TUGAS 1 (HALAMAN 122-123 NOMOR 2-7) 2. Darman dan para politisi lain memanfaatkan banjir agar mereka lebih terkenal dengan cara blusukan dan memberi sumbangan pada korban banjir. Hal tersebut sama seperti yang dilakukan oleh Jokowi (Gubernur DKI Jakarta) dan SBY (Presiden Republik Indonesia). 3. Darman berusaha masuk ke tempat banjir dan menceburkan diri ke air. Sial baginya, dia terperosok ke selokan dan terseret derasnya air. 4. - Darman pingsan karena melihat doa yang tertulis di dinding: “Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas”. Darman sadar bahwa itu adalah doa yang ditulis seseorang untuk dirinya dan politisi yang tidak ikhlas. - Tidak, itu merupakan peristiwa pingsan yang dialami Darman untuk pertama kalinya. 5. Layanan publik dalam teks tersebut menggambarkan bahwa politisi-politisi di Indonesia memberikan layanan publik bukan karena mereka ikhlas dalam memberikan bantuan, tetapi agar mereka lebih terkenal dengan memberi segala macam bantuan. 6. Bakti sosial yang seharusnya diberikan ialah seperti tempat pengungsian yang layak, sumbangan berupa makanan yang tidak mencantumkan nama produk, hiburan bagi pengungsi agar mereka tidak terlalu sedih akibat peristiwa yang telah menimpa mereka, serta memberikan kata-kata motivasi bagi mereka. 7. 8) Darman pingsan setelah melihat ada tulisan: “Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas” yang menempel di dinding. 3) Tidak ketinggalan, Darman juga meninjau salah satu daerah yang menjadi korban banjir. 5) Akan tetapi, Darman sial. Ia terpelosok ke selokan dan terseret oleh banjir. 2) Mereka membawa sembako untuk dibagi-bagikan kepada korban banjir. 1) Pada malam Jumat, sejumlah politisi melakukan “blusukan” ke daerah-daerah banjir. 6) Darman ditolong oleh regu penyelamat. 4) Ia menebar senyum dan menjadi pusat perhatian warga. 7) Lalu, ia dibawa ke tempat yang aman.
POLITISI BLUSUKAN BANJIR 1 Pada malam Jumat, paling banyak ditemukan politisi melakukan blusukan, termasuk Darman (maaf bukan nama sebenarnya dan bukan sebenarnya nama). Darman mendatangi kampung yang diterjang banjir paling parah. Kebetulan di sana banyak wartawan meliput sehingga dia makin semangat menyerahkan bingkisan. 2 Darman juga tidak mau menyia-nyiakan sorotan kamera wartawan. Dia mencari strategi agar tetap menjadi perhatian media. Darman berusaha masuk ke tempat banjir dan menceburkan diri ke air. Sial baginya, dia terperosok ke selokan dan terseret derasnya air. Darman berusaha sekuat tenaga melawan arus, tetapi tak berdaya, dia hanyut. 3 Untung regu penolong sangat sigap. Meskipun terseret cukup jauh, Darman masih bisa diselamatkan. Dia dibawa ke posko kesehatan dan dibaringkan di bangsal. Waktu itu semua bangsal penuh oleh orang pingsan. Darman kaget melihat orang yang ada di situ. Semuanya dia kenal, para politisi sedang blusukan. Lebih kaget lagi ketika di a melihat doa tertulis di dinding: “Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas”. Darman pingsan!
9. Apakah yang dilakukan oleh Darman dan para politisi yang lain terkait dengan banjir di ibu kota? a.Yang dilakukan Darman dan para politisi adalah untuk mencari pencitraan b.Dengan cara blusukan dan menyerahkan bingkisan ke korban banjir. c.Dengan cara blusukan dan menyerahkan bingkisan ke korban banjir untuk mencari pencitraan d.Melakukan sesuatu yaitu menolong korban banjir untuk mencari pencitraan e.Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta juga melakukan blusukan ke daerah yang terkena banjir untuk memantau dan memberikan bantuan kepada korban banjir tersebut. 10.Perhatikan kalimat terakhir Darman pingsan! Mengapa Darman pingsan? a.Darman pingsan karena melihat doa yang tertulis di dinding. b.“Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas”. c.Darman pingsan karena saat terseret derasnya air Darman hanyut dan diselamatkan oleh regu penolong d.Darman pingsan karena melihat doa yang tertulis di dinding. “Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas”. e.Darman pingsan karena terseret derasnya air Darman hanyut dan diselamatkan oleh regu penolong 11.Melalui anekdot tadi, dapatkah kalian menjelaskan kualitas layanan publik di bidang sosialpolitik? a.Pelayanan publik di bidang sosial – politik sangat buruk b.Ketika warga memang benar- benar membutuhkan bantuan saat tertimpa musibah dan kesulitan ,politisi datang mencari pencitraan c.Para politisi dan pelayan publik justru mencari keuntungan d.Para politisi memanfaatkan untuk membangun pencitraan publik untuk kepentingan pribadi. e.Pelayanan publik di bidang sosial –politik sangat buruk , karena ketika warga memang benarbenar membutuhkan bantuan saat tertimpa musibah dan kesulitan , para politisi dan pelayan publik justru mencari keuntungan dengan memanfaatkan untuk membangun pencitraan publik untuk kepentingan pribadi.
12.Menurut kalian, bakti sosial seperti apa yang seharusnya dilakukan oleh para politisi? a.Memberikan bantuan dengan memanfaatkan untuk membangun pencitraan dan mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut. b.Memberikan bantuan dengancara blusukan banjir dan mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut. c.Memberikan bantuan dengan ikhlas dan mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut. d.Memberikan bantuan dengan mencari keuntungan dan mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut. e.Memberikan bantuan dengan pencintraan publik untuk kepentingan pribadi dan mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut. 13.Kalimat-kalimat berikut ini menggambarkan cerita yang sama dengan anekdotdi atas. Akan tetapi, kalimat-kalimat itu belum ditata secara urut. Tatalah kalimat- kalimat tersebut secara urut agar membentuk cerita yang bagus.
1 Darman pingsan setelah melihat ada tulisan “Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas” yang menempel di dinding. 2 Mereka membawa sembako untuk dibagi-bagikan kepada korban banjir. 3 Tidak ketinggalan, Darman juga meninjau salah satu daerah yang menjadi korban banjir. 4 Lalu, ia dibawa ke tempat yang aman. 5 Darman ditolong oleh regu penyelamat 6 Pada malam Jumat, sejumlah politisi melakukan “blusukan” ke daerah-daerah banjir 7 Akan tetapi, Darman sial. Ia terperosok ke selokan dan terseret oleh banjir. 8 Ia menebar senyum dan menjadi pusat perhatian warga. Susunan yang tepatagar membentuk cerita yang bagus adalah ... a.6-7-8-1-2-3-4-5 b.6-1-2-3-4-5-7-8 c.6-2-1-4-3-5-7-8 d.6-2-3-8-7-5-4-1 e.6-2-3-8-1-4-5-7 14.Abtraksi pada teks anekdot tersebut di atas adalah... a.Pada malam Jumat, sejumlah politisi melakukan “blusukan” ke daerah-daerah banjir b.“Tolong tolong !” teriak Darman karena terseret derasnya arus air. Regu penolong dengan sigap langsung menolong Darman. c.“Aku harus mencari strategi agar aku mencari strategi agar aku menjadi pusat perhatian media” gumam Darman, lalu bergegas ke tempat banjir dan menceburan diri dalam derasnya air. d.Semua orang yang ada di situ tercengang, “apa yang sebenarnya dipikirkan Darman ?” e.Darman kaget ketika dia melihat doa tertulis di dinding: “Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas”. Darman pingsan! . 15.Dalam anekdot tersebut terkandung konjungsi ,kalimat yang menggunakan konjungsi sebagai berikut, kecuali... a.Akan tetapi, Darman sial. Ia terperosok ke selokan dan terseretoleh banjir. b.Darman menebar senyum, ia mencari pencitraan diri c.Lalu, ia dibawa ke tempat yang aman. d.Tidak ketinggalan, Darman juga meninjau salah satu daerah yang menjadi korban banjir. e.Darman pingsan setelah melihat ada tulisan “Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas” yang menempel di dinding. 16.Tahap krisis pada teks anekdot tersebut di atas adalah... a.Akan tetapi, Darman sial. Ia terperosok ke selokan dan terseret oleh banjir. b.Lalu, ia dibawa ke tempat yang aman. c.Tidak ketinggalan, Darman juga meninjau salah satu daerah yang menjadi korban banjir. d.Ia menebar senyum , menjadi pusat perhatian warga e.Darman kaget ketika dia melihat doa tertulis di dinding: “Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas”. Darman pingsan! .
Politisi Blusukan Banjir 1. Pada malam Jumat, paling banyak ditemukan politisi melakukan blusukan, termasuk Darman (maaf bukan nama sebenarnya dan bukan sebenarnya nama). Darman mendatangi kampung yang diterjang banjir paling parah. Kebetulan di sana banyak wartawan meliput sehingga dia makin semangat menyerahkan bingkisan. 2. Darman juga tidak mau menyia-nyiakan sorotan kamera wartawan. Dia mencari strategi agar tetap menjadi perhatian media. Darman berusaha masuk ke tempat banjir dan menceburkan diri ke air. Sial baginya, dia terperosok ke selokan dan terseret derasnya air. Darman berusaha sekuat tenaga melawan arus, tetapi tak berdaya, dia hanyut. 3. Untung regu penolong sangat sigap. Meskipun terseret cukup jauh, Darman masih bisa diselamatkan. Dia dibawa ke posko kesehatan dan dibaringkan di bangsal. Waktu itu semua bangsal penuh oleh orang pingsan. Darman kaget melihat orang yang ada di situ. Semuanya dia kenal, para politisi sedang blusukan. Lebih kaget lagi ketika dia melihat doa tertulis di dinding: “Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas”. Darman pingsan! Apa yang dilakukan oleh Darman dan para politisi yang lain pada teks anekdot "Politisi Blusukan Banjir" di atas berkaitan dengan banjir di ibu kota. Kegiatan yang mereka lakukan meniru kegiatan dilakukan oleh Jokowi (Gubernur DKI Jakarta) atau SBY (Presiden). Namun dalam teks anekdot tersebut mereka memanfaatkan kegiatan tersebut sebagai pencitraan bahwa mereka peduli terhadap penderitaan yang dialami oleh rakyat. Menurut saya, bakti sosial yang seharusnya dilakukan oleh para politisi itu mereka mau turun langgsung ke konstituen mereka. Dengan langsung turun ke darah di mana ia terpilih sehingga dapat menampung aspirasi dari konstituenya. Jangan hanya ketika ada bencana mereka ikut blusukan supaya diliput media dan mereka mencitrakan sebagai orang yang memperhatikan penderitaan rakyat. Kegiatan bakti sosial juga seharusnya banyak mereka lakukan. jangan hanya sekali-kali kali, ketika terjadi bencana atau ketika akan menghadapi pemilu legislatif saja. Layanan publik dalam teks tersebut menggambarkan bahwa politisi-politisi di Indonesia memberikan layanan publik bukan karena mereka ikhlas dalam memberikan bantuan, tetapi agar mereka lebih terkenal atau sebagai pencitraan dengan memberi segala macam bantuan dan ikut terjun langsung (blusukan) di tempat bencana.. Struktur Teks Anekdot Struktur teks anekdot meliputi abstraksi^orientasi^krisis^reaksi^kodaseperti di bawah ini. Struktur Kalimat Abstraksi
Pada malam Jumat, sejumlah politisi melakukan blusukan ke daerah-daerah banjir. Mereka membawa sembako untuk dibagi-bagikan kepada korban banjir.
Orientasi
Tidak ketinggalan, Darman juga meninjau salah satu daerah yang menjadi korban banjir. Ia menebar senyum dan menjadi pusat perhatian warga.
Krisis
Akan tetapi, Darman sial. Ia terperosok ke selokan dan terseret oleh banjir.
Reaksi
Darman ditolong oleh regu penyelamat. Lalu, ia dibawa ke tempat yang aman.
Koda
Darman pingsan setelah melihat ada tulisan Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas yang menempel di dinding.
Menulis Ulang Teks Anekdot Pada malam Jumat, sejumlah politisi melakukan blusukan ke daerah-daerah banjir. Mereka membawa sembako untuk dibagi-bagikan kepada korban banjir. Mereka melakukan kegiatan tersebut meniru apa yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dan mantan Presiden SBY saat terjadi banjir di Jakarta. Salah seorang Anggota DPR bernama Darman (bukan nama sebenarnya) tidak ketinggalan mengikuti kegiatan bakti sosial. Darman mengunjungi suatu daerah yang sedang terkena bencana alam banjir. Di tempat bencana banjir tersebut Darman tampak sibuk membantu para korban banjir dengan selalu menebar senyuman sehingga menjadi pusat perhatian warga yang ada di sekitar tempat bencana banjir. Darman : "Tempat ini sangat kotor, baunya sangat menjijikan" (Darman melihat sekelilingnya dengan seksama). Warga 1 : "Alhamdulillah, masih ada Politisi yang perduli pada kami semua" Darman terus mengamati sekitar tempat tersebut, saat melihat seorang warga yang terhanyut dia menceburkan diri untuk menolong. Akan tetapi pada saat mencoba menolong Darman mengalami kesialan, ia tercebur ke selokan dan terseret oleh banjir. Darman berusaha sekuat tenaga, namun karena arus yang deras Darman tetap terbawa arus sungai. Warga 2 : (sambil berlari-lari dan menghela nafas), toolllooongg... ada politisi yang hanyut terbawa arus banjir". Setelah beberapa detik kemudian datang warga dan regu penolong untuk menolong Darman. Regu penyelamat melemparkan tali kepada Darman dan menariknya ke pinggiran sungai. Setelah sampai di tepi sungai Darman pingsan karena kelelahan melawan arus sungai. Warga dan regu penolong membawa Darman menuju tempat yang aman yaitu sebuah posko kesehatan yang terletak tak jauh dari tempat kejadian. Setelah beberapa lama Darman siuman dari pingsannya. Darman kaget melihat banyak orang yang ada di situ. Mereka memperhatikan Darman, semuanya dia kenal, mereka adalah para politisi sedang blusukan seperti dirinya. Lebih kaget lagi ketika dia melihat doa tertulis di dinding: “Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas”. Darman pingsan untuk yang kedua kalinya setelah melihat tulisan yang ada di dinding tersebut.
POLITISI BLUSUKAN BANJIR Pada malam Jumat, paling banyak ditemukan politisi melakukan blusukan, termasuk Darman (maaf bukan nama sebenarnya dan bukan sebenarnya nama). Darman mendatangi kampung yang diterjang banjir paling parah. Kebetulan di sana banyak wartawan meliput sehingga dia makin semangat menyerahkan bingkisan. Darman juga tidak mau menyia-nyiakan sorotan kamera wartawan. Dia mencari strategi agar tetap menjadi perhatian media. Darman berusaha masuk ke tempat banjir dan menceburkan diri ke air. Sial baginya, dia terperosok ke selokan dan terseret derasnya air. Darman berusaha sekuat tenaga melawan arus, tetapi tak berdaya, dia hanyut. Untung regu penolong sangat sigap. Meskipun terseret cukup jauh, Darman masih bisa diselamatkan. Dia dibawa ke posko kesehatan dan dibaringkan di bangsal. Waktu itu semua bangsal penuh oleh orang pingsan. Darman kaget melihat orang yang ada di situ. Semuanya dia kenal, para politisi sedang blusukan. Lebih kaget lagi ketika dia melihat doa tertulis di dinding: “Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas”. Darman pingsan! 24 (1) Identifikasilah partisipan yang terlibat di dalam teks anekdot yang berjudul “Politisi Blusukan Banjir”. Apa hubungan yang ada di antara para partisipan? (2) Apakah yang dilakukan oleh Darman dan para politisi yang lain terkait dengan banjir di ibu kota? Apakah hubungan antara hal yang mereka lakukan dan hal yang dilakukan oleh Jokowi (Gubernur DKI Jakarta) atau SBY (presiden)? (3) Tunjukkan tahap krisis pada teks anekdot tersebut. Kalian boleh mengacu pada tidak hanya satu paragraf! (4) Perhatikan kalimat terakhir Darman pingsan! Mengapa Darman pingsan? Betulkah itu merupakan peristiwa pingsan yang dialami Darman untuk kedua kalinya? (5) Melalui anekdot tadi, dapatkah kalian menjelaskan kualitas layanan publik di bidang sosialpolitik? (6) Menurut kalian, bakti sosial seperti apa yang seharusnya dilakukan oleh para politisi? (7) Tulis ulanglah anekdot “Politisi Blusukan Banjir” tersebut dengan menyisipkan beberapa dialog. Caranya, mula-mula buatlah uraian pada tahap abstraksi dan orientasi, lalu buatlah dialog untuk menggambarkan keadaan pada tahap krisis dan reaksi, kemudian yang terakhir buatlah uraian lagi untuk menutup anekdot pada tahap koda! (8) Setelah tugas pada nomor (7) itu selesai, berkelompoklah tiga orang. Kalian diminta untuk memperagakan teks yang telah kalian buat itu. Siswa pertama bertindak sebagai pembaca uraian serta siswa kedua dan ketiga memperagakan dialog. Kerjakan berulang-ulang dengan bergantiganti peran. Tugas 1: Menulis Ulang Teks Anekdot 1 Pada malam Jumat, paling banyak ditemukan politisi melakukan blusukan, termasuk Darman (maaf bukan nama sebenarnya dan bukan sebenarnya nama). Darman mendatangi kampung yang diterjang banjir paling parah. Kebetulan di sana banyak wartawan meliput sehingga dia makin semangat menyerahkan bingkisan. 2 Darman juga tidak mau menyia-nyiakan sorotan kamera wartawan. Dia mencari strategi agar tetap menjadi perhatian media. Darman berusaha masuk ke tempat banjir dan menceburkan diri ke air. Sial baginya, dia terperosok ke selokan dan terseret derasnya air. Darman berusaha sekuat tenaga melawan arus, tetapi tak berdaya, dia hanyut.
3 Untung regu penolong sangat sigap. Meskipun terseret cukup jauh, Darman masih bisa diselamatkan. Dia dibawa ke posko kesehatan dan dibaringkan di bangsal. Waktu itu semua bangsal penuh oleh orang pingsan. Darman kaget melihat orang yang ada di situ. Semuanya dia kenal, para politisi sedang blusukan. Lebih kaget lagi ketika dia melihat doa tertulis di dinding: “Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas”. Darman pingsan!
Jokowi blusukan ke daerah di DKI Jakarta untuk menanggulangi banjir dengan cara menggusur warga yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung dan membuat waduk untuk menyalurkan air banjir tersebut.
Pada malam Jum’at Kliwon, sejumlah politisi melakukan blusukan ke kampong Munggah Teros yang merupakan salah satu lokasi banjir. Tak ketinggalan juga seorang politisi yang bernama Riris meninjau lokasi banjir. Saat meninjau lokasi banjir, kebetulan banyak wartawan yang sedang meliput. Darman: “Mumpung banyak wartawan yang sedang meliput aku harus terlihat dermawan nih”. (berbicara dalam hati) Sambil merapikan baju, Darman menuju ke kampong Munggah Teros yang terkena banjir. Saat itu ada salah satu wartawan yang mewawancarai Pak Darman. Wartawan : “Pak Darman, apa motivasi Ibu bisa dating kemari. Padahal ini adalah lokasi banjir terparah di kota ini”. Darman : “Sebagai manusia sosial,kita harus saling membantu satu sama lain:. Darman pun menghampiri salah seorang warga lalu memberikan sumbangan kepada warga tersebut. Riris :”Ini bu ada sedikit rezeki dari saya, semoga bermanfaat”. Warga :”Terimakasih Pak, semoga amal Bapak bisa dibalas oleh Allah”. Riris :”Iya sama-sama”. Wartawan : Bagaimana perasaan anda setelah menerima bantuan dari Pak Darman?”. Warga :”Tentu saja saya sangat bahagia ya, apalagi pemberian bantuan ini dilakukan Pak Darman dengan ikhlas kan Pak?”. Darman :”Iya”. Darman tidak puas hanya memberikan bantuan, iya juga mengajak wartawan meninjau lebih jauh agar lebih terkenal. Namun ia tak sadar bahwa ia berjalan di aliran yang cukup deras, sehingga ia terseret arus banjir tersebut”. Darman :”Tolong…tolong….”. Wartawan dan warga : “Ayo Pak, pegang tangan saya”. Setelah tertolong, Darman dibawa ke posko kesehatan dengan keadaan pingsan dan basah kuyup. Beberapa saat kemudian Darman Siuman.Pak Darman melihat sebuah tulisan yang tertempel di dinding posko kesehatan. Tulisan itu berbunyi “YA ALLAH, HANYUTKANLAH MEREKA YANG TIDAK IKHLAS MEMBERI”. Pak Darman pingsan setelah membacanya.