BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pangan di Indonesia memang cukup besar, salah satunya adalah buah terung yang dikonsumsi sebagai sayur. Terung sudah cukup populer di Indonesia. Hampir semua kalangan dari berbagai daerah di Indonesia mengkonsumsi buah ini. Dari catatan sejarah, daerah/Negara sebagai asal tanaman terung terletak di Asia, yakni India dan Birma. Menurut penelitian, sejak ratusan tahun lalu, terung mulanya hanya tumbuh liar. Namun kemudian setelah diketahui rasanya enak dan bermanfaat terung kemudian dibudidayakan di daerah tersebut. Jadi hakikatnya, tanaman terung merupakan tanaman asli daerah tropis. Di indonesia terong menjadi sayuran yang wajib ada disetiap pasar. Terdapat berbagai jenis terong yang dijual dipasaran, ini dikarenakan banyaknya konsumen yang berniat membeli terong. Banyaknya penikmat terong ini tentu bukan tanpa sebab, terong merupakan bahan baku dari pembuatan makanan. Terong bisa diaplikasikan dengan masakan lain, ini yang membuat konsumen tidak pernah bosan untuk menikmati terong. Apa lagi terong bergizi tinggi, cocok untuk semua kalangan. Karena banyaknya permintaan pasar akan terong, maka kami memutuskan untuk melakukan budidaya terong pada tugas kali ini. Sebab, budidaya terong tidak terlalu sulit. Hanya memerlukan sedikit lahan dan tidak ada perawatan khusus, hanya perlu disiram setiap hari dalam beberapa bulan terong siap dipanen. Sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, setelah uts kami sudah bisa memanen tanaman terong yang kami budidayakan. Dalam budidaya ini kami juga memutuskan untuk mengolah terong menjadi nugget. Kami memilih nugget sebagai olahan terong karena nugget banyak digemari, mulai dari anakanak, remaja, dewasa, dan orang tua menyukai nugget. Akan tetapi, terlepas dari rasanya yang enak, nugget tidak baik jika dimakan terlalu banyak karena bahan pengawet dan penyedap yang ada dalam nugget, tentu saja ini tidak baik untuk kesehatan. Kami mencoba membuat nugget yang baik untuk dikonsumsi, tanpa merusak kesehatan dan tentunya rasanya yang enak. Maka kami membuat nugget terong, dimana nugget hanya berisikan daging ayam ataupun daging sapi, kini nugget kami campurkan dengan terong. Selain mengandung gizi tinggi karena adanya terong, nugget ini tidak menggunakan pengawet, sehingga nugget ini tidak tahan lama. Meski begitu, kesehatan kita tetap terjaga dan terhindar dari berbagai penyakit yang akan menyerang akibat mengonsumsi kebanyakan nugget berpengawet karena terbiasa memakan nugget terong.kami yakin dengan banyaknya penggemar nugget produk kami kali ini akan terjual banyak dipasaran.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1.
Bagaimana cara membudidayakan terong?
2.
bagaimana cara pengolahan terong menjadi nugget terong?
1
1.3 Tujuan Penulisan Pada makalah ini, kami akan memberikan gambaran tentang cara budidaya terong yang baik dan benar sehingga menghasilkan terong yang layak konsumsi dan bergizi tinggi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan agar kita dapat membuat nugget bergizi tinggi tanpa bahan pengawet sendiri. Dengan makalah ini kita memiliki banyak pengalaman dalam hal kewirausahaan.
2
BAB II PEMBAHASAN 2.1
Deskripsi
Terung (Solanummelongena, di Pulau Jawa lebih dikenal sebagai terong) adalah tumbuhan penghasil buah yang dijadikan sayur-sayuran. Terung berkerabat dekat dengan kentang dan leunca, dan agak jauh dari tomat.
Terung sering ditanam secara tahunan. Tanaman ini tumbuh hingga 40-150 cm (16-57 inci) tingginya. Daunnya besar, dengan lobus yang kasar. Ukurannya 10-20 cm (4-8 inci) panjangnya dan 5-10 cm (2-4 inci) lebarnya. Jenis-jenis setengah liar lebih besar dan tumbuh hingga setinggi 225 cm (7 kaki), dengan daun yang melebihi 30 cm (12 inci) dan 15 cm (6 inci) panjangnya. Batangnya biasanya berduri. Warna bunganya antara putih hingga ungu, dengan mahkota yang memiliki lima lobus. Benang sarinya berwarna kuning. Buah tepung berisi, dengan diameter yang kurang dari 3 cm untuk yang liar, dan lebih besar lagi untuk jenis yang ditanam.
2.1.1 Sejarah Singkat Terung ialah tumbuhan pangan yang ditanam untuk buahnya. Asal-usul budidayanya berada di bagian selatan dan timur Asia sejak zaman prasejarah, tetapi baru dikenal di dunia Barat tidak lebih awal dari sekitar tahun 1500. Buahnya mempunyai berbagai warna, terutama ungu, hijau, dan putih. Catatan tertulis yang pertama tentang terung dijumpai dalam Qímínyàoshù, sebuah karya pertanianTiongkok kuno yang ditulis pada tahun 544. Banyaknya nama bahasa Arab dan Afrika Utara untuk terong serta kurangnya namaYunani dan Romawi menunjukkan bahwa pohon ini dibawa masuk ke dunia Barat melewati kawasan Laut Tengah oleh bangsa Arabpada awal Abad Pertengahan. Nama ilmiahnya, Solanummelongena, berasal dari istilah Arab abad ke-16 untuk sejenis tanaman terung. Karena terung merupakan anggota Solanaceae, buah terung pernah dianggap beracun, sebagaimana buah beberapa varietas leunca dan kentang. Sementara buah terung dapat dimakan tanpa dampak buruk apa pun bagi kebanyakan orang, sebagian orang yang lain, memakan buah terung (serupa dengan memakan buah terkait seperti tomat, kentang, dan merica hijau atau lada) bisa berpengaruh pada kesehatan. Sebagian buah terung agak pahit dan mengiritasi perut serta mengakibatkan gastritis. Karena itulah, sebagian sumber, khususnya dari kalangan kesehatan alami, mengatakan bahwa terung dan genus terkait dapat mengakibatkan 3
atau memperburuk artritis dengan kentara dan justru itu, harus dijauhi oleh mereka yang peka terhadapnya 2.2 Jenis – jenis Terong 1. Terong Telunjuk Dinamakan terong telunjuk dikarenakan bentuknya yang menyerupai jari telunjuk.Terong yang memiliki nama ilmiah SolanumMelongena ini banyak terdapat di pulau Sumatera.Di Medan, terong ini dapat digunakan sebagai variasi sayuran dalam memasak tauco udang atau tauco sayur kacang panjang.Dapat juga dimasak gulai bersama dengan kentang dan telur.
Khasiat Terong Telunjuk Setiap 100 gram terong telunjuk mengandung sekitar 1,75 gram protein yang berkhasiat untuk pertumbuhan tubuh; 5,65 gram karbohidrat yang berfungsi sebagai penghasil tenaga.Selain itu didalam terong telunjuk juga terdapat kandungan serat yang dapat mencegah sembelit, kandungan kalsium yang dapat menguatkan gigi dan tulang serta adanya kandungan vitamin C di dalamnya. Kandungan beta karoten dalam terong telunjuk berkhasiat untuk menyehatkan mata, garam galiannya sangat bermanfaat bagi metabolism tubuh serta adanya juga kandungan fosfor di dalamnya.Terong telunjuk juga dapat dimanfaatkan sebagai pereda batuk, caranya adalah dengan merebus terong telunjuk kemudian meminum air rebusannya 1-2 kali sehari.Terong telunjuk ini pun dapat dibakar dan disapukan ke kulit yang luka. Khasiat Akar Terong Telunjuk Akar tanaman terong telunjuk pun ternyata dapat dimanfaatkan dalam mengatasi asma atau rasa lelah,yakni dengan merebus akarnya dan meminum air rebusannya. Khasiat Daun Terong Telunjuk Daun terong telunjuk dapat dirasakan khasiatnya dengan merebus 3-4 helai daunnya dan 2 gelas air kemudian air rebusannya dapat digunakan untuk mencuci mulut dan berkumur-kumur.Ini adalah cara untuk meredakan sakit gigi,gusi bengkak dan radang mulut. 4
2. Terong Belanda
Terong Belanda yang lebih populer di dunia barat dengan nama Tamarillo, merupakan tanaman dataran tinggi dengan suhu berkisar antara 20-27 derajat celsius. Meski terong dikenal di Indonesia dengan sebutan terong Belanda, bukan berarti asalnya adalah dari negeri kincir air tsb. Terong Belanda berasal dari daerah Amazon-Amerika Latin namun diperkenalkan ke Indonesia oleh orang Belanda, oleh karena itu lebih dikenal dengan nama Terong Belanda. Rasa terong Belanda agak asam, ketika belum matang berwarna hijau dan ketika masak berwarna kuning kemerah-merahan.Bentuknya menyerupai telur namun runcing diujungnya.Daging buahnya mengandung banyak sari buah, daging buahnya inilah yang dimanfaatkan dalam pembuatan jus dan sirup.EsMartabe adalah salah satu jenis es khas orang Medan yang diramu dari bahan utama terong Belanda dan buah markisa.Sirup terong Belanda juga sangat digemari terutama disajikan pada saat berbuka puasa di bulan Ramadhan bersama dengan air es.Selain itu,buah terong Belanda ini juga dapat dijadikan sebagai salah satu buah “ulekan” rujak kolam Medan. Bila buah terong Belanda ini masih muda atau berwana hijau,dapat dijadikan sebagai lalapan. Terong Belanda sangat berkhasiat bagi kesehatan, antara lain: -
-
Pro-vitamin A yang dikandungnya sangat baik untuk kesehatan mata Adanya vitamin C didalam buah ini dapat mencegah sariawan dan meningkatkan daya tahan tubuh –Kandungan seratnya dapat mencegah sembelit dan kanker mineral yang ada didalamnya seperti potassium, fosfor dan magnesium berkhasiat untuk membantu pertumbuhan tulang Mengandung antosianin yang merupakan salah satu jenis antioksidan yang dapat membantu daya tahan tubuh menjadi lebih baik
5
3. Terong Ungu
Jenis terong ini adalah jenis terong yang paling terkenal diantara jenis-jenis terong yang lain.Walau bentuknya beragam,namun warna ungu yang ada pada terong ini ternyata menyimpan khasiat yang sangat banyak, yaitu: -
-
-
-
-
Pencegah kanker, ini didapati dari kandungan phycocyanin dan resveratrolnya Antioksidan, seperti halnya terong Belanda, di dalam terong ungu pun mengandung antosianin yang dapat berguna sebagai antioksidan Sangat bermanfaat bagi diabetesi;berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan, mengkonsumsi terong, termasuk terong ungu secara teratur dapat menurunkan kadar gula darah pada diabetesi.Ini juga didapatkan dari antosianin yang ada didalamnya Baik bagi penderita jantung atau menurunkan resiko terkena serangan jantung; resveratrol yang ada ada di dalam terong ungu merupakan komponen alami yang dapat mencegah penyakit jantung, sedangkan komponen Salicylatesnya bermanfaat untuk menurunkan resoki terkena serangan jantung Menurunkan kolestrol, ini didapatkan dari kandungan seratnya Mencegah stroke dan menghambat pertumbuhan tumor; ini didapatkan dari kandungan Ellagic Acid dan resveratrolnya Mengandung berbagai Vitamin; vitamin yang terbanyak terdapat dalam kulit ungu terong ini adalah vitamin B kompleks.Vitamin lainnya adalah vitamin A,C,E,K dan D. Riboflavin (vitamin B2) bisa didapat dari terong ungu, yang bermanfaat unutk membentuk sel-sel darah merah,sum-sum tulang dan sistem syaraf sehingga dapat mencegah anemia,riboflavin sebenarnya agak sulit diperoleh dari tumbuhan lain. Kandungan vitamin B3 atau niasin berefek menenangkan sehingga dapat mencegah stress Mencegah terjadinya anemia; sehingga sangat baik bagi ibu hamil dan anakanak yang masih dalam pertumbuhan; ini didapatkan dari zat besi yang dikandungnya Mencegah penyakit gondok dan infertilitas (meningkatkan libido)ini diperoleh dari kandungan selenium nya.
Salah satu jenis terong ungu adalah terong Jepang, dinamakan demikian karena sering digunakan pada kuliner Jepang seperti masakan tempura.Terong ungu dapat digoreng atau disambal (sambal terong). 4. Terong Putih 6
Jenis terong ini baru populer di Indonesia 5 tahun terakhir ini.Secara fisik,terong putih tidak jauh berbeda dengan terong ungu,hanya saja kulitnya berwarna putih, rasanya sedikit manis, tekstur buahnya renyah dan empuk, sehingga sangat cocok diolah menjadi manisan.Terong putih yang juga dikenal dengan sebutan terong Kania merupakan varietas terong hibrida. Jenis terong ini dapat tumbuh di lahan dengan ketinggian hingga 1200 m dari permukaan laut dan sangat cocok dibudidayakan di tanah lempung berpasir,kaya bahan organik,subur dan memiliki pengairan yang bagus. Diantara kelebihan terong putih adalah tingkat produktivitasnya yang relatif tinggi dibandingkan dengan jenis-jenis terong yang lain.Terong putih sangat diminati di pulau Kalimantan. 5. Terong Pipit
Terong pipit atau terong mini memiliki ukuran yang sangat kecil dibandingkan dengan terong-terong lain.Bentuknya bulat kecil dan berwarna hijau dan merupakan tumbuhan liar. Orang Medan menyebutnya chepoka,orang Minang menyebutnya rimbang.Walau ukurannya mini, khasiatnya jangan ditanya.Terong ini dapat menyehatkan mata,mengandung sedikit zat besi,vitamin A,C dan B1.Selain itu di dalam terong pipit juga terkandung 2% protein, 0.1% lemak, 7,9 karbohidrat dan banyak mengandung fosfor.Diantara masakan yang menggunakan terong pipit adalah masakan tauco dan daun ubi tumbuk.Untuk jenis masakan 7
yang terakhir ini merupakan kuliner khas orang Tapanuli Selatan (salah satu daerah di Sumatera Utara). Selain buahnya,akar terong pipit juga dapat dimanfaatkan,diantaranya untuk mengobati tumit kaki yang pecah-pecah,meredakan sakit perut, penawar racun ular dan serangga serta dapat mencuci darah dengan meminum air rebusannya. Bila anda membeli terong, belilah terong yang segar dengan permukaan kulit mengkilat, tidak layu dan keras, agar semua manfaat dan khasiatnya bisa didapat.Hindari membeli terong yang permukaannya terdapat bintik-bintik kecoklatan dan terlalu lembek bila ditekan dengan jari.Untuk memastikan bijinya tidak kering, ketuk-ketuklah kulitnya dengan buku jari.Jika bunyinya kosong jangan dibeli.Terong mudah busuk dan pahit, oleh karena itu simpanlah di lemari pendingin, bungkus dengan plastik.Terakhir, hindari memakan terong secara mentah, karena terong mengandung racun solamine yang dapat menyebabkan alergi,karenanya yang terbaik adalah dengan cara memasaknya lebih dahulu sebelum mengasupnya.
2.3
Budidaya Terong 2.3.1 Kondisi Tanah yang cocok untuk budidaya Kondisi tanah ideal untuk budidaya terong adalah tanah lempung berpasir dengan kisaran pH 6,5-7. Terong berproduksi maksimal pada kisaran suhu 22-30 C. Tanaman ini membutuhkan sinar matahari yang cukup, oleh karena itu cocok ditanam pada musim kemarau. 2.3.2 Penyemaian benih terong Benih yang baik untuk budidaya terong memilki daya tumbuh di atas 75%. Sebelum ditanam di lahan terbuka, benih terong sebaiknya disemaikan terlebih dahulu. Langkah pertama siapkan dulu tempat penyemaian benih. Buat bedengan dengan lebar satu meter dan tinggi 20 cm. Bedengan dibuat dari campuran tanah, arang sekam dan kompos dengan perbandingan 1:1:1. Atau, silahkan baca cara membuat media persemaian. Kemudian berikan naungan terhadap bedengan tersebut. Rendam benih terong dalam air hangat selama 10-15 menit, kemudian bungkus benih dengan kain basah dan diamkan selama 24 jam. Buat alur berjarak 5-10 cm diatas bedengan untuk menebarkan benih. Kemudian tebarkan benih dan tutup dengan tanah tipis-tipis. Setelah itu, tutup bedengan dengan daun pisang atau karung goni basah. Siram dengan air untuk menjaga kelembaban persemaian. Setelah 2-3 hari kecambah mulai tumbuh menjadi tanaman, buka daun pisang atau karung goni tersebut. Kemudian siram setiap hari tanaman tersebut. Setelah 10-15 hari, pindahkan bibit tanaman kedalam bumbunan daun pisang atau 8
polybag kecil (9X10 cm), satu polybag satu tanaman. Isi polybag atau bumbunan daun pisang dengan tanah dan kompos, perbandingan 1:1. Sirami tanaman yang ada dalam polybag tersebut setiap hari. Setelah tanaman berumur 1-1,5 bulan atau telah memiliki minimal 4 helai daun, tanaman tersebut siap dipindahkan ke lahan terbuka. 2.3.3 Pengolahan tanah dan penanaman Lahan untuk budidaya terong dicangkul atau dibajak dengan kedalaman 30 cm. Bersihkan tanah dari gulma dan kerikil. Bentuk bedengan dengan lebar 1 meter tinggi 30 cm dan panjang disesuaikan dengan bentuk lahan. Jarak antar bedengan 40 cm. Gunakan pupuk organik sebagai pupuk dasar, bisa berupa kompos atau pupuk kandang sebanyak 15 ton per hektar. Taburkan di atas bedengan dan aduk hingga merata. Budidaya terong menghendaki tingkat keasaman tanah sekitar pH 5-6. Apabila pH kurang dari 5 tambahkan kapur pertanian. Buat lubang tanam secara berbaris, satu bedengan sebanyak dua baris. Jarak tanam antar lubang tanam 60 cm dan jarak antar baris 70 cm. Lebar lubang dan kedalaman disesuaikan dengan ukuran polybag bibit. Sebelum bibit dipindahkan, siram bedengan dengan air. Tanaman terong cenderung tidak tahan dengan kekeringan. Pindahkan bibit tanaman satu lubang diisi satu bibit tanaman. Hati-hati dalam memindahkan tanaman, jaga agar akar tanamah tidak putus atau rusak. 2.3.4 Perawatan budidaya terong Lakukan penyulaman tanaman setelah satu minggu. Cabut tanaman yang terlihat layu atau tidak sehat dan pertumbuhannya abnormal. Pencabutan dilakukan beserta media tumbuhnya. Ganti dengan bibit baru. Pemupukan tambahan dilakukan mulai dari 2 minggu setelah bibit ditanam. Untuk budidaya terong non-organik berikan pupuk urea. Sedangkan untuk budidaya terong organik berikan pupuk kompos atau pupuk kandang, masingmasing satu kepal atau kira-kira 0,5 kg per tanaman. Ulangi pemberian pupuk susulan pada minggu ke-5 dan ke-7 setelah bibit ditanam. Sambil memberikan pupuk susulan, siangi gulma yang terdapat dalam bedengan tanaman. Bersihkan juga semak belukar yang terdapat disekitar area tanaman. Pemasangan ajir atau bilah bambu untuk menopang tanaman dilakukan setelah tanaman berumur 3 minggu. Penancapan ajir hendaknya berjarak 5-7 cm dari pangkal batang. Jangan sampai penancapan ajir melukai akar tanaman. Ikat tanaman pada ajir dengan tali rafia.
9
Apabila tidak turun hujan penyiraman hendaknya dilakukan setiap tiga hari sampai tanaman berbunga. Setelah tanaman berbunga, tingkatkan frekuensinya hingga dua hari sekali. 2.3.5 Panen budidaya terong Panen pertama usaha budidaya terong biasanya dilakukan setelah 70-80 hari sejak bibit ditanam. Selanjutnya, panen dilakukan setiap 3-7 hari sekali. Dalam satu kali musim tanam, bia mencapai 13-15 kali panen, bahkan bisa lebih. Waktu yang tepat untuk panen adalah pagi dan sore hari. Buah dipetik dengan tangkainya, buah terung tidak tahan lama. Oleh karena itu harus segera dipasarkan begitu selesai panen. Sortasi untuk budidaya terong dilakukan berdasarkan ukuran dan warna buah
2.4
Penyakit – penyakit pada tanaman terong Penyakit yang Menyerang Tanaman Terong 1. Layu Bakteri
Penyebabnya adalah bakteri Pseudomonassolanacearum. Bisa hidup lama dalam tanah.Serangan hebat pada temperatur cukup tinggi. Gejala : terjadi kelayuan seluruh tanaman secara mendadak. Sebenarnya serangan Layu bakteri bersifat lokal, seperti pembuluh Xylem / pembuluh angkut, tetapi karena menyerangya pada akar atau leher akar sehingga pasokan air dan hara tanaman dari tanah ke daun terhambat sehingga gejala yang muncul adalah kelayuan yang bersifat sistemik.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. a. Atur jarak tanam, sehingga kelembaban tidak terlalu lembab. b. Lakukan pergiliran tanaman, jangan menanam tanaman yang berjenis Solanaceae seperti tomat, tembakau dll karena akan memperparah serangan. 2. Busuk Buah 10
Penyebabnya adalah jamur Phytophthorasp. Gejala pada buah terung mula-mula terjadi bercak kebasahan yang bergaris tengah lebih kurang 0,5 cm. Becak meluas dengan cepat ke arah sumbu panjang, sehingga becak bentuknya memanjang. Pada jenis berbuah bulat dan warnanya ungu becak tetap berbentuk bulat dan berwarna gelap. Bagian dalam buah berubah warnanya, kebasah-basahan, dan berbatas coklat tidak teratur. Akhirnya buah terlepas dari kelopaknya dan menjadi busuk sama sekali. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. a. Menanam terung dengan jarak tanam yang cukup. b. ihkan gulma dan memelihara drainase. c. Buah-buah yang sakit dipetik dan dipendam. 3. Bercak Daun Penyebabnya adalah jamur Cercosporasp, Alternariasolani, Botrytiscinerea Gejala : bercak-bercak kelabu-kecoklatan atau hitam pada daun. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. a. Menanam terung dengan jarak tanam yang cukup. b. ihkan gulma dan memelihara drainase. c. Buah-buah yang sakit dipetik dan dipendam. d. Rotasi tanaman. 4. Antraknose Penyakit ini disebabkan oleh GloeosporiummelongenaEll. Gejala pada buah becak-becak melekuk, bulat, yang dapat bersatu menjadi becak besar yang tidak teratur. Becak berwarna coklat dengan titik-titik hitam yang terdiri dari aservulus jamur. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. a. Menanam terung dengan jarak tanam yang cukup. b. ihkan gulma dan memelihara drainase. c. Buah-buah yang sakit dipetik dan dipendam. d. Rotasi tanaman. e. Penggunaan varietas resisten. 5. Busuk Leher Akar Penyebabnya adalah Sclerotiumrolfsii Gejala : pangkal batang membusuk berwarna coklat. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. a. Menanam terung dengan jarak tanam yang cukup. b. ihkan gulma dan memelihara drainase. c. Buah-buah yang sakit dipetik dan dipendam. d. Rotasi tanaman. e. Penggunaan varietas resisten. 6. Rebah Semai 11
Penyebabnya adalah Jamur Rhizoctoniasolani dan Pythiumspp. Gejala : batang bibit muda kebasah-basahan, mengkerut dan akhirnya roboh dan mati. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. a. Tanam varietas tahan. b. Atur jarak tanam dan pergiliran tanaman. c. perbaikan drainase. d. Atur kelembaban dengan jarak tanam agak lebar. e. cabut dan buang tanaman sakit. 7. Mosaik Virus mosaik ketimun dapat ditularkan secara mekanis dengan gosokan, maupun oleh kutu daun. Para pekerja yang menangani semai-semai dapat menularkan virus ke banyak tanaman. Virus juga mungkin terdapat di dalam banyak tumbuh, termasuk gulma di sekeliling pertanaman terung. Pengendalian yang dapat dilakukan dengan cara memberantas gulma khususnya yang termasuk famili terung-terungan, menangani semai-semai dengan hati-hati sebelumnya dicuci dengan sabun atau deterjen dan tanaman yang bergejala segera dicabut. 8. Busuk Daun (PseudoperonosporacubensisBerk) Daur penyakit ini tidak dapat hidup sebagai saprofit pada sisa-sisa tanaman, dan jamur tidak mempertahankan dari musim ke musim pada tanaman mentimun. Spora dipencarkan oleh angin. Infeksi terjadi melalui mulut kulit. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit ini di bantu oleh kelembaban, dan akan berkembang hebat jika terdapat banyak kabut dan embun. Infeksi hanya terjadi kalaukelembaban udara 100 %, suhu 10-28°C, dengan suhu optimum 1622°C.
2.5
Analisis Biaya Dengan lahan seluas ¼ hektar selama 1 musim (4 bulan) dan hasil panen 5000 kilogram. Harga terung per kilogram di tingkat petani Rp 1000,diperlukan analisis biaya sebagai berikut: 1. Biaya Usaha Bertani Terung a. Sewa tanah ¼ hektar per 4 bulan Rp 240.000,Rp 240.000,b. Peralatan: - 2 buah alat semprot @ Rp 50.000,Rp 100.000,- 2 cangkul @ Rp 10.000,Rp 20.000,- 5 sekop kecil @ Rp 10.000,Rp 50.000,12
- 2 gunting rumput @ Rp 20.000,- 3 keranjang @ Rp 10.000,c. Perlengkapan: -pupuk dan pembasmi hama serta penyakit untuk persemaian - pupuk dan pembasmi hama serta penyakit untuk tanaman dewasa d. 5 Tenaga kerja rata-rata per orang @ Rp 450.000,-
Rp 40.000,Rp 30.000,Rp 240.000,Rp
250.000,-
Rp 1.000.000,Rp 1.250.000,Rp 2.250.000,-
Jumlah Keseluruhan Biaya: Rp 3.980.000,2. Pendapatan Usaha Bertani Terung a. Pendapatan hasil bertani yaitu : 5000 x 1000 = Rp 5.000.000,b. keuntungan = pendapatan usaha - biaya usaha tani = Rp 5,000,000 - Rp 3,980,000 keuntungan = Rp 1.020.000,-
2.6 Pengolahan Terong A. Cara pembuatan nugget terong Bahan : Terong Daging Ayam Tepung terigu Telor Tepung roti Bumbu: Garam Merica Bawang putih Gula Cara Pembuatan: Kukus daging Setelah dikukus, haluskan daging Haluskan terong, bawang putih dan merica Campurkan garam, gula, terong halus , merica halus, bawang putih halus, telor, tepung terigu, dan daging. Uleni hingga merata Masukkan adonan dalam loyang, kemudian kukus Setelah dikukus, potongi adonan kecil-kecil membentuk potongan nugget. Kocok telor. masukkan adonan ke dalam kocokan telor. Kemudian gulung bersama tepung roti Masukkan frezer. Siap digoreng
13
14
BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Diharapkan dengan adanya makalah ini, dapat memberikan inspirasi bagi yang ingin berwirausaha dengan modal yang cukup dan budidaya yang praktis, sertapengolahan yang kreatif. Selain menambah pengalaman berwirausaha, kita juga mampu meningkatkan keuntungan ekonomi dan ikut serta menjaga kesehatan sesama.
3.2 Saran Jika menanam terong sebaiknya jangan lupa diberi air maksimal 2 hari sekali,supaya lebih bagus itu diberi pupuk dan pilihlah terong yang bagus yang akan ditanam,supaya tanaman terong akan menjadi bagus pula. Seharusnya proses pemanenan terong dilakukan dengan tekhnologi yang lebih canggih agar hasil panennya lebih maksimal.
15
LAMPIRAN
16
DAFTAR PUSTAKA www.ResepCaraMembuatNuggetTahuSayuran-ResepUmi.htm http://id.wikipedia.org/wiki/Terung
17