1 F. Roya Partial (separability Clause) 4d6l2f

ROYA PARTIAL (SEPARABILITY CLAUSE)

Beberapa Unsur Ada HT yang dibebankan atas beberapa bidang tanah Dapat diperjanjikan Di dalam APHT yang bersangkutan Disepakati Pelunasan dengan angsuran Besarnya angsuran adalah sama dengan nilai masingmasing Hak atas Tanah Ada pembebasan sebagian dari persil Jaminan Sesudah itu HT hanya membebani sisa obyek HT Nilai Hak Tanggungan Rp. 500 Juta

Sertifikat A Nilai Pasar 300 Juta Nilai Tebusan 250 Juta

B 200 Juta 150 Juta

C 150 Juta 100 Juta

Kalau Hutang debitur hanya 400 Juta maka setelah menebus Sertifikat A & B = 400 Juta berarti Lunas, maka demi hukum Sertifikat C hapus HT-nya. Kalau Hutang membengkak jadi 510 Juta (Karena denda dan bunga), maka debitur dapat menebus sesuai kesepakatan cicilan, sedangkan sisanya konkuren.

Contoh Roya Partial (Pasal 2 ayat 2 UU HT) Jaminan Kredit Pembangunan Perumahan (bouwhypotheek) Kreditor / Bank Debitor / Pemilik Tanah Kosong yang akan dibangun Perumahan Obyek Pendanaan Pembangunan Kompleks Perumahan (diperinci sekian unit Perumahan) Dengan memberikan Plafon Tertentu Jaminan (mula-mula) persil calon Kompleks Perumahan yang masih kosong milik debitur disepakati bahwa jaminan akan meliputi semua bangunan & tanaman yang kemudian hari berdiri dan tertanam diatasnya.

Disepakati besarnya cicilan developer nanti untuk membebaskan masing-masing unit dari ikatan HT Kredit disalurkan bertahap sesuai tahap Pembangunan Setelah selesai unit-unit rumah & tanah tersebut, sebagai unit yang berdiri sendiri-sendiri __ Dijual kepada Pembeli Uang Penjualan diterima oleh Bank sebagai cicilan atas kreditnya & dengan diterimanya Pembayaran itu. Bank memberikan Roya atas unit tanah & rumah yang dijual tersebut. Untuk memenuhi syarat perincian dalam bag. Pertama Pasal 2 Blangko APHT, Sertifikat induk harus sudah dilakukan pemisahan menjadi satuan-satuan yang berdiri sendiri. ( berdiri sendiri atau dikemudian hari akan berdiri sendiri )