PEMERIKSAAN LABORATORIUM INFEKSI HIV
MISUTARNO UNIT PERAWATAN INTERMEDIATE PENYAKIT INFEKSI RSUD Dr. Soetomo Surabaya
PEMERIKSAAN LABORATORIUM Tujuan :
1. 2. 3. 4.
Untuk menegakkan diagnosis Pengamanan darah transfusi Transplantasi jaringan Untuk menentukan angka kesakitan infeksi HIV & AIDS melalui surveilans 2
Protap Laboratorium terdiri dari I.
Diagnosis Infeksi HIV Pemeriksaan anti-HIV II. Pengobatan ARV (ART) Untuk menentukan awal dan pemantauan pengobatan 1. Pemeriksaan jumlah CD4 2. Beban Virus (Viral Load) HIV 3
Lanjutan…… III. Infeksi
oportunistik
1. Mycobacterium tuberculosis (MT) dan NonTuberculous Mycobacteria (NTB) 2. Bakteri lain pada pemeriksaan dengan spesimen : darah, urin, feses, Cairan otak, pus, sputum 3. Mikosis 4. Parasit 5. Virus 4
Lanjutan…… IV. Pemeriksaan penunjang lain untuk pemberian ART 1. Darah rutin 2. Hati : SGOT, SGPT, Bilirubin 3. Ginjal : Ureum, kreatinin
4. Kolesterol, trigliserida 5
Struktur morfologi HIV-1 Schochetman, 1994 6
Tabel 1. Protein pada HIV-1 dan HIV-2
Inti
HIV-1
HIV-2
p 24
p 26
Transmembran gp 41
gp 34
Membran luar
gp 140
gp
160/ 120
7
PEMERIKSAAN ANTIBODI - HIV - Metode yang dianjurkan digunakan :
deteksi antibodi - Antibodi terbentuk 3 - 6 minggu bisa sampai 3 – 6 bulan - Antibodi HIV positif terinfeksi HIV - Paling efisien dan luas pemakaiannya 8
METODE PEMERIKSAAN HIV Ada beberapa macam metode : - Uji Elisa - Uji sederhana / cepat
- Uji Western Blot 9
Tes konfirmasi 1.Western Blot (WB)
2. Indirect immunofluorescence
asssays (IFA) 3. Radioimmunoprecipitation assays (RIPA) 10
Bagan alur strategi pemeriksaan HIV Tujuan pemeriksaan
Prevalensi infeksi
Keamanan transfusi/ transplantasi
Semua prevalensi
Surveilans
Diagnosis
Faktor risiko
Strategi pemeriksaan I
>10% ≤ 10%
I II
Terdapat gejala klinik infeksi HIV
>30%
+
I
≤ 30%
-
II
Tanpa gejala klinik infeksi HIV
>10%
+
II
≤ 10%
-
III
Dikutip dari Depkes Dirjen Bina Pelayanan Medik Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik, 2006
11
Standar alur pemeriksaan (1) • Saat ini prevalensi infeksi HIV di berbagai
• •
propinsi di Indonesia berbeda-beda, namun secara keseluruhan masih di bawah 5% → direkomendasikan strategi III untuk keperluan diagnosis yang asimtomatik. pemeriksaan uji saring untuk keamanan transfusi darah dan transplantasi digunakan strategi I Untuk tujuan surveilans digunakan strategi II 12
Standar alur pemeriksaan (2) • Pemeriksaan HIV harus disertai dengan
informed consent tertulis dari orang yang
•
diperiksa atau bila tidak memungkinkan karena penderita di bawah umur dewasa atau tisak sadar, maka dapat dimintakan dari keluarga terdekatnya Sebelumnya didahului dengan konseling pra-uji/tes dan sesudah pemeriksaan diberikan konseling pasca-uji/tes
13
Standar alur pemeriksaan (3) • Informed consent tidak diperlukan jika pemeriksaan dilakukan secara
unlinked anonymous untuk keperluan surveilans HIV dari spesimen-spesimen yang diambil dari keperluan lain 14
Diagnosis pasien asimtomatik harus menggunakan strategi III dengan persyaratan reagensia :
Sensitivitas reagen pertama > 99% Spesifisitas reagen kedua > 98% Spesifisitas reagen ketiga > 99% Preparasi antigen atau prinsip tes reagen 1,2,3 : tidak sama 15
• Untuk tujuan surveilans Reagen I : sensitivitas > 99%
Reagen II : Spesifisitas > 98%
• Semua reagensia yang dipakai harus sudah terdaftar pada Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan mengacu pada buku Hasil Evaluasi Reagensia HIV di Indonesia tahun 2006 oleh Departemen Kesehatan 16
PEMERIKSAAN LABORATORIUM Penderita Curiga terinfeksi HIV Konseling pre-tes
Informed consent
Tes darah Konseling pasca-tes hasil positif / negatif Harus rahasia 17
Alur pemeriksaan anti-HIV untuk penyaring darah donor & transplantasi organ A1 A1 positif
Anggap sebagai “positif”
A1 negatif
Anggap sebagai “negatif”
Jangan dipakai !! 18
Strategi II
A1
Surveilans, Diagnosis A1 +
A1 -
Laporkan negatif
A2
A1+A2Ulangi A1 dan A2
A1+A2+
Laporkan positf
A1+A2+ Laporkan positf
A1+A2Laporkan indeterminate
A1-A2Laporkan negatif 19
A1
Strategi III
A1 +
Diagnosis
A1 -
Laporkan negatif
A2
Anggap indeterminate
Anggap Negatif
A1+A2+
A1+A2Ulangi A1 dan A2
Risiko tinggi
Risiko rendah
A1+A2+
A3
A1+ A2- A3-
A1+ A2+ A3-
A1+ A2- A3+
A1+A2-
A1-A2Laporkan negatif
A1+ A2+ A3+ Laporkan positf
Anggap indeterminate
20
Catatan penting : • Untuk individu yang “baru” didiagnosis → hasil
• •
reaktif harus dikonfirmasi dengan melakukan pemeriksaan ulang dengan bahan baru → sedikitnya 14 hari setelahnya Untuk hasil indeterminate → perlu diulang dengan bahan baru yang diambil sedikitnya 14 hari sesudah pemeriksaan yang pertama → konfirmasi WB Bila hasil tetap indeterminate dengan bahan baru → lakukan pemantauan ulang pada 3,6, atau 12 bulan. Bila setelah 12 bulan hasil tetap “indeterminate”→ tidak terinfeksi HIV 21
PERIKSAAN ANTI HIV 3 METODE • METODE 1 : Oncoprobe
HIV 1/2
• METODE 2 : Triline HIV 1/2 • METODE 3 : Standar Defiasi (SD) HIV ½
22
Cara kerja • Pemakaian alat pelindung diri – Sarung Tangan – Apron – Masker
23
Cara kerja
• Ambil darah vena 3 cc
Masukkan darah dalam Tabung steril tanpa coagulan
24
Cara Kerja
• Letakkan tabung ke centrifuge selama 5 menit, dengan kecepatan 5000 rpm
25
Cara Kerja
• Ambil serumnya Teteskan serum pada obyek SD HIV ½ sebanyak 1 tetes 26
Cara Kerja
• Tambahkan SD HIV ½ 3 tetes, tunggu sebentar
• Baca, Positif bila ada garis merah pada obyek yang diperiksa
27
Cara Kerja
• Dilanjutkan dengan metode 2, tambahkan
oncoprobe 1 tetes pada serum obyek, baca ! 28
Cara Kerja
• Teteskan 1 tetes AQ pada serum obyek • Baca! 29
Cara Kerja
• Reaktif Bila ke 3 Metode hasilnya terlihat ada garis merah di obyek serum
30
31
Keterangan : Pemeriksaan HIV • Bahan darah dapat diambil setiap
saat • Volume darah ± 3 ml • Sebaiknya segera dikirim dan diproses, terutama untuk darah lengkap → 24 jam • Serum atau plasma dapat disimpan pada suhu 2-8oC selama 1 minggu • Pada suhu ≤ - 200C : serum atau plasma dapat bertahan lebih lama 32
PEMERIKSAAN CD4 & VIRAL LOAD 33
Pemeriksaan CD 4 • Petunjuk progresivitas penyakit pada infeksi HIV/AIDS • Penurunan jumlah CD4 menunjukkan tingkat kerusakan sistem kekebalan disebabkan HIV • Jumlah CD4 ≥ 500/ml atau ≥ 29% dari limfosit total → belum ada kerusakan berat • Jumlah CD4 < 200/ml (<14%) → kebanyakan stadium AIDS • Menentukan awal pengobatan • Memonitoring pengobatan ARV 34
Cara Kerja Pemeriksaan CD4 • Bahan : darah dengan K2EDTA/K3EDTA
35
Lanjutan…… Cara Kerja Pemeriksaan CD4 • Ambil darah vena 3 cc di masukkan dalam tabung K2EDTA/K3EDTA
36
Lanjutan…… Cara Kerja Pemeriksaan CD4 • Ambil darah 50 mikro masukkan tabung khusus • • • • •
BDTRUCON Ditambah 20 mikroliter antibodi Lalu di vortex (dicampur / digetarkan) selama 5 menit, di incubasi (biarkan) suhu kamar ditempat gelap selama 15 menit Ditambah 450 mikroliter cysing solution lalu di vortex selama 5 menit, di incubasi (biarkan) suhu kamar ditempat gelap selama 15 menit Lalu dibaca dengan alat BD Facs Calibur Hasil dibaca !!!!!! 37
Viral load (beban virus) • Menunjukkan tingginya replikasi HIV dan
kecepatan penghancuran CD4 • Tinggi-rendahnya viral load menunjukkan cepat-lambatnya perjalanan penyakit dan kematian • Memonitoring pengobatan • Memonitoring resistensi ARV 38
keterangan: Bahan pemeriksaan (CD4 & VL) • Pengambilan darah pada waktu yang sama • •
•
(diurnal variasi) Volume darah sesuai dengan tabung vakum Waktu pemeriksaan < 24 jam setelah pengambilan untuk CD4 Waktu pemeriksaan < 6 jam setelah pengambilan untuk VL → plasma segera dipisahkan
39
Kriteria penolakan bahan pemeriksaan • • • • • • •
Hemolisis Terdapat bekuan (clotting) Keruh (seharusnya jernih) Tidak disimpan dan dikirimkan dengan baik (tidak dingin) Tidak ditempeli label yang sesuai Penampungnya bocor Tidak menggunakan EDTA : CD4 & VL 40
Prosedur pengiriman spesimen • Tabung spesimen setelah diberi label → • •
• •
lapisi tutup tabung dengan parafilm Masukkan ke tempat tertutup/kantong plastik, di antaranya beri kapas/kertas koran Waktu pengiriman lama beri es/dry ice → terutama untuk VL (plasma) Sampel CD4 diperlukan es spy temp. 18220C Surat pengamtar : tanggal pengiriman, tanggal pengambilan, identitas
41
• Bungkus rapi, masukkan ke dalam tempat pengiriman • Bubuhkan alamat lengkap lab. yang dituju • Tulis bahan berbahaya
42
Contoh Hasil CD4 Jenis Pemeriksaan CD4 Absolut Count
Hasil
Nilai Rujukan
288 cells/µI
410 - 1590
43
Contoh Hasil Viral Load Jenis Hasil Pemeriksaan PCR HIV <400 kopi/ml
˜<204 IU/ml ˜ log <2,6
Nilai Rujukan < 400 kopi/ml <204 IU/ml
<2,6
Kesimpulan : HIV 1 RNA tdk terdeteksi 44
45