MATERI Kd.3.11 Menentukan Indicator Produksi Massal
Seorang wirausaha di dalam menekuni usahanya bertujuan untuk meraih keberhasilan. Sebagai pengelola usaha, wirausaha harus dapat mengorganisasi, memanfaatkan, dan meningkatkan sumber daya yang tersedia sedemikian rupa sehingga mampu bersaing dan berkompetitif dengan pelaku usaha lain serta dapat pula memanfaatkan setiap kesempatan yang ada. Keberhasilan identik dengan pendapatan, dengan begitu pendapatan merupakan salah satu kriteria bagi kegiatan usaha, yakni dapat dipergunakan untuk menilai keberhasilan usaha atau dapat dikatakan keberhasilan usaha adalah suatu kenyataan persesuaian antara rencana dengan proses pelaksanaannya dan hasil yang dicapai. Keberhasilan usaha harus dinilai sehubungan dengan pencapaian tujuan, yang dimaksud pencapaian tujuan yang popular adalah menghasilkan laba. Kriteria penting sebagai indikator keberhasilan usaha, yaitu: 1. Kemampuan menyesuaikan diri 2. Produktifitas 3. Kepuasan kerja 4. Kemampuan mendapatkan laba dan pencarian sumber daya. A. Kriteria Keberhasilan Kesuksesan wirausaha disebabkan orientasi pada tindakan yang berada dalam kerangka berpikir wirausaha dimana ide-ide yang timbul dapat segera diterapkan walaupun dalam situasi yang tidak menentu. Karakteristik berpikir pada tindakan kewirausahaan ada lima, yaitu: 1. Sangat bersemangat dalam melihat/ mencari peluang-peluang baru 2. Mengejar peluang dengan disiplin yang ketat 3. Mengejar peluang yang sangat baik dan menghindari mengejar peluang yang melelahkan diri dan organisasi 4. Fokus pada pelaksanaan 5. Mengikutsertakan energy setiap orang yang berada dalam jangkauan mereka. Ada 8 hal yang membuat usaha atau bisnis meraih kesuksesan atau keberhasilan, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5.
Peluang pasar yang baik. Keunggulan persaingan. Kualitas barang/jasa. Inovasi yang berproses. Dasar budaya perusahaan. INDIKATOR KEBERHASILAN PRODUKSI MASSAL…. PKK XI/GENAP
1
6. Menghargai pelanggan dan pegawai. 7. Manajemen yang berkualitas 8. Dukungan modal yang kuat. Adapun indikator keberhasilan usaha menurut Suryana keberhasilan usaha terdiri dari 1. Modal 2. Pendapatan 3. Volume Penjualan 4. Output produksi 5. Tenaga Kerja
Indikator keberhasilan usaha menurut Dwi Riyanti (2003:28), kriteria yang cukup signifikan untuk menentukan keberhasilan suatu usaha dapat dilihat dari : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Peningkatan dalam akumulasi modal atau peningkatan modal Jumlah produksi Jumlah pelanggan Perluasan usaha Perluasan daerah pemsaran Perbaikan sarana fisik dan Pendapatan usaha
Dapat diketahui bahwa terdapat banyak pendapat dan pandangan mengenai dimensi keberhasilan usaha. Maka dimensi yang digunakan untuk penelitian ini menggunakan pendapat Dwi Riyanti bahwa dimensi keberhasilan usaha yaitu diantarannya adalah Peningkatan dalam akumulasi modal atau peningkatan modal, Jumlah produksi, Jumlah pelanggan, Perluasan usaha, Perluasan daerah pemsaran, Perbaikan sarana fisik dan Pendapatan usaha Berikut merupakan indicator-indikator keberhasilan dari suatu usaha menurut para pakar : 1. Kemampuan menyesuaikan diri, produktifitas, kepuasan kerja, kemampuan mendapatkan laba dan pencarian sumber daya.- Steers (1978:45) 2. Suranti (2006:46), berpendapat bahwa indicator keberhasilan usaha dapan dinilai melalui 3 pendekatan yaitu : Pendekatan pencapaian tujuan menyebutkan bahwa keberhasilan usaha harus dinilai sehubungan dengan pencapaian tujuan yaitu mendapatkan laba atau keuntungan yang merupakan selisih antara harga jual dengan biaya produksi. Pendekatan sistem mengatakan bahwa keberhasilan usaha dinilai cara yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan akhir yaitu bagaimana hubungan antar individu dalam unit usaha dapat bekerjasama dan koordinasi sehingga tercipta kondisi kerja yang kondusif. Pendekatan konstituensi strategis menyatakan bahwa keberhasilan usaha dinilai dari hubungan baik dengan mitra kerja yang menjadi pendukung kelanjutan unit usaha. Kotler
INDIKATOR KEBERHASILAN PRODUKSI MASSAL…. PKK XI/GENAP
2
(1997:58) menyebut bahwa yang termasuk mitra usaha/ pihak yang berkepentingan antara lain pelanggan, karyawan, dan pemasok. 3. Keberhasilan usaha adalah permodalan sudah terpenuhi, penyaluran yang produktif dan tercapainya tujuan organisasi - Ina Primiana (2009:49) 4. Keberhasilan usaha dapat dilihat dari efisiensi proses produksi yang dikelompokkan berdasarkan efisiensi secara teknis dan efisiensi secara ekonomis. - Algifari (2003:118) 5. Apabila setelah jangka waktu tertentu usaha tersebut mengalami peningkatan baik dalam permodalan, skala usaha, hasil atau laba, jenis usaha atau pengelolaan” . Erliah (2007:49) 6. Indikator keberhasilan usaha menurut Dwi Riyanti (2003:28), dapat dilihat dari : Peningkatan dalam akumulasi modal atau peningkatan modal Jumlah produksi Jumlah pelanggan Perluasan usaha Perluasan daerah pemasaran Perbaikan sarana fisik dan Pendapatan usaha 7. Indikator keberhasilan usaha menurut Suryana (2003: 85) terdiri dari : Modal Pendapatan Volume Penjualan Output produksi Tenaga Kerja B. Indicator Keberhasilan produksi massal Indicator keberhasilan produksi massal merupakan bagian dari kegiatan managemen produksi. Untuk mengetahui derajat keberhasilan dalam menlaksanakan strategi perencanaan produksi yang sudah disusun kita perlu melakukan pengukuran atas produktifitas efesiensi dan efektifitas pelaksanaan kegiatan operasi produksi massal. Produktifitas sebagai rasio keluaran (output) terhadap masukan (input) yang bertujuan untuk menilai kinerja proses produksi. Pengukuran keberhasilan dalam produksi massal meliputi hal-hal berikut : 1. Produktifitas Berikut ini hal-hal yang terkait di dalam aspek-aspek produktifitas; a. Perhitungan produktifitas dalam perusahaan Produktifitas diartikan sebagai perbandingan Antara volume keluaran dengan volume masukan. Dengan kata lain produktifitas diukur dari tingkat efesiensi produksi masukan; seeperti tenaga kerja dan modal yang digunakan untuk menghasilkan produksi keluaran.produktivitas merupakan dasar dari persaingan dan pertumbuhan ekonomi. INDIKATOR KEBERHASILAN PRODUKSI MASSAL…. PKK XI/GENAP
3
Karena pentingnya produktivitas, data statistic produktivitas digunakan untuk membandingkan kesuksesan perusahaan satu dengan perusahaan lain. Produktivitas merupakan elemen penting dalam membuat model kapasitas produksi perusahaan. Produktivitas juga digunakan untuk meramalkan pertumbuhan ekonomi suatu perusahaaan. Terdapat bermacam cara mengukur produktivitas, tergantung tujuan perhitungan dan data yang tersedia. Salah satunya yang paling umum adalah menghitung produksi produksi kotor pekerja selama 1 jam kerja. Perhitungan ini dapat menghitung seberapa efesien penggunaan tenaga kerja untuk menghasilkan produksi keluaran. b. Dimensi keberhasilan produktifitas Ada enam faktor utama yang menentukan produktivitas tenaga kerja, yaitu; sikap kerja, tingkat keterampilan, hubungan antar tenaga kerja dan pimpinan, manajemen produktivitas, efesiensi tenaga kerja dan kewiraswastaan. No Dimensi Indicator 1 Sikap kerja operasional Sikap dalam melayani Sikap dalam melaksanakan pekerjaan Sikap dalammelakukan inisiatif kerja 2
Tingkat keterampilan operasional
Keterampilan pencapaian tugas Keterampilan melaksanakan program Keterampilan mengevaluasi pencapaian program
3
Hubungan Antara lingkungan kerja operasional
Hubungan kerja dengan pimpinan Hubungan kerja antar bagian Hubungan kerja dengan rekan sekerja
4
Manajemen produktivitas operasional
Koordinasi pekerjaaan Komunikasi antar bagian Tanggungjawab pekerjaan
5
Efesiensi tenaga kerja opersional
Jumlah tenaga kerja Pemanfaatan tenaga kerja Pemanfaatan waktu tenaga kerja
6
Kewiraswastaan
Kemampuan melihat potensi daerah Kemampuan melihat potensi diri Kemampuan melihat potensi organisasi
2. Kapasitas produksi Kapasitas produksi adalah hasil produksi atau volume pemrosesan (throughout) atau jumlah unit yang dapat ditanganji, diterima, disimpan atau diproduksi oleh sebuah fasilitas pada satu periode waktu tertentu. Kapasitas sering menentukan persyaratan modal sehingga mempengaruhi sebagaian besar dari biaya tetap. Kapasitas juga menentukan apakah INDIKATOR KEBERHASILAN PRODUKSI MASSAL…. PKK XI/GENAP
4
permintaan dapat dipenuhi atau apakah fasilitas yang ada akan berlebih. Karena itu dengan tujuan pencapaian tingkat utilisasi tinggi dan tingkat pengembalian investasi tinggi, penetapan ukuran fasilitas sangatlah menentukan. a. Jenis-jenis kapasitas Kapasitas desain, yaitu kapasitas yang bisa diperoleh oleh suatu desain produk jika desain produk tersebut dialokasikan kepada sumber daya yang cocok Kapasitas efektif, yaitu akapasitas yang dapat diperoleh jika dihitung dari efektifitas desain dan sumber daya yang diperoleh. Kapasitas pemanfaatan, yaitu kapasitas efektif dari produk yang sedang digunakan. b. Mengelola permintaan Meskipunterdapat peramalan yang baik dan fasilitas yang dibangun sesuai dengan peramalan tersebut, dapat terjadi ketidak cocokan antara permintaan actual dengan kapasitas yang tersedia. Ketidakcocokan ini dapat berarti Permintaaan melebihi kapasitas atau kapasitas melebihi permintaan. Berikut ini beberapa kasus dalam pengelolaan permintaan. Permintaan melebihi kapasitas Jika permintaan melebihi kapasitas, Perusahaan dapat membatasi permintaan dengan menaikkan harga, membuat penjadwalan dengan lead time yang panjang dan mengurangi bisnis dengan keuntungan marginal. Walaupun demikian karena fasilitas yang tidak mencukupi hal ini mengurangi keuntungan di bawah yang mungkin dicapai, solusi jangka panjang biasanya dilakukan dengan cara meningkatakan kapasitas. Kapasitas melebihi permintaan Jika kapasitas melebihi permintaan, perusahaan dapat merangsang permintaan melalui pengurangan harga atau pemasaran yang agresif atau mungkin menyesuaikan diri terhadap pasar melalui perubahan produk. Penyesuaian pada permintaan musiman Sebuah pola Permintaan musiman atau siklus permintaan merupkan tantangan dalam pemenuhan kapasitas produksi.
TUGAS : BUATLAH INDIKATOR KEBERHASILAN PRODUKSI MASSAL UNTUK PRODUK YANG SUDAH ANDA BUAT PROTOTIPE PRODUKNYA DI SEMESTER GANJIL KEMARIN !
INDIKATOR KEBERHASILAN PRODUKSI MASSAL…. PKK XI/GENAP
5