Forex market adalah pasar mata uang yang terbentuk karena adanya kebutuhan akan sebuah mata uang sebagai alat tukar. Kebutuhan itu memunculkan proses permintaan dan penawaran yang menyebabkan terjadinya transaksi dalam perdagangan pasar mata uang. Adanya transaksi inilah yang membuat nilai tukar sebuah mata uang akan bergerak atau berubah. Para pelaku transaksi nilai tukar mata uang ini adalah BUYERS (PEMBELI) dan SELLERS (PENJUAL).
Pergerakkan menguat atau melemahnya nilai tukar mata uang tergantung besaran VOLUME transaksi yang dilakukan. Jika volume transaksi yang dilakukan BUYERS LEBIH BESAR daripada volume transaksi SELLERS, maka nilai tukar mata uang akan bergerak NAIK. Sebaliknya, jika volume transaksi SELLERS LEBIH BESAR daripada volume transaksi BUYERS, maka nilai tukar mata uang akan bergerak TURUN. Karenanya untuk mendapatkan KEUNTUNGAN/PROFIT pada perdagangan nilai tukar mata uang, transaksi hanya bisa dilakukan jika SEARAH dengan pergerakkan nilai tukar mata uang tersebut.
Untuk dapat melakukan transaksi yang searah maka sebaiknya kita memiliki kemampuan ANALISA yang tingkat kevalidannya memiliki probabilitas yang tinggi dalam memprediksi atau memperkirakan pergerakan mata uang dalam forex market. Seperti halnya cuaca, panen padi dlsbnya, Analisa terhadap perkiraan/prediksi pergerakan mata uang pada forex market bisa dilakukan dengan menggunakan beberapa indikator sebagai ALAT BANTU/TOOLS.
KG Buyers Sellers Trading System (KGBS TS) adalah Trading System yang diciptakan oleh Kang Gun yang digunakan untuk mengukur kecenderungan ARAH pergerakan harga dan BATAS-BATAS Psikologis kekuatan Buyers dan Sellers (Buyers Sellers Strength).
KGBS TS ditujukan untuk para Daily Traders (Open & Close posisi dalam satu hari), walaupun juga bisa digunakan untuk Weekly Traders (Open & Close posisi dalam 1 Minggu/5 hari kerja). Karena ditujukan untuk Daily Traders maka KGBS TS menggunakan Time Frame M30 pada platform MT4 sebagai platform trading.
Pada KGBS TS pengamatan pergerakan harga dilakukan dengan menggunakan 4 acuan waktu, yaitu: Monthly, Weekly, Daily dan 8 Hours. Karena untuk Daily trader maka ACUAN UTAMA adalah acuan waktu harian atau Daily. LSMA 8 Hours berfungsi sebagai pengarah kecilnya, sedangkan BS bands berfungsi membantu analisa kekuatan Buyers Sellers.
Indikator yang digunakan : - LSMA nrp sebagai Pengarah dan Batas Dinamis pergerakan harga - BS BANDS untuk mengukur kekuatan Buyers Sellers dan Batas Dinamis pergerakan harga. - KG Range Calculator untuk mengukur dan melihat Range pergerakan harga yang telah terjadi. - KG Average HL untuk mengukur Balance acuan waktu sebelumnya.
LSMA nrp : Pada indicator LSMA nrp, yang harus kita perhatikan adalah arah kemiringan LSMA nrp dan posisi harga pada LSMA nrp. Jika kemiringan LSMA nrp pointing UP dan posisi harga berada di atas LSMA nrp maka arah pergerakkan harga cenderung naik. Jika LSMA nrp pointing DOWN dan posisi harga berada di bawah LSMA nrp maka arah pergerakkan harga cenderung turun. Sedangkan, jika posisi LSMA nrp melandai maka sedang terjadi pelemahan harga dari kondisi sebelumnya. Dan jika kemudian arah LSMA nrp mendatar, maka pergerakkan harga cenderung sedang berkonsolidasi untuk menuju ke arah pergerakkan harga berikutnya.
LSMA nrp : Selain itu, sebagai batas dinamis, LSMA nrp dapat dijadikan sebagai S/R dari arah pergerakkan harga. Kita harus memperhatikan bagaimana reaksi harga pada saat bertemu atau berhadapan dengan LSMA nrp, baik dalam kondisi arah pergerakkan harga ke atas maupun ke bawah. Jika, harga memantul saat bertemu dengan LSMA nrp, maka kecenderungan arah pergerakkan harga akan kembali ke arah sebelumnya. Dan jika berhasil menembus LSMA nrp, arah pergerakkan harga cenderung melanjutkan perjalanannya.
HUKUM RATA-RATA PADA LSMA : Salah satu prinsip yang perlu dipahami dalam penggunaan rata-rata Linear Regression Square ini adalah hukum rata-rata bergerak. Hukum rata-rata bergerak ini mengatakan bahwa data bergerak yang di amati setelah bergerak cukup jauh dari nilai rata-ratanya akan selalu berusaha mendekati atau menuju nilai rata-ratanya kembali. Hal ini penting diketahui dalam penyusunan strategi dan pengambilan keputusan pada tarnsaksi yang akan kita lakukan di Forex Market.
INDIKASI KONDISI HARGA PADA LSMA : Jika LSMA SEARAH maka pergerakan harga cenderung bergerak SEARAH - TREND. Jika LSMA TIDAK SEARAH maka pergerakan harga cenderung bergerak DIANTARA LSMA yang berlawanan – RANGING Berlaku untuk semua acuan waktu.
BS BANDS: Ada 3 (tiga) area kesimbangan BS Bands : - Area Buyers Balance/Upper Bs Bands - Area Buyers Sellers Balance/Midle Bs Bands - Area Sellers Balance/Lower Bs Bands
AREA BUYERS BALANCE/UPPER BS BANDS: Harga bergerak dari bawah area Upper BS. Jika harga dapat berada dan bermain di atas area Upper BS maka harga cenderung akan membentuk High Baru dengan 3 (tiga) asumsi : - Lebih Tinggi – Sama Tinggi – Lebih rendah dari High sebelumnya. Tapi, jika harga tidak dapat berada dan bermain di atas area Upper BS, maka harga cenderung akan bergerak menunju area Balance kembali.
\
AREA BUYERS BALANCE/UPPER BS BANDS: Harga bergerak dari atas area Upper BS. Jika harga dapat berada dan bermain di bawah area Uppers BS maka harga cenderung akan menuju area keseimbangan Midle BS bands. Tapi, jika harga tidak dapat berada dan bermain di bawah area Upper BS, maka harga cenderung akan bergerak ke atas kembali.
AREA SELLERS BALANCE/LOWERS BS BANDS: Harga bergerak dari atas area Lower BS. Jika harga dapat berada dan bermain di bawah area lowers BS maka harga cenderung akan membentuk Low Baru dengan 3 (tiga) asumsi : - Lebih Rendah – Sama Rendah – Lebih Tinggi dari Low sebalumnya. Tapi, jika harga tidak dapat berada dan bermain di bawah area Upper BS, maka harga cenderung akan bergerak menunju area Balance kembali.
AREA SELLERS BALANCE/LOWER BS BANDS: Harga bergerak dari bawah area Lower BS. Jika harga dapat berada dan bermain di atas area Lower BS maka harga cenderung akan menuju area keseimbangan Midle BS bands. Tapi, jika harga tidak dapat berada dan bermain di atas area lower BS, maka harga cenderung akan bergerak ke bawah kembali.
AREA BUYERS SELLERS BALANCE/MIDDLE BS BANDS: Area BSB/Midle Bs Bands adalah titik 0 (nol). Area BSB/Midle Bs Bands adalah Grey Area, dimana kekuatan Buyers dan Sellers sama kuat. Pergerakan harga bisa saja bergerak ke atas atau ke bawah.
KG RANGE CALCULATOR: Digunakan untuk mengukur sejauh mana harga telah bergerak. AVG : Perkiraaan Rata-Rata Pergerakan Harga CURRENT : Sejauh Mana Harga Telah Bergerak
KG AVERAGE HL: Digunakan untuk mengukur dan mengetahui level BALANCE sebelumnya di acuan waktu Bulanan, Mingguan dan Harian. Level-level itu penting sebagai informasi untuk mengetahui kekuatan Buyers atau Sellerskah yang lebih dominan di periode waktu yang berjalan. Kekuatan Buyers/Sellers sebelumnya akan habis di periode waktu yang berjalan, jika harga berada di level-level Balance sebelumnya.
KG AVERAGE HL: KG Average HL juga digunakan untuk mengukur Hidden Range (Range Tersembunyi) dari pergerakan harga.
INDIKASI KONDISI HARGA PADA BALANCE : Jika semua Balance pada semua acuan waktu berhimpitan atau berdekatan mengindikasikan akan terjadinya pergerakan TREND BULANAN.
Mengukur Kekuatan Balance Sebagai Batas
Mengukur Kekuatan Balance Sebagai Batas
Mengukur Kekuatan Balance Sebagai Batas
Mengukur Kekuatan LSMA Sebagai Batas Dinamis
Mengukur Kekuatan LSMA Sebagai Batas Dinamis
Mengukur Kekuatan LSMA Sebagai Batas Dinamis
TAHAPAN ANALISA : 1.
Dengan indikator KG Average HL, kita mencari tahu siapa yang sedang menguasai market saat ini.
2.
Mengetahui kondisi LSMA harian saat ini dan beberapa waktu sebelumnya untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi dengan arah pergerakan harga sekarang dan sebelumnya.
3.
Amati posisi harga terhadap LSMA saat ini.
4.
Amati posisi harga terhadap KG BS Bands Daily.
5.
Menyusun strategi dengan menerapkan konsep hukum rata-rata di LSMA untuk mencari posisi entry terbaik.
CONTOH ANALISA : Pada pagi hari ini pergerakan harga GU saat Open Market berada di atas Balance Dialy dan Weekly HL. Informasi ini menunjukkan bahwa Buyers Harian dan Mingguan saat ini menguasai market.
CONTOH ANALISA : Pada LSMA : Harga berada di atas LSMA Dialy yang Pointing UP setelah beberapa wak tu harga bergerak RANGING diantara LSMA Weekly yang Pointing UP dan LSMA Monthly yang Pointing Down. Harga sekarang berada di atas LSMA Weekly yang Pointing UP dan LSMA Monthly yang mulai melandai Menandakan adanya pelemahan kecenderungan pergerakan turun Harga GU pada acuan Bulanan.
CONTOH ANALISA : Pada Bs Bands : Harga berada di atas area BB/Uppers Bs Bands Dialy. Jika harga bisa terus berada di atas area ini maka harga akan cenderung membentuk High Baru dengan 3 (tiga) Asusumsi : Lebih tinggi – Sama tinggi – Lebih rendah dari High sebelumnya.
CONTOH ANALISA : Strategi : Jika harga bergerak naik ke atas dan bisa berada di atas area BB/Upper Bs Bands Weekly, opsi BUY dilakukan dengan Entry sedekat mungkin Dengan LSMA Dialy dan SL di bawah area BB/Upper BS Dialy dengan Target TP High baru yang akan terbentuk atau saat LSMA Dialy berubah Arah (warna).
CONTOH ANALISA : Strategi : Jika harga bergerak turun, maka area Balance Dialy yang menjadi titik Pengamatan. BUY akan dilakukan jika harga terpantul di Balance Dialy Dengan SL di bawah Balance Dialy dengan batasan pertama area BB/Upper BS Bands. Dan SELL akan dilakukan jika harga berhasil menembus atau bermain di Bawah Balance Dialy dengan SL di atas Balance Dialy dengan memperhatikan reaksi harga pada area SB/Lower Bs Bands sebagai batasan pertama serta LSMA Weekly dan LSMA Monthly sebagai Batas Dinamis.
Untuk Sementara Ini Sekian Dulu. MARI KITA BERDISKUSI
Trending saya defenisikan sebagai "sebuah kondisi dimana harga bergerak menjauhi titik acuan atau titik pengamatan". Dalam definisi tersebut harga dan acuan adalah dua hal yang akan kita jadikan object utama dalam menentukan kondisi sebuah pergerakan harga. Acuan atau titik pengamatan adalah sebuah harga yang kita tentukan sebagai dasar dalam menentukan pergerakan harga yang sedang terjadi. Jadi ketika harga yang kita amati bergerak menjauhi titik acuan maka kita mendefinisikan bahwa pergerakan harga tersebut sedang berada dalam keadaan Trending. Kondisi Trending ini ada dua dalam pergerakan harga yang kita amati, yaitu kondisi Trending Down dan kondisi Trending Up. Kondisi Trending Up adalah kondisi dimana harga bergerak menjauhi titik acuan dimana harga yang terbentuk lebih besar nilainya dari nilai harga di titik acuan. Sebaliknya kondisi Trending Down adalah kondisi dimana harga bergerak menjauhi titik acuan dimana harga yang terbentuk nilainya lebih kecil dari nilai harga di titik acuan.
Sedangkan Sideway saya defenisikan sebagai "sebuah kondisi dimana harga bergerak menuju titik acuan atau titik pengamatan". Jadi ketika harga berada diatas acuan lalu kemudian harga bergerak turun menuju ke arah titik acuan maka kita menyebut kondisi pergerakan harga ini sebagai kondisi Sideway. Dan juga ketika harga berada dibawah acuan lalu kemudian harga bergerak naik menuju ke arah titik acuan maka kondisi pergerakan harga ini juga kita sebut sebagai kondisi Sideway. Kedua defenisi ini saya pikir sangat jelas dan memudahkan kita dalam penerapannya saat mengamati pergerakan harga. Bagi seluruh pembaca yang sudah membaca seluruh konsep yang pernah saya bagikan pasti paham bahwa kuncinya kembali ada di acuan atau titik pengamatan.
Jadi
jika posisi harga berada di atas atau di bawah LSMA dan BS Balance maka kondisi posisi harga ini kita sebut berada dalam Kondisi Trending. Sebaliknya jika posisi harga berada diantara LSMA dan BS Balance maka kondisi posisi harga ini kita sebut berada dalam Kondisi Sideway.
1. TRENDING Trending
UP
Up (TU), adalah kondisi dimana posisi harga berada diatas LSMA dan BS Balance. Jadi jika posisi harga lebih tinggi nilainya dari LSMA dan BS Balance maka kita mendefenisikan kondisi harga tersebut berada dalam kondisi Trending Up. Pada kondisi TU ini artinya kecenderungan harga untuk bergerak naik sangat kuat.
2.TRENDING
DOWN
Trending Down (TD), adalah kondisi dimana harga berada di bawah LSMA dan BS Balance. Jadi jika posisi harga lebih rendah nilainya dari LSMA dan BS balance maka kita mendefenisikan kondisi harga tersebut berada dalam kondisi Trending Down. Pada kondisi TD ini artinya kecenderungan harga untuk bergerak turun sangat kuat.
3. SIDEWAY RETRACE Sideway Retrace (SR), adalah kondisi dimana harga berada diantara LSMA dan BS Balance dengan arah LSMA berlawanan dengan BS Balance Strength. BS Balance Strength yang saya maksudkan adalah pemenang atau pelaku pasar yang menguasai pergerakan harga (Buyer atau Seller) di acuan tersebut. Jadi jika Buyer yang menguasai market itu identik dengan Up dan jika Seller yang menguasai market itu identik dengan Down. Kondisi SR ini mengindikasikan pada kita bahwa sedang terjadi proses perubahan kecenderungan arah pergerakan harga, yaitu dimana harga bergerak masuk diantara LSMA dan BS Balance dari sebelumnya yang berada diluar LSMA dan BS balance yang diikuti dengan berubahnya arah LSMA sehingga arahnya menjadi berlawanan dengan BS Balance Strength.
4. SIDEWAY
CONTINUATION
Sideway Continuation (SC), adalah kondisi dimana harga berada diantara LSMA dan BS Balance dengan arah LSMA searah dengan BS Balance strength. Jadi jika harga sebelumnya berada dalam kondisi Trending (baik TU atau TD) lalu kemudian harga bergerak dan berada diantara LSMA Balance tetapi arah LSMA masih tetap searah dengan kondisi Trending sebelumnya maka kita menyebut posisi harga tersebut berada dalam kondisi Sideway Continuation. SC adalah kondisi transisi sebetulnya yaitu kondisi yang seringkali terjadi ketika akan terjadinya perubahan arah pergerakan harga. Kondisi ini terjadi sebetulnya mengindikasikan bahwa tengah terjadi usaha perlawanan dari pelaku market terhadap perubahan kondisi Trending sebelumnya. Kondisi SC adalah kondisi yang sangat berbahaya dan sering menjebak banyak trader atau kondisi dimana seringkali banyak trader merasa stress ketika melakukan Entry di kondisi ini.
1. TU Entry : Posisi data harga masih berada diatas LSMA dan telah menembus BS Balance acuan dari bawah ke atas dan tidak menembus balik BS Balance, dikuatkan dengan cross antara LSMA dan BS Balance acuan. Exit : Bila menemukan kondisi entry seperti di 3 kondisi yang lainnya 2. TD Entry: Posisi data harga masih berada dibawah LSMA dan telah menembus BS Balance acuan dari atas ke bawah dan tidak menembus balik BS Balance, dikuatkan dengan cross antara LSMA dan BS Balance acuan. Exit : Bila menemukan kondisi entry seperti di 3 kondisi yang lainnya
3. SC Entry: Range posisi data harga masih lebar - BS Balance dan LSMA = (harga tidak menembus BS Balance) . Data harga telah menembus Upper / Lower BS Balance dan memantul balik, dikuatkan dengan Range antara LSMA dengan Upper / Lower BS Balance yang masih lebar dan posisi LSMA berada diluar Upper/ Lower BS Balance acuan. Exit : Bila menemukan kondisi entry seperti di 3 kondisi yang lainnya 4. SR Entry : Range posisi data harga masih kecil - BS Balance dan LSMA = (harga menembus BS Balance). Data harga telah menembus Upper / Lower BS Balance dan memantul balik, dikuatkan dengan Range antara LSMA dengan Upper / Lower BS Balance yang masih kecil dan posisi LSMA berada di dalam Upper / Lower BS Balance acuan. Exit : Bila menemukan kondisi entry seperti di 3 kondisi yang lainnya