PROGRAM DEMAM BERDARAH DENGUE
A.
Identifikasi Masalah Adapun identifikasi masalah
program Demam berdarah dengue dapat dilihat dari hasil
pencapaian program Pengendalian demam berdarah dengue tahun 2016 yang dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Data angka kesakitan dan kematian kasus Demam Berdarah dengue Kesehatan UPTD Puskesmas Teluk Pucung Kec. Bekasi UtaraTahun 2016 NO INDIKATOR KERJA 1 Angka kesakitan DBD 2 Angka kematian DBD
TAHUN 2015 22 0
TAHUN 2016 70 0
KETERANGAN Naik Tidak ada
Berdasarkan Tabel hasil data angka kesakitan DBD dan Kematian DBD UPTD Puskesmas Teluk Pucung Tahun 2016, maka data kesakitan DBD tahun 2015 dengan jumlah 22 kasus,dan angka kesakitan DBD tahun 2016 dengan jumlah 70 kasus dan mengalami kenaikan Berikut adalah data kesakitan DBD gambaran : Grafik Data kesakitan DBD tahun 2016
B.
Penetapan Rumusan Masalah Angka Kesakitan DBD 2016, terlihat bahwa Angka Kesakitan DBD di tahun 2015 hanya 22 Kasus jauh lebih menigkat dibanding kasus 2016 dengan angka kesakitan DBD 70 kasus
C.
Mencari Akar Penyebab Masalah Berdasarakan rumusan masalah yang telah ditetapkan yaitu Tingginya angka kesakitan DBD, maka dapat diidentifikasi akar penyebab masalah yaitu sebagai berikut : a. Manusia - Tidak ada kader jumantik - Kurang Tenaga - Pengetahuan Masyarakat kurang DBD
b.
c.
d.
Lingkungan - Lingkungan kumuh - Sampah berserakan - Masih di temukan jentik Metode - Kurangnya kordinasi dengan lintas sektor - Kerja bakti lingkungan kurang - Penyuluhan kurang (jumlah dan variasi) Budaya
- Buang Sampah sembarangan Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan menelusuri faktor penyebab yang berpengaruh terhadap masalah tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan alat analisis Ishikawa atau diagram tulang ikan ( Fish Bone Diagram ). Beberapa akar penyebab masalah tersebut dikelompokkan dalam faktor Man ( manusia ), Material (bahan), Methode ( metode ), Equipment ( alat ) dan Environment ( lingkungan ) yang dapat dilihat dalam diagram berikut : DIAGRAM FISH BONE (TINGGINYA ANGKA KESAKITAN DBD ) MANUSIA
DANA
LINGKUNGAN
Dana untuk BJB tidak ada
Sampah berserakan
Pengetahuan masyarakat
Tidak ada kader jumantik
kurang Masih ditemukan jentik nyamuk
Tenaga kurang
Lingkungan kumuh
Kasus DBD tinggi
Kerja bakti bersih lingkungan kurang
Buang sampah sembarangan
Kegiatan PSN Kurang
Anggapan tidak ada hubungan antara kebersihan lingkungan dengan penyakit
Kurangnya peran serta lintas sektor
BUDAYA
METODE
D.
Prioritas Penyebab Masalah Berdasarkan hasil analisa penyebab masalah ( fish bone ) maka akan ditetapkan urutan prioritas penyebab masalah dengan metode Urgency (tingkat urgensi), Seriousness (tingkat keseriusan) dan Growth (tingkat perkembangan) yang disajikan dalam tabel berikut : Tabel Penetapan Prioritas Penyebab Masalah Masalah
Urgency
Seriousness
Growth
Total
Ranking
Tidak ada Kader Jumantik
4
3
2
24
IV
Kurangnya kordinasi dengan lintas sektor
3
3
2
18
V
Kurangnya kegiatan PSN
5
4
4
80
I
Kurangnya penyuluhan DBD
3
4
3
36
III
Masih banyak yang buang sampah sembarangan
4
4
3
48
II
Keterangan : berdasarkan skala likert 1 – 5 (5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil) Pada tabel penetapan prioritas penyebab masalah dapat dilihat bahwa penyebab masalah yang diprioritaskan sesuai urutan prioritas masalah adalah sebagai berikut :
E.
1.
Tidak adanya kader jumantik
2.
Kurangnya koordinasi dengan lintas sektor
3.
Kurangnya kegiatan PSN
4.
Kurangnya penyuluhan DBD
5.
Masih banyak yang membuang sampah sembarangan
Analisis Pemecahan Masalah Analisis pemecahan masalah ditetapkan dengan cara brain storming (curah pendapat) diantara anggota promkes dengan mengacu pada prioritas penyebab masalah terpilih. Berikut adalah analisis pemecahan masalah : Tabel Analisis Pemecahan Masalah NO
1
RUMUSAN MASALAH Tingginya Angka Kesakitan DBD
PRIORITAS PENYEBAB MASALAH 1. Tidak adanya kader jumantik
1. Membentuk kader Jumantik
2. Kurangnya koordinasi dengan lintas sektor
2. Melakukan koordinasi evaluasi kegiatan
3. Kurangnya kegiatan PSN
3. Melakukan gertak PSN 1 minggu sekali 4. Intensifikasi promosi / penyuluhan
4. Kurangnya penyuluhan DBD 5. Masih Banyak yang buang sampah sembarangan F.
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
5.
Cara Pemecahan Masalah Setelah didapat rumusan masalah, prioritas penyebab masalah dan kemudian dilakukan analisis pemecahan masalah dari setiap penyebab masalah. Selanjutnya dari hasil Analisis Pemecahan Masalah tim menentukan satu penyebab masalah yang akan diimplementasikan pada tahun 2016, berikut dituangkan dalam tabel dibawah ini : Tabel Cara Pemecahan Masalah N O
RUMUSAN MASALAH
1.
Tingginya Angka Kesakitan DBD
PRIORITAS PENYEBAB MASALAH 1. Tidak adanya kader jumantik
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
PEMECAHAN MASALAH TERPILIH
1. Membentuk kader Jumantik
1. Membentuk kader Jumantik
2. Kurangnya koordinasi dengan lintas sektor 3. Kurangnya kegiatan PSN 4. Kurangnya penyuluhan DBD
2. Melakukan koordinasi evaluasi kegiatan 3. Melakukan gertak PSN 1 minggu sekali 4. Intensifikasi promosi / penyuluhan
5. Masih Banyak yang buang sampah sembarangan
Mengetahui Kepala UPTD Puskesmas Teluk Pucung
Membuat pelaporan Pemegang program DBD
dr.Rina Wijaya ,MKM NIP. 19750426 200312 2002
Septi Kurniasari, AMK NIP.19840926 201001 2005