Penanganan Spesimen Penyakit Potensi Wabah Laboratorium Virologi
PUSLITBANG BIOMEDIS & TEKNOLOGI DASAR KESEHATAN BALITBANGKES KEMENKES RI
Outline 1. Penyakit Virus yang berpotensi Wabah 2. Pengambilan Spesimen 3. Pengepakan & Pengiriman Spesimen
Penyakit Virus yang Berpotensi Wabah
EWARS>>>> Penyakit Berpotensi wabah • • • • • • • • • • • •
Diare Akut Malaria Konfirmasi Tersangka Demam Dengue Pneumonia Diare Berdarah Tersangka Demam Tifoid Jaundice Akut (hepatitis A &E) Tersangka Leptospirosis Tersangka DBD Tersangka Flu Burung pada Manusia Tersangka HFMD Tersangka Chikungunya
• • • • • • • • •
Tersangka Campak Tersangka Difteri AFP (Lumpuh Layuh Mendadak) Tersangka Antrax Tersangka Kolera Kluster Penyakit yg tidak diketahui Tersangka Meningitis/Encephalitis Tersangka Pertussis ILI
Tersangka Flu Burung pada Manusia • Flu burung atau Avian influenza adalah suatu penyakit menular pada unggas yang disebabkan oleh virus influenza tipe A. • virus Influenza A subtipe H5N1 yang sangat ganas (highly pathogenic avian influenza ). • Penularan : Kontak dengan Unggas (inhalasi/droplet) • Gejala Klinis : – – – – –
Demam diatas > 38 o C Pilek Batuk Sakit tenggorokan Mialgia
Tersangka Flu Burung pada Manusia • Bahan Pemeriksaan : – – – –
Usap hidung (nasal swab) Usap tenggorok (throat swab) Bilasan nasopharynx (pada anak usia 2 tahun atau kurang) Spesimen lainnya (bila memungkinkan), diantaranya: bilasan tracheal, bilasan broncho-alveolar, cairan pleural, bilasan ETT (endotracheal tube), dan biopsi paru (bila pasien meninggal). – Darah / Serum Pemeriksaan Serologi
• Spesimen diambil 3 hari berturut-turut yaitu hari 1, 2 dan 3 setelah pasien dinyatakan suspek flu burung. • Jenis Pemeriksaan Lab : – Isolasi Virus/Kultur Virus (Butuh BSL3) – Deteksi Molekuler (PCR) – Serologi (Haemagglutinasi Inhibisi Test)
MERS-Cov • MERS – CoV adalah singkatan dari Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus. • Virus ini merupakan jenis baru dari kelompok Corona virus (Novel Corona Virus). • MERS-CoV adalah penyakit sindrom pernapasan yang disebabkan oleh virus Corona yang menyerang saluran pernapasan mulai dari yg ringan s/d berat • Penularan : Inhalasi /Droplet • Gejala Klinis : – demam, batuk dan Pneumonia biasanya pasien memiliki penyakit ko-morbid – Ada Riwayat berpergian ke LN
MERS-Cov • Bahan Pemeriksaan : – – – –
Usap hidung (nasal swab) Usap tenggorok (throat swab) Dahak Spesimen lainnya (bila memungkinkan), diantaranya: bilasan tracheal, bilasan broncho-alveolar, cairan pleural, bilasan ETT (endotracheal tube), dan biopsi paru (bila pasien meninggal). – Darah / Serum Pemeriksaan Serologi
•
Spesimen diambil 3 hari berturut-turut yaitu hari 1, 2 dan 3 setelah pasien dinyatakan suspek (dirawat di RS) • Jenis Pemeriksaan Lab : – Deteksi Molekuler (PCR) – Serologi (Haemagglutinasi Inhibisi Test) Diagnosis Pendukung
MERS-Cov
Algoritma Pemeriksaan MERS-Cov
Tersangka HFMD • HFMD : Hand Foot Mouth Disease biasa disebut Flu Singapura • Penyebab : coxsackie dan enterovirus 71 (EV71) termasuk Golongan Picornavirus • Penularan : Orofekal • Gejala Klinis : – – – –
Demam sakit tenggorokan kehilangan nafsu makan dan merasakan nyeri. Muncul ruam kulit, bintik-bintik merah atau luka pada bagian mulut, gusi dan lidah. – Ruam kulit biasanya timbul pada area tangan, kaki, dan bagian bokong – Komplikasi Meningitis
Tersangka HFMD • Bahan Pemeriksaan : – Tinja (Faeces) – Usap rektal – Pengambilan swab pada ulcus di mulut, vesikel di kulit. Sebaiknya diambil paling lambat 2 hari setelah terlihat tanda-tanda di atas
• Jenis Pemeriksaan Lab : – Isolasi Virus – Deteksi Molekuler (PCR)
Tersangka Chikungunya • Penyakit Chikungunya : Nyeri Sendi • Chikungunya = Bahasa Swahilli “yang berubah bentuk atau bungkuk” • Self Limiting Disease (Penyakit Swasirna) • Penularan : Vektor (Nyamuk Aedes) • Gejala Klinis : – – – – –
Demam tinggi sakit kepala dan Sakit punggung Nyeri sendi yang hebat Mual dan muntah Timbulnya rash/ruam kulit
Tersangka Chikungunya • Bahan Pemeriksaan : – Darah/Serum yang diambil 0-8 hari setelah timbul gejala klinis
• Jenis Pemeriksaan : – Isolasi Virus – Deteksi Molekuler (PCR) – Serologi (deteksi IgM)
Jaundice Akut (hepatitis A &E) • Jaundice Akut atau Penyakit Kuning akut disebabkan oleh Virus Hepatitis A atau E • Akut : mempengaruhi seseorang untuk waktu yang singkat dan bisa sembuh dalam beberapa minggu tanpa efek berkelanjutan Sporadis • Penularan : Orofekal • Gejala Klinis : – – – – – –
Demam dan Malaise kehilangan nafsu makan Diare Mual Urin berwarna gelap Jaundice (kuning pada kulit dan putih mata).
Jaundice Akut (hepatitis A &E) • Bahan Pemeriksaan : – Darah/Serum
• Jenis Pemeriksaan Laboratorium : – Deteksi Molekuler (PCR) – Serologi (IgM)
EBOLA • Family Filoviridae Species:
– Ebola-Zaire (ZEBOV) – Ebola-Sudan (SEBOV) – Ebola Ivory-Coast (ICEBOV) – Ebola-Reston (REBOV) – Ebola- Bundibugyo • Ebola = Perdarahan Spontan
EBOLA • Bahan Pemeriksaan : – Darah 4 cc (Darah EDTA & Darah dalam vaccutainer clot activator ) Wajib menggunakan Vaccutainer – Waktu pengambilan: Diambil selama 3 hari berturut-turut
• Jenis Pemeriksaan Laboratorium : – Deteksi Molekuler (PCR)
ZIKA VIRUS • Sejak awal kemunculannya pada tahun 2015, virus Zika sudah menyebar ke 65 negara di dunia. • Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes dan dilaporkan ada kemungkinan dapat menyebabkan aborsi spontan dan cacat lahir, termasuk microcephaly ketika virus menginfeksi selama kehamilan • Peningkatan kasus microcephaly dan gangguan saraf terkait infeksi virus Zika telah memunculkan kesadaran akan pentingnya peran laboratorium dalam proses deteksi infeksi virus ini. • 1 Pebruari 2016, WHO menetapkan Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).
ZIKA VIRUS • Konfirmasi lab DBD pada 20% kasus PCR. • Spesimen diambil < 6 hari setelah gejala. • Hasil pemeriksaan lab negatif dengue dilanjutkan dengan pemeriksaan Zika. • Pemeriksaan virus Zika di Lab Nasional Balitbangkes tidak dipungut biaya, namun biaya pengiriman spesimen dan tempat spesimen menjadi tanggung jawab daerah. • kasus yang dikirimkan ke Balitbangkes untuk pemeriksaan virus Zika dilaporkan keDirJen P2P dengan melampirkan formulir ke email:
[email protected] atau whats app 081298851150
Campak (Measles) • Penyakit Campak suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk dan konjungtivitis serta ruam kulit. • Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus campak golongan Paramixovirus. • Penularan infeksi terjadi karena droplet/Saluran nafas • Bahan Pemeriksaan Lab : Darah dan Urine
Kasus Campak 1. Kasus Campak Klinis (suspek campak) 2. Kasus Campak Konfirmasi (konfirm lab)
2. Kasus Campak Konfirmasi Suspek campak (campak klinis) dengan hasil lab. IgM [+], tidak sedang mendapat imunisasi (4 – 8 minggu yl)
DATA TANGGAL IMUNISASI !!!!
25
AFP (Lumpuh Layuh) • 27 Maret 2014 Eradikasi Polio WHOSEARO • Acute Flaccid Paralysis merupakan penyakit yang penyebab Utamanya adalah poliomyelitis yang disebabkan oleh virus polio • Ditularkan melalui oro-fekal (makanan/minuman) • Gejala Klinis Lumpuh Layuh
Pengertian Kasus AFP
Pengumpulan Spesimen Kasus AFP
SPESIMEN ADEKUAT
PENGAMBILAN SPESIMEN
Kualitas Hasil Laboratorium • Pre-Analitik Pengambilan spesimen
• Analitik • Post Analitik
Bahan Pemeriksaan Lab. • Polio
• Flu Burung Swab Hidung; Swab HFMD (Penyakit Kuku Tenggorok dan Mulut) Faeces & Usap Dubur • MERS-Cov Campak/Rubella Swab Hidung; Swab Darah/Serum; Swab Tenggorok , & Dahak Tenggorok; Urine Chikungunya/ZIKA/DEN • Difteri Darah/Serum Swab Tenggorok Hepatitis A • EBOLA Darah/Serum; Swab Darah dalam Dubur Vaccutainer Faeces
• • • •
Prinsip pengambilan Spesimen • Jenis Spesimen disesuaikan Diagnosa dan Jenis Pemeriksaan Labnya • Posisikan dalam suhu dingin • ASAP (As Soon As Possible) • Waktu Pengambilan* • Sterilitas* • Tenaga/Praktisi Pengambil spesimen
Bahan Pemeriksaan Lab. Acute/Akut : Diambil pada saat pertama kali pasien demam atau masuk di rumah sakit Viremia atau Bakteremia, Deteksi IgM. Konvalesen : Diambil 7-14 hari setelah pengambilan spesimen Akut IgG.
Transport Medium Transport Virus Vs Transport Bakteri Medium Transport Virologi
Medium Transport Bakteriologi
Steril
Steril
Mengandung Anti Bakteri & Anti Fungal
Mengandung Zat diperkaya (Enrichment Media)
Berupa Cairan (VTM)
Biasanya berupa Gel (Agaragar) atau Slicagel packed
Selalu disimpan dalam kondisi Dingin
Sebaiknya disimpan dalam kondisi Dingin
Hanks BSS, Virocult, dll
Amies, Silica Gel Packed Difteri Carry and Blair Swab Dubur
VTM (Viral Transport Medium) • • • • • •
Steril Larutan Isotonik Mengandung Protein Mengandung Antibiotik Buffer pH Indikator (Phenol Red)* Contoh VTM : Hanks Balanced Salt Solution (HBSS), Virocult, MEM, dll
VTM (Virus Transport Medium) • Di Simpan dalam Freezer -20oC (Dalam kondisi Beku, VTM berwarna Kuning = Normal) • Jika akan digunakan Dicairkan terlebih dahulu • Hindari Beku-Cair (Frezze-Thaw) VTM Rusak VTM dalam keadaan Beku
Gambar VTM (Virus Transport Medium) Masih Bisa digunakan
Tidak Bisa digunakan
Penambahan VTM ??? • Spesimen dengan volume kurang dari 2 ml sebaiknya digunakan VTM (Virus Transport Media) dan dengan bantuan Swab. • Spesimen dengan volume lebih dari 2 ml dapat langsung digunakan
Tipe Spesimen Menggunakan VTM
Tidak menggunakan VTM
Swab (Throat, Rectal, Servik, Genital, Lesi Conjuctival)
Serum
Bilasan (Broncus,Alveolar)
CSF
Liur (Saliva)
Urine
Jaringan/Tissue
Faeces
ETT (Endo Tracheal tube)
Cairan tubuh lainnya
Alat/Bahan Pengambilan Spec. Lab.* Swab : • Steril • Terbuat dari Rayon, Dacron • Pabrikan
Tidak direkomedasikan :
Swab Calcium Alginat Swab Kayu Swab Kapas “Handmade” * Pemeriksaan dengan Metode Molekuler (PCR)
Alat/Bahan Pengambilan Spesimen
Swab Dacron/Rayon
Cara Pengambilan •
•
•
Usap Tenggorok (Throat Swab) Gunakan swab steril, usapkan pada daerah tonsil, lalu masukkan swab ke dalam transport medium Usap Hidung (Nasal swab) Bersihkan hidung dari mucus. Masukkan swab ke hidung agak dalam, lalu putar selama beberapa detik,kemudian masukkan swab ke dalam transport medium Usap Dubur (Rectal Swab) Usahakan pasien BAB terlebih dahulu. Masukkan swab ke dubur, lalu putar selama beberapa detik kemudian masukkan swab ke dalam transport medium
Pengambilan Usap Hidung (Nasal Swab)
KURANG BENAR
Pengambilan Usap Hidung (Nasal Swab)
BENAR
Pengambilan Usap Tenggorok (Throat Swab)
KURANG BENAR
Pengambilan Usap Tenggorok (Throat Swab)
BENAR
Posisi Pengambilan Spesimen Swab pada Anak-anak
Cara Pengambilan •
•
• •
•
Darah Dibutuhkan minimal 3 ml, dibuat dalam bentuk serum Urine Tampung 5 -15 ml urin midstream ke dalam wadah steril Faeces Tampung 5-10 gr Faeces ke dalam wadah steril Cairan Tubuh Tampung sekurang-kurangnya 2 ml dalam wadah steril CSF Dibutuhkan sekurang-kurangnya 2 ml, hindari hemolisis
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan sebelum pengambilan spesimen 1. Identitas Pasien (Nama, Umur, Jenis Kelamin) 2. Tanggal Pengambilan 3. Jenis Bahan Pemeriksaan 4. Kode atau Nomor 5. Asal sampel (Lokasi) 6. Formulir (Data penunjang)*
Penyimpanan Spesimen • Dikirim secepatnya ke Laboratorium • Spesimen yang diambil disimpan sementara pada suhu 2-8oC • Tujuan Menjaga kondisi spesimen tetap baik : – Menghindari perkembangbiakan bakteri – Menghindari Freeze-Thaw (Beku Cair)
• Diperlukan managemen rantai dingin (Cold Chain)
Penyimpanan Spesimen
Posisi Penyimpanan Spesimen Sementara pada Refrigerator
PENGEPAKAN DAN PENGIRIMAN SPESIMEN
Prinsip Tansportasi Specimen • Transportasi berperan terhadap kualitas spesimen Hasil Laboratorium • Specimen HARUS dalam keadaan dingin. • Untuk penyimpanan sementara cukup pada suhu Refrigerator 2-8oC • Jika disimpan dalam waktu lama (Lebih dari 1 minggu) dibekukan pada suhu -70°C • Beberapa spesimen butuh perlakuan khusus dengan menggunakan medium transport khusus • Sebaiknya dibawa langsung (Juga Komunikasi tentang : Suspek mikroba, sumber/asal Spesimen )
PRINSIP Pengepakan 1. 2. 3. 4. 5.
Ada Pengepakan Primer Ada Pengepakan Sekunder Estimasi waktu kirim sampai ke Tujuan. Dokumen lengkap Identitas lengkap
PENGEPAKAN Bahan dan Alat Wadah Primer : tempat berulir, sesuai dengan jumlah sample Wadah Sekunder : kotak stereoform dengan kardus kaku yang kedap air / cold box. Kantong plastik (Sebaiknya Zip Lock) Tissue Parafilm Cold pack / Ice Pack Pengganjal : kertas koran,plastik gelembung, potongan styrofoam, dll Lakban
PENGIRIMAN Identitas pengirim (Shipper) (Nama Jelas, Alamat jelas, Kode Pos, Kab/Kota, Propinsi, No.Telp)
Identitas Penerima (Consignee) Cargo yang akan mengirim (Operator) spt : Tiki, Caraka, JNE, PT Pos, dll
Label : Pemeriksaan Laboratorium Kesehatan Jangan dibalik Mudah Pecah Segera simpan di lemari es (4o -8o C)*
DILARANG !!! • Mengirim spesimen menggunakan Syringe. • Mengirim spesimen dalam bentuk Whole blood. • Mengirim spesimen tanpa ditutup rapat (sebaiknya tutup ulir) • Mengirim spesimen tanpa data-data yang lengkap.
Label untuk Spesimen
Nama, Umur, Jenis Kelamin, Jenis Sample
Dibungkus dengan Parafilm (agar kedap air)
• Masukkan dalam plastik kedap air • Sisipkan kertas penyerap cairan
KOTAK PRIMER
KOTAK PRIMER
KOTAK PRIMER
KOTAK SEKUNDER
KOTAK SEKUNDER
PERLENGKAPAN
PERLENGKAPAN
Ice Pack / Cold Pack
Contoh Pengepakan
Pemberian label untuk pengiriman Pemeriksaan Laboratorium Kesehatan Kepada: Kepala Pusat Biomedis & Teknologi Dasar Kesehatan Badan Litbang Kesehatan Jalan Percetakan Negara 29 Jakarta Pusat 10560 Telp: 021-4261088 pswt 301 & 302 Pengirim: Dinkes. ………. . Prov…….. RS/Pkm …………… (Kota……………….) Telp:……….………..
FRAGILE/Mudah Pecah
Category A “602 package”
Labels: UN 2814 UN 2900 Biohazard
DISKUSI
KONTAK PERSON • PJ Lab. Virologi Dr.dr. Vivi Setiawaty, M.Biomed (0817 980 4571)
• Lab. Campak/Rubella Dr. Mursinah, SpMK (0877 8198 5193) Subangkit, M.Biomed (0815 837 1982)
• Lab. Polio Dr. Herna (08788 241 3370) Nike Susanti, S.Si (0815 1053 0092)
• Lab. Chikungunya / Zika Virus Eka Pratiwi (0878 8541 3417)
Thank you Terimakasih
Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Kementerian Kesehatan – Republik ndonesia