PEMBENTUKAN POSBINDU (PTM) Puskesmas Gondoriyo By. Narendra Kalpikaning
Latar Belakang
Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit yg sering tidak bergejala dan tidak memiliki tanda klinis secara khusus.Hal ini menyebabkan seserorang tidak mengetauhi dan menyadari kondisi tersebut sejak awal perjalanan penyakit. Keterlambatan penanganan akibat tidak adanya gejala atau tandatanda tersebut akan mengakibatkan tingginya biaya yg harus di keluarkan untuk pengobatan.
Masyarakat perlu menyadari dampak dan akibat buruk dari kejadian PTM. Peningkatan kepedulian masyarakat di lakukan melalui pemberdayaan dan peningkatan peran sertanya. Masyarakat berperan sebaga pelaku di samping sebagai sasaran kegiatan untuk mengendalikan PTM.
KONSEP DASAR POSBINDU
Pengertian PTM merupakan wujud peran serta masyarakat dalam kegiatan deteksi dini,monitoring dan tidak lanjut dini faktor risiko PTM secara mandiri dan berkesinambungan. Kegiatan ini di kembangkan sebagai bentuk kewaspadaan dini terhadap PTM mengingat hampir semua faktor risiko PTM tidak memberikan gejala pada yang mengalaminya.
Posbindu PTM menjadi salah satu bentuk upaya kesehatan masyarakat atau UKM yang selanjutnya berkembang menjadi upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) dalam pengendalian faktor resiko PTM di bawah pembinanaan puskesmas.
Posbindu PTM dilaksanakan dengan 5 tahapan layanan, namun dalam situasi kondisi tertentu dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kesepakatan bersama. Kegiatan tersebut berupa pelayanan deteksi dini, monitoring terhadap faktor resiko penyakit tidak menular dan tindak lanjut dini konseling serta rujukan ke Puskesmas.
Sasaran kegiatan Sasaran utama adalah kelompok masyarakat sehat berisiko dan penyandang PTM berusia 15 tahun ke atas.
Wadah
Kegiatan
Penyelenggaraan kegiatan Posbindu PTM dapat dilakukan di lingkungan tempat tinggal dalam wadah desa/ kelurahan ataupun fasilitas publik lainnya seperti sekolah dan perguruan tinggi, tempat kerja, tempat ibadah, pasar, terminal dan sebagainya.
Pelaku Kegiatan
Penyelenggaraan Posbindu PTM dilakukan oleh petugas pelaksana Posbindu PTM yang berasal dari kader kesehatan yang telah ada atau beberapa orang dari masing-masing kelompok/ organisasi/ lembaga/ tempat kerja yang bersedia menyelenggarakan posbindu PTM dan melakukan pemantauan faktor resiko PTM dimasing-masing kelompok atau organisasinya.
Pembinaan pelaksaan kegiatan ini adalah puskesmas pembina wilayah tersebut dan Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota setempat
Klasifikasi Posbindu PTM
Berdasarkan jenis kegiatan deteksi dini, pemantauan dan tindak lanjut yang dapat dilakukan oleh Posbindu PTM, maka dapat dikelompokan menjadi 2 kelompok Posbindu PTM, yaitu:
Posbindu PTM dasar meliputi pemeriksaan deteksi dini faktor risiko yang dilakukan dengan wawancara terarah melalui penggunaan instrumen untuk mengidentifikasi riwayat penyakit tidak menular dalam keluarga dan yang telah diderita sebelumnya, perilaku berisiko, potensi terjadinya cedera, pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar perut, IMT, pengukuran tekanan darah, serta konseling.
Posbindu PTM Utama meliputi kegiatan Posbindu PTM Dasar ditambah dengan pemeriksaan gula darah, kolestrol total, trigliserida.
Kemitraan
Dalam penyelenggaraan posbindu PTM tatanan desa/ kelurahan perlu dilakukan kemitraan dengan forum desa/ kelurahan siaga aktif untuk mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah.