dr. Warda EL Maida R
merupakan salah satu organ silindris berongga panjang sekitar 25 cm dan diameter 2 cm, terbentang dari hipofaring sampai cardia lambung, kira-kira 2-3 cm di bawah diafragma Dindingnya terdiri dr 4 lapisan : mukosa, submukosa, muskularis, serosa Peranan esofagus menghantarkan makanan dan minuman dari faring ke lambung
1. Achalasia (Akalasia) : keadaan yang ditandai dengan peristaltik yang lemah dan tidak teratur, atau aperistaltis korpus esofagus. 2. Esofagitis : Suatu keadaan dimana mukosa esofagus mengalami peradangan, dapat terjadi secara akut maupun kronik
3. Karsinoma Esofagus Merupakan pertumbuhan baru yang ganas terdiri dari sel-sel epitel yang cenderung menginfiltrasi jaringan sekitar esofagus dan menimbulkan metastafe pada saluran esofagus
4. Gastroesofagus Refluks (GERD) Merupakan aliran balik isi lambung atau duodenum ke dalam esofagus adalah normal, baik pada orang dewasa dan anak-anak, refluks berlebihan dapat terjadi karena sfingter esofagus tidak kompeten, stenosis, pilorik atau gangguan motilitas kekambuhan refluks tampak meningkat sesuai penambahan usia.
GER ( refluks gastroesofageal ) adalah fenomena yang dapat timbul sewaktuwaktu pada populasi umum , terutama sehabis makan dan kemudian kembali seperti normal refluks fisiologis.
Dikatakan patologis (GERD) bila terjadi refluks berulang dalam waktu lama sehingga menim bulkan keluhan/kerusakan mukosa esofagus
Terdapat peningkatan prevalensi GERD
Refluks
isi lambung kedalam esofagus merupakan hal yang normal. Patologis bila terjadi gangguan bersihan lumen esofagus terhadap isi lambung Proses berlangsung lama dan berulang
Terjadi
penurunan resistensi jaringan mukosa esophagus Pola hidup tertentu, pola makan, merokok, berat badan Infeksi H pylori? Penurunan tonus sfingter esofagus bawah ?
Kelainan motorik/motilitas esofagus akan berakibat gangguan terhadap bersihan lumen dari refluksat. Lamanya kontak refluksat dengan mukosa esofagus disertai dengan frekuensi refluks akan dapat berakibat terjadinya GERD Tonus LES juga dapat berakibat lebih beratnya kelainan
Anamnesis Endoskopi saluran cerna bagian atas (SCBA) mucosal break di esophagus
Alarm features for GERD Odynophagia
Dysphagia
Bleeding Alarm features
Vomiting
Weight loss
Nathoo, Int J Clin Pract 2001; 55: 465–9.
ALGORITME TATA LAKSANA GERD PADA PELAYANAN KESEHATAN LINI PERTAMA
GEJALA KHAS GERD
Gejala alarm Umur > 40 th
Tanpa gejala alarm
Terapi empirik Tes PPI Respon menetap
Respon baik
Endoskopi
Terapi min-4 minggu kambuh
Konsensus Gerd ,2004
On demand therapy
Differential diagnosis of GERD Hiatus hernia Esophageal stricture Esophageal cancer Chest pain of cardiac origin Functional dyspepsia
Nathoo, Int J Clin Pract 2001; 55: 465–9.
Menghilangkan
gejala / keluhan Menyembuhkan lesi esofagus Mencegah kekambuhan Memperbaiki kualitas hidup Mencegah timbulnya komplikasi
KONSENSUS NASIONAL PENATALAKSANAAN PENYAKIT REFLUKS GASTROESOFAGEAL (GASTROESOPHAGEAL REFLUX DISEASE/GERD) INDONESIA 2004