DASAR KONVERSI ENERGI ENERGI MINYAK BUMI
Oleh: Kelompok III M. Torik
( 04 175 034 )
AdityaWardhani
( 04 175 042 )
SuryaniAnnisa
( 0810951010 )
Atik Charisma
( 0810952060 )
YahyaHeryanto
( 0810952074 )
DosenPembimbing : ANDI PAWAWOI, MT
JurusanTeknikElektro FAKULTAS TEKNIK UniversitasAndalas Padang 2009
MINYAK BUMI Minyak bumi disebut juga sebagai emas hitam ialah cairan kental, coklat gelap dan kehijauan yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi yang tersusun dari rantai – rantai hidrokarbon.. Pada saat sekarang ini energi minyak bumi memegang peranan yang cukup penting sebagai sumber energi di bumi yang banyak dipergunakan dalam kehidupan manusia. Industri minyak bumi modern pertama kali diperkenalkan oleh Edwin Laurentine Drake (1819-1880) karena pada tanggal 27 Agustus 1859 untuk pertama kalinya melakukan pengeboran minyak secara komersil di Titusville, Pennsylvania, Amerika Serikat. Sedangkan untuk di Indonesia sendiri diawali pada tahun 1870 oleh P. Vandijk, seorang engineer Belanda di daerah Purwodadi - Jawa Tengah, tepatnya di desa Ngamba, melalui pengamatan rembesan-rembesan minyak di permukaan tanah. A. Pembentukan Minyak Bumi
1. Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa – senyawa organik yang berasal
dari jasad organisme – organisme kecil yang hidup di laut / perairan jutaan tahun yang lalu. Prosesnya ialah organisme – organisme tersebut akan mati , kemudian mengendap di dasar cekungan sedimen sehingga menghasilkan basin endapan.
2. Kemudian basin endapan ini lama – lama akan tertimbun oleh batuan – batuan lain yang ada di atasnya sehingga lambat laun letaknya akan semakin kebawah dimana suhu dan tekanan meningkat sehingga terjadilah proses penguraian dan dihasilkanlah minyak bumi
3. Minyak yang dihasilkan oleh batuan Induk itu memiliki kerapatan lebih rendah
daripada air sehinggga minyak – minyak itu bergerak ke atas melewati lubag berpori,
namun kebanyakan minyak bumi terperangkap di batuan tidak berpori sehingga perlu dilakukan pengeboran.
B. Pencarian Miyak Bumi Proses pencarian (eksplorasi) minyak dari perut bumi dilakukan oleh ahli geologis. Cara modern yang digunakan oleh geologis dalam mencari minyak bumi dengan menggunakan pencitraan satelit dan menganalisa permukaan bebatuan. Setelah geologis melakukan serangkain analisa dan menyatakan bahwa dilokasi tersebut ada minyak maka tugas selanjutnya diambilalih oleh Ahli geofisika. Para ahli geofisika mempelajari sifat-sifat fisik dari lapisan tanah. Berbagai metode digunakan dalam tahapan ini untuk mendukung hasil yang telah didapat oleh ahli geologis. Peralatan yang digunakan untuk pencarian minyak bumi ini seperti Gravimetry (untuk mengukur adanya aliran minyak karena adanya sedikit perbedaan grafitasi bumi), Magnetometry (untuk mengukur perubahan medan magnetik akibat adanya aliran minyak), dan Sniffers yang berupa alat elektronik yang digunakan untuk mendeteksi bau hidrokarbon. Yang paling sering digunakan adalah seismologi. Seismologi bisa digunakan untuk mencari cadangan minyak bumi baik di darat maupun di laut. Bagian utama seismologi yaitu pemicu getaran dan penerima sinyal. Pemicu getaran ada seperti Compressed-air gun (khusus di gunakan untuk ekplorasi lepas pantai), Thumper truck (untuk esplorasi minyak di daratan), dan bahan peledak. Bunyi atau getaran yang dihasilkan oleh Thumper truck memancar kan sinyal atau gelombang bunyi, sinyal akan kembali dipantulkan kembali oleh batas antar lapisan batuan yang berbeda ditangkap oleh geophone, data kemudian di kirim ke truk yang berfungsi sebagai pusat kendali. Dengan mendeteksi pantulan tersebut para ahli bisa menggambarkan peta susunan batuan di bawah permukaan bumi untuk menemukan cadangan minyak. Jika cadangan minyak bumi positif pada suatu lokasi maka proses pengeboran mulai di lakukan.
Jika pusat minyak bumi itu terletak di lepas pantai, untuk pngambilannya dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu : •
Jika jarak pusat minyak itu dekat dengan daratan , maka ditanam jalur pipa di dasar laut dan memompa mkinyak bumi tersebut ke daratan.
•
Jika pusat minyak jauh dari daratan, maka dibuat anjungan tempat pengeboran kemudain hasilnya dibawa oleh kapal tanker ke daratan
C. Proses Pengolahan minyak Bumi
1. Proses Primer Komponen-komponen minyak bumi di pisahkan dengan destilasi bertingkat, yaitu pemisahan minyak bumi berdasar perbedaan titik didih. Tahap-tahap destilasi bertingkat yaitu: a. Minyak mentah dipanaskan dalam boiler bertekanan tinggi
sampai suhu
o
600 C dan dialirkan ke bagian bawah menara destilasi. b. Uap minyak mentah begerak ke atas melewati pelat – pelat yang dilengkapi
tutup gelembung. c. Uap akan mencapai ketinggian , yang mana uap akan terkondensasi menajdi
zat cair pada suhu dan tekanan tertentu yang disebut fraksi. d. Fraksi yang mengandung senyawa dengan titik didih tinggi akan terkondensasi dibagian bawah menara destialsi, sedangkan fraksi yang mengandung senyawa dengan titik didih rendah akan terkondensasi di bagian atas menara destilasi.
2. Proses Sekunder Proses sekunder disebut juga dengan proses konversi yaitu pada proses ini minyak bumi di konversi ke bentuk hidrokarbon dengan rantai yang lebih sederhana sesuai denga kebutuhan yang diinginkan. Ada beberapa teknik yang digunakan pada proses konversi ini, antara lain :
•
Cracking Cracking merupakan proses pemecehan molekul – molekul hidrokarbon besar menjadi molekul – molekul yang lebih kecil. Cracking ada yang menggunakan katalis (catalytic cracking) dan ada juga yang tidak menggunakan katalis namun menggunakan suhu yang tinggi (thermal cracking). Contoh dari cracking ini ialah merengkahkan sebuah molekul hidrokarbon C30 yang merupakan produk dari fraksi solar atau minyak berat menjadi dua
buah molekul hidrokarbon C15 yang merupakan produk dari fraksi minyak tanah atau kerosin, atau menjadi sebuah molekul hidrokarbon C10 yang merupakan produk dari fraksi bensin dan sebuah molekul hidrokarbon C20 yang merupakan produk dari fraksi solar. •
Polimerisasi Proses polimerisasi merubah produk samping gas hidrokarbon yang dihasilkan pada cracking menjadi hidrokarbod liquid yang bisa digunakan sebagai bahan bakar motor, penerbangan, dan bahan baku petrokimia. Bahan dasar utama dari polimerisasi ialah olefin yang diperoleh dari cracking still.
3. Proses Pengolahan Proses ini dimaksudkan untuk menyiapkan fraksi-fraksi hidrokarbon untuk diolah lebih lanjut, juga untuk diolah menjadi produk akhir.
4. Formulasi dan Pencampuran (blending) Proses pencampuran fraksi-fraksi hidrokarbon dan penambahan bahan aditif untuk mendapatkan produk akhir dengan spesikasi tertentu.
5. Proses – proses lainnya Seperti pengolahan limbah, proses penghilangan air asin (sour-water stripping), proses pemerolehan kembali sulfur (sulphur recovery), proses pemanasan, proses pendinginan, proses pembuatan hidrogen, dan proses-proses pendukung lainnya.
D. Kegunaan Minyak Bumi
Kegunaan minyak bumi didasarkan pada fraksi – fraksi yang terbentu, yang disajikan sebagai berikut :
E. Kelebihan dan Kekurangan Minyak Bumi
a. Kelebihan •
Pada saat sekarang ini minyak bumi dapat memenuhi keperluan energy pada mesin – mesin kendaraan sepserti motor, mobil, kapal, bahkan pesawat.
•
Pengangkutan dan pengurusanya lebih mudah
•
Harga produk dari minyak bumi tersebut relatif terjangkau oleh masyarakat.
•
Energi minyak bumi masih menjadi energy yang banyak digunakan.
b. Kelemahan •
Hampir di setiap penambangan minyak bumi dihasilkan limbah.
•
Daerah yang menjadi tempat penambangan minyak bumi tanahnya menjadi tidak produktif akibat pencemaran limbah.
•
Minyak bumi tergolong SDA yang sukar diperbaharui, sehingga jumlahnya terbatas.
•
Penggunaan produksi minyak pada mesin – mesin dan kendaraan menghasilkan polusi udara.
F. Daftar Ladang Minyak Bumi Beberapa contoh daftar lading minyak bumi ialah : Amerika Serikat 1. Prudhoe Bay, Alaska (10 milyar) 2. Wilmington Oil Field, California (0.3 milyar)
Arab Saudi 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Abqaiq Field (12 milyar) Berri Field (12 milyar) Faroozan-Marjan Field (10 milyar) Ghawar Field (75-83 milyar, ladang minyak terbesar di dunia) Manifa Field (11 milyar) Safaniya-Khafji Field, Zona Netral (30 milyar)
Brazil 1. Campos basin
Cina 1. Daqing Field 2. Shenli Field (Daqing dan Shenli memounyai cadangan 16 milyar)
Indonesia Sumatra Rantau, Aceh Lepas pantai Langsa, Aceh Duri, Riau Dumai, Riau Minas, Riau (~10 milyar, gabungan dari ladang minyak Duri, Dumai, dan Minas) 6. Kotabatak, Riau 7. Bekasap, Riau 1. 2. 3. 4. 5.
8. Zamrud, Riau 9. Petani, Riau 10. Ampuh, Riau 11. Petapahan, Riau 12. Pedada, Riau 13. Balam, Riau 14. Bangko, Riau 15. Tg. Jabung, Jambi (berpotensi memiliki jutaan) 16. Ramba, Sumatra Selatan 17. Suban, Sumatra Selatan
Jawa dan Bali 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Lepas pantai sebelah utara Jawa Barat Tambun,Bekasi, Jawa Barat (13 juta) Cilamaya, Karawang, Jawa Barat Subang, Jawa Barat Jatibarang,Jawa barat Lepas pantai Laut Jawa, Jawa barat Lepas pantai Kepulauan Seribu, Jakarta Cepu, Jawa Tengah (600 juta – 1,4 miliar barel)
Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua Badak, Kalimantan Timur Delta Mahakam, Kalimantan Timur Lepas pantai Selat Makasar Banggai, Sulawesi Tengah (20 juta) 5. Donggi, Sulawesi Tengah (70 juta) 6. Tiaka, Sulawesi Tengah (110 juta) 7. Salawati, Papua (83 juta) 1. 2. 3. 4.
Jumlah cadangan minyak dalam satuan satuan barel G. Perusahaan Penhasil Minyak Bumi Beberapa perusahaan pengahsil minyak bumi ialah : • • • • • • • • •
Saudi Arabian Oil Company 3028 Petroleos Mexicanos 1278 Petroleos de Venezuela 1258 China National Petroleum 1168 BP Amoco + Arco 963 ExxonMobil 894 Royal Dutch/Shell 859 Nigerian National Petroleum Company Iraq National Oil Company 770
772
• • • • •
Kuwait Petroleum Corporation Chevron + Texaco 756 Valero 380 Chem-Energy Corporation 10 VICO Indonesia, Indonesia
757
H. Kilang Minyak di Indonesia • • • • • • • •
Pertamina Unit Pengolahan I Pangkalan Brandan, Sumatera Utara (Kapasitas 5 ribu barel/hari). Kilang minyak pangkalan brandan sudah ditutup sejak awal tahun 2007 Pertamina Unit Pengolahan II Dumai/Sei Pakning, Riau (Kapasitas Kilang Dumai 127 ribu barel/hari, Kilang Sungai Pakning 50 ribu barel/hari) Pertamina Unit Pengolahan III Plaju, Sumatera Selatan (Kapasitas 145 ribu barel/hari) Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap (Kapasitas 348 ribu barel/hari) Pertamina Unit Pengolahan V Balikpapan, Kalimantan Timur (Kapasitas 266 ribu barel/hari) Pertamina Unit Pengolahan VI Balongan, Jawa Barat (Kapasitas 125 ribu barel/hari) Pertamina Unit Pengolahan VII Sorong, Irian Jaya Barat (Kapasitas 10 ribu barel/hari) Pusdiklat Migas Cepu, Jawa Tengah (Kapasitas 5 ribu barel/hari)
DAFTAR PUSTAKA
•
http://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_bumi
•
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_ladang_minyak
•
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_perusahaan_minyak_bumi
•
http://id.wikipedia.org/wiki/Kilang_minyak
•
http://library.usu.ac.id//fmipa/kimia-fatimah2.pdf
•
http://rovicky.wordpress.com/2008/02/21/proses-pembentukan-minyak-bumi/
•
http://diellaz.files.wordpress.com/2009/10/uraian_materi.pdf
•
http://berita-iptek.blogspot.com/2008/08/cara-mengebor-minyak-bumi.html