ANALISA PROSES INTERAKSI
Nama Mahasiswa : Khatamanisa Suyuthie Tanggal
: 10 Januari 2014
Waktu
: Pkl. 10.00 – 10.05 WIB (5 Menit)
Tempat
: Ruang Murai B RSKJ Soeprapto Bengkulu
Inisial Klien
: Tn.R
Interaksi ke
: I (Fase Perkenalan)
Lingkungan
: Ruang perawatan klien, berhadapan dengan klien, suasana tenang
Deskripsi pasien
: Penampilan rapi, rambut rapid an ada uban, pakaian kaos celana panjang cukup bersih, pasien duduk di tempat tidur.
Tujuan
: Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahnya
komunikasi
KOMUNIKASI VERBAL
KOMUNIKASI NON
ANALISA BERPUSAT
ANALISA BERPUSAT
RASIONAL
P : Selamat sore Pak, boleh P: saya
duduk
di
VERBAL Memandang K
dan P
sebelah tersenyum
Bapak ?
PADA PERAWAT PADA KLIEN : Ingin membuka K : menerima orang baru Salam merupakan kalimat
percakapan dengan klien yang
K: Ekpresi senyum
dan
berharap
masuk
ke pembuka untuk memulai
dengan lingkungannya
suatu percakapan sehingga
sapaan sederhana P bisa
dapat terjalin rasa percaya.
diterima oleh K. K menerima orang baru K : Pagi, silahkan.
K: Ekpresi senyum
P
merasa
senang
ada
P : Apa kabar hari ini pak?
P: Memandang K P : Memandang ke arah K
tanggapan atas salam. P ingin memulai K
memberikan
respon Topik
ringan
K : melihat P sbentar dan percakapan dengan topik sepintas dan menunjukkan memudahkan menjawab
ringan sebelum masuk ke perhatian cukup terhadap P
akan interaksi
lebih lanjut
K : (diam) kondisi K P : Perkenalkan bapak, P : Memandang K sambil P merasa bahwa K harus K menrima tanggapan
Memperkenalkan diri dapat
nama
menciptakan rasa percaya
saya
mahasiswa
nisa, profesi
saya menjulurkan tangan ke K ners K
:
Menerima
diberikan
penjelasan
uluran tentang kedatangan P
klien terhadap perawat
yang akan merawat bapak tangan P selama 2 minggu kedepan K : Oh ya bu P : Nama Bapak siapa ?
P : Masih menjabat tangan P ingin tahu nama pasien pasien dan mendekatkan
K menerima perkenalan
Mengenal akan
nama
pasien
memudahkan
diri ke-K
interaksi
K : Menoleh ke perawat K : nama saya R bu
K : Menyebut nama dengan P merasa pasien menerima K menunduk
P
:
Bapak
dan
tetap perkenalan
berjabat tangan senangnya P : Memandang K
dipanggil dengan nama apa
menyukai
perkenalan
dengan P
P ingin menjalin kedekatan K
K : Menoleh ke arah dengan pasien
mencoba
mengingat Nama
nama yang disukainya
temannya P
senang
singkat
perkenalan dengan P
akrab
pengakuan atas namanya
lalu
melihat temannya lagi P : Panggilannya pak R ya, P : Memandang K sambil P mencoba mengakrabkan K tersenyum
suasana
berpikir
sejenak, Pujian
berguna
mengngingat nama yang mendekatkan
K : tersenyum
disukainya
K : Iya
P : Bapak tinggal dimana?
nama
walaupun K mulai tertarik dengan rasa senang akan adanya
K : Melihat ke arah P dan jawaban singkat
oke pak R
merupakan
klien sehingga menciptakan
K:R menjawab
panggilan
menjalin
untuk perawat
hubungan
therapeutik dengan klien K : Memperhatikan P
P
merasa
pertanyaan K merasa bahwa P datang
P : Memperhatikan K P : Memandang K
mendapatkan respon untuk membantu K P masih berusaha K berpikir dan mengingat- Topik sederhana membantu
K : menjawab dengan baik
membangun
keakraban ingat
dengan topik sederhana
menjalin kedekatan dengan klien
K : Desa sungai pagu, K : Menoleh ke P dan P
senang
karena
K K senang karena ingat
kabupaten rejang lebong tersenyum lalu melihat kea memberi respon
daerah asalnya dan kembali
bu, ibu orang mana?
rah temannya
membayangkan
P : Memperhatikan K
asalnya tersebut
daerah
P : Wah, jauh juga ya. Saya P : Memandang K sambil P mulai mengkaji data K berpikir dan berusaha Lama rawat menentukan orang Bengkulu pak..oh ya tersenyum
umum pasien
mengingat
Bapak sudah berapa lama K : melihat P sebentar dan
apakah klien kronis atau akut
disini?
menjawab
K : sudah 2 minggu bu
K : Bicara tanpa menoleh P
P
P : Memandang K
pertanyaan
khawatir
kalau K membayangkan keadaan
membuat
K yang telah lama dijalaninya
tersinggung P berharap besok dapat K mau bertemu kembali
Kontrak jadwal selanjutnya
pak..besok kita berbincang K : Memandangi perawat
bertemu kembali dengan
untuk
lagi tentang keadaan bapak
klien dan membicarakan
pasien bahwa besok akan
ya, jam 10.00 wib ditempat K : masih memandangi tentang keadaan penyakit
kembali bertemu dengan
P
:
Hmm..baiklah P : Menunjukkan perhatian
ini, bagaimana?
perawat
K : baik bu
P : Memperhatikan
pasien
mengingatkann
K menjawab dan menerima perawat untuk berbincang kontrak
KESAN PERAWAT : Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik.Klien cukup kooperatif walaupun kontak mata kurang dan menjawab pertanyaan seadanya. Data yang tergali adalah data mengenai identitas diri. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA RUANG RAWAT : R. Cendrawasih RSJP Jakarta
TANGGAL DIRAWAT : 26 Maret
1999 1.
IDENTITAS KLIEN Initial
: Tn. O. T. B.
Umur
: 56 Tahun
Informan
: Klien sendiri
Tanggal Pengkajian
: 26 Maret 1999
RM No 2.
:-
ALASAN MASUK Klien mengatakan karena sakit saraf
3.
FAKTOR PREDISPOSISI 1. Tidak pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya, klien sudah dirawat sejak tahun 1983 2. Pengobatan sebelumnya tidak berhasil 3. Aniaya fisik, aniaya seksual, penolakan, kekerasan dalam keluarga, tindakan kriminal tidak ada 4. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : belum terkaji 5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : belum terkaji
4.
FISIK 1. Tanda vital : TD 130/90 mmHg, N 84 x/menit, S 36,9 C, P 16 x/menit 2. Ukur : TB/BB belum terkaji 3. Keluhan fisik : Tidak ada Masalah keperawatan : -
5.
PSIKOSOSIAL 1. Genogram : belum terkaji 2. Konsep diri a. Gambaran diri : Klien mengatakan puas terhadap tubuhnya b. Identitas : Tidak ada gangguan identitas c. Peran : Klien tidak tahu perannya sebagai apa. d. Ideal diri : Klien bercita-cita menjadi profesor, sehingga merasa harus rajin
baca buku. Klien merasa cita-citanya sudah tercapai sekarang (padahal tidak) e. Harga diri : Klien mengatakan kakaknya sukses. Masalah keperawatan : -
Ideal diri terlalu tinggi
-
Harga diri rendah
3. Hubungan sosial a. Orang yang berarti : Belum terkaji b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Belum terkaji c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Klien tidak mau ngobrol dengan sesama pasien atau dengan perawat, suka menyendiri. Masalah keperawatan : - Isolasi sosial : Menarik Diri
4. Spiritual a. Nilai dan keyakinan : Belum terkaji b. Kegiatan Ibadah : Belum terkaji 6.
STATUS MENTAL 1. Penampilan : kurang rapi Pasien berpakaian seadanya, celana bolong-bolong bekas rokok, kantung baju coklat bekas tembakau yang berbau Masalah Keperawatan : Resiko kurangnya perawatan diri 2. Pembicaraan : Gagap, inkoheren Pasien menjawab pertanyaan dengan jawaban yang tidak jelas dan terputusputus, kadang-kadang tidak nyambung dengan apa yang ditanyakan Masalah Keperawatan : Gangguan pola komunikasi verbal 3. Aktivitas motorik : lemah dan lesu Saat wawancara, pasien sedang duduk termenung dan memandang di kejauhan serta terlihat loyo Masalah Keperawatan : Kelemahan aktivitas 4. Alam perasaan : sedih Ekpresi wajah pasien nampak sedih saat wawancara Masalah Keperawatan : Depresi 5. Afek : Datar
Afek pasien selama wawancara tidak terdapat perubahan yang berarti, terkesan hambar Masalah Keperawatan : Menarik diri 6. Interaksi selama wawancara : kontak mata kurang Selama wawancara, pasien lebih banyak menunduk dan menjawab pertanyaan dengan tidak melihat perawat 7. Persepsi : Halusinasi Pasien mengatakan ia sering melihat kakaknya yang sudah mati tapi hidup kembali dan lalu mereka ngobrol Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi 8. Proses pikir : Flight of Ideas, Persevarasi Pembicaraan klien tidak terarah dengan ide yang tidak nyambung satu sama lain, klien sering mengulang pernyataan bahwa kakaknya hidup kembali Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi Sensori 9. Isi pikir : Waham kebesaran Pasien mengaku dirinya sudah menjadi profesor dan guru besar di UI, ia juga mengatakan bahwa situasi di dunia sudah perang semua Masalah Keperawatan : Gangguan Orintasi Realitas : Waham Kebesaran 10. Tingkat kesadaran : CM, disorientasi waktu tempat dan orang tidak ada Selama wawancara, pasien tampak sadar Masalah Keperawatan : 11. Memori : Ada gangguan daya ingat jangka panjang Saat pasien diminta menyebutkan peristiwa di masa lalu, pasien tampak bingung Masalah Keperawan : Demensia 12. Tingkat konsetrasi dan berhitung : Mudah beralih, mampu berhitung sederhana Sering saat wawancara klien menoleh ke satu arah, dan klien lupa pertanyaan yang telah diberikan kepadanya Masalah Keperawatan : Halusinasi lihat 13. Kemampuan penilaian : Belum terkaji 14. Daya tilik diri : Belum terkaji 7.
KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG 1. Makan : bantuan minimal 2. BAB/BAK : bantuan minimal 3. Mandi : bantuan minimal 4. Berpakaian/berhias : bantuan minimal
5. Istirahat dan tidur : tidak teratur, kegiatan sebelum tidur yaitu melamun 6. Penggunaan obat : bantuan minimal 7. Pemeliharaan kesehatan : belum terkaji 8. Kegiatan dalam rumah : hanya berdiam diri saja 9. Kegiatan di luar rumah : tidak ada Masalah keperawatan : Koping keluarga kurang efektif 8.
MEKANISME KOPING Menghindari masalah, dan suka menyendiri Masalah keperawatan : Koping individu tidak efektif
9.
MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN 1. Masalah berhubungan dengan dukungan kelompok : klien jarang bergaul dengan sesama pasien, lebih senang menyendiri dan melamun 2. Masalah berhubungan dengan lingkungan : teman-teman klien sesama pasien malas ngobrol dengan klien 3. Masalah berhubungan dengan pendidikan : klien mengatakan ia kuliah di berbagai negara sehingga ia layak disebut profesor 4. Masalah berhubungan dengan pekerjaan : belum terkaji 5. Masalah berhubungan dengan perumahan : belum terkaji 6. Masalah berhubungan dengan ekonomi : belum terkaji 7. Masalah berhubungan dengan pelayanan kesehatan : belum terkaji Masalah keperawatan : -
Isolasi sosial : menarik diri
-
Waham kebesaran
10. PENGETAHUAN KURANG TENTANG 1. Penyakit jiwa 2. Koping 3. Sistem pendukung 4. Faktor presipitasi Masalah keperawatan : -
Kurang pengetahuan
11. ASPEK MEDIS 1. Diagnosa Medis : belum terkaji 2. Therapi Medik : belum terkaji
12. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN 1. Gangguan harga diri : harga diri rendah 2. Isolasi sosial : menarik diri 3. Gangguan persepsi sensori : halusinasi lihat 4. Gangguan konsep diri : Ideal diri terlalu tinggi 5. Kurang pengetahuan 6. Gangguan orientasi realitas : Waham kebesaran 7. Koping individu tidak efektif 8. Koping keluarga tidak efektif 9. Gangguan komunikasi verbal 10. Resiko kurangnya perawatan diri
Pohon Masalah RESIKO PRILAKU KEKERASAN
RESIKO KURANGNYA PERAWATAN DIRI
HALUSINASI LIHAT
GGN. KOM. VERBAL
WAHAM
MENARIK DIRI Core Problem
HARGA DIRI RENDAH : Kronis
KOPING IND. TDK., EFEKTIF
KOPING KELUARGA TIDAK EFEKTIF IDEAL DIRI TINGGI KURANG PENGETAHUAN
13. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN 1. Gangguan harga diri: harga diri rendah kronis berhubungan dengan ideal diri tinggi 2. Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah 3. Perubahan persepsi sensori : halusinasi lihat berhubungan dengan menarik diri 4. Resiko prilaku kekerasan berhubungan dengan halusinasi 5. Resiko kurangnya perawatan diri berhubungan dengan menarik diri 6. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan menarik diri 7. Waham : Kebesaran berhubungan dengan menarik diri 8. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan harga diri rendah 9. Gangguan harga diri : harga diri rendah kronis berhubungan dengan koping
keluarga tidak efektif 10. Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan kurang pengetahuan
RSJP Jakarta, 26 Maret 1999 Mahasiswa Program B-Ektensi 1997
I Made Eka Santosa NIM : 1397210222
RENCANA KEPERAWATAN JIWA NAMA PASIEN : ONG TIAN BIAN, L 56 TAHUN NO/ TGL 1/26
DIAGNOSA KEPERAWATAN Gangguan konsep diri : harga
Tupan :
Maret
diri rendah b/d ideal diri terlalu
Setelah
1999
tinggi
keperawatan
Data Subyektif :
mengatasi perasaan harga
Klien mengatakan ia bercita-
diri rendah.
cita
menjadi
profesor
TUJUAN
Tupen :
tercapai sekarang
a.
mengatakan
klien
TINDAKAN KEPERAWATAN
RASIONAL
a.1. Klien dapat menceritakan
a.1.1.Bina hubungan saling per-
Hubungan saling percaya dapat
perasaan dan persepsinya setelah
caya:
menghindari
dilakukan 3x asuhan.
Memanggil nama klien dgn
sehingga
asuhan dapat
dan
mengatakan cita-citanya telah Klien
dilakukan
RUANG CENDRAWASIH RSJP JKT
PERENCANAAN KRITERIA EVALUASI
bahwa
saudaranya sangat sukses
Klien mengekspresikan perasaan persepsinya
Data Obyektif :
dapat dan
terancam
hubungan
akan
terjalin akrab.
nama yang disukainya.
dengan
rasa
Menerima respon klien apa
rasa aman.
adanya.
Klien selalu menyendiri.
Bicara terbuka dan jujur kpd klien.
Klien banyak melamun.
Tepati janji / kontrak yang
Klien tidak mau melakukan
pernah dibuat bersama.
pekerjaan di ruangan
Beri
kesempatan
klien
utk
mengekspresikan perasaannya. a.2.Ekspresi wajah klien tenang saat mengekspresikan pera-saan dan perepsinya.
a.2.1.Pelihara
ketenangan
ling-
kungan suasana yg hangat dan ber-sahabat.
Lingkungan menarik
yang minat
bersahabat untuk
berinteraksi. Komunikasi verbal jelas dan
a.2.2.Gunakan komunikasi verbal
langsung mudah utk dimengerti.
yang jelas dan langsung. Respon positif dan ada ketera.2.3.Dorong kesempatan
dan klien
mengungkapkan serta
beri untuk
perasaannya
mendenganrkan
bukaan akan menarik minat klien
untuk
menyampaikan
perasaan-nya.
klien
dengan rasa empaty b.
Klien
mampu
melihat
b.1.Klien dapat mengidentifikasi
aspek-aspek yang positif
aspek positif yang
yang ada pada dirinya.
dirinya.
ada pada
Untuk
mengembangkan
b.1.1.Diskusikan hal-hal apa saja
kemam-puan
yang dapat klien lakukan dengan
mengatasi
memberikan pan-dangan bahwa
dihadapi.
klien
dlm
masalah
yang
masih banyak hal yang positif pada diri klien dan perawat hanya me-ngarahkan dan lebih banyak menjadi pendengar Bila klien dapat melihat bahwa
b.2.Klien
dapat
punya
evaluasi diri dan melihat aspek
pada dirinya, maka akan timbul
positif yang ada pada diri klien.
perasaan berharga.
menjelaskan
keberhasilan-keberhasilan pernah dialaminya.
b.1.2.Bantu klien untuk meng-
yg
banyak
Mermotivasi
kemampuan
klien
utk
b.2.1.Bantu klien untuk melihat
mempertahankan dan mengem-
kembali keberhasilan yang pernah
bangkan aspek positif
dicapai. Penghargaan akan meningkatb.2.2.Beri
reinforcement
positif
atas hal-hal yang telah dikemukakan klien.
kan motivasi untuk melakukan hal yang sama.
c.
Klien
mampu
meng-
evaluasi masalah untuk dijadikan
c.1.Klien
dapat
menceritakan
masa lalunya yang traumatik.
pelajaran
Untuk mengetahui pandangan c.1.1.Gali perasaan klien atau
klien tentang masalahnya.
minta pendapat klien ttg masalah
dimasa sekarang.
yg menyebabkan klien sakit. Membantu klien untuk dapat c.1.2.Anjurkan
untuk
menceritakan faktor -faktor lain yg
mengevaluasi diri dan dapat menyadari kelemahannya.
menyebabkan klien gagal. c.2. Klien dapat menyusun ren-
Memiliki
rencana
cana agar kejadian kejadian yang
c.2.1.Anjurkan klien untuk menulis
membuat
menyakitkan
rencana agar pengalaman pahit
dalam mencapainya.
tidak
terulang
kembali.
klien
akan
bersemangat
tidak terulang kembali.
c.3.Klien dapat memilih cara yang
Dengan mengetahui masalah
baik dalam mengatasi masalah
c.3.1.Kaji koping yang digunakan
dengan jelas dpt merencanakan
yang menyakitkan.
klien dalam mengatasi masalah
alternatif
c.3.2.Beri alternatif yang dapat
digunakan.
dilakukan
dalam
koping
yang
menghadapi
masalah yang menyedihkan. c.3.3.Gali sumber yang ada pada keluarga
yg
dapat
membantu
menyelesaikan masalah klien. c.3.4.Beri pujian pada klien bila memilih koping yg konstruktif. d.
Klien mampu berperan
d.1.Klien mampu memilih tugas-
serta
tugas kegiatan yang disukai.
dalam
kegiatan
ruangan selama klien di rumah sakit
Dengan d.1.1.Diskusikan dengan klien ttg tugas/kegiatan
d.2.Klien mampu melaksanakan
yang
suka
dapat
menjalankan
kegiatan, klien merasa dihargai.
di-
lakukan sesuai kemampuan klien.
Klien akan merasa dirinya dapat
tugas/
kegiatannya
dengan
mandiri.
d.2.1.Berikan kesempatan pada
mengontrol hidupnya dan me-
klien untuk mengambil keputusan
miliki otonomi.
dalam
memilih
kegiatan
yang
sesuai. e.
Klien
mampu
e.1.Klien
menetapkan
rencana
rencana
untuk masa depannya. f.
Keluarga
mampu
mampu yang
menjelaskan
akan
dilakukan
setelah kembali dari rumah sakit.
Evaluasi cita-cita dan keinginan e.1.1.Bantu klien mengidentifi-kasi
klien, klien mampu merencana-
keinginan dan cita-cita dimasa
kan
yang akan datang.
dengan kemampuan klien.
yang
sesuai
Mendukung
pemanfaatan
f.1.1.Diskusikan dengan keluar-ga
sumber
kesembuhan
/materiil tentang rencana
dalam mengidentifikasi sumber-
pasien
klien
sumber yang ada dalam keluarga
Keluarga
f.1.2.Bersama keluarga menyu-
penting bagi pasien
memberi dukungan moril
f.1.Keluarga dapat memfasilitasi
cita-cita
tentang rencana klien.
sun rencana dimasa yang akan datang.
untuk
berperan
sangat
3/26
Perubahan persepsi sensori :
Maret
halusinasi lihat
1999
menarik diri.
b/d perilaku
-
mengatakan
Klien
dapat
hubungan
melamun
percaya.
Klien
mengatakan
mengontrol
membina saling
a.1. Sesudah 1 kali pertemuan, klien
a.1.
dapat
percaya :
saling percaya dan berfokus
Sapa klien dengan ramah baik
pada hal-hal yang disukai klien,
berinteraksi
dan
hubungan saling percaya
terbina
Bina
hubungan
saling
verbal maupun non verbal,
Dengan terbinanya hubungan
diharapkan klien merasa bahwa
ia
Perkenalkan diri klien dengan
sering melihat dan ngobrol
menyebut nama nama secara
klien
dengan
jelas.
memudahkan intervensi
kakaknya
yang
Klien
Data Obyektif: Klien menyendiri di pojok ruangan Klien terlihat memandang ke kejauhan
Jelaskan maksud dan tujuan
mengatakan
tapi hidup lagi
-
a.
pekerjaannya hanya duduk
kakaknya sudah meninggal
-
dapat
Tupen :
Klien
sudah meninggal -
Klien
halusinasinya
Data Subyektif : -
Tupan :
pertemuan. Buat kontrak dan tepati janji Selalu
kontak
mata
selama
interaksi Tunjukkan sikap empati dan penuh perhatian pada klien Terima klien apa adanya.
Mulai interaksi dengan hal yang disukai klien
peawat
memperhatikan,
mau
terbuka
dan
sehingga
a.2. Klien
mau berkomunikasi
dengan perawa.
a.2.Kontrol penampilan perawat
Sikap perawat yang tidak tepat
Selalu siap bila dibutuhkan klien
dapat menimbulkan rasa tidak
Jawab pertanyaan klien secara
berharga pda klien dan merusak hubungan saling percaya.
jujur Perhatikan perilaku yang sesuai oleh
semua
tim
kep.
seperti;sama-sama menggunakan
komunikasi
trapeutik dlm mendenkati klien. Hindari pola komunikasi yang memaksa, bersikap rahasia di dekat
klien,
sikap
tidak
menghargai klien. b.
Klien
dapat
mengenal
b.1.Klien akan mengekspresikan
b.1.1.Dorong
yang
perasaannya setelah pertemuan 2
mengungkapkan perasaannya
perasaannya berarti klien dapat
kali.
b.1.2.Gunakan tehnik komunikasi
mengungkapkan
menarik diri dari lingkungan
terapeutik
sehingga klien mau/termotivasi
sosial.
b.1.3.Bersama-sama
perasaan menyebabkan
perilaku
mengidentifikasi
klien
untuk
klien
kerugian
jika
Dengan
untuk
mengungkapkan masalahnya
meng
kerugiannya
identifikasi jika
tidak
klien tidak berhubungan dengan
berhubungan dengan orang lain,
orang lain.
dan akan meningkatkan harga
b.1.4Beri atas
reinforcement kemampuan
positif klien
mengungkapkan perasaannya
diri klien.
b.2.Klien
akan
kepuasannya dengan
menyatakan
atas
hubungan
perawat sesudah 2 kali
b.2.1.Dorong
klien
meng-
Perasaan
ungkapkan perasaanya terhadap
hubungan
hubungan dengan perawat.
perawat memotivasi klien untuk
pertemuan. c.
Klien
menunjukkan
puas
terhadap
/interaksi
dengan
melanjutkan tahap interaksi
c.1.Setelah 5 kali pertemuan klien
c.1.1.Secara
penurunan perilaku menarik
dapat
dengan
klien dalam kelompok, misalnya
atau
diri
perawat dan klien lain yang ada di
menghadirkan 1 - 2 orang dengan
memungkinkan
ruangan
klien lain dalam berkomunikasi.
berkomunikasi secara bertahap.
c.1.2.Usahakan pesan verbal dan
Memudahkan
non verbal secara singkat, jelas
memahami
dan konsisten selama komunikasi
disampaikan.
c.1.3.Lakukan
Menghindari kejenuhan klien
berhubungan
interaksi
bertahap
libatkan
percakapan
secara
dan
singkat
Dengan mengikutsertakan satu dua
perawat, klien klien
komunikasi
untuk yang
dan
sering c.1.4.Beri
reinforcement
positif
Meningkatkan harga diri klien.
atas apa yang telah dicapai klien c.2.1.Gunakan peran
untuk
tehnik
bermain
membantu
klien
mengenal perasaan, pikiran, serta respon
yang
dialami
Bermain salah
peran satu
merupakan
curahan
atau
ekspresi perasaan seseorang
dalam
menghadapi situasi berhubungan dengan orang lain c.2.Setelah 6-8 kali pertemuan
c.2.2.Motivasi
klien
mengikuti aktivitas di ruangan;
melalui pemenuhan kebutuhan
ihkan
berinteraksi dengan orang lain
dapat
mengembangkan
hubungan melalui;
klien
untuk ruangan,
Meningkatkan harga diri klien
Keikutsertaan dalam aktifitas
menyapu,
di ruangan
ihkan kamar mandi
menarik diri
c.2.3.Beri
Memberikan
Keikutsertaan
dalam
mengepel, penjelasan
tentang
dan menurunkan kemungkinan pujian
berguna
memotivasi
pasien
kelompok terapi
tindakan dan beri reinforcement
untuk
Inisiatip berinteraksi dengan
positip atas keikutsertaan klien
mengulang tindakan yang positif
orang lain
dalam kelompok
Therapi kelompok memotivasi
c.2.4.Beri
penjelasan
keikutsertaan
dari
klien
dalam
pasien
berhubungan
dengan
orang lain
kelompok dan diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untuk mengisi waktu luang
Menggali perasaan klien setelah
c.2.5.Anjurkan klien mengevaluasi secara
mandiri
manfaat
berhubungan dengan orang lain
dari
berhubungan dengan orang lain.
Pengetahuan keluarga tentang perilaku menarik diri merupakan
d. Keluarga dapat berpar-
d.1.
d.1.1.Diskusikan dengan anggota
bekal untuk berpartisipasi dalam
tisipasi diri dalam perawatan
butkan
keluarga
tentang
perawatan klien
klien
dilakukan selama klien di rawat di
penyebab
perilaku
rumah sakit
keluarga menghadapi klien yang
Dukungan keluarga merupakan
menarik diri
reinforcement bagi pasien
Keluarga hal-hal
dapat yang
menyeharus
d.2.Menjenguk klien minmal satu
d.2.1.Anjurkan
kali seminggu
menjenguk
perilaku, dan
cara
keluarga dan
memberikan
dukungan pada pasien
2/26
Isolasi sosial : menarik diri b/d
Tupan :
Maret
harga diri rendah kronik
Klien
1999
dapat
berinteraksi
dengan lingkungannya Subyektif : -
Klien
mengatakan
suka
melamun -
Klien
Tupen : a.
mengatakan
malas
Klien dapat memperluas
a.1. Klien dapat mengungkapkan
a.1.1.Beri
kesadaran
perasaanya secara verbal :
mengungkapkan perasaannya :
bergaul dengan pasien atau
setelah
petugas
pertemuan
dirinya tiga
kali
-
Saat sedih atau gembira
-
Membalas
-
-
-
Saat wawancara kontak -
Respon terhadap sapaan
Menyebutkan Dapat
klien
Dengan
mengungkapkan
perasaannya beban klien akan berkurang
perasaannya tujuan
-
Gunakan
pertanyaan
terbuka
interaksi
mata kurang -
Bimbing
klien
mengungkapkan
sapaan
perawat Obyektif :
kesempatan
mengungkapkan
-
Dengarkan
ungkapan
klien dengan aktif
perasaannya
perawat lambat -
a.1.2.Beri
Tidak berinteraksi dengan Beranjak
dari
yang
tidak
menghakimi :
perawat dan klien lain -
respon
-
tempatnya
Tidak
menyalahkan
b.
Klien
dapat
mengidentifikasi kemampuan
yang
dapat
merusak
hubungan
saling
percaya dan menurunkan harga
Menerima pendapat klien
b.1. Klien dapat menyebutkan
b.1.1. Ciptakan lingkungan yang
Lingkungan
kemampuan yang masih dimiliki
tenang dengan cara mengurangi
mampu membantu klien dalam
stimulus
yang
memfokuskan pikiran
klien
Membuka
-
dimiliki dalam waktu dua minggu
menghakimi
diri klien
pendapat klien
hanya waktu makan
Respon
Kemampuan
hubungan
interpersonal -
Kemampuan melaksanakan ADL
eksternal
yang
tenang
berlebihan dalam interaksi dalam b.1.2.Motivasi mengungkapkan
pikiran,
perasaan, dan prilaku klien yang
wawasan
klien
tentang pemecahan masalah
d.
Klien
dapat
melaksanakan
rencana
d.1. Klien dapat menyebutkan
d.1.1.Beri kesempatan klien untuk
Kesempatan
kegiatan yang telah dilakukan
sukses :
dapat memotivasi klien untuk
yang telah dibuat
-
Beri
waktu
untuk
berinteraksi
melakukan/menetapkan keterampilan
waktu
sukses
yang
sudah
untuk
dimilikinya
d.1.2.Bimbing klien untuk mencari
Bimbingan
bantuan,
sesuai dapat membantu klien
-
Beri
untuk
beraktivitas
informasikan
bahwa
yang
tepat
dan
perawat siap membantu klien
meningkatkan harga diri
d.1.3.Kuatkan keterampilan dan
Untuk
aspek positif yang dicapai, beri
mempertahankan aspek positif
memotivasi
dan
reinforcement e.
Klien
mendapat
dukungan dalam
keluarga meningkatkan
e.1. Klien mendapat dukungan
e.1.1.Anjurkan
keluarga
dapat
dalam
harga dirinya
meningkatkan
keluarga
memotivasi
klien
untuk
Keluarga
mempunyai
untuk
penting bagi klien
arti
melakukan aktivitas
harga dirinya e.1.2.Anjurkan
agar
keluarga
dapat menyediakan fasilitas yang terkait dengan kegiatan
Mendukung
klien
melakukan aktivitas
dalam
Lampiran 3.
CATATAN KEPERAWATAN
NO
TANGGAL
DIAGNOSA
IMPLEMENTASI
EVALUASI
KEPERAWATAN 1
26 Maret 1999
RESPON KLIEN (S DAN O)
Isolasi sosial : menarik diri
a.1.1.
Memberi
kesempatan
klien
untuk
b/d harga diri rendah kronik
mengungkapkan perasaannya “Coba Pak Ong ceritakan, mengapa Pak Ong melamun
S
:
Klien
mengatakan
suka
MODIFIKASI Klarifikasi
dengan
melamun karena kakaknya sukses
keluarga
tentang
O : Menunduk
kebenaran data
saja?” S:a.1.2. Memberikan respon yang tidak menghakimi
O : Memandang ke halaman
Pertahankan
“Saya tahu Pak Ong belum mau ikut membantu teman mengambil makanan. Tidak apa-apa!” S
2.
26 Maret 1999
: Klien mengatakan senang
a.1.3. Menciptakan suasana lingkungan yang tenang
duduk di tempat yang ditunjuk
“Bagaimana kalau kita duduk disana, suasananya enak
O : Klien mau duduk di tempat
Perubahan persepsi sensori
kan?!” a.1.1. Membina hubungan saling percaya
yang disarankan S : Klien mengatakan ingat nama
: halusinasi lihat b/d perilaku
“Selamat sore Pak Ong, masih ingat dengan nama
perawat
menarik diri
saya?!”
dilakukan
“Kita kan janji mau ngobrol, masih ingat dengan janji
O : Klien menyebut nama perawat
dan
kontrak
Pertahankan
Pertahankan
yang
kita?! S : Klien mengatakan kakaknya b.1.1.
Mendorong
perasaannya
klien
untuk
mengungkapkan
hidup lagi
Kaji kembali adanya
O : Klien menunjuk ke halaman dan
data
menunjang
TANDA TANGA N
“Bagaimana perasaan Pak Ong sekarang?. Saya lihat
tersenyum
halusinasi dan berikan
Pak Ong sedang melihat sesuatu?.Saya sendiri tidak
intervensi
melihatnya. Coba Pak Ong ceritakan!”
tidak
dengan mendukung
halusinasi
yang
dirasakan klien secara therapeutik S : Klien mengatakan senang bisa c.2.2.
Memotivasi
perasaannya
klien
terhadap
untuk
mengungkapkan
keuntungan
berhubungan
dengan perawat “Gimana rasanya setelah Pak Ong ngobrol dengan saya dan teman-teman saya?!”
ngobrol dengan perawat O : Klien tersenyum dan menjabat tangan perawat
Pertahankan