Ruang Lingkup Forensik Kedokteran Gigi Sebagai ruang lingkup tidak lepas dari kelengkapan visum at repertum yaitu identifikasi melalui gigi-geligi dan rongga mulut dari semua disiplin ilmu kedokteran gigi antara lain : identifikasi korban melalui sarana gigi dan rongga mulut, identifikasi korban dan pelaku melalui pola gigitan, identifikasi pelaku dan korban melalui analisa saliva yang terdapat di sekitar pola gigitan maupun sisa makanan yang dimakan oleh pelaku, identifikasi semua jenis penganiayaan yang berkaitan dengan semua disiplin ilmu kedokteran gigi dengan aspek hukum serta perundang-undangan.
Dental Identification Ketika mempertimbangkan banyaknya proses yang terlibat dalam forensi kedokteran gig, biasanya identifikasi seseorang yang telah meninggal/mayat dengan melalui perbandingan radiograf dental. Identifikasi dengan menggunakan gigi adalah metode yang cepat dan reliabel. Identifikasi gigi yang paling sering dilakukan adalah dengan membandingkan radiografi dental postmortem dari orang tidak teridentifikasi dengan radiograf antemortem dari individu yang dikenal. Dalam suatu kasus forensik yang menggunakan radiograf dental dan chart gigi dapat menjadi suatu metode yang akurat dan efisien dalam membuat suatu identifikasi atau eksklusi yang positif. Namun dalam membandingkan harus dilakukan dengan cara yang terkontrol dan metode yang tepat, seperti dengan dengan membandingkan rincian dari struktur gigi dan restorasi yang dapat dilihat dalam perbandingan radiografi. Dalam mengidentifikasi gigi, tujuan awal dari dokter gigi forensik adalah untuk mendapatkan satu set foto postmortem, radiografi, dan charting gigi yang tepat pada orang yang tidak bisa teridentifikasi. Proses ini dapat dilakukan dengan mudah atau sulit, bergantung dari kondisi spesimen postmortem dan sumber daya fisik yang tersedia untuk dokter gigi forensik. Masalah yang paling sering melibatkan terbatas sumber daya yang tersedia. Dalam mendapatkan catatan antemortem sering kali menjadi suatu tantangan bagi dokter gigi forensik. Seringkali, tetapi tidak selalu, setiap individu yang tidak teridentifikasi akan ada memiliki suatu informasi khas yang dapat menjadi petunjuk untuk identitas dirinya. Setelah identitas yang diduga dari korban diketahui, proses pengadaan antemortem catatan gigi dimulai. Banyak dokter gigi khawatir bahwa catatan asli korban harus tetap dalam kepemilikan mereka(rahasia) dan menolak pelepasan catatan mereka. Meskipun benar bahwa dokter gigi diharapkan untuk menjaga catatan asli, namun bisa didiskusikan dengan dokter gigi tentang keharusan untuk menggunakan catatan untuk perbandingan pasien dalam penyelidikan kematian medikolegal. Catatan gigi yang tersedia dari fasilitas kesehatan gigi yang dapat digunakan dalam mengumpulkan informasi gigi pada pasien sebagai bagian dari pemeriksaan mereka. Setiap chart gigi, catatan keuangan untuk pengobatan gigi yang diberikan, formulir klaim asuransi, foto, dan radiograf dental yang akan menjadi bagian dari pemeriksaan gigi adalah barang penting sebagai bagian dari rekonstruksi antemortem. Barang-
barang ini bisa menjadi bagian dari catatan gigi yang dibuat selama pemeriksaan di fasilitas kesehatan gigi atau medis. Barang-barang ini dapat ditemukan dari catatan gigi-medis dalam praktek dokter gigi pribadi, institusi pendidikan kedokteran gigi, rumah sakit berbasis. Ruang gawat darurat berpotensi memiliki radiografi dari daerah kepala/leher yang mencakup struktur gigi yang ditemukan pada radiografi gigi. Radiografi gigi yang paling sering terlihat pada perbandingan gigi adalah jenis bitewing gigi, karena ini umumnya diambil selama kunjungan pemeriksaan rutin gigi. Setelah charting postmortem dan radiografi selesai dan catatan antemortem yang diperoleh, proses perbandingan dapat dimulai.