LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD NGIMBANG LAMONGAN NOMOR : TANGGAL : 03 JULI 2017
PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGIMBANG E-mail :
[email protected] Website : www.lamongankab.go.id www.rsudngimbang.hots56.com Jl. Raya Babat – Jombang No. 227 Sendangrejo, Kec. Ngimbang 62273 Telp. (0322) 453636 – 453737
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGIMBANG LAMONGAN NOMOR : 188/ 304/ KEP/ 413.216/ 2017 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGIMBANG LAMONGAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGIMBANG LAMONGAN, Menimbang
:
1. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan, maka perlu adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Ngimbang Lamongan sebagai landasan bagi penyelenggaraan Pelayanan Anestesi dan Bedah di Rumah Sakit Umum Daerah Ngimbang Lamongan; 2. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam butir (1) di atas, maka perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Ngimbang Lamongan.
Mengingat
:
1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran; 2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 4. Peraturan Menteri Kesehatan No. 290/MENKES/PER/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran; 5. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1438/MENKES/PER/IX/2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran di Rumah Sakit; 6. Peraturan Menteri Kesehatan No. 519/MENKES/PER/II/2011 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi dan Terapi Intensif; 7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD NGIMBANG LAMONGAN NOMOR : TANGGAL : 03 JULI 2017
Rumah Sakit; 8. …………….. MEMUTUSKAN Menetapkan
: KEBIJAKAN PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGIMBANG LAMONGAN
KESATU
: Rincian kebijakan tata kelola Rumah Sakit Umum Daerah Ngimbang Lamongan sebagaimana terlampir dalam Keputusan Direktur ini;
KEDUA
: Apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan di kemudian hari dalam Keputusan Direktur ini maka akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya;
KETIGA
: Salinan Keputusan Direktur ini disampaikan kepada seluruh Unit Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Ngimbang Lamongan untuk diketahui dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab;
KEEMPAT
: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : LAMONGAN Pada tanggal : 03 Juli 2017 RSUD NGIMBANG LAMONGAN DIREKTUR
Dr.MOCH.CHAIDIR ANNAS.M.MKes Penata TK.1 NIP. 19661113 199703 1 002
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD NGIMBANG LAMONGAN NOMOR : TANGGAL : 03 JULI 2017
KEBIJAKAN PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGIMBANG LAMONGAN
1. Semua bentuk pelayanan anestesi di RSUD Ngimbang, Pelayanan anestesi RSUD Ngimbang mengacu pada standar di Rumah sakit, nasional, undang – undang dan peraturan yang berlaku (Permenkes No 519/Menkes/per/III.2011) 2. Pelayanan anestesi di RSUD Ngimbang disediakan secara memadai, adekuat, regular dan nyaman (termasuk sedasi moderat dan dalam) secara teratur dan disesuaikan dengan kebutuhan pasien. 3. Pelayanan anestesi disediakan secara memadai baik dari segi ketenagaan / sumber daya manusia ( SDM ) maupun segi fasilitas ( Sarana prasarana penunjang ), baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya, seperti : jumlah ketenagaan anestesi yang cukup serta kompetensi SDM yang dibuktikan dalam sertifikat perawat anestesi maupun sertifikat dokter anestesi. Sarana dan prasarana penunjang anestesi di RSUD Ngimbang disediakan secara memadai dan berfungsi optimal. 4. Pelayanan anestesi ( termasuk sedasi moderat dan dalam) disediakan secara teratur dan rutin dalam : Dua puluh empat jam perhari, tujuh hari dalam seminggu, termasuk hari libur. Pelayanan anestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam) tersedia dalam kondisi gawat darurat diluar operasional kerja. Untuk pasien elektif maupun darurat pelayanan anestesi dan sedasi dilakukan dokter spesialis anestesiologi. Jika dokter spesialis anestesiologi tidak ada di tempat tetapi masih dapat dijangkau, maka tindakan anestesi dan sedasi dapat dilimpah tugaskan ke penata anestesi dengan dimintakan instruksi secara lisan yang kemudian dapat dikonfirmasikan secara tertulis berikut paraf. Dan jika dokter spesialis anestesi tidak di tempat/tidak dijangkau maka di limpahkan kepada dokter anastesi dari luar atas rekomendasi direktur RSUD Ngimbang. Dalam melaksanakan pelayanan anestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam ) harus seragam pada seluruh pelayanan anestesi di rumah sakit RSUD Ngimbang( Daftar PPK terlampir )
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD NGIMBANG LAMONGAN NOMOR : TANGGAL : 03 JULI 2017
5. Sumber dari luar rumah sakit di seleksi berdasarkan rekomendasi direktur, suatu rekor/ catatan kinerja yang akseptabel, serta dapat memenuhi undang- undang serta peraturan yang berlaku. 6. Semua pelayanan anestesi yang dilakukan di RSUD ngimbang harus didokumentasikan lengkap dalam form anestesi yang tersedia. Rekam Medis anestesi harus dilengkapi pada akhir setiap prosedur. Semua isian dari form anestesi yang mencakup : a) Assesmen pra anestesi, diisi diruang ruang rawat pasien dan dikerjakan pada pasien yang akan dilakukan anestesi, pada saat melihat pasien sebelum operasi. Dan untuk pasien yang cito maka pengkajian pre anestesi akan dilakukan di ruang penerimaan pasien kamar operasi pada hari operasi dijadwalkan atau di unit pelayanan lain misalnya IGD, VK. Setelah melakukan assesmen, dokter spesialis anestesi/ petugas yang kompeten memberikan penjelasan kepada pasien, keluarga dan pengambil keputusan diberi penjelasan tentang resiko, manfaat dan alternative anestesi untuk mendapatkan persetujuan. Selanjutnya petugas anestesi menuliskan anestesi yang akan digunakan, teknik anestesi dan nama dokter anestesi atau asisten anestesi dicatat dalam rekam medis pasien. Dan ditanda tangani langsung oleh pasien yang menjalani operasi. b) Assesmen pre induksi, diisi diruang pre induksi dilaksanakan untuk reevaluasi pasien segera sebelum induksi anestesi, sesaat sebelum diberikan induksi anestesi. c) Durante anestesi, kebijakan dan prosedur mangatur frekuensi minimum dan tipe monitoring selama tindakan anestesi dan polanya seragam untuk pasien yang serupa yang menerima tindakan anestesi yang sama waktu pemberian anestesi. Status fisiologis dimonitor secara terus menerus selama pemberian anestesi setiap 5 menit sekali dan hasil monitoring di tuliskan dalam rekam medis pasien. Frekuensi minimum di RSUD Ngimbang meliputi : Tekanan darah, Rekam jantung, Laju nadi, Pernafasan, Saturasi oksigen perifer dan Suhu tubuh d) Pasca anestesi, sebelum keluar dari ruang operasi / sebelum pindah ke RR pasien dimonitor, temuan selama monitoring dimasukkan dalam rekam medis pasien. Pasien dipindah dari unit pasca anestesi/RR harus sesuai kriteria yang sesuai standar untuk
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD NGIMBANG LAMONGAN NOMOR : TANGGAL : 03 JULI 2017
dewasa aldrette scor dengan nilai lebih dari 8, anak – anak steward score denan jumlah lebih dari 5 dan untuk spinal dengan bromage score dengan nilai 2. 7. Anestesi pada anak menerima teknik anestesi yang sama seimbang sebagai orang dewasa yang membedakan adalah dosis, usia anak dan prosedur yang akan dilakukan. 8. Lokasi sedasi boleh dilakukan di RSUD Ngimbang. a) Dr Anestesi / yang berkompeten boleh melakukan sedasi di semua tempat RSUD Ngimbang. b) Dokter umum IGD hanya boleh di IGD, dan dokter ICU hanya boleh di ICU tetapi hanya untuk situasi Life Saving. 9. Dalam melakukan sedasi jika dokter anestesiologi tidak hadir maka untuk kasus ASA I dan ASA II yang boleh dikerjakan oleh penata anestesi. Untuk ASA III keatas dr anestesi wajib hadir dan dilaksanakan oleh dokter spesialis anestesiologi. 10. Sedasi pada anak – anak berbeda pada dewasa, sedasi pada anak anak diberikan untuk mengontrol perilaku agar aman, tenang selama melakukan tindakan. Kemampuan anak dalam mengontrol sikap dan dapat diajak kerjasama tergantung pada tingkat usia mereka. Seringkali anak yang usianya dibawah 6 tahun dan gangguan perkembangan membutuhkan sedasi yang levelnya lebih dalam untuk mengontrol perilakunya. Anak – anak dalam kelompok usia ini sangat rentan terhadap efek obat sedasi, yang dapat mempengaruhi pernafasan, jalan nafas paten, dan beberapa reflek proteksi. Untuk anak yang lebih besar / diatas 6 tahun dan dapat diajak kerjasama, dapat dibantu dengan cara didampingi orang tua, pengalihan pikiran anak, cara tersebut dapat mengurangi kebutuhan pemberian sedasi yang lebih dalam. Batasan usia untuk anak adalah 12 tahun. 11. Pasien post operasi diobservasi di recovery room sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. 12. Pelayanan kamar operasi meliputi operasi elektif dan operasi emergency. 13. Sebelum tindakan, diagnosis pra operatif dan rencana tindakan didokumentasikan dalam rekam medis pasien oleh dokter yang bertanggungjawab. 14. Pasien dan keluarga atau perwakilan pasien pembuat keputusan diedukasi tentang resiko, manfaat, komplikasi yang potensial serta alternative yang berhubungan dengan prosedur bedah yang direncanakan.
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD NGIMBANG LAMONGAN NOMOR : TANGGAL : 03 JULI 2017
15. Laporan tertulis operasi dan ringkasan catatan operasi yang meliputi : diagnosa pasca operasi, nama dokter bedah dan nama assisten, nama prosedur, spesimen bedah untuk pemeriksaan, catatan spesifik komplikasi termasuk jumlah kehilangan darah, tanggal, waktu dan tanda tangan dokter operator dilengkapi sebelum pasien dipindahkan ke ruangan. 16. Asuhan medis dan keperawatan pasca bedah untuk setiap pasien direncanakan dan didokumentasikan pada rekam medis pasien dalam 24 jam setelah tindakan.
RSUD NGIMBANG LAMONGAN DIREKTUR
Dr. MOCH.CHAIDIR ANNAS.M.MKes Penata TK.1 NIP. 19661113 199703 1 002