Family Centered Care 5e3t2d

Review Literatur

FAMILY-CENTERED CARE: APLIKASI TERBARU DAN ARAHAN KEDEPAN PERAWATAN KESEHATAN ANAK-ANAK

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 518 1. Amalia Salim Widyani 2. Hera Amalia Utami

G99142070 G99142073

PEMBIMBING : Balqis, dr., M.Sc., CM-FM, AIFM

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

FAMILY-CENTERED CARE: APLIKASI TERBARU DAN ARAHAN KEDEPAN PERAWATAN KESEHATAN ANAK-ANAK

A. Pendahuluan Family Centered Care (FCC) digambarkan sebgai pendekatan kemitraan untuk pengambilan keputusan perawatan kesehatan. Sebagai filosofi kesehatan, FCC merupakan istilah yang terkait dengan Patient cetrered care (PCC) dan telah diakui oleh para medis, sistem perawatan kesehatan, pemerintah, institusi pendidikan kedokteran sebagai bagian integral dari kesehatan pasien, kepuasan dan kualitas kesehatan.

Ilustrasi Adam berusia 5 tahun dirujuk untuk dilakukan trakeostomi dikarenakan penyakit paru kronik, paralisis pita suara, dan aspirasi berulang. Setelah dilakukan operasi, tracheostomy tube lepas 3 kali sepanjang malam pertama postop. Setelah lepas untuk yang ketiga kalinya, tracheostomy tube dijahit agar kembali ke posisinya sehingga akan menyebabkan Adam merasa kesakitan. Sebelum tube tersebut lepas kembali, dokter dan orang tua Adam berdiskusi untuk membicarakan opsi yang mungkin dilakukan. Ayah Adam memberi usulan kepada dokter dia akan memegangi sendiri tube tersebut agar tetap ditempatnya sehingga membuat Adam tetap tenang. Setelah berdiskusi, dokter sutuju untuk memasang kembali tracheostomy tube. Ayah Adam memegangi tube agar tetap di tempatnya dalam waktu 72 jam dan tracheostomy tube tersebut tidak lepas kembali.

Istilah family centered care (FCC) umumnya digunakan untuk mendiskripsikan pelayanan kesehatan optimal yang dialami oleh keluarga. Istilah tersebut sering disertai dengan istilah-istilah seperti partnership, kolaborasi, dan keluarga sebagai ahli dalam proses pemberian perawatan. Dalam ilustrasi diatas menunjukkan FCC yang baik dengan berbagi informasi, kemitraan, saling menghormati, dan negosiasi yang mengarah ke hasil tebaik dalam kasus klinis yang sulit.

B. Prinsip Family-Centered Care Berikut prinsip umum Family-Centered Care, antara lain: 

Berbagi Informasi: pertukaran informasi yang terbuka, objektif, dan tidak



memihak. Menghormati dan menghargaiperbedaan: hubungan kerja yang ditandai dengan menghormati berbedaan, budaya dan bahasa tradisional, serta



preferensi perawatan. Kemitraan dan kolaborasi: keputusan medis yang tepat sesuai dengan kebutuhan, kekuatan, nilai-nilai, dan kemampuan semua yang terlibat serta



dibuat bersama oleh pihak yang terlibat termasuk keluarga. Negosiasi: hasil yang diinginkan dari perawatan medis dengan penetapan



rencana yang fleksibel. Perawatan dalam konteks keluarga dan komunitas:perawatan medis dan pengambilan keputusan mencerminkan seorang anak dalam konteks kelurganya, rumah, sekolah, kegiatan sehari-hari, dan kualitas hidup dalam masyarakat. Prinsip FCC sering selaras dengan visi pelayanan kesehatan yang

efektif. Sebuah istilah terkait yang sering tertukar dengan FCC adalah Patient Centered Care. Patient centered care dikenal sebagai salah satu dari 6 tujuan kualitas pelayanan kesehatan yang baik. Patient centered care didiskripsikan

sebagai kualitas interaksi antara pasien dan klinisi, serta kebijakan kesehatan nasional. Namun untuk perawatan anak, FCC merupakan pilihan yang baik dimana keluarga merupakan aspek yang paling terlibat dalam perawatan anakanak mereka. FCC tidak hanya sebaatas interaksi antara pasien dengan klinisi tertapi juga mempertimbangkan kebutuhan semua anggota keluarga, bukan hanya anak.

Tabel 1. Perbandingan Prinsip Family Centered Care Kategori Prinsip

MCHB

Institute for Patient and Family Centered Care (IPFCC)

AAP and IPFCC t statement

Cronin/Shaller

Common Principles

Berbagi informasi

Komunikasi yang terbuka dan objektif serta berbagi informasi

Beragi Informasi: Lengkap dan berisi informasi yang tegas dan berguna

Jujur dan berbagi informasi yng tegas dan berguna

Bebas mencurahkan dan mengakses informasi

Pertukaran informasi yang terbuka dan objektif antara keluarga dan penyelenggara pelayanan kesehatan

Menghargai dan menghormati perbedaan

Menghormati keterampilan dan keahlian sehingga membawa ke hubungan yang baik

Martabat dan Menghormati: Mengormati pasien serta perspektif dan pilihan keluarga, termasuk pengetahuan, nilai-nilai, keyakinan, dan latar belakang budaya

Menghormati setiap anak dan atau keluarganya

Menghormati kebutuhan dan pilihan pasien

Menghormati ras, etnis, budaya, dan keragaman sosial ekonomi, dan efeknya pada pengalaman dan persepsi keluarga mengenai perawatan

Kepekaan terhadap dimensi non medis dan spiritual

Saling menghormati pilihan, ketrampilan dan keahlian keluarga

Saling menghormati keragaman budaya dan tradisi keluarga

Mengenali dan membangun kekuatan anak dan keluarga

Kepekaan terhadap dimensi budaya dan spiritual

Kemitraan dan kolaborasi

Keluarga dan tenaga profesional bekerjasama demi kepentingan anak dan keluarga, dengan asumsi kemitraan berperan selama perkembangan anak, dengan pendekatan dan pengembangan induvidual

Partisipasi: Pasien dan keluarga didorong dan didukung untuk berpartisipasi dalam perawatan dan pengambilan keputusan di tingkat mereka.

Kemitraan antara keluarga dan tenaga profesional merupakan dasar dari FCC

Berkolaborasi dengan keluarga di semua tingkat pelayanan kesehatan, dalam perawatan anak, pendidikan profesional, pembuatan kebijakan, dan pengembangan program

Berkolaborasi dan manajemen tim Pendidikan/ memberikan pengetahuan

Kemitraan dan kolaborasi dalam pembuatan keputusan, menemukan kebutuhan, kekuatan, nilai dan kemampuan Keputusan dibuat dengan melibatkan keluarga sesuai dengan tingkatan

Mendukung dan memfasilitasi pilihan mengenai pendekatan untuk dukungan perawatan. Menyediakan / memastikan dukungan formal dan informal pasien dan keluarga untuk semua usia

Negoisasi

Peserta membuat keputusan bersama

Memberdayakan keluarga untuk menemukan kekuatan mereka sendiri, membangun kepercayaan diri, dan membuat pilihan dan keputusan tentang kesehatan mereka

Ada kemauan untuk negosiasi Kepercayaan diakui sebagai dasar

Perawatan

Mengenbangkan

Kolaborasi:

Fleksibelitas dalam

Keterlibatan keluarga dan teman-teman

Kemitraan dan kolaborasi antar anggota tim

Penggabungan

dalam konteks keluarga dan komunitas

kebijakan, praktik dan sistem yang ramah terhadap keluarga/ berpusat di semua pengaturan Mengakui pentingnya layanan berbasis masyarakat

Pasien dan keluarga termasuk dalam dasar institusi yang besar dalam pengembangan program, implementasi dan evaluasi, desain fasiltas, dan pendidikan profesional

kebijakan organisasi, prosedur dan praktek sehingga layanan dapat disesuaikan dengan kebutuhan, keyakinan dan nilai-nilai budaya seorang anak dan keluarganya

keluarga di semua tingkatan perawatan, termasuk pertemuan, institusi, dan pengaturan kebijakan

C. Sejarah Family Centered Care Rumah sakit pertama yang secara eksklusif peduli pada anak-anak adalah L’Hospital Des Enfants-Malades di Paris pada 1802 dan Children;s Hospital of Philadelphia di Amerika Serikat pada tahun 1855. Keluarga di rumah sakit diasingkan dari pengunjung. Keluarga anak-anak dengan gangguan intelektual didorong untuk melembagakan anak-anak mereka di Fasilitas seperti Experimental

School for Teaching

and Training Idiotic

Children

di

Massachusetts. Pertengahan

abad

keduapuluh,

diketahui

terdapat

peningkatan

anak/keluarga yang mengalami trauma karena terpisah akibat pengaturan rawat inap sehingga kebijakan rumah sakit diubah untuk memungkinkan rooming-in, jam mengunjungi terbuka, saudara dapat berkunjung, dan anak-anak dapat didampingi ketika operasi. Pendukung keluarga memainkan peranan besar dalam mengubah perawatan di rumah sakit untuk anak-anak dan keluarga mereka. Pendukung keluarga sangat penting untukberjalannya hukum pendidikan khusus yang pertama pada tahun 1975, intervensi dini “Part C” beberapa tahun kemudaian, dan Katie Backett Home and Community-Based Medicaid Waiver

pertamadi tahun 1982 yang memungkinkan banyak anak-anak dan orang dewasa penyandang cacat dapat dirawat dirumah. Advokasi keluarga untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus selanjutnya diperluas ke area kebijakan perawatan kesehatan. Dengan dukungan dari family advocates, theMCHBand the US Surgeon General menyeponsori beberapa konferensi nasional tentang anak-anak dengan kebutuhan perawatan kesehatan khusus di pertengan 1980-an. Dokter anak, peneliti, dan pembuat kebijakan mendengarkan keluarga berbicara tentang apa yang diperlukan untuk merawat anak-anak mereka di rumah, pentingnya kemitraan, kepercayaan, dan rasa hormat dengan tenaga kesehatan profesional, dan manfaat mengambil keputusan bersama. Pada tahun 1987 the Surgeon General menyerukan “Perawatan berpusat pada keluarga berbasis masyarakat yang terkoordinasi untuk anak-anak dengan kebutuhan perawtaan kesehatan khusus dan keluarga mereka. Pada tahun 1989 MCHB mengubah misinya menjadi “Menyediakan dan mempromosikan perawatan berpusat pada keluarga brbasais masyarakat yang terkoordinasi untuk anak-anak dengan kebutuhan perawatan kesehatan khusus dan untuk memfasilitasi pengembangan sistem layanan berbasis masyarakat bagi anak-anak tersebut dankeluarga mereka.

D. Aplikasi Family Centered Care

Kehadiran FCC pada tingkat kebijakan tertinggi digarisbawahi dengan meningkatnya

pehatianuntuk

memasukan

FCC

pada

pengaturan

klinis.

Implementasi, advokasi, dan kebijakan FCC bisa dikelompokan menjadi dua pengaturan: rawat inap, dicontohkan Family Centered Round, dan rawat jalan, dicontohakn engan konsep Medical Home. Konsep Medical Home ini pada gilirannya terjalin secara historis dengan sistem perawatan. Dengan asal-usul yang berbeda, operasionalisasi FCC dalam pengaturan yang berbeda tidak selau menghasilkan keluaran dan aplikasi yang sama dalam penagturan rawat jalan dan rawat inap. 1. Pengaturan rawat inap Family

centered

rounds

(FCR)

dijelaskan

sebagai

“Ilmiah

interdisipliner di samping tempat tidurdimana pasien dan keluarganya berbagi dalam

kontrol

rencana

manajemen”.

Pada

tahun

2003,

AAP

merekomendasikan bahwa “ dokter yang melakukan rounds (yaitu presentasi pasien dan diskusi) di kamar pasien dengan keluarga seharusnya menjadi standar praktek sekarang”. Kehadiran keluarga saja dianggap tidak cukup, sebagai anggota keluarga harus berpartisipasi dalam diskusi dan pengambilan keputusan, kehadiran dan partisipasi keluarga mempromosikan prinsip-prinsip FCC dari berbagi informasi, kemitraan dan kolaborasi, dan negosiasi. 80-95% dari keluarga memilih diskusi pengajaran dan perawatan dilakuakn di samping tempat tidur. Hampir setengah kelompok rumah sakit anak sekrang menggunakan FCR. FCR juga dianggap sebagai komponen penting pendidikan kedokteran. FCR dapat meningkatkan kredibilitas peserta didik dengan keluarga dan memberikan pengalaman serta manfaat komunikasi dan kerja sama tim pada para resident.

Beberapa sistem rumah sakit juga menggabungkan keluarga di berbagai tingkat perawatan klinis dan pendidikan formal secara sistematis. Contoh spesifik termasuk penasehat keluarga dan kelompok dukungan keluarga/teman sebaya, presentasi keluarga dalam pengalaman perawatan di grand rounds, dan perekrutan anggota keluarga sebagai staf kolnsultan u ntuk program tertentu. Rumah sakit yang menggabungkan pemimpin keluarga yang berpengalaman sebagi rekan.konsultan atau staf sukses menyelenggarakan dewan penasehat keluarga atau kelompok dukungan sebaya.

2. Pengturan Rawat Jalan Kontras dengan pasien rawat inap, pasien rawat jalan tidak mendapatkan intervensi yang baik seperti adanya bedside rounds. Rawat inap cenderung menuntun berkembangnya inisiatif FCC, meskipun FCC telah diakui merupakan standar pelayanan pada rawat jalan, termasuk pelayanan primer, spesialistik, kegawatdaruratan dan kronis. Pengakuan tersebut telah menuntun banyak diskusi mengenai FCC, namun sedikit sekali langkah awal nyata yang terwujud, terutama jika dibandingkan dengan pengaturan rawat inap. Menerapkan FCC di pengaturan rawat jalan berkisar pada konsep rumah medis (medical home) yang mengkhususkan pelayanan tersebut agar mudah diakses, terkoordinasi, komprehensif, berpusat pada keluarga, kompeten budaya, berkelanjutan, dan penuh kasih sayang bagi anak-anak. Akar dari medical home terletak pada perbaikan pelayanan untuk anak-anak berkebutuhan kesehatan khusus (Children with special health care needs/CSHCN), yang dapat menjelaskan kenapa begitu banyak pendapat muncul untuk fokus terhadap anak berkebutuhan khusus. Meskipun begitu, prinsip FCC di pengaturan rawat jalan sering dideskripsikan dalam bentuk pertemuan individu. Maternal and Child Health Bureau/MCHB membentuk

konsep FCC melalu 6 langkah khusus bagi penyedia pelayanan kesehatan, yaitu: (1) apakah penyedia pelayanan kesehatan menggunakan waktunya dengan baik (kecukupan waktu), (2) mendengarkan dengan cermat, (3) sensitif terhadap nilai-nilai dan kebiasaan keluarga, (4) memberikan informasi-informasi khusus bila diperlukan, (5) membuat orangtua merasa seperti mitra dalam pelayanan, dan (6) menyediakan penerjemah bahasa jika diperlukan Konsep-konsep ini secara langsung mengacu pada prinsip-prinsip FCC dalam hal berbagi informasi (Information Sharing), menghargai perbedaan (Respect and Honoring Differences), kemitraan (Partnership), dan pelayanan dalam konteks keluarga dan masyarakat (Care in Context of Family and Community), meskipun aanya prinsip negosiasi tidak direkomendasikan. Family centered care yang direkomendasikan diterapkan di instalasi gawat darurat berupa penentuan alur pasien, memastikan kehadiran keluarga, koordinasi penyedia pelayanan, dan perbaikan komunikasi. Tindakan khusus atau pelatihan untuk menerapkan prinsip-prinsip ini masih kurang dijelaskan dengan baik. Sebuah skenario yang menuntun kepada negosiasi seperti yang terjadi pada laporan kasus pada sampel ini, yaitu Adam dan keluarganya, bukan merupakan bagian dari aplikasi FCC yang direkomendasikan. Bagaimana prinsip-prinsip FCC di translasikan ke pelayanan longitudinal yang optimal juga kurang jelas deskripsinya. Tindakan sederhana untuk mempertahankan pelayanan yang berkelanjutan berhubungan dengan hasil pelayanan rawat jalan yang optimal dan dapat dijadikan sebagai dasar pelayanan yang berpusat pada keluarga secara longitudinal. Peran dan kebutuhan keluarga berkembang melalui sebuah hubungan, terutama pada pelayanan kronis (jangka panjang) seiring keluarga manjadi semakin terdidik. Seiring dengan berjalannya waktu, kepercayaan keluarga pada penyedia

pelayanan akan naik turun, namun sedikit panduan diperlukan untuk secara konsisten memperbaiki dan mempraktikkan kepercayaan, kemitraan dan FCC. Praktik FCC rawat jalan lainnya diarahkan untuk tidak dilakukan melalui sebuah pertemuan, pelayanan primer berbasis pelayanan yang mengidentifikasi

kebutuhan

keluarga.

Contohnya

meliputi

koordinasi

pelayanan dengan subspesialis dan pelayanan yang berbasis masyarakat, pendidikan dan bantuan keluarga, dan penggunaan penasihat orangtua dalam peningkatan kualitas. Hal serupa telah dilaporkan di area subspesialistik, seperti misalnya pada perkembangan anak dan rehabilitasi medik. Lembaga khusus keluarga seperti Family Voices dan the Institute for Patient-and Family-Centered Care (yang sebelumnya bernama the Institute for FamilyCentered Care) telah mengembangkan beberapa inisiatif rawat jalan. Pusat Informasi Kesehatan Keluarga, yang

diprakarsai oleh Family Voices dan

didanai oleh MHCB, menyediakan pendidikan dan sumber daya bagi keluarga dan penyedia pelayanan bagi anak berkebutuhan khusus (CSHCN). Pendidikan dan sumber daya dicapai melalui konseling individu, konferensi, dan seminar pelatihan. Bukti menunjukkan bahwa kebutuhan keluarga sering tidak terpenuhi di pelayanan rawat jalan. Di pusat pelayanan primer, banyak keluarga melaporkan tidak membahas topik yang diinginkan pada topik perkembangan dan perilaku. Keluarga yang memiliki anak dengan penyakit kronis atau kompleks melaporkan bahwa beberapa kebutuhan tidak terpenuhi pada informasi dan kolaborasi dokter, khususnya pada pelayanan masyarakat, pemahaman kondisi dan pembuatan jaringan. Keluarga dan dokter sering memiliki ekspektasi yang berbeda mengenai bagaimana cara terbaik untuk membantu keluarga tersebut. Adanya perbedaan budaya dapat digunakan untuk memperhitungkan variasi tambahan, terutama dari keluarga imigran dengan pengalaman medis yang berbeda.

E. Manfaat Family Centerd Care Bukti yang mendukung bahwa menentukan apa yang dibutuhkan keluarga akan meningkatkan hasil akhir dan pelayanan kesehatan masih kurang. Bukti yang berkualitas dibutuhkan untuk mengubah sistem pelayanan kesehatan dan kebijakan-kebijakan yang memfasilitasi pelayanan yang telah diberikan. Beberapa studi yang menguji peran keluarga dan tingkat keterlibatannya dalam pelayanan kesehatan menunjukkan bahwa bukti paling kuat mengenai efikasi FCC adalah dengan penggunaan sumber daya yang efektif dan mendukung kesehatan/ kesehatan mental/ kesejahteraan, dan pada tingkat yang lebih rendah dalam transisi dan biaya yang sesuai batasannya. Keterbatasan meliputi antara lain kurangnya studi yang berfokus pada FCC dalam studi yang lebih luas, kurangnya kejelasan bagaimana FCC diterapkan, dan yang paling penting, tidak adanya studi yang mencakup semua prinsip-prinsip FCC. Di sisi rawat inap, keluarga menyatakan bahwa visitasi (rounds) akan lebih baik jika seorang perawat hadir, ketika keluarga diperkenalkan dan terlibat dalam diskusi, dan ketika bahasa medis dihindari. Kendatipun pengukuran FCR yang diterima begitu langka, beberapa studi melaporkan bahwa FCR dapat meningkatkan pemahaman keluarga dalam membuat keputusan dan rasa hormat dari tim medis. FCR juga dapat meningkatkan rasa kerja sama dari penyedia pelayanan, dan seiring dengan

berjalannya waktu, hampir 45-90% akan

menghasilkan informasi baru yang sebelumnya tidak disampaikan oleh keluarga. Beberapa

review

tambahan

menyarankan

manfaat-manfaat

dari

intervensi FCC. Intervensi yang berfokus pada pasien mendukung kesadaran akan kesehatan, manajemen diri,

serta keterlibatan konsumen yang

menghasilkan informasi relevan. Dari salah satu review ditemukan bahwa pelayanan yang berbasis pasien dapat menuntun pada pemberdayaan dan perbaikan manajemen diri. Dua studi tambahan menyatakan bahwa pendekatan tersebut dapat memperbaiki kesehatan dan perilaku anak.

F. Hambatan-Hambatan Dalam Menjalankan Family Centerd Care Ada tiga hambatan utama dalam menjalankan FCC: 1. Pemahaman tentang FCC 2. Dukungan dalam pelaksanaannya 3. Riset berkualitas yang dapat dijadikan panduan bagi rumah sakit, sistem kesehatan dan pembuat kebijakan. G. Memahami Family Centered Care Masih terdapat ambiguitas dalam pelaksanaan FCC baik pada tingkat penyedia layanan maupun pasien. Beberapa penyedia layanan kesehatan menganggap FCC sebagai pendelegasian tanggung jawab lebih besar kepada keluarga untuk melakukan pelayanan dan membuat keputusan daripada apa yang diinginkan keluarga. MCHB tidak menyediakan denah bagi penyedia pelayanan. Selain itu, fokus pada perilaku penyedia pelayanan yang berbasis pertemuan tidak selalu dapat menilai masyarakat dan sistem pelayanan yang ada.

Meskipun para keluarga mengekspresikan keinginannya untuk

membentuk kemitraan, pengambilan keputusan secara bersama-sama dan pemberian tanggung jawab serta otonomi yang lebih besar, namun para keluarga mungkin tidak paham terhadap apa yang dapat mereka lakukan dan dapat mereka harapkan dari kemitraan tersebut. Para orang tua secara konsisten sering merasa sangat puas karena dengan adanya kemitraan dengan berbagai pelayanan kesehatan anak, meskipun secara subjektif, deskripsi dari pelayanan tersebut masih jauh dari kata memuaskan. Perbedaan ini mencerminkan bahwa harapan-harapan tersebut sudah tidak memiliki pengaruh; banyak orang tua yang tidak tahu bahwa mereka bisa medapatkan pelayanan, informasi dan pengambilan keputusan secara bersama-

sama. Perbedaan etnis/ras dan kesenjangan bahasa dalam FCC menambah keterbatasan komunikasi yang menghambat terbentuknya kemitraan. Dukungan Dalam Pelaksanaannya Hambatan-hambatan dalam kemitraan yang substantif meliputi cakupan asuransi yang tidak adekuat atau berubah-ubah, dan masalah keuangan keluarga serta kendala pekerjaan. Hambatan ini mengikis kesinambungan pelayanan yang merupakan dasar FCC. Pertimbangan waktu dan kunjungan berulang dengan penyedia pelayanan diperlukan untuk mendapatkan dukungan keluarga dan membentuk kemitraan. Berubahnya kebijakan tidak cukup untuk mendukung waktu dan upaya yang diperlukan dokter untuk mengembangkan kemitraan. H. Penelitian Penelitian-penelitian yang ada terhambat oleh kurangnya langkah pengukuran yang tervalidasi dan pengkuran hasil yang valid untuk FCC. Pengukuran yang digunakan untuk menilai kesan keluarga terhadap pelayanan masih kurang untuk menghubungkan antara tindakan khusus tertentu dengan kesehatan dan hasil akhir secara keseluruhan. The measure of processes of care, yang merupakan skala yang dibuat pada era tahun 90an untuk mengevaluasi pelayanan berbasis keluarga, telah secara luas digunakan hanya untuk anak-anak dengan gangguan perkembangan neurologis. Indeks FCC yang berlandaskan pada survei penilaian konsumen terhadap penyedia pelayanan kesehatan dan sistem kesehatan telah digunakan dalam survei nasional. The American Academy of Pediatrics dan Family Voices baru baru ini mengembangkan model indeks FCC selain medical home index (indeks rumah medis) yang digunakan dalam praktek penilaiannya.

Perangkat ini meminta

penyedia pelayanan kesehatan untuk mencerminkan FCC dan cara untuk meningkatkan pelayanan tersebut.

Kemajuan pelayanan rawat inap menunjukkan bahwa transformasi ke sistem pelayanan yang sepenuhnya berpusat pada keluarga (FCC) dapat dimulai dari perubahan-perubahan kecil. Namun bagaimanapun, perubahan sistem harus dilakukan untuk memungkinkan penyedia pelayanan dan keluarga terlibat dalam sharing informasi dan pengambilan keputusan, serta menciptakan kemitraan agar memberikan hasil yang lebih baik. I. Rekomendasi Agar fcc berjalan baik, kami merekomendasikan: 1. Prinsip-prinsip FCC harus diakui dan secara aktif tergabung dalam seluruh penyaluran pelayanan dan pedoman praktik klinis. Dimana di sana ada bukti, praktek pelayanan FCC yang telah diakui haruslah dijalankan dan dimana di sana tidak ada bukti, terutama pada rawat jalan, keluarga dan penyedia layanan harus mengarahkannya pada perubahan desain penyaluran pelayanan yang mempertimbangkan kebutuhan keluarga. Contohnya meliputi

pengambilan

keputusan

secara

bersama-sama,

pelayanan

penerjemah bahasa yang terlatih, penjadwalan terbuka, dan keluarga sebagai mitra dalam pembuatan kebijakan dan yang mendesain ulang fasilitas. 2. Prinsip FCC paling baik dipelajari melalui praktik yang dilakukan setiap harinya. Bahasa yang digunakan haruslah sopan, rencana pelayanan dibuat secara

bersama-sama,

dan

keputusan

klinis

yang

dibuat

harus

mempertimbangkan konteks keluarga dan masyarakat. Rekomendasi ini terutama berlaku untuk pendidik. Sebagai peserta pelatihan yang telah diajarkan prinsip-prinsip FCC, mereka telah mempelajari keterampilan dan etika-etika yang dibutuhkan, sehingga akan lebih cepat berdampak pada perubahan sistem apabila peserta pelatihan tersebut memegang tampuk kepemimpinan dan terjun langsung untuk mempraktikannya. 3. Dalam pengaplikasian FCC, seperti misalnya kehadiran keluarga saat bedside rounds atau saat dilakukan prosedur-prosedur kesehatan lainnya,

harus dilaksanakan dan dievaluasi sebagai bagian dari proyek peningkatan kualitas FCC. Pengaplikasian tersebut sebaiknya dihubungkan dengan hasil yang terukur dan terkontrol. 4. Alat untuk mengukur dan mengevaluasi FCC sebaikmya selalu berkembang dan tervalidasi. Alat tersebut harus memiliki standar yang cukup tinggi terkait hasil kesehatan yang positif dan tidak hanya untuk kepuasan orang tua semata. Proses pengukuran yang tepat mencakup input keluarga, pengakuan nama penyedia pelayanan oleh keluarga, dan pengurangan kebutuhan keluarga yang tidak terpenuhi. Penelitian harus menilai harapanharapan yang diinginkan untuk tabungan kesehatan jangka panjang, kontribusi kepada masyarakat, peningkatan kualitas hidup dan kesehatan, serta kepuasan pasien. 5. Lembaga-lembaga yang ada harus terbiasa dengan semua prinsip FCC dan mengintegrasikan keluarga dalam perencanaan dan desain yang berkualitasi sebelum label FCC diterapkan untuk setiap inisiatif dan proses pelayanan kesehatan. FCC adalah sebuah kemitraan dan perilaku dari penyedia pelayanan kesehatan yang berkelanjutan. Dengan demikian, peneliti saat ini tidak dapat merekomendasikan batasan ketika label FCC digunakan oleh humas atau badan pemerintah. 6. Peningkatan sumber daya eksternal untuk reformasi pelayanan dan perubahan sistem, terutama pada FCC, harus diajukan. Pendidikan yang sedang berjalan dari legislator, pembuat kebijakan, dan lembaga penggalang dana harus meningkatkan kesadaran nilai FCC jangka pendek dan jangka panjang

sebagai standar untuk pelayanan kesehatan dan berada dalam

sistem pelayanan kesehatan. Penyedia pelayanan dapat bekerjasama dengan kelompok advokasi keluarga untuk memajukan pentingnya pendidikan dan penelitian mengenai FCC. 7. Pembayaran dan perubahan kebijakan harus mengenal waktu yang diperlukan untuk terlibat dalam FCC. Contohnya meliputi waktu yang

dibutuhkan untuk sharing informasi melalui konseling perorangan atau via telepon, koordinasi pelayanan, dan area lain untuk mendapatkan dukungan keluarga. Perubahan FCC ini mungkin akan mengarah kepada penggunaan pelayanan kesehatan yang lebih efisien bagi pelayanan kesehatan per individu, rumah sakit, dan sistem pelayanan kesehatan.

Tujuan penulisan jurnal ini agar tulisan ini merepresentasikan awal dari diskusi terfokus, peningkatan kesadaran, dan dukungan untuk inisiatif FCC di seluruh spektrum kesehatan anak. Family-centered rounds is a model of communicating and learning between the patient, family, medical professionals, and students on an academic, inpatient ward setting.

DAFTAR PUSTAKA Kuo DZ, Houtrow AJ• Arango P• Kuhlthau KA• Simmons JM

Neff JM , (2011)

Family-Centered Care: Current Applications and Future Directions in Pediatric Health Care. Matern Child Health Journal, 16:297–305