ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA LANSIA “Ny.A.T” DENGAN ASMA BRONKHIAL DI WISMA KENANGA PANTI SOSIAL TRESNA WERDA INAKAKA O AMBON
OLEH : SURAHMAT
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan data yang penulis peroleh dari Panti Sosial Tresna Werdha Inakaka o Ambon tentang penderita Asma Bronkhial 3 tahun terakhir dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini : Tabel 1 Distribusi Penyakit Asma Bronkhial Di Panti Sosial Tresna Werdha Inakak o Ambon Periode Tahun 2013-2015
Jumlah Penderita Asma Bronkhial TigaTahunTerakhir
No
Total
Presentase %
1
3
30%
3
1
4
40%
1
2
3
30%
10
100%
Tahun
Jumlah LakiLaki
Jumlah Perempuan
1.
2013
2
2.
2014
3.
2015 Total
Dari tabel 1 diatas menunjukkan persentase terbanyak penderita asma bronkhial di PSTW Inakaka o Ambon yaitu pada tahun 2014 sebanyak 4 orang (40%), dibandingkan dengan tahun 2013 sebanyak 3 orang (30%) dan dibandingkan tahun 2015 sebanyak 3 orang (30%) Bertolak dari uraian diatas, maka upaya promotif dan preventif perlu dilakukan untuk mengatasi masalah dan mencegah komplikasi bagi penderita Asma Bronkhial, sehingga peneliti termotivasi dan tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ” Asuhan Keperawatan Gerontik pada ”Ny.A.T” dengan Asma Bronkhial di Wisma Kenanga Panti Sosial Tresna Werdha Inakaka o Ambon. B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Penerapan Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.A.T” dengan Asma Bronkhial di Wisma Kenanga Panti Sosial Tresna Werdha Inakaka o Ambon ?
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui penerapan Asuhan Keperawatan Gerontik Pada “Ny.A.T” dengan Asma Bronkhial di Wisma kenanga Panti Sosial Tresna Werdha Inakaka o Ambon.
2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah : Untuk melakukan pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi asuhan keperawatan Gerontik Pada “Ny.A.T” dengan Asma Bronkhial di Wisma kenanga Panti Sosial Tresna Werdha Inakaka o Ambon.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam meningkatkan mutu praktek keperawatan, melalui penerapan asuhan keperawatan Gerontik dengan Asma Bronkhial. 2. Manfaat Praktis a) Bagi Panti Sosial Tresna Werdha Inakaka o Ambon. b)
Bagi institusi pendidikan
c)
Bagi klien
d)
Bagi peneliti
BAB II : KAJIAN PUSTAKA KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Asuhan Keperawatan : 1. Pengkajian 2. Diagnosa Keperawatan 3. Intervensi 4. Implementasi 5. Evaluasi Keterangan : : Variabel Independen : Variabel Dependen
Klien Ny.A.T dengan penyakit Asma Bronkhial
BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dalam bentuk studi kasus dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang komprehensif meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi pada Ny.A.T Dengan Asma Bronkhial Di Wisma Kenanga Panti Sosial Tresna Werda Inakaka o Ambon.
B. Waktu Dan Lokasi Penelitian 1.
Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga hari yaitu pada tanggal 6 sampai dengan 8 Agustus 2015. 2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Wisma Kenanga Panti Sosial Tresna Werdha Inakaka o Ambon.
C. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah “Ny.A.T” yang mengalami penyakit Asma Bronkhial di Wisma Kenanga Panti Sosial Tresna Werdha Inakaka o Ambon
.
2. Defenisi Operasional Asuhan keperawatan adalah suatu proses yang digunakan peneliti dalam memberikan tindakan keperawatan kepada “Ny.A.T” menderita penyakit asma bronkhial yang terdiri dari lima tahap yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi. a. Pengkajian adalah langkah awal dari proses keperawatan yang dilakukan oleh peneliti dalam usaha
mendapatkan data dengan menggunakan format pengkajian keperawatan. b. Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan dari masalah keperawatan yang nyata atau potensial dan membutuhkan tindakan keperawatan sehingga masalah yang dialami “Ny.A.T” dapat ditanggulangi. c. Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah pada “Ny.A.T” yang menderita penyakit asma bronkhial. d. Implementasi adalah penulis melakukan tindakan keperawatan berdasarkan rencana yang telah dibuat. e. Evaluasi adalah langkah terakhir dalam proses keperawatan dimana penulis menilai keberhasilan dari tindakan keperawatan yang diberikan kepada “Ny.A.T” yang menderita penyakit asma bronkhial.
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : 1. 2. 3. 4.
Wawancara Observasi Pemeriksaan Fisik Studi Dokumentasi
D. Variabel Dan Defenisi Operasional 1. Variabel Penelitian a. Variabel Independen Variabel independen yaitu variabel yang nilainya menentukan variabel lain atau disebut juga
variabel bebas biasanya diamati dan diukur untuk diketahui hubungannya atau pengaruhnya terhadap variabel lain. Dalam ilmu keperawatan variabel bebas biasanya merupakan stimulus atau intervensi keperawatan yang diberikan kepada pasien untuk mempengaruhi tingkah laku pasien. Yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini adalah asuhan keperawatan Gerontik yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi.
b. Variabel Dependen Variabel dependen yaitu variabel tergantung akibat dipengaruhi. Disebut variabel tergantung atau dependen karena variabel ini di pengaruhi oleh variabel bebas independen. Variabel dependen merupakan variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain. Dalam ilmu tingkah laku, variabel dependen adalah aspek tingkah laku yang diamati dari suatu organisme yang dikenal stimulus.Dengan kata lain variabel dependen adalah faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya hubungan atau pengaruh dari variabel bebas, Yang menjadi variabel dependen dalam penelitian ini adalah “Ny.A.T” dengan penyakit asma bronkhial.
F. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah format pengkajian keperawatan Gerontik dengan alat bantu yaitu,stetoskop, thermometer, arloji, pena dan
buku catatan.
G. Pengolahan Dan Analisa Data Pengolahan data dilakukan setelah pengumpulan data berdasarkan format pengkajian dan dikelompokan menjadi dua bagian yaitu data subjektif dan data objektif, setelah itu dianalisis dan didapatkan masalah–masalah keperawatan yang
timbul,
selanjutnya dilakukan tindakan keperawatan berdasarkan intervensi yang telah ditetapkan dan dilakukan evaluasi.
H. Penyajian Data Penyajian data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk terstruktur yakni di sajikan dengan menggunakan kalimat secara narasi dan dalam matriks tabel.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
Berdasarkan pengkajian data yang dilakukan pada wisma kenanga Panti Sosial Tresna Werda Inakaka Ambon yang dimulai pada tanggal 6 sampai
dengan 8 Agustus 2015, maka diperoleh data sebagai berikut : 1. Pengkajian Klien bernama Ny. A.T umur 65 tahun, jenis kelamin perempuan, beragama kristen protestan, tanggal masuk panti 07 juni 2014, tanggal lahir pasien Airlouw 28 oktober 1950, status kawin menikah, pendidikan terakhir klien adalah SD,Alamat Suli, sumber informasi di ambil dari klien. a. Alasan Kunjungan Ke Panti Saat pengkajian klien mengatakan ia masuk ke panti karna sering di marahi oleh anak menantunya, karena itu klien memilih masuk ke panti sosial tresna werda inakaka o Ambon dan di antar oleh teman klien. b. Keluhan utama Klien mengatakan jika sering terkena udara yang terlalu dingin akn muncul batuk berlendir, sesak nafas, dada terasa sakit, badan lemas, dan sering terbangung dari tidur karena sering batuk. c. Riwayat kesehatan 1) Riwayat kesehatan sekarang saat pengkajian Keluhan utama yakni klien mengatakan jika sering terkena udara yang terlalu dingin akan muncul sesak nafas, batuk disertai lendir, dada akan terasa sakit, badan terasa lemas.
2) Riwayat kesehatan dahulu Klien mengatakan kurang lebih 3 tahun yang lalu ia merasakan sesak nafas, dan klien sudah berobat dan dibawa ke RSUD Dr.M.Haulussy Ambon, tetapi tidak ada perubahan, klien tidak pernah di operasi, dan tidak memiliki riwayat alergi.
2. Diagnosa Keperawatan / Prioritas Masalah a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret b. Gangguan kebutuhan istirahat tidur berhubungan dengan fisiologis (batuk) c. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi 3.
Rencana Asuhan Keperawatan a.
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan penumpukan sekret. Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam di harapkan ketidakefektifan bersihan jalan nafas dapat teratasi dengan kreteria hasil :
1) Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih. 2) Menunjukkan jalan nafas yang paten (pernapasan dalam rentang normal, tidak ada suara abnormal) 3) Air hangat di habiskan 6-8 gelas/hari
Intervensi : 1) Monitor TTV 2) Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan 3) Posisikan klien untuk memaksimalkan ventilasi 4) Ajarkan klien tentang teknik batuk efektif
5) Anjurkan klien untuk minum air hangat 6-8 gelas/hari b. Gangguan kebutuhan istirahat tidur berhungan dengan fisiologi (batuk) Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam di harapkan kebutuhan istrahat tidur klien teratasi dengan kreteria hasil : 1) Klien dapat tidur dan istrahat dengan baik 2) Tidur siang 2-3 jam dan tidur malam 8-9 jam Intervensi : 1)
Kaji pola tidur klien pada siang hari maupun malam hari.
2)
Atur posisi klien senyaman mungkin
3)
Anjurkan klien untuk meningkatkan waktu istrahat
c.
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam di harapkan ansietas teratasi dengan kreteria hasil : 1) Klien tampak tenang 2) Pengetahuan klien bertambah luas Intervensi :
1) jelaskan tentang batasan normal pernafasan pada klien 2) Berikan penkes tentang asma bronchial pada klien 3) Berikan kesempatan kepada klien untuk bertanya tentang penyakitnya 4.
Implementasi Dan Evaluasi Hari/Tgl : 08/08/15 a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret 1) Monitor TTV Hasil :TD:120/80 mmHg, Nadi : 80x/menit, Respirasi : 20x/menit, Suhu : 36,7 oC 2) Mengauskultasi suara nafas dan catat adanya suara nafas tambahan Hasil : klien mengatakan tidak sesak lagi dan batuk berlendir, tidak ada bunyi wheezing
3) Mengajarkan klien batuk efektif Hasil : klien bisa batuk efektif dengan mandiri 4) Mengajurkan klien untuk minum air hangat 6-8 gelas/hari Hasil : klien minum air hangat 7-8 gelas/hari S : Klien mengatakan tidak sesak lagi dan batuk berlendir O : tidak ada bunyi wheezing TTV: TD :120/80 mmHg R : 20x/menit N : 80x/menit S : 36.7oC A : Bersihan jalan nafas teratasi P : Intervensi di hentikan b. Gangguan kebutuhan istirahat tidur berhungan dengan fisiologi (batuk) 1) Mengkaji kebiasaan tidur klien sebelum dan saat sakit Hasil : Pola istirahat klien dapat terpenuhi 2) Mengatur posisi tidur semi fowler Hasil : Memberikan kenyamanan dan istirahat klien dapat terpenuhi 3) Menganjurkan klien untuk memperhatikan jam istirahat klien Hasil : klien istrahat tidur siang 2 jam dan tidur malam 8 jam
S : Klien mengatakan sudah bisa beristrahat dengan baik O : Klien beristrahat dengan baik dan tidak terbangun lagi jika tidur A : Gangguan istrahat tidur teratasi P : Intervensi di hentikan
c. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi 1) Menjelaskan tentang batasan normal pernapasan pada klien Hasil : klien mengerti tentang penjelasan yang diberikan 2) Memberikan penkes tentang asma bronchial kepada pasien Hasil : klien memahami tentang penjelasan yang diberikan mengenai penyakitnya 3) Berikan kesempatan kepada klien untuk bertanya tentang penyakitnya Hasil : klien tidak bertanya lagi tentang penyakitnya S : Klien mengatakan sudah paham tentang penyakitnya
O : -Klien tampak tenang dan rileks -klien tidak bertanya-tanya lagi tentang penyakitnya A : Kurang pengetahuan teratasi P : intervensi di hentikan
SEKIAN DAN TERIMA KASIH