TUGAS AKHIR MODUL 3
PENGORGANISASIAN INFORMASI/ PENGETAHUAN DALAM INGATAN MANUSIA
OLEH:
NAMA
: REMI SOPIANI SARAGIH, S.Pd.
NO. PESERTA PPG : 19070418710286 TEMPAT TUGAS
: SMA SWASTA PLUS EFARINA SARIBUDOLOK
LPTK
: UNIVERSITAS RIAU
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manusia adalah makhluk
yang sangat komples terutama dalam
pemikirannya. Sedangkan perangkat manusia yang paling kompleks adalah otak. Pada bagian otak ada yang dinamakan dengan lobus fontalis terletak yang disebut dengan memori, yang memiliki kemampuan untuk menyimpan informasi yang tak terbatas jumlahnya. Memori sangat penting dalam kehidupan manusia. Namun, tidak semua manusia memanfaatkan kapasitas tersebut secra optimal sehingga banyak ruang ruang dalam memori yang tidak terisi dengan baik.Seperti yang kita ketahui bahwa ingatan sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya ingatan, kita menggunakan konsep waktu dengan menghubungkan masa sekarang dengan pengalaman di masa lalu untuk harapan di masa depan. Semua
informasi yang kita peroleh terekam di dalam ingatan. Namun,
tidak semua informasi tersebut dapat bertahan lama dalam ingatan atau mungkin hilang karena berbagai faktor. Pengolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana seorang individu mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang diterima individu dari lingkungan. Hal yang demikian juga dapat dikatakan bahwa penggolahan informasi dapat dikatakan sebagai bagaimana respon individu terhadap informasi yang di berikan oleh lingkungan di sekitarnya.Oleh karena itu, penting untuk mempelajari teori dan faktor-faktor ingatan (memori) agar dapat mewariskan memori ini sepanjang zaman,
sehingga
perkembangan
manusia
selalu
berkembang
serta
pengorganisasian informasi dan pengetahuan dalam ingatan manusia.
seperti yang kita ketahui memori sangat penting dalam kehidupan manusaia. Dengan adanya memori kia menggunakan konsep waktu dengan mnghubungkn masa sekarang dengan pengalaman di masa lalu untuk harapan di masa depan. Hal ini menu njukkan betapa penting nya kita mengenal memori yaNG
menjadikankita dengan memori yang tak terbatas . oloeh karena itu penting bagi kita untuk mempelajarai teori dan faktor faktor ingatan. Perkembangan anak yang optimal merupakan tujuan para psikologi kognitif. Salah satu teori kognitif menjelaskan proses belajar tidak berbeda halnya dengan proses menerima, menyimpan dan mengungkapkan kembali dengan informasi yang telah diterima sebelumnya. Sebagai seorang pendagogies tentu dituntut untuk mempelajari konsep pemrosesan informasi sehingga tidak hanya mampu menyusun kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan langkah pemrosesan namun juga mampu menciptakan kreativitas baru untuk mendukung anak lebih mudah memproses informasi yang diterimanya. Jika proses pemrosesan informasi dimulai dengan adanya rangsangan atau stimulus yang kemudian ditangkap melalui indera dan diteruskan ke dalam sensori memori. Didalam sensori memori informasi yang ditangkap itu berupa visual atau auditori, informasi tersebut dikenali dah mendapat perhatian. Setelah itu dari memori sensori informasi itu diteruskan ke dalam memori jangka pendek atau working memory. Pada tahap ini, informasi yang telah diperoleh diulang atau dibedakan setelah itu informasi kemudian di encoding dan masuk kememori jangka panjang. Di dalam memori jangka panjang, informasi tersebut diasosiasikan dengan pengetahuan suadah ada sebelumnya dan kemudian disimpan. Informasi yang telah diasosiasikan itu kemudian dipanggil kembali (retrieval) ke dalam memori jangka pendek baru setelah itu timbullah respon. Model pemrosesan informasi beranggapan bahwa anak-anak mempunyai kemampuan yang lebih terbatas dan berbeda dengan orang dewasa. Anak-anak tidak dapat menyerap banyak informasi, kurang sistematis dalam hal informasi apa yang diserap, tidak banyak mempunyai strategi untuk mengatasi masalah, tidak mempunyai banyak pengetahuan mengenai dunia yang diperlukan untuk memahami masalah, dan kurang mampu memonitor kerja proses kognitifnya. Perkembangan anak yang optimal merupakan tujuan para psikolog perkembangan, maka sangat relevan jika individu-individu yang berkecimpung dibidang ini melakukan penelitian yang tujuanya bermuara pada meningkatkan kemampuan pemrosesan informasi.
B. INDENTIFIKASI MASALAH C. RUMUSAN D. E. TUJUAN F. MANFAAT BAB II PEMBAHASAN A. LANDASAN TEORI B. Daya ingat menurut Kamus Lengkap Psikologi adalah fungsi yang terlibat dalam mengenang atau mengalami lagi pengalaman masa lalu. Daya ingat merupakan kemampuan seseorang untuk memanggil kembali informasi yang telah dipelajarinya yang telah disimpan dalam otak. Daya ingat seseorang tidak terlepas dari kemampuan otaknyauntuk menyimpan informasi. Informasi dalam otak disimpan dalam bentuk memori. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi riset tentang memori mengalami kemajuan yang pesat. INGATAN Slameto 2010 ingatan adalah penarikan kembali informasi yang pernah diperoleh sebelumnya. Defenisi ini masih sangat sederhana karena
hanya
menekankan
pada
kemampuan
seseorang
untuk
memunculkan kembali informasi yang telah diperolehnya di masa lalu dengan kata lain ingatan adalah memunculkan kembali pengalaman masa lalu. C. Chaplin 2002 memory/ ingatan/daya ingatanmerupakan fungsi yang terlibat dalam mengenang atau mengalami lagi pengalaman masa lau. Keseluruhan pengalaman masa lampau yang dapat diingat kembali. Satu penga;laman masa lalu yang khas.jadi memori merupakan suatu proses kerja yang meliatkan alat2 atau tempat menrima, menyimpan, dan mengingat kembali informasi-informasi yang memiliki keekhususan. D. Syah 2004 memori yang biasanya kita artikan sebagai ingatan itu sesungguhnya adalah fungsi mental yang menangkap informasi dari stimulus, dan ia merypakan storage system yakni sistem openyimpanan informasi dan pengetahuan yang terdapat didalam otak manusia. Dalam hal ini, ingatan merupakan sistem kerja oak manusia untuk menangkap dan meyimpan pengetahuan
E. Pengertian Ingatan (Memori) F. Memori merupakan simpanan informasi – informasi yang diperoleh dan diserap dari lingkungan yang kemudian diolah sesuai dengan individu yang bersangkutan. Memory juga merupakan suatu proses biologi, yakni informasi diberi kode dan dipanggil kembali. Pada dasarnya juga memori adalah sesuatu yang membentuk jati diri manusia dan membedakan manusia
dari
mahluk
hidup
lainnya.
Memori
memberi
manusia
kemampuan mengingat masa lalu, dan perkiraan pada masa depan. Memori merupakan kumpulan reaksi elektrokimia yang rumit yang diaktifkan melalui beragam saluran indrawi dan disimpan dalam jaringan syaraf yang sangat rumit dan unik di seluruh bagian otak. Memori yang sifatnya dinamis ini terus berubah dan berkembang sejalan dengan bertambahnya informasi yang disimpan. G. H. Konsepsi lama tentang memori manusia adalah bahwa memori itu semata-mata hanya tempat penyimpanan informasi dalam waktu yang lama. Jadi memori adalah koleksi potongan-potongan kecil informasi yang terlepas-lepas dan tidak saling berkaitan. I.
Berdasar penjelasan-penjelasan tersebut kita dapat berpandangan bahwa memori itu adalah sebuah wadah yang berisi data-data, dimana data-data tersebut belum tentu saling berkaitan. Memori atau mengingat merupakan proses menerima, menyimpan dan mengeluarkan kembali informasiinformasi yang telah diterima melalui pengamatan, kemudian disimpan dalam pusat kesadaran (otak) setelah diberikan tafsiran. Dalam otak, terdapat dua macam tempat penyimpan informasi atau tanggapan yaitu :
J. 1. Ingatan Jangka Pendek K. Ingatan jangka pendek ialah tempat menyimpan informasi yang akan dikeluarkan segera dalam waktu yang labih pendek. Ada 2 cara untuk meningkatkan ingatan jangka pendek, yaitu: L. a. Rehearsal adalah pengulangan informasi secara sadar sebagai usaha untuk mempertahankan informasi dalam ingatan jangka pendek. M. b.
Encoding adalah proses dimana informasi sensoris diubah kedalam
bentuk yang dapat diingat. Encoding dapat dilakukan dengan metode chunking, yaitu pengelompokan beberapa huruf sebagai kata (small
chunks), sekelompok kata sebagai frase (larger chunks) dan serangkaian frase sebagai kalimat (even larger chunks). N. 2. Ingatan Jangka Panjang O. Ingatan jangka panjang ialah gudang tempat menyimpan informasi untuk masa yang cukup lama. Proses mengingat atau memori banyak dipengaruhi oleh berberapa faktor, yaitu :1) Faktor Individu, dimana proses mengingat akan lebih efektif apabila individu memiliki minat yang besar, motivasi yang kuat, memiliki metode tertentu dalam pengamatan dan pembelajaran memiliki kondisi Fisik dan kesehatan yang baik. 2) Faktor Sesuatu yang dalam hal ini adalah sesuatu yang memiliki organisasi dan struktur yang jelas, mempunyai arti, mempunyai keterkaitan dengan individu, mempunyai intensitas rangsangan yang cukup kuat. 3) Faktor Lingkungan proses mengingat akan lebih efektif apabila ada lingkungan yang menunjang dan terhindar dari adanya gangguan-gangguan. P. Secara umum usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan memori harus memenuhi tiga ketentuan sebagai berikut: Q. a)
Proses memori bukanlah suatu usaha yang mudah. Oleh karena itu,
perlu diperhatikan bahwa pengulangan/rekan. Mekanisme dalam proses mengingat sangat membantu organisme dalam menghadapi berbagai persoalan sehari-hari. Seseorang dikatakan “belajar dari pengalaman” karena ia mampu menggunakan berbagai informasi
yang
telah
diterimanya di masa lalu untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapinya saat ini. R. b)
Bahan-bahan yang akan diingat harus mempunyai hubungan dengan
hal-hal lain. Khusus mengenai hal ini, konteks memegang peranan penting. Dari uraian di depan jelas bahwa memori sangat dibantu bila informasi yang dipelajari mempunyai kaitan dengan hal-hal yang sudah dikenal sebelumnya. Konteks dapat berupa peristiwa, tempat, nama sesuatu, perasaan tertentu dan lain-lain. Konteks ini memberikan retrievel cues atau karena itu mempermudah recognition. S. c)
Proses memori memerlukan organisasi. Salah satu pengorganisasian
informasi yang sangat dikenal adalah mnemonik (bahasa Yunani: mnemosyne, yaitu dewi memori dalam mitologi Yunani). Informasi
diorganisasi sedemikian rupa (dihubungkan dengan hal-hal yang sudah dikenal) sehingga informasi yang kompleks mudah untuk diingat kembali. T. U. Teori pengolahan informasi V. Pengolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana seorang individu mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang diterima individu dari lingkungan. Hal yang demikian juga dapat dikatakan bahwa penggolahan informasi dapat dikatakan sebagai bagaimana respon individu terhadap informasi yang di berikan oleh
lingkungan
di
sekitarnya.
Pengolahan informasi merupakan perluasan dari bidang kajian ranah psikologi kognitif. Dimana dalam ranah psikologi kognitif ini sebagai upaya untuk memahami mekanisme dasar yang mengatur cara berpikirnya orang (Anderson, 1980). Dalam teori pengolahan informasi memiliki sutu perbedaan dengan teori belajar yaitu pada derajat penekanan pada soal belajar. Teori pengolahan informasi tidak memberlakukan belajar sebagai titik pusat penelitian yang utama melainkan juga melihat sisi lainnya, seperti pada informasi yang diperoleh ataupun
melihat
kemampuan
memori
seorang
individu.
Menurut Anderson, 1980 “belajar itu hanyalah merupakan salah satu proses yang diselidiki dan antara kegiatan belajar dan sub-sub ranah lain dari Namun
psikologi demikian,
kognitif penelitian
tetap
pengolahan
tidak informasi
jelas. memberikan
sumbangan atas pengertian proses belajar. Dari pernyataan Anderson tersebut dapat kita simpulkan bahwa antara belajar dan pengolahan informasi
adalah
dua
aspek
yang
saling
melengkapi.
Asumsi yang mendasari teori ini adalah bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan. Perkembangan merupakan
hasil
kumulatif
dari
pembelajaran.
Berdasarkan temuan riset linguistik, psikologi, antropologi dan ilmu komputer, dikembangkan model berpikir. Pusat kajiannya pada proses belajar dan meng-gambarkan cara individu memanipulasi simbol dan memproses informasi.
W. Sistem memori manusia X. Konsepsi lama tentang memori manusia adalah bahwa memori itu semata-mata hanya tempat penyimpanan informasi dalam waktu yang lama. Jadi memori adalah koleksi potongan-potongan kecil informasi yang terlepas-lepas
dan
tidak
saling
berkaitan.
Berdasar penjelasan-penjelasan tersebut kita dapat berpandangan bahwa memori itu adalah sebuah wadah yang berisi data-data, dimana data-data tersebut
belum
tentu
saling
berkaitan.
Di mulai tahun 1960-an memori manusia dipandang sebagai suatu struktur yang rumit untuk mengolah dan mengorganisasi semua pengetahuan,
demikian menurut
Naisser,
1967.
Ada juga yang
mengatakan memori adalah merupan gudang yang pasif, tetapi merupakan suatu yang aktif memilih data penginderaan mana yang akan di olahnya, mengubah data data menjadi informasi yang bermakna dan menyimpan infotmasi itu untuk digunakan di waktu kemudian. Hal ini berarti memori juga dapat dikatankan sebagai suatu alat yang berfungsi untuk menangkap, mengolah dan menggunakannya di lain waktu ketika di butuhkan. Memori merupakan suatu sistem yang rumit dengan banyak tahapannya dan saling berinteraksi. Ini berarti dalam memori terdapat interaksi-interaksi antara data-data dan lapisan-lapisan atau tahapantahapan
yang
ada
di
dalamnya.
Sebagian besar model-model yang dikembangkan tahun 1960-an mengajukan tiga struktur memori yaitu: Y. 1.
Pencatatan penginderaan (Sensoric Memori)
Z. Rangsangan yang diterima oleh indera yang kemudian akan diteruskan sebagai informasi ke sistem memori selanjutnya. Informasi yang terdapat pada stimulus atau rangsangan dari luar akan diterima manusia melalui panca inderanya. Informasi tersebut akan tersimpan di dalam ingatan selama tidak lebih dari satu detik saja. Ingatan tersebut akan hilang lagi tanpa disadari dan akan diganti dengan informasi lainnya. Ingatan sekilas atau sekelebat yang didapat melalui panca indera ini biasanya disebut ’sensory memory’ atau ‘ingatan inderawi’. Berdasar pada apa yang dipaparkan di atas, dapatlah disimpulkan bahwa, seperti yang telah sering dialami para guru dan telah dinyatakan dua orang siswa di bagian awal
tulisan ini, pesan atau keterangan yang disampaikan seorang guru dapat hilang seluruhnya dari ingatan para siswa jika pesan atau keterangan tersebut terkategori sebagai pencatatan pengideraan. Alasanya, seperti sudah dipaparkan tadi, pencatatan pengideraan hanya dapat bertahan di dalam pikiran manusia selama tidak lebih dari satu detik saja. AA.2.
Penyimpanan Jangka Pendek (working memory)
BB.Suatu informasi baru yang mendapat perhatian siswa, tentunya akan berbeda dari informasi yang tidak mendapatkan perhatian dari mereka. Suatu informasi baru yang mendapat perhatian seorang siswa lalu terkategori sebagai penyimpanan jangka pendek. Jelaslah bahwa penyimpanan jangka pendek adalah setiap Ingatan Inderawi yang stimulusnya
mendapat
perhatian
dari
seseorang.
Dengan kata lain, penyimpanan jangka pendek tidak akan terbentuk di dalam otak siswa tanpa adanya perhatian dari siswa terhadap informasi tersebut. Penyimpanan jangka pendek ini dapat bertahan relatif jauh lebih lama
lagi,
yaitu
sekitar
20
detik.
Sebagai akibatnya, pengetahuan tentang perbedaan antara kedua ingatan ini lalu menjadi sangat penting untuk diketahui para guru dan diharapkan akan dapat dimanfaatkan selama proses pembelajaran di kelasnya. Sekali lagi, perhatian para siswa terhadap informasi atau masukan dari para guru akan sangat menentukan diterima tidaknya suatu informasi yang disampaikan para guru tersebut. Karenanya, untuk menarik perhatian para siswa terhadap bahan yang disajikan, di samping selalu memotivasi siswanya, seorang guru pada saat yang tepat sudah seharusnya mengucapkan kalimat seperti: “Anak-anak, bagian ini sangat penting.” Tidak hanya itu, aksi diam seorang guru ketika siswanya ribut, mencatat hal dan contoh penting di papan tulis, memberi kotak ataupun garis bawah dengan kapur warna untuk materi essensial, menyesuaikan intonasi suara dengan materi, memukul rotan ke meja, sampai menjewer telinga merupakan usaha-usaha yang patut dihargai dari seorang guru selama proses pembelajaran untuk menarik perhatian siswanya. Namun hal yang lebih penting lagi adalah bagaimana menumbuhkan kemauan dan motivasi dari dalam diri siswa sendiri, sehingga para siswa akan mau
belajar dan memperhatikan para gurunya selama proses pembelajaran sedang berlangsung. CC.
3.
Penyimpanan Jangka Panjang (Long Term Memory)
DD.
Suatu proses penyimpanan informasi yang permanen. Memori
jangka panjang ini berasal dari memori jangka pendek yang selalu diulang-ulang dan berkesan bagi individu sehingga informasi yang ia terima dapat bersifat permanen dan bila suatu saat ia butuhkan maka akan teringat lagi. Informasi yang sudah tersimpan di dalam penyipanan jangka panjang ini sulit untuk hilang, sehingga dapat diingat dengan mudah.
Jelaslah
bahwa
penyimpanan
jangka
panjang
adalah
penyimpanan jangka pendek yang mendapat pengulangan. Kata lainnya kata lainnya penyimpanan jangka panjang tidak akan terbentuk tanpa adanya
pengulangan.
Dapatlah disimpulkan sekarang bahwa pengulangan merupakan kata kunci dalam proses pembelajaran. Karenanya, latihan selama di kelas atau di rumah merupakan kata kunci yang akan sangat menentukan keberhasilan atau ketidak berhasilan suatu pengetahuan yang diingat dalam
jangka
waktu
yang
lama.
Itulah
sebabnya,
ada
guru
berpengalaman yang menyatakan kepada siswanya bahwa akan jauh lebih baik untuk belajar 6 × 10 menit daripada 1 × 60 menit. Selain pengulangan atau latihan, beberapa hal penting yang harus diperhatikan Bapak dan Ibu Guru agar suatu pengetahuan dapat diingat siswa dengan mudah adalah: EE.
Sesuatu yang sudah dipahami akan lebih mudah diingat siswa daripada sesuatu yang tidak dipahaminya. Contohnya, proses untuk mengingat bilangan 17.081.945 akan jauh lebih mudah daripada proses mengingat bilangan 51.408.791 karena bilangan pertama sudah dikenal para siswa, apalagi jika dikaitkan dengan hari kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 yang dapat ditulis menjadi 17–08–1945.
FF.
Hal-hal yang sudah terorganisir dengan baik akan jauh lebih mudah
diingat
siswa
daripada
hal-hal
yang
belum
terorganisir.
Contohnya, mengingat susunan bilangan 4, 49, 1, 16, 9, 36, dan 25 akan jauh lebih sulit daripada mengingat bilangan berikut yang sudah terorganisir dengan baik: 1, 4, 9, 16, 25, 36, dan 49.
GG.
Sesuatu yang menarik perhatian siswa akan lebih mudah
diingat daripada sesuatu yang tidak menarik hatinya. Acara televisi yang menarik perhatian para siswa akan memungkinkan para siswa untuk duduk berjam-jam di depan TV dan jalan ceriteranya akan mampu mereka ingat dengan mudah. Namun hal yang sebaliknya akan terjadi juga, yaitu suatu proses pembelajaran yang tidak menarik perhatian mereka dapat menjadi beban bagi siswa dan tentunya juga bagi para guru.
HH.
JABARAN MASALAH
II. Pendekatan pemrosesan informasi adalh pendekatan yang menjelaskan pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali pengetahuan dari otak. Dalam pendekatan model pemrosesan informasi lebih menekankan kepada tingkat kedalaman dalam pemrosesan informasi. Informasi masuk ke dalam memori diproses secara mendalam diproses secara mendalam dimana informasi dianalisa menurut kategori maknanya, kesesuaian bahasa di kalimat tersebut dan memberikan daya ingatan yang terus diingat oleh subyek. JJ. Aplikasi Teori Pengolahan Informasi Dalam Belajar KK.Penerapan teori pengolahan informasi dalam belajar berasumsi bahwa meemori manusia itu suatu sistem yang aktif, yang mampu menyeleksi, mengorganisasi dan mengubah menjadi suatu sandi-sandi informasi dan keterampilanbagi penyimpananya untuk di pelajari. Dalam hal ini individu diartikan sebagai suatu objek yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan suatu penyleksian, pengorganisasian danpengubahan terhadap informasi yang di dapat menjadi suatu sandi-sandi yang berguna untuk memudahkan individu dalam proses belajar yang akan dijalani
dirinya.
Mengenai hal di atas, para ahli kognitif juga berasumsi bahwa belajar yang berhasil sangat bergantung pada tindakan belajar daripada hal-hal yang ada di lingkungannya. Ini menunjukan bahwa dalam proses belajar ini tindakan dari peserta didik adalah hal utama yang mempengaruhi terhadap hasil belajar yang akan di capai dari peserta didik, dalam hal ini menyangkut aspek perubahan perilaku seperti: aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Komponen belajar menurut teori pengolahan informasi seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan di atas, bahwakomponen belajar adalah perhatian yang ditujukan pada stimulus, pengkodean stimulus, dan penyimpanan
dan
mendapatkan
kembali
(retrival).
Atas dasar komponen dasar tersebut, selanjutnya hal yang esensial dari pembelajaran adalah LL. a.
Membimbing untuk menerima stimulus
MM.
b.
Memperlancar pengkodean
NN.
c.
Memperlancar penyimpanan dan retrival
OO.
Melihat dari komponen tersebut sudah pasti ketiganya merupakan
suatu satu kesatuan yang harus dilakukan secara berutan dan akan selalu mempengaruhi hasil yang akan di dapat atau hasil belajar dari peserta didik itu sendiri. PP.1. QQ.
Membimbing peserta didik dalam penerimaan stimulus Sistem memori dapat melakukan proses seleksi atas stimulus-
stimulus yang akan diperhatikannya, ini juga dapat dikatakan bahwa sistem memori manusia memiliki suatu aplikasi filterasi terhadap stimulusstimulus yang di perhatikannya. Kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan berkaitan dengan memberikan bimbingan perhatian peserta didik terhadap penerimaan stimulus antara lain: RR.
a.
Memusatkan perhatian ke stimulus-stimulus tertentu yang di
pilih. Dalam hal ini pendidik akan memberikan perhatian khusus terhadap siswa mengenai stimulus-stimulus yang akan dipilih. Jadi dengan demikian siswa/peserta didik akan lebih terkosentrasi pada stimulus yang telah ditentukan. SS.b.
Mengenali secara awal stimulus dengan kode-kode tertentu. Dalam
pengenalan awal stimulus melalui pengkodean yaitu bagaimana individu mengubah stimulus yang ada sehingga dapat di simpan dan pada waktu yang lain dapat dimunculkan kembali dengan mudah. Dalam pengkodean ini akan terjadi proses pengulangan dan menghubungkan dengan informasi lama yang sudah tertanam dalam memori manusia. TT. Hal penting agar kegiatan menyajikan fokus adalah dengan memudahkan peserta didik dalam menerima informasi yang cermat dan lengkap. Atau
dengan ungkapan lain apakah informasi yang diberikan itu diterima di dalam memori kinirja peserta didik. Untuk memudahkan penerimaan informasi untuk tujuan behavioral dapat dilakukan dengan organise muka (advance organize), yaitu merupakan konsep-konsep paying bagi bahan baru. Tujuan dengan pemberian kerangka ini atau advance organize yaitu untuk membantupeserta didik untuk mengetahui dan memperhatikan halhal penting dari material atau bahan pelajaran yang baru. Adapun yang mengatakan bahwa advance organizer juga berguna untuk memberikan kerangka konseptual untuk belajar. Selain itu melalui advance organizer akan menjadi suatu penghubung antara simpanan informasi peserta didik pada waktu sekarang dengan dengan belajar yang baru. Melalui hal ini juga dapat di gunakan sebagai jembatan antara kognitif lama dan struktur kognitif yang akan diperoleh, sehingga melalui advance organizer dapat memperlancar
UU.
proses
mengkode
pada
peserta
didik.
HASIL
BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN B. Berdasarkan pada penjelasan-penjelasan di atas kami dapat menarik beberapa
kesimpulan
antaranya:
1. Pengolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana seorang individu mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar
informasi
yang
diterima
individu
dari
lingkungan.
2. Terdapat tiga unsur struktur memori yaitu: Pencatatan penginderaan (Sensoric Memori), Penyimpanan Jangka Pendek (working memory), dan Penyimpanan
Jangka
Panjang
(Long
Term
Memory)
3. Terdapat tiga tahapan belajar dalam teoti pengolahan informasi yaitu; Perhatian
ke
stimulus,
Mengkode
stimulus,
dan
memperlancar
penyimpanan dan retrival. C. Memori adalah koleksi potongan-potongan kecil informasi yang terlepaslepas dan tidak saling berkaitan
D. 2.
Teori Ingatan (Memori) adalah sebagai berikut : 1) Enconding; 2)
Storage. Sedangkan Interval dapat dibedakan atas Lama Interval, Isi Interval, Retrieval, Recall, Recognition dan Redintegrative E. 3.
Faktor-faktor Ingatan (Memori) yaitu faktor individu, faktor sesuatu
yang harus di ingat adalah sesuatu yang memiliki organisasi dan struktur yang jelas, mempunyai arti, mempunyai keterkaitan dengan individu, mempunyai
intensitas
rangsangan
yang
cukup
kuat
dan
faktor
lingkungan. F. 4.
Kemampuan Memori dapat meningkatkan pengulangan/rekan,
hubungan dengan hal-hal lain.
G. KRITIK DAN SARAN
Kami menyadari dalam penyusunan dan penjelasan yang ada di dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, untuk itu kami menyarankan untuk dilakukan suatu pengkajian yang lebih mendalam mengenai materi ini. Dan demi perbaikan makalah kami selanjutnya kami mohon saran dan ktitik pembaca yang tentunya membangun. Demikianlah hasil karya tulis kami yang terangkim dalam suatu makalah semoga bermanfaat dan akhirnya kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA https://journal.ugm.ac.id/buletinpsikologi/article/viewFile/7375/5742 james patrick chaplin kamus lengkap psikologi diterjemahkan oleh kartini kartono jakarta, raja grafindo persada hal 295 http://adamtirtaputra.blogspot.com/2013/06/psikologi-umum-tentang-memoryingatan.html
Almazini.P. Mengoptimalkan Daya Ingat. www.makelarz.blogspot.com. 09 April 2015