Contoh Sinopsis 5j5c5x

Sinopsis Novel

SURAT KECIL UNTUK TUHAN Karya Agnes Devanor Disusun oleh : Fitriana rahastri yanur Kelas 8C SMPN 236 JAKARTA Tahun 2011

Judul Novel Pengarang Penerbit dan Tahun terbit Tebal buku Ukuran buku Synopsis

: : : : : :

Surat Kecil Untuk Tuhan Agnes Davonar Inandra Published 228 + x halaman

Diceritakan bahwa Keke itu adalah gadis usia 15 tahunan yang sangat enerjik dan ceria. Ia tinggal bersama kedua kakak lelakinya (Chika dan Kiki) serta ayahnya (Joddy) yang baru saja cerai dengan ibunya. Suatu hari, Keke tertular penyakit mata kakaknya, Kiki. Awalnya ia santai-santai saja. Namun telah beberapa hari matanya tidak sembuh juga. Dan parahnya, ketika ia bermain voli dengan temannya, tiba-tiba Keke pingsan dan langsung dilarikan ke rumah sakit oleh ayahnya. Disitulah ayahnya tahu bahwa Keke telah terinfeksi penyakit rabdomiosarkoma atau kenker jaringan lunak, kanker paling ganas yang pernah ada. Penyebab kanker ini masih belum diketahui. Dokter menyarankan untuk melakukan operasi sesegera mungkin, atau nyawa Keke tidak dapat diselamatkan. Namun, setelah mengetahui resiko dari operasi ini yaitu kehilangan sebagian wajah dan sebelah mata ~ maka Joddy memutuskan untuk mencari jalan lain, jalan alternatif.

berkali-kali Joddy mencari pengobatan alternatif, namun tak satu pun yang dapat menolong Keke. Keadaannya justru semakin memburuk. Keke yang belum tahu bahwa dirinya mengidap kanker mulai curiga tentang penyakit yang dideritanya. Hingga saat percobaan pengobatan terakhir di Banten, Keke akhirnya mengetahui semuanya karena si pemilik pengobatan itu membicarakan kanker tersebut tanpa sengaja di depan Keke. Disitu hatinya benar-benar sakit, tapi ia tak mau menunjukkan rasa sakitnya ke semua orang yang mengantarnya (Joddy, pak Iyus , karyawan Joddy , dan sahabat-sahabatnya). Joddy bukan tipikal ayah yang mudah menyerah. Akhirnya ia menemukan dokter spesialis kanker no.1 di Indonesia. Awalnya, dokter ini menyarankan hal yang sama, operasi. Namun Joddy bersekukuh agar dapat mencari cara yang lain. Kemudian dokter itu menyarankan untuk di-kemoterapi saja walaupun belum tentu sembuh 100% . Joddy dengan segera menyetujuinya. Berbagai tahap kemoterapi dan radiologi harus dijalani oleh Keke. Ia selau menahan rasa sakitnya yang sangat itu. Sebagai anak usia 15 tahun, Keke termasuk anak yang kuat. Hingga kesembuhan pun ia dapatkan. Namun itu hanya sesaat.. Beberapa bulan kemudian, Keke dikatakan terinfeksi, masih kanker yang sama. Saat mendengar ini, ia hanya bisa pasrah dan berkata pada ayahnya, "Ayah.. tidak apa-apa, kalau Tuhan maunya Keke menjalanin cobaan ini.. Keke siap!" . Jelas ini adalah kebohongan besar Keke, bahwa ia sesungguhnya sangat tidak siap. Ia hanya ingin membuat ayahnya sedikit gembira. Tapi justru, tekad inilah yang nantinya menemani Keke samapai penghujung umurnya. Semua dokter tidak sanggup menangani Keke lagi, bahkan dokter Singapura pun, begitu juga Amerika Serikat. Tidak ada yang mampu menolong Keke. Namun gadis itu tetap semangat menjalani hidup. Hingga sebelum akhir khayatnya, bahkan ia masih sempat mengikuti ujian akhir sekolah dan mendapatkan peringkat ketiga di kelasnya!. Sungguh luar biasa, padahal ketika ujian, ia lumpuh!. Hari terakhir ujian pun ia lewati dengan bantuan tangan Pak Iyus, karena Keke tak bisa menggunakan tangannya lagi. Dan akhirnya, Ia meninggal tepat tanggal 25 Desember, pukul 11 malam. Sebuah wangi melati muncul misterius selama 5 menit, disaksikan beberapa orang yang menemani di detik-detik terakhir nafas Keke. Wangi itu mengakhiri ketegaran perjuangan seorang Keke di dunia ini. Mengingatkan kita, bahwa tak ada yang abadi, semua hanya sementara.

Contoh Sinopsis Novel: Dua Kepiting Melawan Dunia Identitas Buku

Judul buku : Dua Kepiting Melawan Dunia Penulis : Saskia Tjokro Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Kota Terbit : Jakarta Tahun Terbit : 2005 Cerita ini bermula dari kehidupan seorang siswi SMA yang bernama Karen Anastara, 17 tahun, gadis pintar tetapi tidak terlalu percaya diri yang mencoba mengetatkan baju seragamnya agar terlihat menjadi sosok anak gaul sekolahan demi menarik perhatian laki laki yang ditaksirnya, Andhru Danudirdjo, anak seorang arsitek ternama di Jakarta. Akan tetapi hal tersebut justru membuat Karen semakin tidak percaya diri karena Ia justru harus berhadapan dengan guru bimbingan konseling dan membuat reputasinya sebagai seorang "murid teladan" pun hilang seketika. Bahkan Ia dianggap lebih memalukan daripada anak nakal lain di sekolahnya. Ia tinggal di sebuah rumah di daerah Bintaro, Jakarta, bersama mama dan kakaknya yang bernama Bang Naren. Hidupnya semakin runyam ketika seorang anak pindahan dari London ada di kelasnya. Nadia Haryadi, anak yang cukup manis, cuek, tapi suka pergaulan ini menarik perhatian banyak siswa di kelasnya. Kedatangan Nadia membawa petaka bagi hidupnya, karena Nadia lebih memilih duduk di samping kanannya, sampai gara-gara ulah Nadia, Ia sempat ditegur oleh Pak Tamam, guru ekonominya. Ia pun merasa kesal dengan perbuatan Nadia yang tidak merasa bersalah sedikitpun mengenai hal itu. Ditambah lagi dengan rumah mereka yang berdekatan sehingga Nadia sering mampir ke rumahnya.

Yang membuat Karen semakin kesal kepada Nadia adalah, Andhru yang tidak lain dan tidak bukan adalah siswa sekelasnya yang ditaksirnya sejak 3 tahun yang lalu sangat menyukai Nadia. Meskipun anak baru, namun Nadia tidak canggung kepada temanteman barunya. Ia akrab kepada mereka terutama Andhru, siswa yang ditaksir oleh Karen. Hal ini sangat membuat Karen kesal dengan perlakuan Nadia yang tidak tahu terima kasih. Meskipun awalnya Ia sempat kesal dengan Nadia, namun lama-kelamaan Karen bisa menerima Nadia. Bahkan mereka sering berangkat dan pulang bersama. Nadia setia menunggu Karen selesai latihan paduan suara. Bahkan meskipun Nadia benar-benar membuat cemburu Karen, tapi Karen cukup nyaman berada di samping Nadia. Kenapa? Karena Nadia ternyata bisa membuka jalan bagi dirinya untuk lebih dekat dengan Andhru, cowok idamannya yang juga satu band dengan Nadia, The Sicks. Band ternama sekolah, band yang dibangga banggakan sekolahnya, sampai-sampai Ia pernah dijemput oleh Andhru gara-gara jadwal latihan band Andhru dengan jadwal latihan paduan suara Karen sama. Selain itu yang membuat Karen lebih nyaman bersama Nadia adalah, karena ternyata Nadia tak seburuk yang Ia pikirkan. Nadia pernah menolongnya waktu Ia menahan malu saat mengenakan blus pink berlubang-lubang ketika latihan paduan suara. Sementara Nadia mau berkorban demi Karen, Ia melepas kaus Reebok putihnya yang kemudian ditukar dengan blus aneh yang dikenakan Karen. Akhirnya Nadia pun harus menahan malu dengan pakaiannya. Namun meskipun kehadiran Nadia dalam kehidupannya sedikit membuat Karen bahagia, tak bisa dipungkiri bahwa Ia tetap iri dengan Nadia. Nadia selalu mendapat pengakuan dengan apa yang Ia perbuat. Kenapa itu tidak terjadi pada dirinya? Hingga akhirnya Karen sampai pada pusat kemarahannya kepada Nadia. Nadia yang waktu itu menjenguk Karen di rumahnya disambut dingin oleh Karen. Awalnya mereka hanya saling ngobrol santai. Karen menanyakan tentang Nadia yang ditembak oleh Andhru. Namun akhirnya Nadia dan Karen berdebat tentang kehidupan mereka masingmasing. Sampai-sampai Karen menangis dan kemudian mengusir Nadia. Karen benarbenar marah kepada Nadia. Karena Nadia Ia jadi terkena penyakit cacar dan tidak masuk sekolah selama seminggu full dan banyak tertinggal berbagai macam pelajaran. Bahkan yang membuat Karen semakin marah kepada Nadia adalah, Nadia telah mengambil semua hal yang disayangnya. Dan gara-gara Nadia Ia telah berbohong kepada Bang Naren dan Mamanya, orang-orang yang selama ini sayang kepadanya. Selain itu Nadia juga tidak pernah mau mengakui kesalahan yang Ia perbuat kepada Karen. Ternyata apa yang Karen pikirkan selama ini benar, karena ternyata Bang Naren juga suka pada Nadia. Bahkan Ia menanyakan apakah Nadia sudah punya pacar atau belum kepada Karen. Ia tidak menjawab apa-apa, hanya terdiam karena perkataan kakaknya tadi membuat jantungnya seperti diiris-iris. Ia kemudian sadar mengapa Nadia begitu disukai oleh teman-temannya, keluarganya, bahkan oleh orang-orang yang dicintainya. Nadia selalu punya prasangka baik setiap

berbicara dengan orang lain. Dan sekalipun belum genap sebulan menjadi siswi di sekolah Karen, Nadia bisa kenal dengan tukang kebun sekolah, sampai-sampai Ia datang ke acara pernikahan tukang kebun sekolahnya. Sedangkan Karen yang sudah setahun sekolah di sana sama sekali tidak kenal dengan mereka. Bahkan Nadia berhasil mendapat tawaran untuk masuk The Sicks, band popular sekolah karena permainan gitar dan drumnya dinilai lebih baik daripada permainan Andhru dan Rori, sang drummer dan gitaris. Sampai akhirnya ditembak oleh Andhru pun Ia menolaknya dengan alasan bahwa Andhru itu laki-laki biasa meskipun keren, kaya, kemana mana diantar pake mobil, bajunya keren-keren, tapi Ia tidak berani pulang larut. Hal itulah yang dijadikan alasan Nadia menolak Andhru. Karen yang awalnya sebal dengan Nadia menjadi agak tenang karena lelaki impiannya tidak akan jadi milik orang lain. Karen dicabut dari jabatan ketua paduan suara sekolah dan kini Ia benar-benar terpuruk karena tidak bisa menjaga apa yang diamanatkan bu guru pembimbing. Ia tidak hadir saat pementasan paduan suara di SMA tetangga. Akibatnya Dina, wakilnya lah yang menggantikannya. Dina dirasa lebih mampu menjadi ketua dibandingkan Karen. Nadia, Ia pun tak hadir selama 4 hari tanpa keterangan, membuat Karen yang menjadi tetangga Nadia diwawancarai oleh teman-temannya. Pagelaran seni sekolah akan digelar untuk menyambut hari kemerdekaan. Rencananya, tim paduan suara akan digunakan untuk menjadi suara latar sebuah bandpendatang. Dan selama 3 minggu mereka harus berlatih dengan band tersebut. Tetapi Nadia tetap saja masih diam membisu di rumahnya. Bahkan saat mamanya Karen mengantar kue marmer ke rumahnya, Ia tidak menjawab salamnya. Akhirnya malam itu Karen memutuskan untuk mengantarkan kue buatan mamanya ke Nadia sekalian untuk meminta maaf atas pengusirannya kemarin. Nadia terdiam membisu tanpa sepatah katapun. Tetapi akhirnya Ia mau bicara dan bercerita soal kecuekan papanya. Nadia bercerita semua hal yang dipendamnya selama ini, mulai dari perceraian orangtuanya, mamanya yang menikah lagi, dan segala hal yang Ia pendam selama ini. Nadia pun menceritakan bahwa Ia menolak Andhru karena Ia tau bahwa sebenarnya Karen menyukai Andhru. Karen terharu atas segala hal yang Nadia ceritakan. Mereka pun saling bercerita tentang segala hal yang terjadi selama Karen tidak masuk sekolah, dan kehebohan yang terjadi di sekolah. Karen sadar bahwa Nadia ternyata tidak seburuk yang Ia pikirkan selama ini. Nadia adalah sosok sahabat yang selama ini Ia harapkan. Ia benar-benar merasa bersalah atas perbuatannya kepada Nadia. Ia selalu menuduh Nadia menjadi penyebab atas segala masalah yang Ia hadapi. Ia juga merasa terkejut setelah mendengar siapa Nadia, mengapa Ia ke Jakarta, dan apa yang membuatnya ingin tinggal di Jakarta. Karen sempat terharu ketika tahu bahwa keluarga Nadia ternyata broken home. Ia kesini untuk menemani ayahnya yang sendirian. Ia selalu kesepian, Ia selalu haus kasih sayang, Ia selalu ingin diperhatikan oleh orang-orang yang Ia sayangi. Keluarga Karen pun merencanakan hal yang bisa mengembalikan kasih sayang papa tercintanya. Karen berencana mengundang ayah Nadia untuk menghadiri pagelaran seni hari

kemerdekaan karena rencana ini dirasa dapat mengembalikan hubungan mereka. Hari yang telah ditunggu-tunggu telah datang, pagelaran seni itu pun digelar. Panggung yang amat megah berdiri di sekolah Karen. Karen dan Nadia adalah salah satu pengisi acara itu. Mereka akan menyanyikan lagu Kidung Jawa untuk mengingatkan papa Nadia. Tetapi sampai mereka tampil ayah Nadia belum juga terlihat, sampai akhirnya titik-titik hujan pun semakin deras. Karen yang sedang konsentrasi menyanyikan lagunya tiba-tiba terkaget ketika Ia membuka matanya. Tak ada satupun manusia di sana, semua pergi ke tenda sebelah panggung. Dan alangkah terkejutnya, Nadia tidak ada. Ia melihat Nadia sedang berpelukan dengan seorang pria tua setengah baya di depan lapangan. Ia benar-benar puas dengan apa yang Ia lakukan untuk Nadia. Ia bisa mengembalikan semua yang Nadia harapkan. Kasih sayang papanya dan segala hal yang Ia harapkan dari papanya. Tanpa diminta, semua orang pun bertepuk tangan. Andhru, lelaki idaman Karen pun mengacungkan jempol kepada Karen. Karen sangat bahagia melihat sahabatnya menemukan kembali apa yang dicari-carinya selama ini. Hal ini membuat Karen mengerti, bahwa kebahagiaan tak bisa didapatkan dengan cumacuma dan kita harus bisa mensyukuri apa yang kita dapatkan sekarang dengan tulus