PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS DTP CIHAURBEUTI Jl. Raya Utara Cihaurbeuti No.73 ( (0265) 421423
IDENTIFIKASI MASALAH DAN HAMBATAN, PERUBAHAN REGULASI
NO
PROGRAM
PERMASALAHAN
1
P2P
Penyakit menular masih banyak
PENYEBAB MASALAH Perilaku masyaraka t kurang diantarany a adalah kurangnya PHBS masyaraka t dan sikap yang tidak mendukun g Kurangnya pengetahu an masyaraka t Dukungan keluarga belum optimal Kerjasama
ANALISA
Kurangnya PHBS masyarakat Kurangnya penyuluhan mengenai penyakit menular Kurangnya pengetahua n keluarga mengenai penyakit menular yang dialami Kurangnya kerjasama dengan lintas sector terkait,
RENCANA TINDAK LANJUT Sosialisasi penyakit menular yang tidak berpotensi wabah / KLB Kunjungan ke desa dalam upaya motivasi kepada masyarakat untuk PSN Kunjungan rumah untuk penderita penyakit menular Penggandaan leaflet DBD, PSN, Leptospirosis, cikungunya, varicella dan penyakit menular lainnya Pengaktifan desa siaga
TINDAK LANJUT
Desinfo mengenai penyakit menular telah dilakukan Kunjungan rumah untuk penyakit menular telah dilakukan Penggandaan leaflet DBD, PSN, Leptospirosis, cikungunya, varicella dan penyakit menular lainnya telah dilakukan Desa siaga telah diaktifan Dekontaminasi cuci tangan menggunakan dokter kecil dan
EVALUASI TERHADAP RTL
Masyarakat lebih faham tentang penyakit menular yang berpotensi wabah Masyarakat sudah melaksanakan PSN Masyarakat faham cara pencegahan penyakit menular Ada leaflet Ada desa siaga Dilaksanakan demo cuci tangan di sekolah
Masih adanya kasus diare
Cakupan Program p2M masih rendah
dengan lintas sector belum optimal Masyaraka t belum melakukan PHBS dengan baik Pengetahu an masyaraka t yang kurang tentang diare Kurangnya dukungan keluarga Kerjasama dengan lintas sekor belum optimal Peran linsek, LSM, dan linprog belum optimal Belum optimalny a peran petugas dalam
missal pada banyaknya kasus varicella di sekolah Tingkat pendidikan rendah Kurangnya pengetahua n tentang kesehatan, terutama diare Kesibukan yang tinggi sehingga timbul rasa tidak peduli
Melibatkan sekolah dalam mencegah penyakit menular
KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi ) tentang pentingnya PHBS, penyakit Diare, tentang bahaya penyakit diare. Pemberian informasi melalui leaflet, poster
Kerjasama dengan lintas program tentang kasus P2M belum optimal Kader di wilayah masih
Sosialisasi di Linprog ditingkatkan Sosialisasi tentang kasus P2M di wilayah Koordinasi dengan jejaring LSM yang ada
pembinaan UKS
KIE (komunikasi Informasi dan Edukasi) tentang pentingnya PHBS, penyakit diare, tentang bahaya penyakit diare telah dilakukan Pemberian informasi melalui leaflet telah dilakukan
Sosialisasi di linprog telah dilaksanakan Sosialisasi tentang kasus P2M di wilayah telah dilakukan Koordinasi dengan jejaring LSM yang ada
KIE telah dilakukan dan masyarakat paham tentang penyakit diare Ada leaflet, poster tentang diare
Liprog terpapar kasus P2M Masyarakat lebih paham tentang kasus P2M
PTM
Kasus penyakit tidak menular meningkat
penangana n kasus P2M Sosialisasi tentang P2M di masyaraka t belum optimal System pelaporan masih kurang Perilaku masyaraka t yang kurang baik Pemberian informasi mengenai penyakit tidak menular belum optimal Kurangnya pengetahu an masyaraka t mengenai PTM Peran lintas sector dan lintas program belum
belum optimal Belum optimalnya sosialisasi P2m
Pengetahua n dan kesadaran mengenai kesehatan kurang Tingkat pendidikan kurang Kesadaran masyarakat untuk datang ke posyandu kurang Masih terbatasnya kader posbindu yang dilatih
Penyuluhan mengenai PTM Peningkatan kegiatan posbindu dan menambah jumlah posbindu Desinfo dan pelatihan kader posbindu
Desinfo mengenai penyakit tidak menular telah dilakukan Penambahan jumlah posbindu akan dilakukan Desinfo dan pelatihan kader posbindu telah dilakukan
Masyarakat lebih faham tentang PTM Jumlah posbindu bertambah Ada kader posbindu terlatih
Kunjungan Posbindu PTM kurang
Rujukan untuk pemeriksaan laboratorium terutama GDS belum optimal
2
KIA
Masalah adanya angka kematian bayi
Jadwal kegiatan bersamaan dengan aktifitas bekerja Untuk remaja kebanyaka n malu untuk datang ke posbindu Masyaraka t kurang faham tentang PTM Jarak tempuh posbindu dengan puskesmas jauh Masyaraka t malas untuk melakukan pemeriksa an Petugas komitmen petugas kurang Lintas sector kerjasama dengan
Membuat kesepakata n jadwal posbindu Penyuluhan tentang PTM ditingkatka n
Tidak ada pemeriksaa n alat laboratoriu m terutama pemeriksaa n GDS di posbindu
Belum optimalnya komitmen dalam penapisan dengan kasus risti yang ada
Membuat jadwal yang sesuai Peningkatan koordinasi linsek dan linprog
Mengusulkan pengadaan alat pemeriksaan GDS di posbindu
Koordinasi dengan BPS, RB dan RS tentang manual rujukan Meningkatkan ANC terpadu Mengadakan kelas ibu hamil di
Jadwal telah dibuat Peningkatan koordinasi linsek dan linprog telah dilakukan
Ada jadwal kegiatan Ada kesepakan antara linprog dan linsek
Kegiatan dilakukan
telah
Ada daftar hasil pemeriksaan gula darah
Koordinasi dengan BPS,RB dan RS tentang manual rujukan telah dilakukan Meningkatkan ANC terpadu telah dilakukan
Kematian bayi berkurang , ANC sudah ditingkatkan Kelas ibu hamil telah dilakukan
Program KIA dengan cakupan target masih rendah (K4, KF3, Bayi komplikasi dan balita)
kader dan lintas sector kurang Pelayanan, system rujukan, ANC terpadu, manual rujukan, deteksi bumil risti belum optimal Pengetahu an masyaraka t tentang KIA masih berkurang
Petugas komitmen petugas kurang Lintas sector kerjasama dengan kader dan lintas sector kurang
Belum optimalnya kader bumil diwilayah untuk pencatatan dan pelaporan Belum semua bumil dipantau oleh kader karena mobilitas masyarakat tinggi Manual rujukan dan system rujukan belum berjalan dengan optimal Belum optimalnya bekerja sama dengan lintas sektoral Belum optimalnya sosialisasi untuk meningkatk
wilayah
Mengadakan kelas ibu hamil di wilayah dilakukan
PWS KIA Koordinasi data puskesmas ke BPS, RB, dan RS Implementasi penguatan jejaring rujukan dan optimalisasi PONED dan PONEK Implementasi ANC terpadu
PWS KIA telah dilakukan Koordinasi data Puskesmas ke BPS,RB, dan RS telah dilakukan Implementasi penguatan jejaring rujukan dan optimalisasi poned dan ponek telah dilakukan
Ada grafik PWS KIA Ada laporan kegiatan Ada dokmen rujukan ANC terpadu telah dilakukan Ada visum kunjungan rumah
Pelayanan : system rujukan, ANC terpadu, manual rujukan dan info tentang BPJS belum optimal Pengetahu an masyaraka t tentang KIA masih berkurang
System pencatatan dan pelaporan belum maksimal
Kurang kerjasama anatar bidan
Kunjungan kelas ibu hamil kurag
Waktu pelaksanaa n berbarenga
an ckupan pencapaian PWS Belum semua bumil dipantau oleh kader karena mobilitas masyarakat tinggi Manual rujukan dan system rujukan belum berjalan dengan optimal Belum optimalnya kader bumil diwilayah untuk pencatatan dan pelaporan Meningkat kan kerja sama anatar bidan Jadwal kegiatan dibuat berbarenga
Kunjungan rumah puskesmas Supervise fasilitatif ke BPS dan RB Kelas ibu dan suami siaga
Pertemuan rutin bidan ditingkatkan
Pertemuan bidan sudah dilaksanakan
Ada hasil pertemuan
Membuat jadwal kelas ibu hamil mengikuti posyandu
Pembuatan jadwal sudah dilaksanakan
Ada jadwal kelas ibu hamil
Implementasi ANC terpadu telah dilakukan Kunjungan rumah puskesmas telah dilakukan Kelas ibu dan suami siaga telah dilakukan
Jadwal berubah
posyandu
n dengan jam kerja dirumah Jadwal berbentura n Petugas ada keperluan mendadak Tempat pelaksanaa n dipakai kegiatan yang lain
n dengan kegiatan program lainnya
3
PROMKES
Capaian indicator merokok optimal
PHBS tidak belum
Kurangnya pengetahu an masyaraka t tentang
Pelaksanaa n kegiatan posyandu ada yang berubah. Perubahan tersebut ada sebelum jadwal kegiatan yang ditetapkan ada yang sesudah jadwal yang ditetapkan Perubahan jadwal tersebut bisa dari petugas bisa dari tempat kegiatanny a Tingkat pendidikan dan tingkat ekonomi yang
Untuk petugas yang berhalangan melakukan kegiatan tersebut bisa mendelegasikan atau menugaskan ke petugas lain untuk menggantikan tugasnnya Untuk tempat kegiatan dengan meningkatkan koordinasi dengan kader supaya kegiatan tetap derlangsung sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
Sosialisasi PHBS ditingkatkan Sosialisasi bahaya merokok disekolah melalui leaflet,
Untuk petugas yang berhalangan melakukan kegiatan tersebut sudah mendelegasikan atau menugaskan petugas lain untuk menggantikan tugasnya Untuk tempat kegiatan sudah meningkatkan koordinasi dengan kader supaya kegiatan tetap berlangsung sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
Sosialisasi PHBS telah dilakukan Sosialisasi bahaya merokok disekolah melalui
Ada bukti visum tentang penganggantian petugas posyandu apabila petugas bersangkutan berhalangan hadir Koordinasi telah dilakukan sehingga posyandu tetap berjalan sesuai jadwal
Ada bukti sosialisasi Ada leaflet Kawasan bebas asap rokok sudah ada
4
UKS
Pembinaan UKS oleh TP UKS kurang maksimal
bahaya merokok Pemahama n masyaraka t tentang gaya hidup sehat masih belum optimal Dukungan lintas sector masih belum optinal Dukungan keluaga belum optimal Kurangnya pengetahu an guru tentang UKS Belum semua siswa yang perlu perawatan mendapatk an perawatan
rendah dari masyarakat Sosialisasi bahaya merokok di sekolah belum optimal Dukungan dari pihak lain (perkantora n) masih perlu ditingkatka n Kurangnya kepedulian antar anggota keluarga Guru UKS belum paham tentang UKS disekolah Kurangnya frekuensi pelatihan dan dana pelatihan dari TP UKS Kurangnya pengetahua n siswa tentang
banner dengan bekerjasama dengan TP UKS Sosialisasi dan kerjasama dengan RW dan took masyarakat setempat untuk mengoptimalkan RW bebas asap rokok
Refreshing guru UKS Koordinasi guru UKS Pelatihan kader kesehatan Penjaringan kesehatan lebih dioptimalkan. Bagi siswa yang tidak masuk sekolah dilakukan penjaringan di hari lain
leaflet telah dilakukan Penetapan kawasan bebas asap rokok telah dilakukan
Refreshing guru UKS telah dilakukan Koordinasi UKS telah dilakukan Pelatihan kader kesehatan telah dilakukan
Guru UKS lebih paham tentang UKS Ada kader terlatih
5
UKGS
Rujukan optimal
kurang
6
UKGMD
Kegiatan UKGMD belum maksimal
Kurangnya pengetahu an siswa tentang kesehatan gigi dan mulut Belum semua siswa mendapatk an perawatan kesehatan gigi Jarak tempuh dari skolah ke puskesmas jauh
Belum semua kader
pentingnya kesehatan, guru kurang merespon masalah kesehatan siswa Siswa beum paham tentang kesehatan gigi mulut serta cara menyikat gigi dengan baik dan benar Koordinasi guru UKS masih kurang dan masih banyak siswa yang belum di rujuk ke puskesmas Kurangnya kontak petugas dengan sekolah / siswa Jumlah kader UKGM
Penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut Demo sikat gigi bersama Pemeriksaan dan perawatan gigi
Refreshing kader UKGMD Penyuluhan
Penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut telah dilakukan Demo penyuluhan sikat gigi pertama telah dilakukan Pemeriksaan dan perawatan gigi telah dilakukan Pelaksanaan tindakan ringan dilakukan di sekolah, sudah dilaksanakan
Refreshing kader UKGMD telah dilakukan
Siswa faham tentang kesehatan gigi dan mulut Siswa paham tentang cara sikat gigi Ada tindakan
Kader lebih paham tentang tupoksi Pengetahuan penyakit gigi dan mulut masyarakat meningkat
Refresing kader belum dilaksanakan
7
KESLING
Capaian angka bebas jentik belum optimal
dapat memeriksa kesehatan gigi dan mulut pada balita Kurangnya pengetahu an kader tentang kesehatan gigi dan mulut
Keterbatas an SDM Jadwal pembinaan bersamaan Pemahama n masyaraka t tentang kebersihan lingkunga n rumah belum optimal Dukungan lintas sector belum
kurang dan kader sering bergantiganti Frekuensi pertemuan kader UKGMD dan petugas kurang Ibu hamil kurang mengakses permasalah an kesehatan gigi dan mulut Menyusun jadwal untuk refresing kader Ltingkat pendidikan dan tingkat ekonomi yang rendah dari masyarakat Soasialisasi penyakit DBD perlu diperluas diberbagai sector
kesehtan gigi dan mulut di posyandu Desinfo/penyuluha n tentang kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil
Membuat jadwal refreing kader
Sosialisasi dan kerjasama dengan RW dan tokoh masyarakat setempat untuk mengoptimalkan pencapaian
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut telah dilakukan Desinfo/ penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil telah dilakukan
Ibu hamil paham tentang kesehatan gigi dan mulut
Refreshing kader sudah dilaksanakan
Ada jadwal refreshing
Soasialisasi dan kerjasama dengan RW dan tokoh masyarakat setempat untuk mengoptimalkan pencapaian Telah dilaksanakan
Ada bukti sosialisasi di masyarkat
8
GIZI
Cakupan N/D masih ada yang rendah
optimal Dukungan keluarga belum optimal Pola asuh yang kurang tepat Balita sering sakit
Adanya kondisi balita gizi kurang / buruk
Pola asuh yang kurang tepat Adanya penyakit penyerta
Kurangnya kepedulian antar anggota keluarga Pola makan yang kurang baik akibat dari rendahnya pengetahua n tentang cara merawat anak dan cara pemberian makan Tingkat pengetahua n rendah Kurang baiknya PHBS dalam keluarga Adanya kelainan bawaan sejak lahir Tingkat pendidikan rendah Pola makan yang kurang baik
Sweeping penimbangan balita Koordinasi pemantauan pertumbuhan Koordinasi posyandu wilayah Refreshing kader posyandu
Refreshing kader pendamping balita gizi kurang dan gizi buruk Saran sehat gizi untuk orang tua balita gizi kurang
Sweeping penimbangan balita telah dilakukan Koordinasi pemantauan pertumbuhan telah dilakukan Koordinasi posyandu wilayah telah dilakukan Refreshing kader posyandu dilakukan
Ada bukti hasil sweeping Ada hasil koordinasi Ada kader terlatih
Refreshing kader pendamping balita gizi kurang dan gizi buruk telah dilaksanakan Saran sehat gizi
Ada kader terlatih Orang tua paham tentang gizi kurang dan gizi buruk Ada kenaikan berat padat pada balita gizi kurang dan gizi buruk
Social ekonomi dari keluarga miskin Kondisi BBLR
Anemia hamil
pada
ibu
Ada beberapa posyandu yang kunjungannyah kurang
Pola makan kurang baik Adanya penyakit penyerta Social ekonomi dan keluarga miskin
Anak suka dibawa jalan-jalan / bekerja sama orang tua
Pemberian susu formula/ MPASI terlalu dini Adanya kelainan bawaan sejak lahir Rendahnya PHBS dalam keluarga Ibu anemia atau KEK selama hamil Kurangnya asupan protein dan fe Rendahnya pengetahua n gizi ibu hamil Tingkat pendidikan rendah Rendahnya PHBS dalam keluarga Karena imunisasi sudah beres jadi anak jarang dibawa ke
dan gizi buruk Pemberian MPASI untuk balita gakin Promosi gizi Pemulihan balita gizi kurang / buruk
Pemberian tablet besi Promosi kesehatan ibu dan anak Pembentukan dan pembinaan KP ibu Pemulihan ibu hamil risti Sosialisasi anemia pada ibu hamil
Menyesuaikan jadwal posyandu dengan jam kerja
untuk orang tua balita gizi kurang dan gizi buruk telah dilaksanakan Pemberian MPASI untuk balita gakin telah dilaksanakan Pemulihan balita gizi kurang / buruk telah dilaksanakan
Pemberian tablet besi telah dilaksankan Promosi kesehatan Ibu dan Anak telah dilakukan Pemulihan ibu hamil risti telah dilakukan Sosialisasi anemia pada ibu hamil telah dilakukan
Pemberian PMT penyuluhan ibu balita lebih tertarik untuk datang ke posyandu
Angka anemia pada ibu hamil berkurang Ibu hamil paham tentang penyakit anemia pada kehamilan
Jumlah kunjungan bertambah
posyandu
9
TKRE
Kunjungan remaja di puskesmas masih rendah
10
Puskesmas
Cakupan pelayanan kunjungan rumah rendah
Pelayanan pendaftara n belum membedak an untuk kunjungan remaja 1019 tahun Kerjasama linse dan TPUKS tentang TKRE belum optimal Belum optimalny a pencatatan untuk kunjungan remaja Koordinasi dengan unit terkait belum optimal SDM tidak sesuai analisa jabatan Dukungan stake holder kurang Belum ada transportas
posyandu Belum ada alat khusus kunjungan remaja Kerjasama linsek untuk sosisalisasi TKRE masih perlu ditingkatka n Kerjasama dengan unit terkait untuk mencatatan dan pelaporan TKRE belum optimal
Jumlah nakes perawat kurang Belum semua perawat mendapatk an diklat fungsional
Planning membuat jalur khusus remaja untuk meningkatkan ku njungan remaja Sosialisasi lintas program agar remaja umur 1019 tahun masuk diruang konseling remaja Sosisalisasi TKRE dilinsek dan linprog
Sosialisasi TKRE dilinsek dan linprog telah dilakukan
Masyarakat paham tentang TKRE
Pengusulan penambahan SDM keperawatan Peningkatan koordinas linsek dan linprog Penataan ulang menejemen waktu dan SDM Peningkatan
Koordinasi linsek dan linprog telah dilaksanakan
Ada bukti hasil pertemuan koordinasi linprog dan linsek
i
11
UKK
UKK K3 optimal
belum
12
BATRA
Kegiatan penyuiluhan BATRA belum optimal
Pekerja belum melakukan PHBS dengan baik Pengetahu an pengarajin atau pengusaha tentang K3 masih kurang Petugas belum melakukan pendataan dan pengkajian dengan optimal Pembiaan bagi pe BATRA kurang optimal Pengetahu
Jejaring program perkemsas belum optimal Kerjasama linsek dan linprog belum optimal Pengetahua n dan kesadaran sasaran masih rendah Sasaran kurang memiliki sikap yang tegas, tingkat pendidikan sasaran rendah Penyuluhan mengenai K3 masih kurang
Pembinaan belum optimal karena kegiatan pembinaan
kapasitas nakes
Penyuluhan dan sosialisasi mengenai K3 Penambahan metode penyuluhan dengan menggunakan leatplet Penyuluhan mengenai PHBS
Meningkatkan kegiatan penyuluhan mengenai BATRA Mengadakan pembninaan
Penyuluhan dan sosialisasi mengenai K3 telah dilakukan Penyuluhan mengenai PHBS telah dilakukan
Para pekerja lebih paham tentang pentingnya K3 dan PHBS
Kegiatan penyuluhan mengani BATRA sudah diiilakukan
Para pengobat tradisional paham akan tugasnya masing-masing
an dan kesadaran tentang BATRA masih kurang Kerjasama dengan linsek belum optmal
14
LANSIA
Akses lansia untuk berobat ke puskesmas jauh dan lama antrinnya
Tingkat kehadiran lansia di posyandu kurang
Sarana dan pra sarana kurang
Sarana pra sarana kurang Kwalitas dan kwantitas kader kurang optimal
bersamaan dengan jam kerja Tingkat pendidikan rendah Kegiatan penyuluhan BATRA jarang dilakukan Belum semua linsek terlibat dalam BATRA Tidak meratanya posbindu ditiap desa
Kepedulian lansia kurang Dana masih kurang Jumlah kader terbatas
kepada pe BATRA Peningkatan kerja sama dengan linsek terkait
Mengusulkan pembentukan posbindu ditiap desa Mengusulkan pengadaan poli lansia
Pembinaan atau referesing kader lansia Sosialisasi linsek dan linprog Promosi melalui leaflet Pertemuan koordinasi kader
Pembentukan posbindu lansia di tiap desa Diadakan poli khusus lansia Mengistimewaka n lansia dari mulai pendaftaran, pemeriksaan samapai pengambilan obat Pembinaan atau referesing kader lansia telah dilakukan Sosialisasi linsek dan linprog telah dilakukan Promosi melalui leaflet teah
Jumlah posbindu lansia sudah bertambah Poli lansia di puskesmas sudah berjalan
Ada kader terlatih posbidu Ada bukti sosialisasi Ada leaflet Lansia lebih paham tentang berbagai penyakityayang ada pada lansia
14
Kesehatan jiwa
Masyarakat kurang respon terhadap kesehatan jiwa
Dukungan keluarga kurang Para linsek dan linprog kurang optimal
Masyaraka t cenderung malu untuk konsultasi maslah kejiwaan
Pengetahua n masyarakat masih perlu ditingkatka n Kerjasama dengan linsek dan linprog masih kurang Pengetahua n masyarakat masih perlu ditingkatka n Kerjasama dengan linsek dan linprog masih kurang
lansia di wilayah Penyuluhan lansia di posyandu
Sosialisasi linsek dan linprog Penyuluhan tentang kesehatan jiwa ditingkatkan Promosi melalui leaflet
dilakukan Pertemuan koordinasi kader lansia di wilayah Penyuluhan lansia di posyandu telah dilakukan
Sosialisasi linsek dan linprog telah di lakukan Penyuluhan tentang kesehatan jiwa ditingkatkan sudah dilakukan Promosi melalui leaflet sudah dilakukan
Ada bukti sosialisasi Masyarakat lebih paham tentang pentingnya kesehatan jiwa, ada bukti penyuluhan Ada leaflet
Cihaurbeuti, Mengetahui, Kepala UPTD puskesmas DTP Cihaurbeuti
Hermawan
Penanggungjawab UKM esensial
Penanggungjawab UKM Pengembangan