LAPORAN ALAT MESIN PERTANIAN
Oleh: M. Marawn ardiansah 0814071047 Wawan Septiawan 0814071064
TEKNIK PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2011
I. PENDAHULUAN
Jagung(zea mays) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.(wikipedia.2011) Menanam merupakan proses pertama dalam membudidyakan tanaman dan Penanaman merupakan usaha penempatan benih atau biji didalam tanah pada kedalaman tertentu atau menyebarkan benih diatas permukaan tanah atau menanam tanah didalam tanah. Dan dalam penanaman benih dapat dilakukan engan menggunakan tngan saja, dengan bantuan alat-alatb sederhana atau dengan bantuan mesin-mesin pertanian. B. tujuan pratikum Adapun tujunan dari pratikum ini adalah 1. mahasiswa dapat mengenal alat penanam jagung(seeder) 2. mahasiswa mampu memahami bagian-bgian alat penanam jagung(seeder) 3. mahasiswa mapu menghitung kinerja alat penanam jagung ini.dari jarak tanam hingga berapa banyak jagung yang digunakan untuk menanam lahan seluas 1h
II. TINJAUAN PUSTAKA Jagung(zea mays) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.(wikipedia.2011)
Dalam melakukan budidaya tanaman jagung, anda telah mempunyai keterampilan dan pengetahuan tentang Persiapan Budidaya Tanaman Jagung (SKT-1). Pada SKT-2 ini anda akan melakukan kegiatan menanam tanaman jagung itu. Untuk menanam tanaman jagung anda memerlukan pengetahuan dan keterampilan, tentang: (1) Persiapan benih, (2) Penentuan jarak tanam, (3) Pola Tanam, (4) Pola Hubungan tanaman, (5) Pemupukan, (6) Alat tanam, dan (7) Penanaman. 1.
Persiapan Benih
Benih adalah bahan tanam
berupa biji yang telahmasak penuh.
Untuk
menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan baik haruslah menggunakan benih bermutu atau benih unggul. Benih unggul adalah biji bahan tanam yang mempunyai sifat-sifat baik, yaitu: diketahui jenisnya/varietasnya/hybridnya, daya kecambah tinggi (>90 %), tidak terkontaminasi hama/penyakit, tidak cacat, tidak keriput, bernas, mengkilat, dan tidak tercampur dengan kotoran (kotoran < 1 %). Kebutuhan benih untuk suatu luasan pertanaman, ditentukan oleh komponen: (i) luas lahan yang akan ditanami, (ii) jarak tanam, (iii) jumlah biji per lubang tanam,
(iii) persen daya kecambah benih, (iV) persen benih yang tumbuh, dan (v) bobot benih per 1000 biji (gram). Secara Matematis, Kebutuhan Benih per satuan luas areal lahan yang akan ditanami, adalah: Kb = (L/d x g x p x t x w) gram. Dimana: Kb = kebutuhan benih dinyatakan dalam bobot L = Luas lahan yang akan ditanami d = jarak tanam (cm x cm) g = daya kecambah benih p = daya tumbuh t = jumlah biji per lubang tanam w = bobot benih per 1000 biji (gram) Untuk menghindari serangan hama (terutama semut) maka benih sebelum ditanam perlu dilakukan perlakuan khusus (seed-treatment) dengan di beri pestisida (Redomil). 2.
Penentuan Jarak Tanam
Jarak tanam untuk tanaman sangatlah diperlukan agar setiap individu tanaman dapat memanfaatkan semua faktor lingkungan tumbuhnya dengan optimal, sehingga didapatkan tanaman tumbuh dengan subur dan seragam yang akhirnya produksi dapat dicapai optimal pula. Jarak tanam mempengaruhi populasi tanaman, efisiensi penggunaan cahaya, berpengaruh terhadap cuaca mikro, perkembangan hama penyakit, juga mempengaruhi kompetesi antara tanaman dalam penggunaan air dan unsur hara.
Penentuan jarak tanam jagung, dipengaruhi oleh: (a) jenis/varietas/hybrida jagung yang ditanam, (b) pola tanam, (c) kesuburan tanah, dan (d) bagian tanaman yang akan dipanen sebagai pendekatan ekonomik.
Untuk jarak tanam pertanaman jagung monokultur, jarak tanam bervariasi: 60 x 25-45 cm; 75 x 25-45 cm; 80 x 25-45 cm. 50 x 25-45 cm. Jarak tanam tersempit antar tanaman disebut jarak dalam barisan, jarak tanam terjauh antar tanaman disebut jarak antar barisan. 3.
Pola Tanam
Pola tanam adalah pengaturan penggunaan lahan pertanaman dalam kurun waktu tertentu. Tanaman dalam satu areal dapat diatur: (a) tanaman monokultur, (b) tanaman ganda/tanaman multipel, dan (c) tanam bergilir. Pola tanam dapat digunakan sebagai landasan untuk meningkatkan produktivitas lahan. Hanya saja dalam pengelolaannya diperlukan pemahan kaedah teoritis dan keterampilan
yang baik tentang semua faktor yang
menentukan produktivitas lahan tersebut. Biasanya, pengelolaan lahan sempit untuk mendapatkan hasil/pendapatan yang optimal maka pendekatan pertanian terpadu, ramah lingkungan, dan semua hasil tanaman merupakan produk utama adalah pendekatan yang bijak. 4.
Pola Hubungan Tanaman
Pola hubungan tanaman adalah hubungan yang dibentuk antar individuindividu tanaman pada lahan yang telah ditanami. Pola hubungan tanaman bertujuan untuk mengatur agar semua individu tanaman dapat memanfaatkan semua lingkungan tumbuhnya agar tumbuh optimal dan seragam, serta untuk pertimbangan teknis lainnya. Ada beberapa macam pola hubungan tanaman, yaitu: (a) Pola Hubungan Barisan (row spacing), Pola Hubungan Ganda (double row spacing), (c) Pola Hubungan Sama Sisi (square spacing), dan (d) Pola Hubungan Segitiga Sama Sisi (equidistance spacing).
5.
Pemupukan
Pemupukan adalah pemberian zat hara kepada tanaman. Namun sebelumya, marilah apa yang disebut dengan zat hara tanaman. Zat hara tanaman adalah unsur-unsur kimia yang dibutuhkan oleh tanaman untuk membentuk jaringannya sehingga tanaman dapat melakukan pertumbuhannya. Banyak unsur kimia, namun tidak semua unsur tersebut dibutuhkan oleh tanaman. Terdapat 16 unsur hara yang harus tersedia bagi tanaman dan tidak dapat diganti oleh unsur lainnya yang disebut dengan unsur hara esensial tanaman. Ke-enambelas hara esensial tersebut adalah: Carbon (C), Hidrogen (H), Okesigen (O), Nitrogen(N), Posfor (P), Kalium(K), Calsium (Ca), Sulfur (S), Ferum (Fe), Mangan (Mn), Magnesium (Mg), Cuprum (Cu), Aluminium (Al), Brom (Br), Boron (B), dan Molydenum (Mo).
Apabila dalam tanah, unsur hara tidak dapat diserap tanaman maka tanaman tidak tumbuh dengan normal. Tanggap tanaman terhadap kekurangan unsur hara dapat diperlihatkan dengan gejala pertumbuhan yang tidak normal dan spesifik untuk setiap unsur hara. Tanaman tidak menyerap hara dalam bentuk ion tunggal, akan tetapi dalam bentuk senyawa sederhana dalam bentuk kation atau anion tertentu yang larut dalam air tanah. Dalam pemupukan didapat istilah: (a) respon pemupukan, (b) efisiensi serapan, (c) efisiensi pemupukan, (d) effect levelling-off, (e) kahat unsur, (f) fiksasi hara, dan (g) pemupukan berimbang. Untuk anda dapat melakukan kegiatan pemupukan, maka pahamilah kaedahkaedah pemupukan berikut ini: (a) apa perlu tanaman dipupuk, (b) pupuk apa yang diperlukan, (c) berapa banyak diperlukan (dosis), (d) bagaimana cara memberikannya, (e) dimana memberikannya, dan (f) kapan memberikannya.
6.
Alat Tanam
Dalam penanaman diperlukan alat bantu tanam.
Untuk penanaman
konvesional sebagai alat bantu adalah tugal, dan tali jarak tanam, serta ajir. Untuk alat tanam yang modern menggunakan mesin tanam. Namun telah ada alat tanam yang semi mekanis yaitu berupa ”seed-drill”. Penanaman dengan alat konvensional waktu yang dibutuhkan relatif lebih lama dan efektif dilakukan pada lahan-lahan yang sempit dan berteras. 7.
Penanaman
Setelah benih terpilih, maka dapat segera ditanam pada lahan yang telah disiapkan. Penanaman dilakukan dengan jarak tanam yang sesuai dengan jenis/varietas/hybrid jagung, tujuan ekonomik bagian tanaman yang dipanen, serta faktor lainnya. Keadaan lahan haruslah cukup air (kapasitas lapang = field-capasity) untuk perkecambahan benih dan pertumbuhan tanaman. Ke-dalaman benih 3,0 – 5,0 cm dan untuk pupuk yang serapannya dengan root-interception dan slowlyrelease dianjurkan satu lubang dengan lubang tanam dengan meletakkan pupuk dasar terlebih dahulu. Setiap lubang tanam diiisi 1-3 benih sesuai dengan tujuan dan jenis/varietas/hybrid jagung yang ditanam. Sedangkan untuk pupuk nitrogen (misal: urea) dengan jarak 5,0 – 7,5 cm dari lubang tanam. (pusat pengembangan pendidikan pertanian, 2006)
Berapa macam jenis alat penanam jagung 1. alat penanam tradisional. Alat yang paling sederhana yang sering digunakan adalah tugal.tugal merupakan alat alat yang digunakan atau digerakan dengan tangan. Dan bagian utama dri tugal adalah -
tangkai pegangan
-
tempat atau kotak benih
-
saluran benih
-
dan pengatur pengeluaran benih
2. alat penanam semi mekanis,
bentuk alat ini bermacam macam, dan bagian utama dari alat ini adalah -
tangkai dorong
-
roda depan
-
kotak benih
-
pengaturan keluar benih
-
saluran benih
-
pembuka alur
-
penutup alur
-
dan roda blakang
mekanisme penjatuhan benih berlangsung dengan putara roda dengan melalui batang penghubung antara penutup/pembuka lubang jatuhnya benih dengan lempengan pengukit dipusat roda depan (www.google.co.id, 2011)
III.METODE PENELITIAN
Pratikum ini dilakukan dibengkel jurusan teknik pertanian fakultas pertanian universitas lampung pada tanggal 14 april 201, Adapun alat yang digunakan pada pratikum ini adalah Alat penanam jagung semi mekanis (seeder) Prosedur percobaan adalah 1. mendengarkan penjelasan asdos 2. Mengamati bagian bagian dan fungsi dari alat penanam jagung ini 3. membuat laporan
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Adapun hasil dari praktikum ini adalah: Mahasiawa memahamiapa yang telah dijelaskan oleh Asisten Dosen, Mahasiswa mmahami bagian bagian dan fungsi dari alat penanam jagung ini.
B. Pembahasan Berapa macam jenis alat penanam jagung 3. alat penanam tradisional. Alat yang paling sederhana yang sering digunakan adalah tugal.tugal merupakan alat alat yang digunakan atau digerakan dengan tangan. Dan bagian utama dri tugal adalah -
tangkai pegangan
-
tempat atau kotak benih
-
saluran benih
-
dan pengatur pengeluaran benih
4. alat penanam semi mekanis,
bentuk alat ini bermacam macam, dan bagian utama dari alat ini adalah -
tangkai dorong
-
roda depan
-
kotak benih
-
pengaturan keluar benih
-
saluran benih
-
pembuka alur
-
penutup alur
-
dan roda blakang
mekanisme penjatuhan benih berlangsung dengan putara roda dengan melalui batang penghubung antara penutup/pembuka lubang jatuhnya benih dengan lempengan pengukit dipusat roda depan . Dalam melakukan budidaya tanaman jagung, anda telah mempunyai keterampilan dan pengetahuan tentang Persiapan Budidaya Tanaman Jagung (SKT-1). Pada SKT-2 ini anda akan melakukan kegiatan menanam tanaman jagung itu. Untuk menanam tanaman jagung anda memerlukan pengetahuan dan keterampilan, tentang: (1) Persiapan benih, (2) Penentuan jarak tanam, (3) Pola Tanam, (4) Pola Hubungan tanaman, (5) Pemupukan, (6) Alat tanam, dan (7) Penanaman. Persiapan Benih Benih adalah bahan tanam berupa biji yang telahmasak penuh. Untuk menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan baik haruslah menggunakan benih bermutu atau benih unggul. Benih unggul adalah biji bahan tanam yang mempunyai sifat-sifat baik, yaitu: diketahui jenisnya/varietasnya/hybridnya, daya kecambah tinggi (>90 %), tidak terkontaminasi hama/penyakit, tidak cacat, tidak keriput, bernas, mengkilat, dan tidak tercampur dengan kotoran (kotoran < 1 %). Kebutuhan benih untuk suatu luasan pertanaman, ditentukan oleh komponen: (i) luas lahan yang akan ditanami, (ii) jarak tanam, (iii) jumlah biji per lubang tanam, (iii) persen daya kecambah benih, (iV) persen benih yang tumbuh, dan (v) bobot benih per 1000 biji (gram). Secara Matematis, Kebutuhan Benih per satuan luas areal lahan yang akan ditanami, adalah: Kb = (L/d x g x p x t x w) gram. Dimana: Kb = kebutuhan benih dinyatakan dalam bobot L = Luas lahan yang akan ditanami
d = jarak tanam (cm x cm) g = daya kecambah benih p = daya tumbuh t = jumlah biji per lubang tanam w = bobot benih per 1000 biji (gram) Untuk menghindari serangan hama (terutama semut) maka benih sebelum ditanam perlu dilakukan perlakuan khusus (seed-treatment) dengan di beri pestisida (Redomil). Penentuan Jarak Tanam Jarak tanam untuk tanaman sangatlah diperlukan agar setiap individu tanaman dapat memanfaatkan semua faktor lingkungan tumbuhnya dengan optimal, sehingga didapatkan tanaman tumbuh dengan subur dan seragam yang akhirnya produksi dapat dicapai optimal pula. Jarak tanam mempengaruhi populasi tanaman, efisiensi penggunaan cahaya, berpengaruh terhadap cuaca mikro, perkembangan hama penyakit, juga mempengaruhi kompetesi antara tanaman dalam penggunaan air dan unsur hara.
Penentuan jarak tanam jagung, dipengaruhi oleh: (a) jenis/varietas/hybrida jagung yang ditanam, (b) pola tanam, (c) kesuburan tanah, dan (d) bagian tanaman yang akan dipanen sebagai pendekatan ekonomik. Untuk jarak tanam pertanaman jagung monokultur, jarak tanam bervariasi: 60 x 2545 cm; 75 x 25-45 cm; 80 x 25-45 cm. 50 x 25-45 cm. Jarak tanam tersempit antar tanaman disebut jarak dalam barisan, jarak tanam terjauh antar tanaman disebut jarak antar barisan. Pola Tanam
Pola tanam adalah pengaturan penggunaan lahan pertanaman dalam kurun waktu tertentu. Tanaman dalam satu areal dapat diatur: (a) tanaman monokultur, (b) tanaman ganda/tanaman multipel, dan (c) tanam bergilir. Pola tanam dapat digunakan sebagai landasan untuk meningkatkan produktivitas lahan. Hanya saja dalam pengelolaannya diperlukan pemahan kaedah teoritis dan keterampilan yang baik tentang semua faktor yang menentukan produktivitas lahan tersebut. Biasanya, pengelolaan lahan sempit untuk mendapatkan hasil/pendapatan yang optimal maka pendekatan pertanian terpadu, ramah lingkungan, dan semua hasil tanaman merupakan produk utama adalah pendekatan yang bijak. Pola Hubungan Tanaman Pola hubungan tanaman adalah hubungan yang dibentuk antar individu-individu tanaman pada lahan yang telah ditanami. Pola hubungan tanaman bertujuan untuk mengatur agar semua individu tanaman dapat memanfaatkan semua lingkungan tumbuhnya agar tumbuh optimal dan seragam, serta untuk pertimbangan teknis lainnya. Ada beberapa macam pola hubungan tanaman, yaitu: (a) Pola Hubungan Barisan (row spacing), Pola Hubungan Ganda (double row spacing), (c) Pola Hubungan Sama Sisi (square spacing), dan (d) Pola Hubungan Segitiga Sama Sisi (equidistance spacing).
Pemupukan Pemupukan adalah pemberian zat hara kepada tanaman. Namun sebelumya, marilah apa yang disebut dengan zat hara tanaman. Zat hara tanaman adalah unsur-unsur kimia yang dibutuhkan oleh tanaman untuk membentuk jaringannya sehingga tanaman dapat melakukan pertumbuhannya. Banyak unsur kimia, namun tidak semua unsur tersebut dibutuhkan oleh tanaman. Terdapat 16 unsur hara yang harus tersedia bagi tanaman dan tidak dapat diganti oleh unsur lainnya yang disebut dengan unsur hara esensial tanaman. Ke-enambelas hara esensial tersebut adalah: Carbon (C),
Hidrogen (H), Okesigen (O), Nitrogen(N), Posfor (P), Kalium(K), Calsium (Ca), Sulfur (S), Ferum (Fe), Mangan (Mn), Magnesium (Mg), Cuprum (Cu), Aluminium (Al), Brom (Br), Boron (B), dan Molydenum (Mo).
Apabila dalam tanah, unsur hara tidak dapat diserap tanaman maka tanaman tidak tumbuh dengan normal. Tanggap tanaman terhadap kekurangan unsur hara dapat diperlihatkan dengan gejala pertumbuhan yang tidak normal dan spesifik untuk setiap unsur hara. Tanaman tidak menyerap hara dalam bentuk ion tunggal, akan tetapi dalam bentuk senyawa sederhana dalam bentuk kation atau anion tertentu yang larut dalam air tanah. Dalam pemupukan didapat istilah: (a) respon pemupukan, (b) efisiensi serapan, (c) efisiensi pemupukan, (d) effect levelling-off, (e) kahat unsur, (f) fiksasi hara, dan (g) pemupukan berimbang. Untuk anda dapat melakukan kegiatan pemupukan, maka pahamilah kaedah-kaedah pemupukan berikut ini: (a) apa perlu tanaman dipupuk, (b) pupuk apa yang diperlukan,
(c)
berapa
banyak
diperlukan
(dosis),
(d)
bagaimana
cara
memberikannya, (e) dimana memberikannya, dan (f) kapan memberikannya. Alat Tanam Dalam penanaman diperlukan alat bantu tanam.
Untuk penanaman konvesional
sebagai alat bantu adalah tugal, dan tali jarak tanam, serta ajir. Untuk alat tanam yang modern menggunakan mesin tanam. Namun telah ada alat tanam yang semi mekanis yaitu berupa ”seed-drill”. Penanaman dengan alat konvensional waktu yang dibutuhkan relatif lebih lama dan efektif dilakukan pada lahan-lahan yang sempit dan berteras. Penanaman Setelah benih terpilih, maka dapat segera ditanam pada lahan yang telah disiapkan. Penanaman dilakukan dengan jarak tanam yang sesuai dengan jenis/varietas/hybrid jagung, tujuan ekonomik bagian tanaman yang dipanen, serta faktor lainnya.
Keadaan lahan haruslah cukup air (kapasitas lapang = field-capasity) untuk perkecambahan benih dan pertumbuhan tanaman. Ke-dalaman benih 3,0 – 5,0 cm dan untuk pupuk yang serapannya dengan root-interception dan slowly-release dianjurkan satu lubang dengan lubang tanam dengan meletakkan pupuk dasar terlebih dahulu. Setiap lubang tanam diiisi 1-3 benih sesuai dengan tujuan dan jenis/varietas/hybrid jagung yang ditanam. Sedangkan untuk pupuk nitrogen (misal: urea) dengan jarak 5,0 – 7,5 cm dari lubang tanam.
V. KESIMPULAN 1. Mahasiawa memahami apa yang telah dijelaskan oleh Asisten Dosen 2. Mahasiswa memahami bagian-bagian dan fungsi dari alat penanam jagung ini 3. Mahasiswa mengetahui tentang alat penanam jagung
DAFTAR PUSTAKA http://www.wikipedia.org http://www.google.co.id