PERISTIWA – PERISTIWA PENTING SEKITAR PROKLAMASI
INDONESIA By: Faridatus Sholikha Fifi Linda Fatmawati
Standar Kompetensi: 1. Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia sejak Proklamasi hingga Lahirnya Orde Baru
Kompetensi Dasar: 1.1. Menganalisis Peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan Pembentukan Pemerintah Indonesia
INDIKATOR • Menganalisis persiapan kemerdekaan Indonesia di bidang politik dengan mandiri, demokratis, penuh rasa ingin tahu, komunikatif dan penuh toleransi • Menganalisis peristiwa Rengasdengklok dalam hubungannya dengan perumusan naskah proklamasi dengan mandiri, demokratis, penuh rasa ingin tahu, komunikatif dan penuh toleransi. • Menganalisis makna proklamasi bagi bangsa Indonesia dengan mandiri, demokratis, penuh rasa ingin tahu, komunikatif dan penuh toleransi. • Menganalisis proses penyebaran berita proklamasi mandiri, demokratis, penuh rasa ingin tahu, komunikatif dan penuh toleransi.
1.
Peristiwa Menyerahnya Jepang Pada Sekutu
Amerika Serikat melakukan pengeboman terhadap kota Hirosima
(06 Agustus 1945) dan Nagasaki (09 Agustus 1945)
14 Agustus 1945 Jepang
menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, Indonesia berada dalam keadaan Vacuum of Power (kosong kekuasaan),
Bung Karno dan Bung Hatta sedang berada di Dalat (Vietnam) untuk memenuhi panggilan Jendral Terauchi selaku panglima tentara Jepang diseluruh kawasan Asia Tenggara.
2. Perbedaan perspektif antara golongan tua dan golongan muda sekitar proklamasi.
Berita kekalahan Jepang terhadap Sekutu diketahui oleh kalangan pemuda bangsa Indonesia di Bandung melalui berita siaran radio BBC (British Broadcasting Corporation) di London
Para pemuda menemui Bung Karno di Jalan
Pegangsaan No 56, mendesak supaya proklamasi segera dilaksanakan
Para pemuda karena belum berhasil membujuk Bung Karno, pada tanggal 15 Agustus 1945, pukul 20.00 WIB kembali mengadakan rapat di Lembaga Bakteriologi di jalan Pegangsaan Timur, Jakarta (sekarang; Fakultas Kesehatan Mayarakat UI) dengan dipimpin oleh Chaerul Saleh
Wikana dan Darwis menemui Bung Karno menyampaikan bahwa rapat telah menentukan kemerdekaan harus segera diproklamasikan
3.
Peristiwa Rengasdengklok
Latar Belakang Peristiwa Rengasdengklok ADANYA PERBEDAAN PENDAPAT ANTARA
VS
GOLONGAN MUDA
Menghendaki agar Sukarno-Hatta (golongan tua) segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
GOLONGAN TUA Menunggu-nunggu berita resmi dari Pemerintah Pendudukan Jepang
Peristiwa Rengasdengklok
Ahmad Subarjo datang ke Rengasdengklok dan berhasil menyakini para pemuda bahwa Proklamasi akan diucapkan keesokan harinya pada tanggal 17 Agustus 1945 paling lambat pukul 12.00 WIB. Hal ini dapat dikabulkan dengan jaminan nyawanya sebagai taruhannya.
Syudanco Subeno komandan kompi tentara Peta di Rengasdengklok bersedia melepaskan Sukarno – Hatta kembali ke Jakarta.
4.
Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia
PENYUSUNAN TEKS PROKLAMASI
Ir. Soekarno
Mohamad Hatta
Achmad Soebarjo
Kalimat 1 adalah sumbang pikir dari
Achmad Soebarjo “Kemauan Bangsa Indonesia untuk merdeka dan menentukan nasib sendiri”
Kalimat 2 adalah sumbang pikir dari
Mohamad Hatta “pengalihan / pemindahan kekuasaan
Atas usulan dari Sukarni yang menandatangani adalah ketua dan wakil ketua PPKI (Soekarno – Hatta)
Oleh Soekarno naskah asli diberikan kepada Sayuti
Melik untuk diketik
Tiga Perubahan : 1. “tempoh” menjadi “tempo” 2. “wakil-wakil bangsa indonesia” menjadi “atas nama bangsa indonesia”. 3. “djakarta, 17-8-05” menjadi “djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05”.
Pelaksanaan Proklamasi
Pembacaan Teks
Proklamasi
Dilanjutkan Pengibaran Bendera merah Putih 1.
Sudanco Suhud
2.
Sudanco Latief Hendraningrat
3. Tri Murti
5.
Makna Teks
Proklamasi
6.
Penyebar Luasan Berita
Proklamasi
Kantor berita Yoshima (Antara) Pada tanggal 17 Agustus 1945 sekitar pukul 18.30 WIB, wartawan kantor berita Yoshima/ Domei (sekarang: Kantor Berita Antara). Syahrudin berhasil menyampaikan salinan teks proklamasi kepada Daidan B.Palenewen. oleh Daidan B.Palenewen, teks proklamasi tersebut diberikan kepada F.Wus seorang markonis (petugas telekomunikasi) di kantor berita tersebut, untuk segera diudarakan.
Radio
M.Yusuf Ronodipuro Radio Hoso Kanri Kyoku (Sekarang: RRI) Pada tanggal 17 Agustus 1945, Syahrudin berhasil memasuki ruang siaran Radio Hoso Kanri Kyoku (sekarang; Radio Republik Indonesia). Tepat pukul 19.00 WIB. Teks proklamasi kemerdekaan berhasil disiarkan, M.Yusuf Ronodipuro, Bachtiar Lubis, dan Suprapto adalah tokoh-tokoh yang berperan besar dalam menyiarkan berita proklamasi tersebut
Surat kabar Berita proklamasi kemerdekaan juga disebarluaskan melalui beberapa surat kabar. Surat kabar yang pertama kali menyiarkan berita tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah CAHAYA yang terbit di Bandung dan dan SOEARA ASIA yang terbit di Surabaya. Para pemuda yang berjuang lewat pers antara lain Adam Malik, Sayuti Melik, Sutan Syahrir, B.M. Diah, Ki Hajar Dewantara, Otto Iskandardinata, G.S.S.J. Ratulangi, Iwa Kusuma Sumantri, Sukoharjo Wiryopranoto, Sumanang S.H, Manai Sophian dan Ali Hasyim.
Pamflet, poster, dan spanduk
Coretan pada tembok & gerbong kereta api
Dari mulut ke mulut
Terima Kasih.....