SEJARAH SINGKAT KOTA SIBOLGA
Kota Sibolga dahulunya merupakan Bandar kecil di Teluk Tapian Nauli dan terletak di Poncan Ketek. Pulau kecil ini letaknya tidak jauh dari kota Sibolga yang sekarang ini. Diperkirakan Bandar tersebut berdiri sekitar abad delapan belas dan sebagai penguasa adalah “Datuk Bandar”. Kemudian pada zaman pemerintahan kolonial Belanda, pada abad sembilan belas didirikan Bandar Baru yaitu Kota Sibolga yang sekarang, karena Bandar di Pulau Poncan Ketek dianggap tidak akan dapat berkembang. Disamping pulaunya terlalu kecil juga tidak memungkinkan menjadi Kota Pelabuhan yang fungsinya bukan saja sebagai tempat bongkar muat barang tetapi juga akan berkembang sebagai Kota Perdagangan. Akhirnya Bandar Pulau Poncan Ketek mati bahkan bekasbekasnya pun tidak terlihat saat ini. Sebaliknya Bandar Baru yaitu Kota Sibolga yang sekarang berkembang pesat menjadi Kota Pelabuhan dan Perdagangan. Pada zaman awal kemerdekaan Republik Indonesia Kota Sibolga menjadi ibukota Keresidenan Tapanuli di bawah pimpinan seorang Residen dan membawahi beberapa “Luka atau Bupati”. Pada zaman revolusi fisik Sibolga juga menjadi tempat kedudukan Gubernur Militer Wilayah Tapanuli dan Sumatera Timur Bagian Selatan, kemudian dengan dikeluarkannya surat keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor: 102 Tanggal 17 Mei 1946, Sibolga menjadi Daerah Otonom tingkat “D” yang luas wilayahnya ditetapkan dengan Surat Keputusan Residen Tapanuli Nomor: 999 tanggal 19 November 1946 yaitu Daerah Kota Sibolga yang sekarang. Sedang desa-desa sekitarnya yang sebelumnya masuk wilayah Sibolga On Omne Landen menjadi atau masuk Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah. Dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1956 Sibolga ditetapkan menjadi Daerah Swatantra Tingkat II dengan nama Kotapraja Sibolga yang dipimpin oleh seorang Walikota dan daerah wilayahnya sama dengan Surat Keputusan Residen Tapanuli Nomor: 999 tanggal 19 November 1946. Selanjutnya dengan Undang-Undang Nomor: 18 tahun 1956 Daerah Swatantra Tingkat II Kotapraja Sibolga diganti sebutannya menjadi Daerah Tingkat II Kota Sibolga yang pengaturannya selanjutnya ditentukan oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah yang dipimpin oleh Walikota sebagai Kepala Daerah. Kemudian hingga sekarang Sibolga merupakan Daerah Otonom Tingkat II yang dipimpin oleh Walikota Kepala Daerah. Kemudian dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor: 19 Tahun 1979 tentang pola dasar Pembangunan Daerah Sumatera Utara, Sibolga ditetapkan Pusat Pembangunan Wilayah I Pantai Barat Sumatera Utara. Perkembangan terakhir yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Daerah Nomor: 4 Tahun 2001, tentang Pembentukan Organisasi Kantor Kecamatan, Sibolga dibagi menjadi 4 (empat) Kecamatan, yaitu: Kecamatan Sibolga Utara, Kecamatan Sibolga Kota, Kecamatan Sibolga Selatan, dan Kecamatan Sibolga Sambas.
Topografi Sibolga
Kota Sibolga berdiri di atas daratan pantai, lereng, dan pegunungan, dimana hampir seluruh penduduknya bermukim di dataran pantai yang rendah. Terletak pada ketinggian berkisar antara 0 150 meter dari atas permukaan laut, dengan kemiringan lahan kawasan kota ini bervariasi antara 0-2 % sampai lebih dari 40 %.
Kota Sibolga terletak di Pantai Barat Provinsi Sumatera Utara yaitu di Teluk Tapian Nauli, ± 350 Km selatan Kota Medan. Secara geografis wilayah Sibolga terletak antara 1º 42'1º 46' Lintang Utara dan 98º 44' - 98º 48' Bujur Timur. Kota Sibolga secara istratif terdiri dari 4 Kecamatan dan 17 Kelurahan dan Luas 2.778 Ha atau 27, 78 Km² dimana hanya berkisar 10,77 Km² yang layak huni. Dengan demikian, menurut luas lahan, Sibolga termasuk kota terkecil di Indonesia.
Iklim kota Sibolga termasuk cukup panas dengan suhu maksimum mencapai 32° C dan minimum 21.6° C. Sementara curah hujan di Sibolga cenderung tidak teratur di sepanjang tahunnya. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November dengan jumlah sekitar 798 mm, sedang hujan terbanyak terjadi pada Desember yakni 26 hari.
Pulau-pulau yang termasuk dalam kawasan otoritas Pemerintah Kota Sibolga adalah Poncan Gadang, Poncan Ketek, Pulau Sarudik dan pulau Panjang. Umumnya pulau-pulau ini bukan menjadi kawasan hunian penduduk. Adapun sungai-sungai yang mengalir di Kota Sibolga ialah Aek Doras, Sihopo-hopo, Aek Muara Baiyon dan Aek Horsik, dengan tipe sungai kecil dan sangat dangkal.
Kecuali sebelah barat yang berbatasan dengan Samudera Hindia, seluruh wilayah daratan Kota Sibolga berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah. Itulah sebabnya secara sosial dan kebudayaan, Sibolga dan Tapanuli Tengah memang tidak terpisahkan bahkan secara tradisional sering kali dianggap sama saja.
MEMANFAATKAN POTENSI PERIKANAN LAUT DI SIBOLGA
IKAN TONGKOL
Dalam pembangunan Indonesia telah ditetapkanmengenai kebijaksanaan pembangunan perikanan, dimana dalam pembangunan perikanan tersebut rakyatlah yang mendapatkan prioritas utama. Hal itu didasarkan kenyataan bahwa kurang lebih 90% perikanan di Indonesia adalah perikanan rakyat.
Pembangunan perikanandalam arti luas terus ditingkatkanmelalui usaha intensifikasi, eksentifikasi, diversifikasi (penganekaragaman) dan rehabilitasi dengan tujuan untuk meningkatkan produksi yang pada akhirnya dapat mempertinggi pendapata petani/nelayan, memperluas lapangan kerja dan mendorong pemerataan kesempatan berusaha. Dengan demikian sektor perikanan akan menjadi kuat dalam mendukung pembangunan daerah khususnya dan pembangunan nasional pada umumnya. Pengembangan produksi perikanan diarahkan pada pemanfaatan potensi areal penangkapan dan budidaya , sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan dalam rangka perbaikan gizi masyarakat terutama di pedesaan maupun untuk memenuhi kebutuhan pasar. Beberapa ikan yang mempunyai nilai ekonomis untuk pasaran dalam negeri dan luar negeri antara lain : a. Ikan pelagic (ikan permukaan), contoh : ikan tuna, ikan tongkol, ikan kembung, ikan cakalang, dan ikan sarden. Ikan demersal (laut lapisan dalam) dan ikan karang, contoh : berjenis-jenis udang (udang windu, udang putih, udang dogol dan lain-lain), ikan merah(bambangan), ikan kakap, ikan ekor kuning dan sebagainya. Ikan perairan pantai,contoh : rumput laut, kepiting, penyu, udang dan sebagainya Ikan air tawar, contoh: ikan mas, ikan gurame, ikan mujair, kepiting dan sebagainya
Peluang Indonesia dalam memenuhi permintaan pasar tentang komoditi hasil perikanan baik dalam negeri maupun luar negeri adalah sangat besar. Untuk itu langkah-langkah perbaikan dalam rangka meningkatkan daya saing komoditi perikanan Indonesia di pasaran Internasional sangat diperlukan dengan berbagai cara , antara lain adalah : a.
Peningkatan Market Intelligence
Pengamatan terhadap sifat dari konsumen baik dalam maupun luar negeri , harga dan trend harga, dan perkembangan eksportnegara penghasil ikan lainnya. Dari berbagai informasi tersebut dapat disusun rencana dan strategi untuk pengembangan selanjutnya. b.
Peningkatan Kualitas Produk
Konsumen pada saat ini tidak hanya memperhatikan bentuk atau kualitas produk akhir saja, tetapi mereka menginginkan pula untuk mengetahui proses komoditi tersebut mulai dari tahap awal. c.
Peningkatan Usaha Pemasaran strategi
Pemasaran harus lebih diarahkan pada peningkatan promosi untuk meningkatkan citra produk perikanan di mata konsumen. Upaya promosi ini dapat dilakukan dengan mengikuti pameranpameran, mengikuti misi dagang, pengiriman brosur-brosur, dan menjalin kerja sama antara asosiasi perikanan. d.
Menciptakan Produk Baru
Dibutuhkan adanya usaha untuk menciptakan produk baru, melalui pengamatan di pasaran duniadan melalui market Intelligence, sesuai dengan perkembangan selera konsumen. Pemenuhan kebutuhan dan perkembangan selera konsumen akan mendorong permintaan terhadap komoditi perikanan. Kota Sibolga cukup berpeluang menjadi salah satu pusat perdagangan dan jasa di Sumatera Utara jika Pemerintah kota setempat mampu mengelola potensi perikanan laut di Sibolga dengan profesional. Potensi hasil laut di Sibolga belum dimanfaatkan secara optimal karena sarana dan prasarana yang mendukung kurang memadai, contohnya dalam pengiriman ikan ke luar negeri masih memanfaatkan jasa pelabuahan Dumai dan pelabuhan Belawan. Jika pelabuhan Sibolga sudah dikembangkan ke jalur Internasional maka pengiriman ikan keluar negeri tidak perlu memakai jalur pelabuhan Dumai dan Belawan. Dengan dibukanya pelabuhan Sibolga maka ada peluang lowongan kerja dan jasa tenaga kerja banyak dibutuhkan di kawasan pelabuhan dan menambah pendapatan daerah.
IKAN KERAPU
Hasil-hasil perikanan dari laut ada yang diolah menjadi ikan asin atau ikan kering yang dikerjakan secara home industri. Ikan asin dari kota Sibolga cukup dikenal, dan biasanya dijadikan oleh-oleh bagi orang yang datang berkunjung ke kota Sibolga Ada beberapa usaha-usaha yang bergerak di bidang jual beli ikan yang ada di Sibolga, dimana daerah penjualannya keluar daerah Sibolga bahkan ada yang sampai ke luar negeri, antara lain : 1.
PT. PISI (Pantai Indah Sibolga)
2.
UD GABE
3.
GUDANG ZZP
4.
PT ASSA
5.
PT PAS (PUTRA ALI SENTOSA)
6.
GARUDA MAS
7.
MTHR
8.
EHHEM
Pemerintah kota Sibolga diharapkan mampu menggandeng para investor dan pengusaha besar untuk menanamkan modalnya di bidang perikanan, sehingga hasil-hasil laut yang banyak dihasilkan dari Sibolga tidak lagi dikirim ke luar daerah melainkan dijadikan sebagai bahan olahan. Dengan banyaknya investor menanamkan modalnya di Sibolga dan berdirinya pabrik-pabrik pengolahan ikan maka kota Sibolga bisa menjadi pusat perindustrian perikanan, sehingga membuka lowongan kerja dan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya kesejahteraan para petani kita.
IKAN TUNA
Potensi utama perekonomian bersumber dari perikanan, pariwisata, jasa, perdagangan dan industri maritim.
Hasil utama perikanan, antara lain, kerapu, tuna, kakap, kembung, bambangan, layang, sardines, lencam dan teri.
POTENSI WISATA ALAM DI KOTA SIBOLGA
Obyek Wisata yang ada di Kota Sibolga adalah : 1. Pantai Ujung Sibolga, Salah satu objek wisata yang terletak di Kota Sibolga. Hamparan Pantai dengan pasir putih, disertai hembusan angin laut menjadikan lokasi ini menjadi tempat yang sesuai bagi keluarga untuk bersantai sejenak menyaksikan matahari tenggelam di senja hari.
2. Pulau Poncan, Bagi pencinta wisata bahari, lokasi ini sangat tepat untuk dijadikan tujuan wisata, terkenal dengan keindahan pantainya, airnya yang jernih, pasir yang putih, serta berpagarkan pohon kelapa disekelilingnya menjadi daya tarik tersendiri bagi pulau ini. Lokasi ini memiliki fasilitas hotel berbintang dua yang asri dengan konsep back to nature yang menyatu dengan alam. Tersedia berbagai paket olahraga air, memancing, menyelam, dan tour ke pulau-pulau lain di sekitarnya.
3. Puncak Tor Simarbarimbing, Salah satu lokasi wisata yang tepat untuk kegiatan hiking, sejuknya udara pegunungan, pemandangan Teluk Tapian Nauli yang indah, menjadi kombinasi yang tepat sebagai tempat bersantai.
Potensi Daerah
KOTA SIBOLGA 25 April 2011 09:07 A. PANDANGAN UMUM
Kota Sibolga terletak di Pantai Barat Pulau Sumatera Bagian Utara yaitu di Teluk Tapian Nauli, ± 350 Km Selatan Kota Medan. Secara geografis wilayah Sibolga terletak antara 1º 42'1º 46' Lintang Utara dan 98º 44' - 98º 48' Bujur Timur. Kota Sibolga secara istratif terdiri dari 3 Kecamatan dan 16 Kelurahan dan Luas 2.778 Ha atau 27, 78 Km², dengan jumlah penduduk 86.441 jiwa.
B. SARANA DAN PRASARAN Di Kota Sibolga tersedia sarana dan prasarana transportasi darat, laut, dan udara (perintis). Disamping itu juga tersedia sarana dan prasarana listrik, telekomunikasi dan air bersih.
C. IDENTIFIKASI BIDANG USAHA POTENSIAL Kota Sibolga yang merupakan sebuah kota kecil di pesisir pantai barat Sumatera memiliki potensi yang besar dibidang perikanan. Selama ini perekonomian Kota Sibolga sangat didukung oleh besarnya hasil dari perikanan laut. Secara umum perekonomian Kota Sibolga masih ditopang dari sektor pertanian (28,58%) yang disusul oleh sektor perdangangan, hotel dan restoran yaitu sebesar 14,42%.
Sektor pertanian yang disebutkan sudah termasuk subsektor perikanan di dalamnya. Besarnya kontribusi kedua sektor inilah yang bisa dijadikan dasar dalam pembangunan kota yang harus didukung oleh berbagai fasilitas yang ada.
D. BIDANG USAHA UNGGULAN LAYAK DIKEMBANGKAN
Pelabuhan Laut Sibolga Kota Sibolga sudah sejak lama dikenal sebagai pintu gerbang kegiatan ekspor dan impor berbagai komoditas. Sejak dijadikan daerah otonom tahun 1956, Kota Sibolga mengandalkan Pelabuhan Laut Sibolga dan potensi perairannya sebagai sumber kehidupan penduduk. Namun akhir-akhir ini
kegiatan bongkar muat barang di Pelabuhan Sibolga seakan tenggelam. Penyebabnya tak lain adalah fasilitas sandar kapal yang kurang memadai.
Mengingat bahwa pelabuhan laut Sibolga merupakan salah satu andalan maka hal yang perlu dilakukan adalah membangun fasilitas pelabuhan. Fasilitas penting untuk menampung kegiatan bongkar muat barang di pelabuhan adalah gudang barang. Adanya gudang yang cukup di pelabuhan akan sangat menunjang kegiatan karena berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang yang akan dimuat atau setelah dibongkar. Penyimpanan barang di gudang yang rapi akan menjamin keamanan barang tersebut selain meningkatkan volume pengiriman maupun penerimaan barang.
Sumberdaya Perikanan Laut Komoditi andalan yang menjadi primadana di Kota Sibolga adalah produksi perikanan laut yang cukup berlimpah. Tepatnya produksi ikan yang didaratkan di wilayah ini. Nelayan umumnya menangkap ikan di perairan Teluk Tapian Nauli, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Nias, Aceh Selatan, bahkan sampai perairan Sumatera Barat dan Bengkulu. Penangkapan ikan merupakan penyumbang utama bagi kegiatan perekonomian Kota Sibolga.
Pariwisata Letak Kota Sibolga yang sepi di tepi pantai merupakan salah satu kelebihan yang dimiliki. Keindahan alam tepi pantai, dengan pesona deretan pulau-pulau yang ada menjadi daya tarik tersendiri untuk menarik wisatawan. Dengan keindahan alam tepi pantai ini, Kota Sibolga sangat berpotensi untuk mengembangkan paket wisata bahari. Pulau-pulau yang berpotensi mengembangkan wisata bahari adalah Pulau Poncan Gadang, Pulau Poncan Ketek, Pulau Panjang dan Pulau Sarudik. Selain wisata bahari, keindahan alam Kota Sibolga juga cocok untuk dikembangkan menjadi wisata alam bagi yang menyukai petualangan. Lokasi wisata yang menjadi tujuan para wisatawan adalah Torsimarbarimbing, Puncak Gunung Santeong dan Puncak Pemancar TVRI.
Potensi wisata lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah wisata sejarah dan budaya. Kota Sibolga banyak meninggalkan catatan sejarah masa lampau yang penuh romantika perjuangan. Dan sejumlah peninggalan sejarah masa lalu, yang poling banyak adalah peninggalan masa penjajahan Jepang berupa benteng dan gua-gua buatan. Objek wisata peninggalan sejarah diantaranya adalah Gua Sikaje-Kaje, Gua Tangga Seratus, Benteng Sihopo-hopo, Benteng di Simaremare, Benteng di Bukit Ketapang dan Pulau Poncan Gadang yang menjadi basis tentara Jepang.
E. BIDANG USAHA UNGGULAN LAYAK DIKEMBANGKAN
Berdasarkan uraian tentang potensi unggulan yang ada di Kota Sibolga maka dapat diidentifikasikan beberapa bidang usaha unggulan yang layak untuk dikembangkan yaitu : a. Fasilitas pergudangan pelabuhan b. Pabrik es untuk pengawetan ikan c. Pabrik pengolahan tepung ikan d. Wisata bahari e. Kawasan pusat bisnis (central business district/CBD)