase) (3) Regu Penilaian Cepat bertugas mengkaji secara cepat seperti menilai kerugian, mendata jumlah korban (jiwa, luka), akses pasar, air bersih dan ketersediaan pangan (4) Regu Pengungsian bertugas mendirikan Posko untuk menampung bantuan kemanusiaan, mempersiapkan fasilitas pengungsian serta perkiraan kebutuhan pengungsian berkaitan dengan jumlah pengungsi dan kerentanan pengungsi (5) Regu Dapur Umum bertugas mempersiapkan kebutuhan makan dan minum bagi pengungsi, ketersediaan peralatan dapur dan bahan pangan, memberikan masukan kepada posko tentang kebutuhan makan dan minum pengungsi. (6) Regu Logistik bertugas menyimpan, mencatat dan mengeluarkan persediaan logistik pengungsian. d. Kelompok istrasi dan Komunikasi (1) Regu istrasi bertugas melaksanakan pencatatan, penyimpanan dokumen, memperbanyak dan menyampaikan informasi kepada masyarakat (2) Regu Hubungan Luar bertugas melakukan pembaruan data dan diisi di media yang mudah dilihat masyarakat, mengelola komunikasi dengan pihak lain baik pemerintah, LSM, Ormas, Relawan dan donatur e. Kelompok Pemulihan Bertugas : (1) Mendata kebutuhan pemulihan dan sumber daya yang ada (2) Memfasilitasi musyawarah untuk menentukan prioritas pemulihan berdasarkan sumberdaya yang ada