LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROSES PENGOREKSIAN TERJEMAHAN KALENDER EVENT KOTA SEMARANG DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SEMARANG
Disusun oleh: Nama
: Agung Setiawan
NIM
: 2211413022
Jurusan
: Bahasa dan Sastra Inggris
Prodi
: Sastra Inggris
FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2016
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROSES PENGOREKSIAN TERJEMAHAN KALENDER EVENT KOTA SEMARANG DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SEMARANG
Disusun oleh: Nama
: Agung Setiawan
NIM
: 2211413022
Jurusan
: Bahasa dan Sastra Inggris
Prodi
: Sastra Inggris
FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2016
i
HALAMAN PENGESAHAN Laporan Praktik Kerja Lapangan ini telah disahkan oleh pembimbing Lapangan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang dan Dosen Pembimbing PKL program studi Sastra Inggris Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang. Hari
:
Tanggal
:
Dosen Pembimbing PKL Prodi Sastra Inggris
Pembimbing Lapangan
Kasi Bimbingan Masyarakat Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang
FATMA HETAMI, S.S., M.Hum. NIP 197708272008122002
Dra. MC. RATNASARI K NIP 196210121985102002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris
A.n. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Sekretaris
Dr. RUDI HARTONO S.S., M.Pd. NIP 196909072002121001
HERAWAN SASOKO, SH NIP 19610906199011001
ii
ABSTRAK Agung Setiawan Proses Pengoreksian Terjemahan Kalender Event Kota Semarang Di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Fakultas Bahasa dan Seni, Sastra Inggris Universitas Negeri Semarang Tahun 2016 Praktik Kerja Lapangan adalah salah satu mata kuliah yang wajib dipenuhi oleh mahasiswa non-kependidikan di Universitas Negeri Semarang. Melalui kegiatan PKL ini diharapkan mahasiswa dapat menambah pengalaman, wawasan dan pengetahuan terhadap dunia kerja yang sesungguhnya serta dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku perkuliahan di lingkungan kerja. Adapun manfaat penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui dan memaparkan hasil kegiatan penulis terhadap tugas selama kegiatan PKL berlangsung di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang. Laporan ini disusun berdasarkan data-data yang penulis peroleh dari hasil observasi langsung di lapangan, wawancara, kajian pustaka, serta praktik. Observasi yang dilakukan penulis adalah dengan cara terlibat secara langsung dalam setiap pekerjaan dan kegiatan yang berlangsung bersama pembimbing lapangan maupun staf. Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada pembimbing lapangan maupun staf terkait dalam segala bentuk kegiatan dan pekerjaan yang berhubungan. Kajian pustaka adalah melakukan pendalaman sistem kerja dari referensi dan situs terkait guna melengkapi data yang dibutuhkan dalam penulisan laporan. Dalam laporan ini penulis memaparkan mengenai proses pengoreksian terjemahan Kalender Event Kota Semarang. Dalam melaksanakan tugas ini, penulis membutuhkan suatu proses penerjemahan yang meliputi proses, metode, prosedur serta teknik penerjemahan. Dalam prakteknya, penulis mengoreksi teks terjemahan teks Bahasa Inggris sebagai bahasa sasarannya dan Bahasa Indonesia sebagai bahasa sumbernya. Penulis menemukan bahwa kesalahan yang sering muncul pada teks terjemahan ini terletak pada gramatikal atau susunan kalimat dan diksi. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas media promosi pariwisata Kota Semarang. Kata kunci: Praktik Kerja Lapangan, penerjemahan, kalender event, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang
iii
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T karena dengan segala kemurahan, berkat, rahmat, dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan ini dengan judul “Proses Pengoreksian Terjemahan Kalender Event Kota Semarang di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang”. Laporan Praktik Kerja Lapangan ini berdasarkan pengalaman penulis selama mengikuti kegiatan praktik kerja lapangan dan disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL), di Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Dalam pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini penulis mendapat bimbingan, dukungan dan arahan baik dari para dosen Universitas Negeri Semarang maupun mitra kerja penulis yang disebut sebagai Pembimbing Lapangan. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. Rudi Hartono, S.S, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris dan Ketua Program Sastra Inggris Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan rekomendasi untuk melaksanakan kegiatan PKL dan memberikan pembekalan sebelum pelaksanaan PKL. 2. Ibu Fatma Hetami, S.S., M.Hum., selaku selaku dosen pembimbing lapangan yang telah membimbing, mengarahkan penulis sejak pelaksanaan kegiatan PKL hingga penulisan laporan PKL. 3. Ibu Ana Maria Dwi Astuti Budi Utami, SE. yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan. iv
4. Ibu Dra. MC. Ratnasari K selaku Pembimbing Lapangan selama kegiatan PKL berlangsung. 5. Tidak lupa juga, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada seluruh pejabat dan rekan mahasiswa yang juga melaksanakan kegiatan PKL di masing-masing Bidang Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang. Penulis menyampaikan terima kasih atas terjalinnya kerja sama yang sangat baik dengan penulis selama kegiatan PKL, tak lupa juga atas bimbingan dan pengalaman yang telah diberikan kepada penulis. Penulis menyadari masih banyak kesalahan maupun kekurangan dalam penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan ini, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk memperbaiki kualitas penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan ini. Semoga laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat memberikan manfaat serta masukan bagi semua pihak.
Penulis
v
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii ABSTRAK ............................................................................................................. iii KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vii DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1 1.1 Latar Belakang ................................................................................................1 1.2 Tujuan dan Manfaat ........................................................................................2 1.3 Waktu, Tempat Pelaksanaan, dan Rincian Kegiatan ......................................3 1.4 Metode Pengumpulan Data .............................................................................6 1.5 Sistematika Laporan ........................................................................................7 BAB II GAMBARAN UMUM DISBUDPAR KOTA SEMARANG ....................9 2.1 Disbudpar Kota Semarang ..............................................................................9 2.2 Visi dan Misi Disbudpar Kota Semarang........................................................9 2.3 Tugas dan Fungsi Disbudpar Kota Semarang ...............................................11 2.4 Struktur Organisasi Disbudpar Kota Semarang ............................................12 BAB III KAJIAN PUSTAKA ................................................................................15 3.1 Translation atau Penerjemahan .....................................................................15 3.2 Proses Penerjemahan.....................................................................................16 3.3 Metode Penerjemahan ...................................................................................18 3.4 Prosedur Penerjemahan .................................................................................20 3.5 Teknik Penerjemahan ....................................................................................22 BAB IV DESKRIPSI DAN URAIAN KEGIATAN PENERJEMAHAN ............23 4.1 Proses Pengoreksian Terjemahan Kalender Event ........................................23 BAB V PENUTUP .................................................................................................37 5.1 Simpulan .......................................................................................................37 5.2 Saran..............................................................................................................37 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................39 LAMPIRAN-LAMPIRAN .....................................................................................40 vi
DAFTAR LAMPIRAN 1. Surat Penyerahan PKL 2. Lembar Monitoring Dosen Pembimbing Lapangan 3. Lembar Penilaian Pembimbing Lapangan PKL 4. Lembar Penilaian Ujian PKL 5. Lembar Penyerahan Laporan dan CD 6. Surat Keterangan PKL dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang 7. Lembar Daftar Hadir PKL 8. Lembar Uraian Kegiatan PKL 9. Dokumentasi Kegiatan
vii
DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Hasil Pengoreksian Terjemahan.............................................................24
viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan IPTEK yang begitu pesat saat ini membuat kita untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan-perubahan yang terjadi akibat kemajuan dan perkembangan tersebut. Dalam menghadapi persaingan yang sedemikian ketatnya dewasa ini serta menyadari bahwa sumber daya manusia merupakan model utama dalam suatu usaha, maka kualitas tenaga kerja harus dikembangkan dengan sebaik mungkin. Oleh karena itu, perusahaan atau instansi diharapkan memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk lebih mengenal dunia kerja dengan cara menerima mereka yang ingin menjalankan kegiatan praktik kerja lapangan. Praktik kerja lapangan merupakan penerapan ilmu atau kemampuan seorang mahasiswa yang diperoleh selama masa perkuliahan untuk digunakan pada dunia kerja yang sesungguhnya, yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dan etika bekerja. Hampir seluruh Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia mewajibkan Praktik Kerja Lapangan sebagai salah satu syarat kelulusan, tak terkecuali di Universitas Negeri Semarang. Praktik Kerja Lapangan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh mahasiswa program studi non-kependidikan atau murni di Universitas Negeri Semarang. Dalam hal menentukan tempat magang, mahasiswa diberi keleluasaan untuk memilih sendiri di mana mereka akan melaksanakan kegiatan ini baik di institusi pemerintahan maupun swasta selama mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuan dan ilmu mereka sesuai dengan program studi masing-masing di tempat pelaksanaan PKL. Penulis yang merupakan 1
mahasiswa program studi Sastra Inggris memilih untuk melaksanakan praktik kerja lapangan di institusi pemerintahan, tepatnya di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang. Dalam kesempatan ini, penulis ditempatkan pada Bidang Pemasaran yang tentunya memegang peranan penting dalam mempromosikan pariwisata Kota Semarang. Sejalan dengan latar belakang program studi yang dimiliki oleh penulis, laporan praktik kerja lapangan ini terfokus pada proses penerapan kemampuan Bahasa Inggris dalam ilmu translation (terjemahan) yang sudah dilakukan di tempat pelaksanaan praktik kerja lapangan yaitu di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang. 1.2 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan adalah untuk: a. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan kemampuan berbahasa Inggris khususnya dalam ilmu translation (penerjemahan) yang telah dipelajari selama masa perkuliahan. b. Meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris sebagai bekal pengalaman kerja sesuai dengan disiplin ilmu yang telah ditekuni. c. Memberikan mahasiswa sebuah pemahaman dan pengalaman tentang dunia kerja di lapangan guna mempersiapkan mental dalam menghadapi dunia kerja. d. Melatih sikap tanggung jawab serta kedisiplinan mahasiswa atas pekerjaan yang didapatkannya.
2
Adapun manfaat yang didapatkan penulis adalah: a. Mendapatkan pengetahuan baru mengenai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, khususnya pada Bidang Pemasaran. b. Mendapatkan pengalaman baru di dunia kerja yang tidak didapatkan di bangku kuliah. c. Mampu menyiapkan diri sendiri untuk senantiasa disiplin, sigap, bertanggung jawab penuh dalam melakukan suatu pekerjaan. d. Menerapkan kemampuan berbahasa Inggris yang sudah dipelajari selama kuliah. e. Meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris. 1.3 Waktu, Tempat Pelaksanaan, dan Rincian Kegiatan PKL Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan selama 6 minggu, dimulai pada tanggal 18 Juli sampai dengan tanggal 25 Agustus 2016. Waktu pelaksanaan kegiatan praktik kerja lapangan yaitu setiap hari Senin sampai dengan Jumat. Kegiatan dimulai dari pukul 08:00 sampai dengan pukul 14:30 atau pukul 11:00 pada hari Jumat. Lokasi pelaksanaan praktik kerja lapangan adalah di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Gedung Pandanaran Lantai 8 Jl. Pemuda No. 175 Semarang. Telp (024) 3584080/ (024) 3584077, Fax (024) 3584081, Email
[email protected], Website www.pariwisata.semarang.go.id Adapun rincian kegiatan PKL yang sudah dilaksanakan penulis di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang adalah sebagai berikut:
3
Minggu I Minggu pertama diawali dengan orientasi dan pengenalan khususnya pada Bidang Pemasaran. Penulis selanjutnya diberi gambaran umum tentang Kota Semarang beserta destinasi wisata yang dimilikinya. Pada minggu pertama ini, penulis diberi tugas untuk menyiapkan media promosi pariwisata kota Semarang. Media promosi ini mencakup brosur serta booklet yang tentunya berisi tentang destinasi wisata kota Semarang. Adapun beberapa destinasi wisata yang dimiliki kota Semarang yaitu, kawasan Kota Lama, Taman Margasatwa Semarang, Masjid Agung Jawa Tengah, Pagoda Avalokitesvara, Gereja Blendug, Sam Po Kong, Pura Agung Giri Natha, Vihara Mahavira, Desa Wisata Nongkosawit, Desa Wisata Kandri, Desa Wisata Wonolopo, Hutan Wisata Tinjomoyo, Wisata Goa Kreo, Kampoeng Wisata Taman Lele, serta berbagai wisata kuliner, seni pertunjukan dan pameran. Penulis selanjutnya diberi tugas untuk memperbaiki terjemahan yang salah pada Kalender Event Kota Semarang, namun pada minggu pertama hari kedua ini penulis hanya diberi kesempatan untuk memeriksa atau menganalisa terjemahan apa saja yang salah untuk dikerjakan pada kesempatan berikutnya. Pada hari keempat, penulis mulai mengoreksi terjemahan Kalender Event Kota Semarang. Kalender Event ini nantinya akan dipublikasikan untuk edisi tahun 2017. Kalender Even Kota Semarang sendiri merupakan sebuah buku katalog kecil yang memberikan informasi tentang jadwal atraksi-atraksi yang ada di Kota Semarang secara lengkap, yang meliputi berbagai seni pertunjukan, pameran, hiburan dan festival.
4
Minggu II Pada minggu kedua penulis banyak diberi tugas untuk membantu beberapa staf di Bidang Pemasaran. Adapun yang penulis kerjakan membutuhkan kemampuan TIK, seperti membuat tabel realisasi anggaran, merekapitulasi sektor kembali, serta membuat surat perjalanan dinas, hal ini dikarenakan seluruh staf Bidang Pemasaran akan mengikuti acara POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata) yang diadakan di Klaten. Minggu III Pada minggu ketiga, penulis kembali meneruskan mengoreksi terjemahan Kalender Event Kota Semarang. Terdapat beberapa kesulitan dalam mengoreksi terjemahan ini, salah satunya yaitu beberapa kalimat dari bahasa sumber (Bahasa Indonesia) yang masih rancu, sehingga penulis sering mengubah kalimatnya agar tertata dan mudah dipahami serta mempermudah saat menerjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Di hari selanjutnya, penulis membantu menyiapkan media promosi pariwisata Kota Semarang, mulai dari melipat brosur-brosur, hingga menatanya ke dalam goody bag. Di minggu ketiga ini, penulis juga diberikan tugas yang berhubungan dengan akuntansi, yaitu membuat Realisasi Anggaran 2016 serta Realisasi Penerimaan dan Pengeluaran Tahun 2016. Dalam hal ini, penulis mengaplikasikan kemampuan TIK, khususnya mengenai Microsoft Excel yang sudah didapat selama masa perkuliahan. Minggu IV Pada minggu keempat, penulis banyak membantu menyiapkan media promosi pariwisata Kota Semarang. Akan tetapi, pada hari Rabu dan Kamis, penulis
5
disibukkan dengan membantu mempersiapkan rapat pembahasan Kalender Event Kota Semarang Tahun 2017, seperti menyiapkan surat undangan serta materi presentasi. Dalam hal ini, penulis kembali menerapkan kemampuan TIK, khususnya Microsoft Word dan PowerPoint. Penulis dituntut untuk membuat materi presentasi yang menarik. Pada hari Jumat, penulis membantu proses Rapat dengan menjadi operator pemateri, dibutuhkan konsentrasi dan koordinasi dengan pemateri agar rapat dapat berjalan dengan lancar. Minggu V Pada minggu kelima, penulis kembali diberi tugas yang membutuhkan kemampuan TIK. Dalam kesempatan ini, penulis membantu membuat jadwal Kalender Event Kota Semarang Tahun 2017. Penulis juga membantu menyiapkan SPJ GU DISBUDPAR Kota Semarang. Penulis dituntut untuk teliti dalam melakukan tugas ini, karena terdapat banyak lembaran yang harus disusun dan ditata sesuai urutan. Minggi VI Pada minggu terakhir, penulis kembali membantu menyiapkan media promosi pariwisata Kota Semarang mengingat pada saat itu sedang gencarnya kegiatan promosi pariwisata. Pada hari selanjutnya, penulis diberikan tugas untuk membuat pengajuan SPP Bulan Agustus 2016 di mana pengaplikasian ilmu TIK kembali digunakan. 1.4 Metode Pengumpulan Data Dalam penyusunan laporan ini, penulis menggunakan empat metode pengumpulan data, yaitu:
6
a. Metode Observasi Penulis mengamati deskripsi pekerjaan yang dilaksanakan oleh staf Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, khususnya pada Bidang Pemasaran. b. Metode Wawancara Penulis menanyakan, mengonsultasikan dan mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, khususnya pada Bidang Pemasaran. c. Metode Kajian Pustaka Penulis membaca dokumen-dokumen, buku-buku, serta membuka website yang berkaitan dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang. Dalam laporan ini penulis akan memaparkan tentang proses pengoreksian terjemahan Kalender Event Kota Semarang di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, oleh karenanya penulis juga membaca referensi buku mengenai teknik penerjemahan. 1.5 Sistematika Laporan Untuk mempermudah pemahaman pembaca terhadap isi laporan, berikut penulis gambarkan sistematika penyusunan laporan: Bab 1: Pendahuluan Bab ini menguraikan Latar Belakang, Tujuan dan Manfaat, Tempat Waktu Pelaksanaan dan Ringkasan Kegiatan, Metode Pengumpulan Data, dan Sistematika Penyusunan Laporan. Bab 2: Gambaran Umum Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang
7
Bab ini menguraikan gambaran umum mengenai tugas, fungsi, visi, misi, lambang serta arti lambang, dan struktur organisasi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Bab 3: Tinjauan Pustaka Bab ini menguraikan tinjauan umum mengenai pengertian penerjemahan, macam penerjemahan, metode serta langkah penerjemahan. Bab 4: Deskripsi dan Uraian Kegiatan Penerjemahan Bab ini menguraikan tentang proses pengoreksian terjemahan Kalender Event Kota Semarang di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang. Bab 5: Penutup Bab ini menguraikan simpulan laporan Praktik Kerja Lapangan dan saran yang ditujukan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang dan pembaca khususnya yang ingin melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang.
8
BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SEMARANG 2.1 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang merupakan penunjang pelaksana Pemerintah Kota Semarang dalam bidang Budaya dan Pariwisata. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang dijabat oleh Masdiana Safitri S.H. Pembentukan Disbudpar Kota Semarang ini merupakan bagian dari pelaksanaan otonomi daerah di mana daerah diminta untuk menggali dan memanfaatkan berbagai potensi sumber daya yang dimiliki secara optimal dalam rangka menjamin keberlangsungan pembangunan di daerah. Pembentukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang sendiri tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Semarang. 2.2 Visi dan Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 1. Visi Visi didefinisikan sebagai kondisi yang dinginkan pada akhir perencanaan yang diinterpretasikan dalam sejumlah sasaran hasil pembangunan yang dicapai melalui program-program dalam bentuk rencana kerja. Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang adalah “Semarang sebagai Kota Tujuan Wisata yang berdaya saing”.
9
Visi tersebut memiliki dua kunci yakni Tujuan Wisata dan Berdaya Saing. Yang mana keduanya mengandung arti: Kota Tujuan artinya kawasan wisata yang ruang wilayahnya didominasi pemanfaatannya untuk kegiatan-kegiatan wisata dan rekreasi, sesuai dengan potensi fasilitas yang dimiliki Kota Semarang seperti wisata bahari/pantai, wisata satwa, wisata pertanian, wisata religi, wisata alam dan cagar budaya, wisata belanja, wisata kuliner dan wisata mainan anak. Sehingga objek dan daya tarik wisata yang menjadi sasaran wisata tersebut memiliki keunikan dan spesifikasi tersendiri. Yang Berdaya Saing memiliki arti sarana dan prasarana pariwisata yang dimiliki seperti hotel, restoran, rumah makan mampu bersaing dengan kota metropolitan lain sehingga Kota Semarang menjadi setara. Dengan demikian Visi tersebut mengandung pengertian bahwa lima tahun ke depan Kota Semarang diharapkan menjadi Kota Tujuan Wisata yang Berdaya Saing, dapat melayani wisatawan nusantara maupun mancanegara. 2. Misi Dari Visi sebagaimana tersebut di atas, selanjutnya ditetapkan Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang sebagai berikut: a. Mewujudkan sumber daya manusia (SDM) pariwisata yang berkualitas dan profesional. Misi ini diarahkan pada peningkatan kualitas sumber saya manusia yang memiliki tingkat profesionalisme di bidang kebudayaan dan pariwisata. b. Mewujudkan pelestarian nilai-nilai budaya, kesenian tradisional di kalangan masyarakat, serta Benda Cagar Budaya dan bangunan
10
bersejarah. Misi ini diarahkan pada perwujudan pelestarian nilai-nilai budaya, pelestarian kesenian tradisional di kalangan masyarakat, pelestarian Benda Cagar Budaya dan bangunan bersejarah. c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas keanekaragaman objek dan daya tarik budaya dan wisata, diarahkan pada peningkatan kualitas dan kuantitas keanekaragaman objek dan daya tarik budaya dan wisata. d. Meningkatkan kualitas usaha sarana dan jasa, budaya dan pariwisata dengan memfasilitasi dan meningkatkan kerja sama antar pelaku budaya dan pariwisata, diarahkan pada peningkatan kualitas usaha sarana dan jasa, budaya dan pariwisata dengan memfasilitasi dan meningkatkan kerja sama antar pelaku budaya dan pariwisata. 2.3 Tugas dan Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Tugas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang tertuang dalam Pasal 3 Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 30 Tahun 2008 yaitu melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kebudayaan dan pariwisata berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai fungsi yang tertuang dalam Pasal 4: a. perumusan kebijakan teknis di bidang Kebudayaan, Bidang Kesenian, Bidang Pembinaan Industri Pariwisata dan Bidang Pemasaran; b. penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata; c. pengkoordinasian pelaksanaan tugas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata;
11
d. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Kebudayaan, Bidang Kesenian, Bidang Pembinaan Industri Pariwisata dan Bidang Pemasaran; e. pelaksanaan kajian teknis pembinaan perijinan di bidang Kebudayaan dan Pariwisata; f. pelaksanaan pertanggungjawaban terhadap kajian teknis / rekomendasi perjanjian dan / atau non perijinan dibidang Kebudayaan dan Pariwisata; g. pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian serta monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap UPTD; h. pengelolaan urusan Kesekretariatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata; i. pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian serta monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan bidang tugasnya. 2.4 Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Semarang maka dapat diuraikan Susunan dan Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang sebagai berikut: a. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang b. Bagian Sekretariat, terdiri dari: a) Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi
12
b) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian c) Sub Bagian Keuangan c. Bidang Kebudayaan, terdiri dari: a) Seksi Sejarah Nilai Tradisi dan Kepurbakalaan b) Seksi Perlindungan Budaya c) Seksi Atraksi Budaya d. Bidang Kesenian, terdiri dari: a) Seksi Potensi Seni b) Seksi Pembinaan Seni c) Seksi Pagelaran Kesenian d) Bidang Industri Pariwisata, terdiri dari: a) Seksi Sarana Pariwisata b) Seksi Jasa Pariwisata c) Seksi Rekreasi dan Hiburan d) Bidang Pemasaran, terdiri dari: a) Seksi Informasi dan Dokumentasi b) Seksi Bimbingan Masyarakat c) Seksi Promosi d) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), terdiri dari: a) UPTD Agro Wisata Sodong b) UPTD Taman Margasatwa Semarang c) UPTD Kampoeng Wisata Taman Lele d) UPTD Taman Budaya Raden Saleh
13
e) UPTD Goa Kreo f) UPTD Hutan Wisata Tinjomoyo
14
BAB III KAJIAN PUSTAKA 3.1 Translation atau Penerjemahan Translation atau penerjemahan secara umum telah digunakan untuk mentransfer teks bahasa sumber baik tertulis maupun lisan ke dalam teks bahasa sasaran baik tertulis atau lisan tanpa menghilangkan isi teks dan tatanan bahasanya. Pada umumnya, tujuan dari penerjemahan adalah untuk menghasilkan berbagai jenis teks seperti teks keagamaan, sastra, ilmiah, dan filsafat dalam bahasa lain sehingga dapat menyediakan sumber bacaan bagi pembaca dari seluruh dunia. “The difference between an SL and a TL and the variation in their cultures make the process of translating a real challenge. Among the problematic factors involved in translation such as form, meaning, style, proverbs, idioms, etc.,” Ordudari (2007). Meninjau dari pernyataan di atas, dapat dikatakan bahwa semakin bervariasi dan berbedanya budaya bahasa sumber dan bahasa sasaran, maka proses pentransferan bahasa atau penerjemahan akan semakin sulit. Terdapat beberapa faktor yang mendasar yaitu, susunan atau tatanan bahasa, makna, gaya bahasa, peribahasa, serta bahasa kiasan. Sehubungan dengan masalah gaya bahasa, Sudarno (2011) memaparkan bahwa hal ini akan memunculkan persoalan dalam proses penerjemahan, yaitu persoalan antara memilih makna atau gaya bahasanya. Apabila proses penerjemahan menitikberatkan pada gaya bahasa dan mengabaikan makna, maka hasil terjemahan mungkin hanya akan berupa kesan saja dan tentunya penyampaian pesan atau maknanya akan gagal. Sebaliknya, jika proses penerjemahan terlalu terikat pada
15
pengalihan pesan atau isinya saja, maka hal tersebut mengakibatkan hilangnya beberapa gaya bahasa. 3.2 Proses Penerjemahan Proses penerjemahan merupakan suatu model usaha yang dimaksudkan untuk menerangkan proses berpikir (internal) yang dilakukan seorang penerjemah saat melakukan penerjemahan. Secara sederhana, ada tiga tahapan dalam proses penerjemahan menurut Ibnu Burdah (2004): 1. Penyelaman pesan naskah atau teks sumber ke dalam bahasa sasaran. 2. Penuangan pesan naskah atau teks sumber ke dalam bahasa sasaran. 3. Proses Editing. Sedangkan menurut Nida dan Taber (1969) dalam Munip (2008), terdapat empat tahap proses penerjemahan: 1. Analisis Pada tahap ini penerjemah menganalisis struktur lahiriah bahasa sumber. Tujuannya adalah untuk menemukan hubungan tata bahasa dan maksud suatu perkataan/kombinasi perkataan/frase. Dengan melakukan analisis bahasa sumber, seorang penerjemah akan bisa memahami maksud, arti dan konteks bahasa tersebut yang mempermudah penerjemah untuk bisa memahami teks secara keseluruhan. 2. Transfer Setelah melakukan proses analisa teks sumber, maka dalam kondisi kedua ini penerjemah melakukan olah bahasa di dalam otaknya guna mentransfer apa yang ada di dalam bahasa sumber tadi ke dalam bahasa sasaran. Dengan
16
mencoba memahami teks tersebut dari sudut bahasa sasaran. Dalam aktivitas menerjemah tahapan ini pasti dilalui karena proses memahami teks bahasa sumber terjadi pada saat ini. Proses transfer ini terjadi di pikiran seorang penerjemah. 3. Restrukturisasi Pada tahap ini pemahaman akan makna atau pesan bahasa sasaran itu distrukturkan kembali atau ditulis kembali namun ke dalam bahasa sasaran. Langkah
inilah
yang
merupakan
kegiatan
menerjemahkan
yang
sesungguhnya. Penerjemah memilih padanan kata yang sesuai dalam bahasa penerima, agar pesan penulis dapat tersampaikan. Terkadang penerjemah mengikuti struktur bahasa sumber jika tidak ditemukan kejanggalan dalam menerjemahkannya ke dalam bahasa sasaran, namun jika struktur bahasa sumber tersebut dirasa tidak sesuai maka penerjemah bisa mengubahnya dengan catatan pesan atau maknanya tidak berubah. 4. Revisi atau Penghalusan hasil terjemah. Tahap ini sama dengan tahapan ke tiga yang diberikan Ibnu Burdah yakni proses Editing. Upaya mengedit kembali adalah usaha mengolah terjemahannya agar hasilnya (dalam bahasa sasaran) menjadi cukup lugas. Proses ke empat ini penulis anggap sangat penting, karena proses editing adalah proses di mana kita menelaah/membaca kembali dan memahami teks terjemahan yang kita hasilkan untuk menghasilkan penerjemahan yang benar-benar baik dan mudah dipahami. Apabila terjemahan dinilai sudah
17
memiliki ketepatan yang tinggi terhadap pesan bahasa sumber dengan menggunakan bahasa sasaran, maka proses ini dikatakan sudah cukup. 3.3 Metode Penerjemahan Metode penerjemahan merupakan prinsip yang mendasari cara kita dalam menerjemahkan teks, yang bermuara pada bentuk (jenis) terjemahannya. Tujuan penerapan metode penerjemahan adalah agar kegiatan penerjemahan yang dilakukan lebih efisien dan efektif. Menurut Newmark (1988: 45-48), ada 8 metode penerjemahan yang dapat dipilih, di antaranya: 1. Penerjemahan kata demi kata (Word-for word translation): Metode ini dilakukan dengan cara menerjemahkan kata demi kata dan membiarkan susunan kalimat seperti dalam bahasa sumber. Umumnya, metode ini digunakan pada tahap pra-penerjemahan pada penerjemahan teks yang sangat sukar atau antara dua bahasa yang sistem dan strukturnya sangat berjauhan. 2. Penerjemahan harfiah (literal translation) Dalam metode ini, penerjemah sudah mengubah struktur bahasa sumber menjadi struktur bahasa sasaran. Namun, kata-kata dan gaya bahasa dalam bahasa sumber masih dipertahankan dalam bahasa sasaran. Biasanya metode ini juga digunakan pada tahap awal penerjemahan. 3. Penerjemahan setia (faithful translation) Pada metodei ini, penerjemahan dilakukan dengan mempertahankan sejauh mungkin aspek format (dalam teks hukum) atau aspek bentuk (dalam teks
18
puisi) sehingga kita masih secara lengkap melihat kesetiaan pada segi bentuknya. Metode ini lebih bebas dibandingkan penerjemahan harfiah, tetapi masih terasa kaku karena masih sangat setia pada maksud dan tujuan bahasa sumber. 4. Penerjemahan semantis (semantic translation) Pada metode ini, penerjemah sangat menekankan pada penggunaan istilah, kata kunci, ataupun ungkapan yang harus dihadirkan dalam terjemahannya. Penerjemahan semantis lebih fleksibel jika dibandingkan dengan penerjemahan setia. 5. Adaptasi (Saduran) Metode ini adalah bentuk penerjemahan yang paling bebas dan paling dekat dengan bahasa sasaran. Metode Adaptasi lebih menekankan kepada isi pesan, sedangkan bentuknya disesuaikan dengan kebutuhan pembaca bahasa sasaran. Biasanya, tokoh, latar belakang, dan konteks sosial disesuaikan dengan kebudayaan bahasa sasaran. 6. Penerjemahan bebas (free translation) Lebih menekankan pada pengalihan pesan, sedangkan pengungkapannya dalam bahasa sasaran dilakukan sesuai dengan kebutuhan calon pembaca. Dalam penerjemahan bebas, penerjemah tidak melakukan penyesuaian budaya. Metode ini dapat berbentuk sebuah parafrasa yang dapat lebih panjang atau lebih pendek dari aslinya.
19
7. Penerjemahan idiomatis (idiomatic translation) Metode ini mengupayakan penemuan padanan istilah, ungkapan, dan idiom dari apa yang tersedia dalam bahasa sasaran. 8. Penerjemahan komunikatif (communicative translation) Metode ini dilakukan jika dalam penerjemahan yang dipentingkan adalah pesannya, tetapi tanpa harus menerjemahkannya secara bebas. Metode ini memperhatikan prinsip-prinsip komunikasi, yaitu tujuan penerjemahan dan sidang pembacanya. Melalui metode penerjemahan ini memungkinkan suatu versi bahasa sumber diterjemahkan menjadi beberapa versi dalam bahasa sasaran. Meninjau dari beberapa penjelasan di atas, maka dihasilkan pula “V-Diagram” (Newmark 1988). Berikut adalah bentuk dari “V-Diagram” SL EMPHASIS
TL EMPHASIS
Word-for-w transl (1)
(5) Adaptation
Literal translation (2) Faithful translation (3)
(6) Free translation (7) Idiomatic Translation
Semantic translation (4) (8) Communication level Huruf “V” menandakan bahwa semakin ke bawah hasil terjemahan semakin mendekati bahasa sasaran, sehingga lebih mudah untuk dimengerti oleh pembaca. 3.4 Prosedur Penerjemahan Prosedur penerjemahan adalah tahap kegiatan
untuk menyelesaikan
penerjemahan. Perbedaan antara metode dan prosedur terletak pada satuan
20
penerapannya. Metode penerjemahan berkenaan dengan keseluruhan teks, sedangkan prosedur penerjemahan berlaku untuk kalimat dan satuan-satuan bahasa yang lebih kecil (textual micro-units) seperti klausa, frase, kata, dan lain-lain. Terdapat beberapa prosedur penerjemahan, di antaranya yaitu: 1. Transposisi atau Pergeseran Bentuk Pergeseran bentuk atau transposisi adalah suatu prosedur penerjemahan yang melibatkan pengubahan bentuk gramatikal dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. 2. Modulasi atau Pergeseran Makna Prosedur ini menekankan pada pergeseran makna atau pergeseran struktur. 3. Naturalisasi Naturalisasi adalah sebuah prosedur penerjemahan yang melakukan proses dengan cara pertama mentransfer dan mengadaptasi kata bahasa sumber terlebih dahulu ke dalam pengucapan yang normal, kemudian mentransfer dan mengadaptasikannya ke dalam bentukan-bentukan kata yang normal. 4. Pemadanan Berkonteks
Pemadanan berkonteks adalah penempatan suatu informasi dalam konteks, agar maknanya jelas bagi penerima informasi. 5. Pemadanan Bercatatan Pemadanan bercatatan adalah prosedur penerjemahan yang digunakan jika penerjemah menerjemahkan kata atau ungkapan yang padanan leksikalnya sama sekali tidak ada dalam bahasa sasaran, seperti kata sarung, batik, gado-gado dalam bahasa Indonesia tidak memiliki padanan dalam bahasa
21
Inggris, sehingga jika penerjemah akan menerjemahkan kata-kata tersebut, dia harus membuat catatan kaki atau footnotes. 3.5 Teknik Penerjemahan Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam teknik penerjemahan, antara lain: fungsi teks, gaya bahasa, ragam fungsional, dialek, serta idiom dan metafora.
22
BAB IV DESKRIPSI DAN URAIAN KEGIATAN PENERJEMAHAN Pada Bab I sudah dicantumkan bahwa laporan ini akan menjelaskan mengenai proses pengoreksian terjemahan Kalender Event Kota Semarang yang sudah dilaksanakan oleh penulis pada kegiatan magang atau praktik kerja lapangan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang. Di bawah ini merupakan proses pengoreksian Kalender Event yang sudah dilaksanakan oleh penulis: 4.1 Proses Pengoreksian Terjemahan Kalender Event Kota Semarang Seperti yang telah dijelaskan oleh penulis, pada minggu pertama praktik kerja lapangan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Bidang Pemasaran, penulis mendapatkan tugas untuk mengoreksi teks terjemahan Kalender Event Kota Semarang. Kalender Event Kota Semarang sendiri merupakan sebuah buku katalog kecil yang memberikan informasi tentang jadwal atraksi-atraksi yang ada di Kota Semarang secara lengkap, yang meliputi, berbagai seni pertunjukan, pameran, hiburan dan festival. Di dalamnya terdapat teks berbahasa Indonesia dan berbahasa Inggris yang menjelaskan setiap atraksi/acara terjadwal yang ada di Kota Semarang. Dalam kesempatan ini, penulis mengoreksi teks terjemahan di mana bahasa Indonesia sebagai bahasa sumber dan Bahasa Inggris sebagai bahasa sasarannya. Pada prakteknya, penulis menerapkan ilmu-ilmu translation yang sudah dipelajari di bangku perkuliahan untuk melakukan pengoreksian penerjemahan teks tersebut. Seperti yang sudah dipaparkan di bab sebelumnya, dalam melakukan suatu kegiatan terjemahan diperlukan suatu proses, metode, prosedur serta teknik khusus.
23
Langkah awal yang dilakukan penulis untuk memulai pengoreksian terjemahan teks tersebut adalah dengan membaca teks secara menyeluruh. Penulis mulai menganalisa dan memahami teks bahasa sumber dan sasaran mencakup hubungan antar kata serta susunan kalimat atau gramatikal yang digunakan. Dari proses tersebut, penulis mulai memahami berbagai kesalahan terjemahan pada bahasa sasaran. Selanjutnya, setelah melakukan proses analisis, penulis mulai menyusun teks terjemahan ke dalam bentuk yang benar. Kesalahan yang sering muncul pada teks terjemahan terletak pada gramatikal dan diksi yang kurang sesuai. Dalam proses ini, penulis menggunakan pengalamannya dalam berbahasa untuk membenarkan susunan kalimat dan diksi. Gramatikal merupakan hal yang penting mengingat jika terjadi kesalahan maka akan mengubah arti dari teks tersebut. Begitu pula dengan diksi, pemilihan kata yang tepat sangat diperlukan mengingat penulis juga perlu melihat kepada siapa teks terjemahan ini ditujukan. Di bawah ini merupakan prosedur serta uraian hasil pengoreksian terjemahan teks yang sudah dilakukan oleh penulis. Tabel 4.1 Hasil Pengoreksian Terjemahan Bahasa Sumber (Bahasa Indonesia)
Bahasa Sasaran sebelum dikoreksi (Bahasa Inggris)
Bahasa Sasaran sesudah dikoreksi (Bahasa Inggris)
Warung keroncong merupakan seni pertunjukan tradisional Jawa, cerita yang dimainkan berdasarkan pada kisah Mahabarata dan Ramayana yang mengandung pesan moral, dan sudah menyatu dalam jiwa
‘Wayang Orang’ is a Javanese traditional opera based on Mahabharata and Ramayana story. Not only it has strong moral message, but also has been integrated with society spirit. Furthermore, its unique
‘Wayang Orang’ is a Javanese traditional opera performed based on Mahabharata and Ramayana story that contains moral values. It has clung to society life. The unique and exotic stage makes audiences seem to be back to the
24
masyarakat. Tata panggungnya yang unik dan eksotis membuat penonton serasa terbawa kembali ke zaman dahulu. Dimainkan setiap Sabtu Malam di Gedung Ki Narto Sabdono Taman Budaya Raden Saleh. Acara ini dimulai pada jam 20:00 WIB. Waroeng Keroncong adalah sebuah acara yang selalu diselenggarakan untuk melestarikan musik keroncong agar selalu tetap ada dan tetap dikenal dari generasi ke generasi. Digelar setiap Rabu Minggu ke 4 di Taman Menteri Supeno, Jalan Menteri Supeno Semarang.
and exotic stage makes audience seemed to bring back to the past. It is played every Saturday evening in Ki Narto Sabdo Building, Semarang Arts & Culture Park. This shows opens at 08:00 p.m.
past. It is played every Saturday evening in Ki Narto Sabdo Building, Semarang Arts & Culture Park. This show starts at 08:00 p.m.
Waroeng Keroncong is an event that held to preserve the genre of Keroncong music in order to keep the existence of Keroncong itself from generation to generation. This event is held every Wednesday on Week 4 in KB Park which located in Menteri Supeno Street, Semarang. Pasar Semawis', is a Chinese market that will be held again in Chinatown Semarang this year. This event aims to celebrate The Lunar Year (Cia Gwee 2568), enlivening with various lunar new year souvenirs, Semarang culinary snacks, Potehi Puppet show, and other cultural attractions. Pasar Semawis is a good place to spend time with your family.
Waroeng Keroncong is an event that is held to preserve the genre of Keroncong music in order to keep its existence from generation to generation. This event is held every Wednesday on Week 4 in Menteri Supeno Park which is located at Menteri Supeno Street, Semarang. Pasar Semawis' 2017 will be held again this year in Semarang Chinatown to celebrate the China New Year (Cia Gwee 2568). It will be enlivened by various China New Year knickknacks, Semarang local culinary, potehi puppet, and other cultural attractions. 'Pasar Semawis' can be a destination for you and your family to enjoy Semarang's China New Year. This event is held in Semarang Chinatown.
Pasar Imlek Semawis 2017 akan kembali digelar dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek (Cia Gwee 2568). Pasar Imlek Semawis 2017 akan diramaikan dengan berbagai pernak – pernik tahun baru Imlek, jajanan kuliner khas Semarang, pagelaran wayang potehi, dan beragam atraksi kebudayaan lainnya yang dapat Anda jadikan sarana rekreasi bersama keluarga. Dilaksanakan di daerah Pecinan Semarang. Pasar Senggol 'Pasar Senggol' market is 'Pasar Senggol' market is merupakan pasar kuliner a monthly culinary a monthly culinary 25
yang menjual makanan khas Semarang yang disajikan secara unik, menarik, lengkap dan lezat oleh Hotel Grand Candi Semarang. Dilaksanakan setiap hari Jumat minggu ke-3 setiap bulannya. Festival Durian adalah sebuah kegiatan yang digelar sebagai ajang pameran durian lokal maupun durian dari daerah lain. Pengunjung dapat menikmati kelezatan buah durian sambil menikmati atraksi budaya, kesenian, pameran dan perlombaan durian unggulan. Kegiatan ini diselenggarakan di Jatisari Kecamatan Mijen Pada Januari 2017. Pameran peralatan pernikahan yang digelar rutin tiap tahun oleh Ikatan Pengusaha Peralatan Pesta Semarang yang menampilkan produk peralatan pesta terkini.
market that sells Semarang original products, i.e. This event conducted by Grand Candi Hotel Semarang and hold on Friday evening in the 3rd week.
market selling Semarang local cuisines in unique, interesting, complete and tasty ways. The event conducted by Grand Candi Hotel Semarang is held on Friday evening of the 3rd week.
Durian Festival is a yearly festival that exhibit various types of local and dosmetic durian. Visitors are able to enjoy the delicacy of durian, culture attractions, arts performances, durian exhibition and contest. The event will be held on January, 2017 in Jatisari Village.
Durian Festival is an annual festival that exhibits various types of durian, both from local and other regions. Visitors can taste the delicacy of durian while enjoying the local culture attractions, arts performances, exhibition, and durian contest. It is held in January, 2017, in Jatisari Village, Mijen subdistrict.
IKA PESTA is a wedding exhibition that is held every year by Association of Wedding Property Semarang. It shows the latest products of wedding property.
Pameran produk koperasi yang diikuti oleh koperasi dan UMKM unggulan dari daerah-daerah serta mitra binaan perusahaan besar atau BUMN seIndonesia serta pelayanan simpatik perijinan Kota Semarang. Dilaksanakan pada tanggal 10-13
Cooperation products exhibition are followed by several cooperation and the best UMKM from some regions and also small industries that ed by big companies or BUMN in Indonesia. It will be held on May 10th-13th, 2017 in Java Mall.
IKA PESTA is a wedding property exhibition held every year by Semarang Wedding Property Businessman Association. It shows the update of wedding property. Cooperative Products Exhibition which is attended by several cooperatives and the best UMKM from some regions, small industries ed by big companies or BUMN (Stated-owned Enterprise) in Indonesia, and Semarang licencing sympathetic service is
26
Maret 2017 di Java Mall, Semarang. Musik Keroncong Indonesia yang lahir pada zaman kemerdekaan yang dilaksanakan secara rutin hari pada kamis minggu ke-3 setiap bulan di Museum Ronggowarsito, Jl. Abdul Rahman Saleh. Konser Gebyar Keroncong menampilkan para musisi keroncong dari berbagai daerah. Dilaksanakan pada bulan Januari s/d Desmber. Pameran buku murah yang digelar 2 kali dalam setahun menyajikan berbagai buku, seperti buku bacaan anak-anak, dewasa dan orang tua dengan harga murah. Diselenggarakan selama sepekan dari tanggal 511 April 2017 bertempat di Gedung Wanita Jl. Sriwijaya Semarang. Ajang Kreasi Seni dan Budaya yang diikuti berbagai lintas Agama dan dimeriahkan oleh Pawai ogoh-ogoh dalam rangka memperingati Hari Raya Nyepi dan Tahun Baru Saka 1939. Rute dari Greja Blenduk - Balaikota.
Indonesian Keroncong music was born in the days of independence that carried routinely on Thursday 3th week of each month. That will be held at Museum Ronggowarsito, Abdul Saleh Street. That concert featuring musicians from many regions. Held in Januari until December.
Affordable Book Fair that was held twice year which presents a variety of books from children's literature, Affordable Book Exhibition hold every twice a year adult and elderly with low price. It held about a week on April 5-11, 2017 in Gedung Wanita, Sriwijaya Street, Semarang. Event of art Culture Creative which attended by various religious an enchanted with Ogohogoh parade in commemoration of Nyepi and Saka New Year 1939. Route from Blenduk Church - Town hall.
held on May 10th - 13th, 2017, in Java Mall, Semarang. Indonesian Keroncong music was born in the days of Independence and it has pioneered the birth of Gebyar Keroncong which is held routinely every month on Thursday of the third week in Ronggowarsito Museum, Abdul Rahman Saleh Street. 'Gebyar Keroncong' concert shows Keroncong musicians from various regions. It is held in January until December. Affordable Book Fair which is held twice a year provides many kinds of books for children, adults, and parents with affordable price. This event is held for a week on April 5th 11th, 2017, located in Gedung Wanita, Sriwijaya Street, Semarang.
It is an art and culture creative event which is attended by various religions and is enchanted by Ogoh-ogoh parade in commemorating the Seclusion Day and Saka New Year 1939. The route starts from Blenduk Church - Town hall. Penyelenggaraan Great Semarang Great Sale is Semarang Great Sale is a Sale / discount besar- organizing a massive massive discount sale on besaran di Mall, Hotel, great sale/discount in the the malls, souvenir shops 27
tempat oleh-oleh, tempat wisata. Dalam kegiatan ini didukung berbagai event-event seni budaya yang menarik. Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Semarang, Pemkot Semarang menyelenggarakan pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Pagelaran wayang kulit akan berlangsung di Halaman Kota Semarang, Jl. Pemuda pada 22 April 2017 mulai pukul 19:30 WIB sampai selesai dengan dalang kondang (...). Festival Dalang sebagai wujud kepedulian Pemerintah Kota Semarang dalam melestarikan budaya tradisi sekaligus ajang adu kreatif serta pengembangan bakat sebagai dalang-dalang muda. Festival ini akan diadakan pada 23-29 April 2017 di Gedung Sobokarti, Jl. Dr. Cipto, Semarang.
malls, souvenirs shops and tourism spots. In this event, ed by a variety of art and culture performances. In commemorate the anniversary of Semarang City, the local government organized all-night puppet show. Leather puppet show will take in Balai Kota, Pemuda Street, Semarang on April 23, 2016 starting from 7:30 p.m. until midnight. The show will be played by the nationwide famous puppeteer (...).
Nusantara Pesta Wisata merupakan pameran wisata yang ditawarkan dalam rangka liburan akhir tahun dan liburan sekolah oleh stakeholder pariwisata Semarang di Paragon Mall Semarang. Sebagai salah satu rangkaian Hari Ulang Tahun Kota Semarang ke
Nusantara Pesta Wisata is a tourism exhibition that is offered to welcome new year and school holidays by Semarang tourism stakeholders in Paragon Mall, Semarang. Semarang Night Semarang Night Carnival is one of the Carnival which is the annual carnival events annual carnival event
Dalang Festival as a participation of Semarang City government in preserving culture art and tradition as well as the development of creative talent competition of young puppeteers. The festival will be held on April 23rd until 29th, 2017, in Sobokarti Building, Dr. Cipto Street, Semarang.
28
and tourism spots. This event is ed by various attractive cultural art events. In commemorating the anniversary of Semarang City, the local government organize allnight wayang kulit show (puppet show). Wayang kulit will take place in Balaikota, Pemuda Street, Semarang on April 22nd, 2017, starting from 7:30 p.m. until midnight. The show will be played by famous dalang (pupeppeteer), (...). Dalang Festival is included as the participation of Semarang City government in preserving culture art and tradition as well as the development of creative talent competition of young dalang (puppeteer). The festival will be held on April 23rd until 29th, 2017, in Sobokarti Building, Dr. Cipto Street, Semarang. Nusantara Pesta Wisata is a tourism exhibition that is held to welcome new year and school holiday by Semarang tourism stakeholders in Paragon Mall, Semarang.
470, acara karnaval tahunan yang telah menjadi agenda karnaval nasional Kementerian Pariwisata RI tahun 2017 kembali digelar dengan tema yang selalu berbeda dan gemerlap yang lebih meriah. Dilaksanakan tanggal 6 Mei 2017, dengan rute titik nol KM ke Balaikota.
that believed to be a national tourism ministerial agenda. This year, Tourism Ministry of Indonesia will arrange this festival with different and spectacular theme. The festival sparkling event held on May 6, 2017, with the route from Semarang 0 KM to the Town hall.
Lomba perahu hias, hiburan musik, pertunjukan seni serta festival kuliner yang diselenggarakan di Banjir Kanal Barat, sebuah daya tarik wisata baru Kota Semarang, khususnya wisata sungai. Dilaksanakan pada Bulan Mei 2017.
Kanal Banjir Barat (West Flood Canal) Festival shows ornamental boat race, musical entertainment, performing arts and culinary festival held in Kanal Banjir Barat river are a new tourist attraction of Semarang city, especially the river destination. It held in May 2017. Dugderan' is Semarang tradition in welcoming the holy month of Ramadan. This event is preceed by the folk market that began a week before Ramadan. The event consists of carnival with Warag Ngendhog icons and various arts in the city of Semarang. It held on June 24 and 25, 2017.
Tradisi masyarakat Semarang dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Event ini meliputi pasar rakyat yang dimulai sepekan sebelum Ramadhan. Acara ini juga meliputi Karnaval dengan ikon Warag Ngendhog dan berbagai kesenian di Kota Semarang. Dilaksanakan tanggal 24 dan 25 Mei 2017. Pertunjukan music jazz, yang didahului oleh komunitas jazz Semarang menyebut dirinya Jazz Ngisor
Jazz music performance was preceded by jazz community Semarang called itself Ngisor Ringin Jazz, jazz 29
that is believed to be a national tourism ministerial agenda is back again this year as one of the series of the 470th Semarang's Anniversary's event with different theme every year. This event is held on May 6, 2017. The march route starts from Semarang 0 KM point to the Town hall. Ornamental boat race, musical entertainment, art performances and culinary festival held in Banjir Kanal Barat river has become new tourism attraction in Semarang. This festival is held in May, 2017.
Dugderan' is a local tradition from Semarang in welcoming the holy month of Ramadan. This event includes public market which is started a week before Ramadan. This event also includes carnival with Warag Ngendhog icon and various arts in Semarang city. It is held on May 24th and 25th, 2017.
Jazz music performance, preceded by Semarang jazz community call themself as 'Ngisor Ringin Jazz'. This event
Ringin, melibatkan berbagai musisi jazz lokal, regional, nasional, dan internasional, yang dilaksanakan pada bulan Mei 2017. Pameran yang memamerkan produkproduk industri unggulan se-Indonesia diikuti oleh BUMN, Dinas Koperasi dan Dinas Perindustrian se-Indonesia. Untuk memeriahkan liburan panjang Hari Raya Idul Firi 1438 H, selama sepekan digelar pertunjukan musik untuk menarik minat wisatawan domestik unutk berkunjung ke Taman Margasatwa Mangkang Semarang, Kampung Wisata Taman Lele, dan Goa Kreo. Atraksi wisata dalam bentuk Musikal Tari yaitu sebuah pagelaran kolosal yang meliputi seni drama dan tari yang dipadu dengan artistik panggung terbuka yang mengisahkan perjalanan Sunan Kalijogo dalam upayanya mencari Saka Jati. "Sesaji Rewanda" merupakan upacara ritual traditional yang diselenggarakan di wisata alam Goa Kreo yaitu pemberian makan kepada para kera-kera ekor panjang di Goa Kreo. Kegiatan tersebut
musicians involve various local, national, international which was held on May 2017.
involves various local, regional, national and international jazz musicians and is held in May, 2017.
This Exhibition, exhibits superior industrial products throughout Indonesia followed by State-owned Enterprise, Cooperative Ministry, and Industry and Trade Ministry. Cheering up the long holiday of Idul Fitri 1438 Hijriah, musical performance held during the week to attract domestic tourist to visit Park Margasatwa Semarang, Goa Kreo, and Taman Lele Recreation Park.
This Exhibition exhibits superior industrial products throughout Indonesia attended by BUMN (State-owned Enterprise), Cooperative and Industry & Trade Ministry. To celebrate the long holiday of Idul Fitri 1438 Hijriah, there are some musical performances to attract domestic tourists to visit some tourism destinations, i.e. Mangkang Zoo, Goa Kreo (Kreo Cave), and Lele Park Recreation Village.
Tourist attraction in the form of musical dance is a colossal show that include drama and dance arts, combined with an open stage which tells us about Sunan Kalijaga story to found Saka Jati
Tourism attraction in the form of musical dance is a colossal show that includes drama and dance performances, combined with an open stage which tells us about the story of Sunan Kalijaga in finding Saka Jati.
"Sesaji Rewanda" is tradition ceremony that is held in Goa Kreo, one of the activity is feeding the monkeys in there. This activity is ed by carnival that bringing tumpeng, traditional music and also a ritual
"Sesaji Rewanda" is a traditional ceremony that is held in Goa Kreo. One of the activity is feeding the long-tailed monkeys there. This activity is ed by a carnival that brings 'tumpeng', traditional music, and a
30
dikemas dengan arakarakan membawa tumpeng dan iringan musik tradisional dan upacara ritual. Dilaksanakan tanggal 3 Juli 2017. Lomba tari Gambang Semarang yang diselenggarakan tiap tahun dan diikuti oleh 16 grup kesenian dari kecamatan - kecamatan se Kota Semarang yang digelar di Citraland Mall. Semarang Jelajah Musik Festival (Semarjamu Festival) merupakan suatu even musik dari berbagai genre yang menampilkan talent nasional maupun internasional yang digelar pada 2 panggung berbeda dalam satu venue. Festival musik ini akan mengedepankan genre musik Jazz. Kegiatan yang diisi dengan berbagai potensi seni Kota Semarang: lukis, musik, fotografi, teater, sastra, dan film. Khusus untuk bursa lukisan diikuti oleh pelukis-pelukis dari berbagai daerah di Indonesia (Semarang, Jakarta, Banyuwangi, Surabaya, Magelang, Bandung, dan lain-lain). Beragam karya lukisan digelar dengan harga yang terjangkau. Acara ini dimaksudkan untuk mengangkat citra Kota
ceremony. Held on July ritual ceremony. It is held 3, 2017. on July 3rd, 2017.
Gambang Semarang is a dance contest will be held each year and attended by art groups from the sub districts derby dubbed in Citraland Mall. Semarjamu Festival is an event of music of various genres featuring national and international talent that was held on two different stages in one avenue. This music festival will promote by jazz music.
The event accommodates a variety of Semarang's potential arts like painting, music, photography, theatre, literature, film. Specifically for exchange the painting followed by painters from various region in Indonesia (Semarang, Jakarta, Banyuwangi, Surabaya, Magelang, Bandung, etc.). Various of painting are sell with the affordable price. This event is intended to improve the image of 31
Gambang Semarang is a dance contest which is held every year and attended by art groups from 16 sub-districts of Semarang. This event takes place in Citraland Mall. Semarjamu Festival is a music event from various genres which performs national and international talents. The show is held on two different stages in one venue. This festival will prioritize Jazz music genre.
This event is enlivened with various Semarang's potential arts such as paint, music, photography, theatre, literature, and film. Special for the painting exchange, it is attended by painters from various regions in Indonesia (Semarang, Jakarta, Banyuwangi, Surabaya, Magelang, Bandung, etc.). Various paintings are sold with affordable price. This event is intended to improve the image of Semarang city
Semarang dalam khazanah seni nasional. Pelaksanaan acara ini pada bulan Agustus 2017 pukul 9:00 - 22:00 di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), Jl. Sriwijaya, Semarang. Promosi pengembangan pasar industri Fashion oleh desainer-desainer terkenal di kota Semarang. Merupakan even promosi investasi daerah di mana para investor dipertemukan secara langsung dengan pemilik investasi dalam forum temu bisnis yang mengundang para investor dari dalam negeri serta para pemilik proyek investasi se Jawa Tengah. Ulang Tahun kedatangan Sam Poo Tay Djien ke611 tahun, dengan kirab membawa arca Sam Poo Tay Djien jalan kaki dari Klenteng Tay Kak sie menuju Klenteng Sam Poo Kong Gedung Batu. Dilaksanakan pada tanggal (…) 2017. Jateng Fair merupakan perhelatan promosi Jawa Tengah yang menampilkan pameran, promosi, dan informasi. Diselenggarakan di PRPP, Jl. Puri Anjasmoro Semarang pada tgl (…) 2017.
Semarang city in the national art treasures. It will be held on August, 2017, 9 a.m. to 10 p.m. at Taman Budaya Raden Saleh (Raden Saleh Art and Culture Park), Semarang in Jl Sriwijaya. The promotion Department of the market fashion industry by famous designers in Semarang City. Regional investment promotion event where investors directly met with the business counterparts, the owner of an investment in a business meeting forum to invite domestic investors as well as the owners of investment project throughout Central Java. To celebrate the 611th Sam Poo Tay Djien's Arrival, an annual parade that carrying the statue of Sam Poo Tay Djien is held, people is walked from Temple Tay Kak Sie towards Sam Poo Kong Temple Gedong Batu area. It will be taken place on (..), 2017. Java Fair is a promotional event featuring exhibitions of Central Java, promotions, and information. It held in PRPP complex, on (…) 2017.
32
in the national art treasures. It will be held on August, 2017, 9 a.m. to 10 p.m. in Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), Sriwijaya Street, Semarang.
The promotion of fashion market industry development by famous designers in Semarang. Semarang Business Forum is a regional investment promotion event where investors directly meet the business counterparts in business meeting forum. This forum invites both domestic investors and all owner of project investments in Central Java. To celebrate the 611th Sam Poo Tay Djien's Arrival, an annual parade is held where some people walk and carry the statue of Sam Poo Tay Djien from Tay Kak Sie Pagoda to Sam Poo Kong Pagoda, Gedong Batu. This event is held on August (..), 2017. Jateng Fair is a promotional event which performs exhibitions, promotions and information about Central Java. It is held in PRPP Complex, on (…), 2017.
festival seni yang digelar di Taman Garuda, suatu taman di Kawasan Kota Lama Semarang yang menampilkan berbagai atraksi seni, khususnya seni rupa, gambar dan lukis yang diprakarsai oleh komunitas seni Orart-Oret dilaksanakan pada bulan September 2017. Mempromosikan produk Holtikultura Kota Semarang (buah, sayur, tanaman obat dan tanaman hias).
An arts festival held in the Garuda Park it is a park in the Semarang Old Town area showing a variety of art attractions, especially drawing, and painting which initiated by Orart-Oret Community in September 2017
An art festival is held in Garuda Park. It is a park in the Old Town area of Semarang which displays various art attractions, especially drawing and painting, initiated by Orart-Oret art community. It is held in September, 2017.
Promoting horticultural product of Semarang City i.e fruit, vegetables, herbs and decorative plants.
Perpaduan antara pertunjukan konser orkestra musik klasik dan wisata heritage yang diselenggarakan tiap tahun di kawasan Kota Lama Semarang pada bulan September 2017. Event yang diselenggarakan untuk mengajak wisatawan dan masyarakat bernostalgia dengan makanan, musik, expo barang jadul serta tarian tempo dulu. Kegiatan dilaksanakan di kawasan kota lama pada 24 September 2017. Event Semarang sebagai kota pusaka memiliki berbagai warisan budaya yang cukup menarik, salah satunya adalah adat Pengantin Semarangan. Keunikan penganten Semarangan terletak pada proses lamaran, tata upacara busana
The event presents a blend of classical music concerts and heritage tourism, at Semarang Old Town area on September 2017 every year.
It is an event that promotes horticultural products of Semarang City i.e. fruit, vegetables, herbs and decorative plants. The event presents a blend of classical music concerts and heritage tourism. This event is held every year in Semarang Old Town area in September, 2017.
The event was organized to invite tourists and people reminisce with food, music, expo antiques past, dancing past. The activities carried out in the old city area on September 24, 2017.
The event invites tourists and community to reminisce about the food, music, old stuff expo as well as old dance. It will be held in the Old Town area on September 24th, 2017.
Semarang as a heritage city has a many culture herritage that quite interesting, one of them is the Custom Bride Semarang. The unique bride of Semarang in marriage proposal process, rites of wedding dress, make up and
Semarang as a heritage city has many culture herritage that is quite interesting, one of them is the Semarang Custom Bride. The unique of the Semarang bride is on the marriage process, rites of wedding dress, make up and wedding procession
33
penganten, dan tata rias serta proses iring-iringan penganten. Untuk lebih jelasnya silahkan hadir di Kota Semarang pada acara Workshop dan Pagelaran Prosesi Penganten Semarangan di Citraland Mall pada tanggal 26 September 2017. Peristiwa Heroik antara pemuda Semarang dan tentara Jepang pada tanggal 14-19 Oktober 1945 adalah kisah heroik yang selalu diperingati sebagai Pertempuran Lima Hari di semarang.
wadah ideal bagi pelaku usaha pariwisata dengan para pembeli untuk memperoleh informasi terbaru tentang produk wisata Jawa Tengah, tren bisnis serta membangun kemitraan baru di kawasan ini. Kegiatan Borobudur Travel Mart and Expo dilaksanakan untuk memberikan fasilitas bertemunya para pelaku agen travel dari dalam dan luar negeri, untuk membangun dan mengembangkan mitra bisnis dengan para penjual dan pelaku pariwisata dari Jawa Tengah. Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kepedulian, perlindungan, pelestarian
wedding procession. For more information, please come in Semarang city in Workshop event and Performance Bide Procession on September 26th, 2017, in Citraland Mall.
process. For more information, please come to Semarang in Workshop event and Semarang Bride Procession Performance on September 26th, 2017, in Citraland Mall.
A past heroic battle between Semarang youth and Japanese troops in October 1945 was claimed to be a heroic story. To honor it, a fiveday battle commemoration held every October 14th to 19th each year. Borobudur Travel Mart and Expo is an ideal forum to facilitate buyers and sellers to make bussiness on tourism. It also gives them the latest information on tourism products in Central Java, business trends and builds new partnerships in the region. BTMX can build and develop a business partnership between vendors and tourism actors from Central Java.
A past heroic battle between Semarang youth and Japanese troops in October 1945 was a heroic story. To honor it, a five-day battle commemoration is held every October 14th to 19th every year.
The activity aims to raise awareness, protection, conservation, and wildlife puspa and
The event aims to raise the awareness, protection and preservation of flora and fauna which is
34
Borobudur Travel Mart and Expo is a perfect forum to facilitate buyers and sellers to make bussiness on tourism. It also gives them the latest information on tourism products in Central Java and business trends and builds new partnerships in the region. BTMX can build and develop a business partnership between vendors and tourists from Central Java.
puspa dan satwa yang dikemas dengan diadakan lomba-lomba bagi anak-anak dan remaja seputar pelestarian lingkungan. Acara diselenggarakan pada bulan November 2017, di Taman Margasatwa Semarang. Festival Seni yang merupakan display dari 4 akar budaya yang membentuk kebudayaan Kota Semarang, yaitu kebudayaan Arab, Cina, Belanda dan Jawa dikemas dalam gaya street festival yang dimeriahkan dengan berbagai penampilan kesenian khas dari 4 akar budaya tersebut dilaksanakan bulan November 2017. Pameran Pariwisata dan kerajinan Indonesia yang menjadi potensi wisata daerah. Acara ini diselenggarakan pada bulan November 2017 di Atrium Java Super Mall, Semarang. Festival Nasyid yang menghadirkan artis-artis nasyid terkenal dari berbagai kota besar di seluruh Indonesia dilaksanakan pada tanggal 9 Desmber 2017 di Balaikota Semarang, mulai pukul 18:30-22:00 WIB. Festival musik SKA dengan bintang tamu
packaged by organizing competitions for children and adolences associated with evironmental preservation. This event was held in November 2017 at Taman Margasatwa Mangkang.
packaged by conducting contests about environmental conservation for children and teenagers. The event is held in November, 2017, in the Mangkang Wildlife Park, Semarang.
Pandanaran Arts Festival is a display of four cultural roots from Arabic, Chinese, Dutch and Javanese. Forming the culture of the city, packaged in streetfestival style, celebrated by typical art performances of the four roots culture, will be held on November 2017.
Pandanaran Art Festival is a display of four cultural roots; Arabic, Chinese, Dutch and Javanese which has formed the culture of Semarang city. This event that is packaged in street-festival styles is ed by some typical art performances of the four roots culture. This event will be held in November, 2017.
Indonesian Tourism and Handicrafts exhibition becomes tourist potential are. This event was held in November 2017 at the Atrium Java Super Mall, Semarang.
Indonesian Tourism and Handicrafts exhibition becomes a potential tourism. It is held in November, 2017, in Java Super Mall Atrium, Semarang.
Nasyid festival that present a Nasyid famous artists from various major cities throughout Indonesia held on December 9, 2017 in Semarang City hall starting at 08:30 p.m. 10:00 p.m.
Nasyid festival is an event that presents famous Nasyid artists from various big cities in Indonesia. It is held on December 9th, 2017 at Semarang Town hall and starts at 08:30 p.m. 10:00 p.m.
The music SKA festival Ska music festival is a was attended by guest music event which presents both national 35
artis Ska nasional maupun internasional. Pentas Musik Akhir Tahun adalah perpaduan antar pesta kembang api dan pertunjukan musik berskala nasional untuk melengkapi kemeriahan pergantian tahun di Kota Semarang.
stars of national and international SKA artist. Music performance endyear is a combination of fireworks and musical performance national wide to complete the turn of the year in Semarang.
36
and international Ska artists. Year-end Music Performance is a combination of fireworks and national-scaled musical performance to enliven new year in Semarang city.
BAB V PENUTUP 3.1 Simpulan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang ini telah memberikan banyak pengalaman serta penjelasan yang berhubungan dengan kegiatan promosi pariwisata. Praktik Kerja Lapangan ini merupakan sarana yang tepat untuk mengaplikasikan ilmu yang dipelajari selama berada di kampus, seperti ilmu dan kemampuan translation (penerjemahan) dan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Kegiatan magang atau Praktik Kerja Lapangan ini memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang pentingnya kemampuan berbahasa Inggris serta TIK seseorang dalam dunia kerja. 3.2 Saran Bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang diharapkan kedepannya untuk bisa melibatkan mahasiswa dalam pekerjaan yang bukan hanya dilakukan di kantor. Dengan demikian pengalaman mahasiswa akan bertambah. Bagi Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Negeri Semarang diharapkan untuk bisa memberikan bekal keterampilan dan pengetahuan terkait Praktik Kerja Lapangan dengan lebih maksimal mengingat dalam kegiatan ini mahasiswa dihadapkan pada hal-hal yang terkadang belum pernah didapatkan di bangku perkuliahan. Bagi pembaca, khususnya bagi mahasiswa yang ingin melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang untuk mulai menggali kemampuan diri terkait dengan Bahasa Inggris. Pasalnya ilmu
37
bahasa Inggris tidak dapat atau tidak sesuai untuk diaplikasikan pada semua bidang di Disbudpar. Dalam hal ini, mahasiswa dituntut untuk kreatif dalam mengaplikasikan kemampuan berbahasa Inggris. Misalnya saja, public speaking, mahasiswa dapat membuka kelas Bahasa Inggris pada seluruh staf dan karyawan Dispudbar sehingga dapat meningkatkan SDM kepemerintahan mengingat instansi ini bergerak pada kebudayaan dan kepariwisataan. Contoh lain adalah kemampuan menulis, mahasiswa dapat membuat sebuah artikel menarik berbahasa Inggris tentang pariwisata Kota Semarang.
38
DAFTAR PUSTAKA Berita Daerah Kota Semarang. 2008. Peraturan Walikota Semarang Nomor 30 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang. Pemerintah Kota Semarang. Semarang. Burdah, Ibnu. 2004. Menjadi Penerjemah. Yogyakarta: Tiara Wacana. Lembaran Daerah Kota Semarang. 2008. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Semarang. Pemerintah Kota Semarang. Semarang. Munip, Abdul. 2008. Strategi dan Kiat Menerjemahkan Teks Arab. Yogyakarta: Bidang Akademik UIN Sunan Kalijaga. Newmark, Peter. 1988. A Textbook of Translation. London: Hall International. Ordudari, Mahmoud. 2007. "Translation Procedures, Strategies, and Method." Translation Journal Volume 11, No. 3 July 2007. Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Semarang. 2010. Rencana Strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang. Pemerintah Kota Semarang. Semarang. Sudarno, A.P. 2011. Penerjemahan Buku Teori dan Aplikasi. Surakarta: UNS Press.
39
LAMPIRAN-LAMPIRAN
40